MAKALAH
“Manajemen Diklat”
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Bissmillahirrahmannirrohim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
“Manajemen Diklat” tepat waktu. Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada
dosen pengampu serta teman-teman semua yang memberikan masukan untuk kesempurnaan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, ktitik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan guna kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini akan bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................1
C. TUJUAN MASALAH....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. MELAKUKAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN