Anda di halaman 1dari 16

PERSIAPAN PELAKSANAAN DIKLAT

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Manajemen Diklat”

Dosen Pengampu:

Zainal Abidin, M.Pd. I

Disusun oleh:

1. Icha Amanah 932123619


2. Ryntan Nur Kamid 932132219

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN KEDIRI)
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmannirrohim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
“Manajemen Diklat” tepat waktu. Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada
dosen pengampu serta teman-teman semua yang memberikan masukan untuk kesempurnaan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, ktitik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan guna kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini akan bermanfaat bagi semua pihak.

Kediri, 17 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................1
C. TUJUAN MASALAH....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. MELAKUKAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN LATIHAN.......................................3
B. MENYUSUN PROGRAM LATIHAN...........................................................................3
C. MELAKUKAN REKRUITMEN DAN SELEKSI.........................................................4
D. MENYUSUN RENCANA PELATIHAN......................................................................5
E. MENYIAPKAN SDM DAN FASILITAS......................................................................6
F. MENYUSUN JADWAL PELATIHAN.........................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................11
A. KESIMPULAN.............................................................................................................11
B. SARAN.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang lebih menekankan praktek dari


pada teori yang diakukan seseorang atau kelompok dengan menggunakan pendekatan
berbagai pembelajaran dan bertujuan meningkatkan kemampuan dalam satu atau
beberapa jenis keterampilan tertentu.
Sebuah program pelatihan idealnya dapat menjawab kebutuhan para penerima
program pelatihan atau dapat menutupi kesenjangan antara kondisi yang terjadi
dengan kondisi yang diharapkan. Tidak sedikit lembaga lembaga atau pihak-pihak
yang menyelenggarakan program pelatihan atau diklat hanya berorientasi pada proyek
tanpa melihat proses dan kebutuhan yang ada. Hasilnya adalah hanya program
pelatihan saja yang bergulir, tanpa ada dampak yang terwujud baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.
Pelatihan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kinerja,
dan perilaku individu, kelompok maupun organisasi. Oleh karena itu, kegiatan
pelatihan dalam persiapan penyelenggaraannya harus dirancang sedemikian rupa agar
benar-benar memberikan manfaat sesuai dengan tujuan pelaksanaannya. Persiapan
penyelenggaraan adalah menentukan kebutuhan latihan serta menyusun pola dan
program diklat sesuai dengan metode dan sarana latihan.
Mengidentifikasi kebutuhan merupakan kegiatan awal dari persiapan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan/diklat yang sangat penting. Di samping
mempunyai tujuan menghasilkan program yang bermutu dan sesuai dengan
kebutuhan peserta dan organisasinya, juga dapat menetapkan strategi diklat,
melakukan rekruitmen dan seleksi untuk persiapan SDM yang lebih baik, serta sampai
pada tahap penyusunan jadwal pelatihan yang akan diselenggarakan.
Dengan demikian, penulis akan memaparkan mengenai “Persiapan
Pelaksanaan Diklat” dalam makalah ini.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah cara melakukan identifikasi kebutuhan dalam pelaksanaan


diklat?
2. Bagaimana cara Menyusun program Latihan atau diklat?

1
3. Bagaimanakah proses rekruitmen dan seleksi dalam persiapan pelaksanaan
diklat?
4. Bagaimanakah cara menyusun rencana pelatihan?
5. Bagaimanakah cara menyiapkan SDM dan fasilitas dalam pelaksanaan diklat?
6. Bagaimanakah cara menyusun jadwal pelaksanaan diklat?
C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan dalam pelaksanaan


diklat.
2. Untuk mengetahui cara Menyusun program Latihan atau diklat.
3. Untuk mengetahui proses rekruitmen dan seleksi dalam persiapan pelaksanaan
diklat.
4. Untuk mengetahui cara menyusun rencana pelatihan.
5. Untuk mengetahui cara menyiapkan SDM dan fasilitas dalam pelaksanaan
diklat.
6. Untuk mengetahui cara menyusun jadwal pelaksanaan diklat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. MELAKUKAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN LATIHAN

Kebutuhan adalah kesenjangan keadaan saat ini dibandingkan dengan keadaan


yang seharusnya. Dengan kata lain setiap keadaan yang kurang dari yang seharusnya
menunjukkan adanya kebutuhan. Kebutuhan yang menjadi prioritas untuk dipecahkan
adalah masalah.

Sebagaimana yang dikutip oleh Alwisol menurut murray Kebutuhan merupakan


konstruk mengeani kekuatan otan yang mengorganisir berbagai proses seperti
persepsi, berbuat untuk mengubah kondisi yang ada dan tidak memuaskan bisa
dibangkitkan oleh proses internal, tetapi lebih sering dirangsang oleh faktor
lingkungan, biasanya kebutuhan dibarengi dengan perasaan atau emosi khusus, dan
memiliki emosi khusus, dan memiliki cara khusus untuk mengepresiasikan dalam
mencapai permasalahan.1

Menurut Suparman (1996 : 63) proses identifikasi kebutuhan dimulai dari


mengidentifikasi kesenjangan antara keadaan sekarang dengan keadaan yang
diharapkan, seringkali dilanjutkan sampai kepada proses pemecahan masalah dan
evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensinya. Pendapat lain tentang identifikasi
kebutuhan dikemukakan oleh Kusnandar (1997 : I), yaitu suatu studi yang sistematis
tentang suatu permasalahan atau suatu inovasi, pengumpulan data dan pendapat-
pendapat dari berbagai sumber yang digunakan untuk membuat suatu keputusan yang
tepat atau merekomendasikan tentang apa yang akan te jadi dimasa yang akan datang.

B. MENYUSUN PROGRAM LATIHAN

Langkah pertama dalam pendidikan dan pelatihan adalah menetapkan tujuan


yang ingin di capai atas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Tujuan dan ruang
lingkup rencana pendidikan dan pelatihan harus ditentukan sebelum
pengembangannya dimulai guna memberikan landasan untuk persetujuan umum dan
tindakan kerjasama. Teknik dan mekanisme program pendidikan dan pelatihan harus
dihubungkan secara langsung dengan yang ingin dicapai. Agar mencapai sasaran yang
di harapkan, pendididikan dan pelatihan harus menggunakan prinsip belajar.
1
Alwisol, Psikologi Kepribadian. (Malang: UMM Press, 2007), 218.

3
Pendidikan dan pelatihan sebaiknya diselenggarakan dalam lingkup pekerjaan yang
sesungguhnya, sekaligus perbandingan antara teori dan praktik.2

Prosedur penyusunan program pelatihan


1. Identifikasi Kebutuhan pelatihan
Identifikasi Kebutuhan Diklat ini memberikan gambaran tentang
kondisi sesungguhnya dari masalah yang dihadapi di lapangan atau apa
yang di rasakan oleh calon peserta pelatihan dalam melaksanakan
tugasnya, jika dibandingkan dengan apa yang menjadi standar
2. Penetapan Tujuan Pelatihan
Sebuah pelatihan idealnya dirancang untuk mewujudkan tujuan-tujuan,
baik, baik tujuan organisasi yang menyelenggarakan pelatihan maupun
tujuan para peserta yang mengikuti pelatihan secara perorangan.
Karena tujuan penelitian tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan saja, melainkan juga untuk untuk mengembangkan bakat.
Tujuan instruksional, tujuan pembelajaran Merupakan pelaksanaan
(perilaku) seseorang dalam melaksanakan tugasnya setelah selesai
pelatihan yang diukur dari adanya perubahan pengetahuan, sikap dan
ketererampilan Mempunyai karakteristik yang bersifat khusus, terukur,
dan dapat diamati
3. Perencanaan Pelatihan
Perencanaan adalah menentukan kebutuhan pelatihan berikut
rekomendasinya. Menyusun pola dan program pelatihan sesuai
rekomendasi berikut metode dan sarana pelatihan.3
4. Implementasi program pelatihan
Setelah merancang program pelatihan selesai, langkah selanjutnya
adalah memasukkannya ke dalam pelaksanaan. Keputusan terpenting
yang perlu dibuat adalah di mana pelatihan akan dilakukan di dalam
perusahaan atau di luar perusahaan.4
5. Evaluasi Pelatihan

2
I Wayan kuryasa, I wayan Rai. Manajemen Pelatihan Dalam Penerapan Ipteks Bagi Masyarakat.

3
Modul Manajemen Diklat, 2019, Hal 8
4
Ferdi Training Center, Proses Pelatihan Sumber Daya Manusia,2021

4
Evaluasi Adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek
tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu sehingga penilaian dapat digunakan untuk
merekomendasikan kegiatan pelatihan selanjutnya, apakah program pelatihan perlu di
lanjutkan dan di tingkatkan

C. MELAKUKAN REKRUITMEN DAN SELEKSI

Rekruitmen merupakan serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja


dengan motivasi, kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang diperlukan guna
menutupi kekurangan yang di identifikasikan dalam perencanaan kepegaweyan.
Sedangkan arti dari seleksi menurut kaswan (2012:77) merupakan proses dimana
organisasi berusaha mengidentifikasikan pelamar dengan pengetahuan, keterampilan,
kemampuan, dan kerakteristik lain yang diperlukan untuk membantu organisasi
mencapai sasarannya.
Rekruitmen dan seleksi merupakan proses poenyaringan awal untuk
mendapatkan calon peserta pelatihan yang memenuhi syarat normatif. Penerapan jenis
dan materi uji dalam proses seleksi tergantung pada orogram pelatihan yang akan
diikuti.
Secara keseluruhan proses pelaksanaan rekruitmen dan seleksi dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Menyebutkan informasi tentang program pelatihan yang akan dilaksanakan
serta persyaratannya.
b. Melakukan pendaftaran calon peserta.
c. Menyiapkan daftar rekapitulasi calon peserta.
d. Menetapkan metode seleksi yang akan dipakai sesuai dengan persyaratan
yang telah ditetapkan. Melakukan seleksi terhadap calon peserta.
e. Menetapkan hasil seleksi.
f. Mengumumkan hasil seleksi.
g. Menyiapkan daftar peserta yang telah dinyatakan diterima.
h. Membuat data lengkap peserta pelatihan.5

D. MENYUSUN RENCANA PELATIHAN

5
Nellitawati, S.Pd, M.Pd, Ph.D, Bahan Ajar Manajemen Diklat, Jurusan Administrasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang: 2018, 157.

5
Rencana Sebagai langkah awal, mengelola program pelatihan adalah
penjajagan dan analisis kebutuhan pelatihan, baik kebutuhan pelatihan yang bersifat
kelembagaan, kesatuan unit dalam lembaga atau kebutuhan pelatihan yang bersifat
individual. Kebutuhan pelatihan ini dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu
kebutuhan yang ada saat ini maupun kebutuhan pelatihan di masa yang akan datang,
sebagai akibat adanya berbagai perubahan. Di sisi lain, langkah ini disertai pula
dengan identifikasi sumber daya yang dimiliki sehingga memungkinkan permasalahan
tersebut dapat dipecahkan.

Mengingat adanya berbagai keterbatasan, baik keterbatasan dana maupun


keterbatasan lain, perlu pula ditempuh berbagai langkah untuk menetapkan skala
prioritas, dengan menguji "bagian atau unit manakah atau siapa saja dan posisi apa
saja" yang perlu diprioritaskan dengan jalan melakukan analisis jabatan atau analisis
posisi melalui analisis tugas, uraian tugas, dan analisis spesifikasi tugas, kemudian
dilanjutkan dengan analisis terhadap pengetahuan, ketrampilan yang dibutuhkan
untuk memenuhi "standar" yang diharapkan dalam uraian tugas yang ada.
Berdasarkan hasil analisis ini, langkah berikutnya menetapkan "siapa" atau "calon
peserta" yang potensial untuk mengikuti program pelatihan. Dari rangkaian kegiatan
tersebut, secara garis besar sudah dapat teridentifikasi "isi" atau "materi" pelatihan
yang diharapkan untuk dapat memenuhi persyaratan berdasarkan dalam "uraian tugas"
dan "tujuan lembaga".

Kemudian langkah terperinci dan spesifik dapat disusun dalam tahapan-


tahapan perencanaan pelatihan.2 Dalam mendasain dan merencanakan program
pelatihan, hendaknya dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan berbagai pihak
terkait, terutama pihak manajemen untuk memperoleh komitmen lebih jauh guna
"menciptakan situasi yang mendukung dalam implementasi dan pasca pelatihan.
Keterlibatan dan komitmen semua pihak, terutama pihak manajemen, akan menjadi
kunci keberhasilan program pelatihan. Pepatah mengatakan bahwa "perencanaan yang
baik berarti setengah pekerjaan telah terselesaikan". Pada umumnya, perencanaan
pelatihan lebih banyak membutuhkan waktu daripada pelaksanaannya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan program pelatihan,


antara lain, latar belakang kegiatan, tujuan pelatihan, peserta pelatihan, biaya/sumber

6
dana, waktu dan tempat pelatih, jadwal pelatihan (waktu, materi, dan pemateri),
susunan panitia pelaksana, tata tertib, narasumber.

Dalam pelaksanaannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh


penyelenggara pelatihan yang menyangkut komunikasi, logistik, fasilitator, peserta
dan prasarana pendukung lainnya.Rencana pelatihan merupakan dokumen
perencanaan tahapan pelatihan yang Rencana pelatihan merupakan dokumen
perencanaan tahapan pelatihan yang disusun berdasarkan analisis terhadap isi materi
pelatihan secara keseluruhan. Rencana pelatihan digunakan sebagai acuan bagi tenaga
pelatih/instrukstur untuk memfasilitasi dan memilih metode pelatihan yang tepat bagi
peserta pelatihan sesuai dengan materi pelatihan yang ditempuh masing-masing
peserta pelatihan.

Tujuan perencanaan diklat adalah sebagai berikut:

a. Menentukan secara sistematis tahapan kegiatan diklat yang akan


dilaksanakan
b. Menentukan aspek-aspek atau unsur yang menjadi focus pada
pelaksanaan diklat
c. Menentukan model yang digunakan dalam desain diklat
d. Menentukan bahan, media, metode yang digunakan dalam pelaksanaan
diklat.6

E. MENYIAPKAN SDM DAN FASILITAS

1. SDM
a. Pengertian SDM
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sumber daya manusia (SDM)
adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi.
Seperti diketahui, potensi sumber daya manusia berbeda-beda pada tiap
individu dan untuk dapat mengembangkan potensi sumber daya manusia yang
berbeda-beda tersebut, dibutuhkan suatu sistem manajemen yang lazim
disebut manajemen sumber daya manusia.
Pengertian sumber daya manusia secara umum dibagi menjadi dua,
yaitu sumber daya manusia yang dipandang secara makro dan sumber daya

6
Nellitawati, S.Pd, M.Pd, Ph.D, Bahan Ajar Manajemen Diklat, 157-158

7
manusia yang dipandang secara mikro. Sumber daya manusia dalam
pandangan makro adalah jumlah penduduk di usia produktif yang ada di
sebuah negara. Sedangkan sumber daya manusia dalam pandangan mikro
lebih kecil cangkupannya yaitu hanya pada individu yang bekerja pada sebuah
institusi.7 Sedangkan menurut Veithzal Rivai menyebut sumber daya manusia
sebagai salah satu unsur masukan (input) yang nantinya akan diubah menjadi
keluaran (output) berupa barang atau jasa untuk mencapai tujuan perusahaan.
Ia juga mengatakan, sebagai input, sumber daya manusia tidak dapat menjadi
unsur tunggal, melainkan harus dikombinasikan dengan unsur lain seperti,
bahan, mesin, modal, metode dan teknologi.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal penting dalam sebuah
organisasi. Untuk itu, perhatian organisasi untuk SDM harus dilakukan terus
menerus dengan memelihara serangkaian kegiatan dan program-program yang
bersifat pengetahuan dan keterampilan.
b. Perenanaan SDM
Perencanaan sumber daya manusia merupakan serangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan
lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi kondisi
tersebut. Hal ini mengandung arti bahwa ada empat kegiatan yang saling
berhubungan, yang membentuk sistem perencanaan sumber daya manusia
yang terpadu (integrated) yakni : (1) persediaan sumber daya manusia
sekarang, (2) peramalan (forecast) suplai dan permintaan sumber daya
manusia, (3) rencana-rencana untuk memperbesar jumlah individu-individu
yang "qualified", dan (4) berbagai prosedur pengawasan dan evaluasi untuk
memberikan umpan balik kepada sistem.
Sebuah perencanaan harus memiliki tujuan. Perencanaan sumberdaya
manusia ini menurut T. Hani Handoko, harus memungkinkan organisasi
untuk:
1) Memperbaiki penggunaan sumberdaya manusia.
2) Memadukan kegiatan-kegiatan personalia dan tujuan-tujuan organisasi di
waktu yang akan datang secara efisien.

7
Elfrianto, “Manajemen Pelatihan Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Lulusan”, EduTech Vol.
2 No. 2 (2016), 51.

8
3) Melakukan pengadaan karyawan-karyawan baru secara ekonomis.
4) Mengembankan informasi dasar manajemen personalia untuk membantu
kegiatankegiatan personalia dan unit-unit organisasi lainnya.
5) Membantu program penarikan dari pasar tenaga kerja secara sukses.
6) Mengkoordinasikan program-program manajemen personalia yang
berbeda-beda, seperti rencana-rencana penarikan dan seleksi.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan SDM
Perencanaan sumber daya manusia tidak dapat dilakukan dengan serta
merta tanpa mengindahkan faktor-faktor sekitarnya Perencanaan sumber daya
manusia selalu dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam
organisasi itu sendiri (internal) maupun yang berasal dari lingkungan sekitar
organisasi (eksternal).
Menurut S.P Siagian yang dimaksud dengan faktor-faktor internal
adalah berbagai kendala yang terdapat di dalam organisasi itu sendiri. Faktor
internal termasuk didalamnya adalah rencana strategik, anggaran, estimasi
produksi dan penjualan, usaha atau kegiatan baru, dan rancangan organisasi
dan tugas pekerjaan. Sedangkan menurut Kiggudu mengemukakan bahwa
faktor-faktor internalnya meliputi sistem informasi manajemen dan organisasi,
sistem manajemen keuangan, sistem marketing dan pasar, dan sistem
manajemen pelaksanaan. Sedangkan yang dimaksud dengan faktor-faktor
eksternal adalah segala sesuatu yang pertumbuhan dan perkembangannya
berada di luar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya. Selanjutnya
Kiggundu, menyebutkan bahwa yang tergolong faktor-faktor eksternal
adalah : (a). Teknologi, (b). Sosial budaya, (c). Politik, dan (d). Ekonomi.
Selanjutnya S.P. Siagian dalam (Faustino,2003) memperluas factor-faktor
eksternal yang dikemukakan Kinggudu menjadi enam factor yang meliputi :
(1) situasi ekonomi, (2) sosial budaya, (3) politik, (4) peraturan perundang-
undangan, (5) teknologi, dan (6) pesaing. Namun perlu digaris bawahi bahwa
pada dasarnya dalam keempat faktor yang dikemukakan oleh Kiggundu itu
sudah termasuk faktor administrasi dan hukum.
Antara faktor-faktor baik internal maupun eksternal, saling berinteraksi
dan berpengaruh. Perencanaan sumber daya manusia harus bertitik tolak dari
pengkajian terhadap faktor-faktor tersebut.
2. FASILITAS
9
Fasilitas adalah segala sesuatu seperti benda, bangunan atau ruangan yang
dibuat untuk melayani atau memudahkan melakukan tujuan tertentu atau
merupakan sarana dan prasarana untuk melakukan kegiatan tertentu. Berikut
penjelasannya.
a. Sarana Diklat
Sarana merupakan segala sesuatu yg dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud atau tujuan.8 Sarana yang harus disediakan adalah
sebagai berikut.
1) Meja dan kursi belajar
2) Papan tulis
3) Flipchart
4) Sound system
5) TV dan video
6) Kaset dan compact disk
7) Perekam
8) Komputer/ laptop
9) LCD projector
10) Jaringan wifi
11) Buku referensi
12) Modul/ bahan ajar
13) Teknologi multimedia
b. Prasarana Diklat
Prasarana merupakan segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya sesuatu, dalam hal ini proses pembelajaran.
Prasarana yang harus disediakan adalah sebagai berikut.
1) Aula
2) Ruang kelas
3) Ruang diskusi/ seminar
4) Ruang sekretariat
5) Ruang kebugaran
6) Ruang komputer
7) Asrama

8
pusdiklat BPK RI, Sarana Dan Prasarana Di Pusdiklat BPK RI, Excellence Learning Center, 2006, 4.

10
8) Wisma/ asrama tenaga kediklatan
9) Perpustakaan
10) Ruang makan
11) Fasilitas olahraga
12) Fasilitas hiburan
13) Unit kesehatan/ poliklinik
14) Tempat ibadah

F. MENYUSUN JADWAL PELATIHAN

Jadwal adalah pembagian waktu kegiatan berdasarkan rencana pengaturan


urutan kerja dan daftar kegiatan serta rencana kegiatan yang telah terperinci.
Penjadwalan merupakan pengaturan waktu dari suatu kegiatan. Penjadwalan
mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan kegiatan dan menentukan
urutan pelaksanaan kegiatan. Pengertian lain bahwa penjadwalan merupakan sebagai
keputusan dalam penugasan dan waktu untuk memulai pekerjaan dengan
menggunakan sumberdaya seperti manusia, peralatan dan fasilitas yang akan
digunakan untuk suatu kegiatan.

Menurut L. Bethel dalam bukunya “industrial organization and management”


memberikan definisi penjadwalan merupakan proses penentuan pekerjaan yang akan
dilakukan. Penjadwalan adalah suatu tahapan dari suatu pengawasan produksi yang
menetapkan pekerjaan dalam uruturutan yang sesuai dengan prioritasnya dan
kemudian dilengkapi pelaksanaan rencana tesebut pada waktu yang tepat dengan
urutan yang benar, sehingga berhubugan dengan kapan suatu pekerjaan akan
dilaksanakan pada suatu bagian produksi.9

Menyusun agenda pelatihan akan sangat membantu perusahaan atau organisasi


dalam mengelola semua sumber daya yang ada, hal ini dikarenakan perusahaan dapat
mengatur dan memastikan bahwa setiap pelatihan sudah sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan dari perusahaan atau organisasi.

9
Hari Purwanto, “Perancangan Sistem Informasi Jadwal Pelatihan Karyawan PT. XYZ”, Universitas Dirgantara
Marsekal Suryadarma, 28.

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kebutuhan adalah kesenjangan keadaan saat ini dibandingkan dengan keadaan


yang seharusnya. Dengan kata lain setiap keadaan yang kurang dari yang seharusnya
menunjukkan adanya kebutuhan. Kebutuhan yang menjadi prioritas untuk dipecahkan
adalah masalah.

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang lebih menekankan praktek dari


pada teori yang diakukan seseorang atau kelompok dengan menggunakan pendekatan
berbagai pembelajaran dan bertujuan meningkatkan kemampuan dalam satu atau
beberapa jenis keterampilan tertentu.

Sebuah program pelatihan idealnya dapat menjawab kebutuhan para penerima


program pelatihan atau dapat menutupi kesenjangan antara kondisi yang terjadi
dengan kondisi yang diharapkan. Tidak sedikit lembaga lembaga atau pihak-pihak
yang menyelenggarakan program pelatihan atau diklat hanya berorientasi pada proyek
tanpa melihat proses dan kebutuhan yang ada. Hasilnya adalah hanya program
pelatihan saja yang bergulir, tanpa ada dampak yang terwujud baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.

Sehingga dapat kita ketahui Persiapan pelatihan diklat itu sangat penting,
karena dengan adanya persiapan pelatihan menjadikan lebih luas memahami tentang
permasalahan-permasalahan yang terkait, mengetahui ragamnya SDM, mengetahui
dan mempelajari bagaimana caranya belajar menyusun adanya acara dll.

12
DAFTAR PUSTAKA

Alwisol, Psikologi Kepribadian. (Malang: UMM Press, 2007), 218.

Elfrianto, (2016). “Manajemen Pelatihan Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu
Lulusan”, EduTech Vol. 2 No. 2.

Ferdi Training Center, (2021) Proses Pelatihan Sumber Daya Manusia.

Kuryasa, I Wayan, I wayan Rai. Manajemen Pelatihan Dalam Penerapan Ipteks Bagi
Masyarakat

Modul Manajemen Diklat, 2019.

Nellitawati, (2018) Bahan Ajar Manajemen Diklat, Jurusan Administrasi Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Padang.

Purwanto, Hari. “Perancangan Sistem Informasi Jadwal Pelatihan Karyawan PT. XYZ”,
Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma.

Pusdiklat BPK RI, (2006) Sarana Dan Prasarana Di Pusdiklat BPK RI, Excellence Learning
Center.

Nellitawati, (2018) Bahan Ajar Manajemen Diklat, Jurusan Administrasi Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Padang.

13

Anda mungkin juga menyukai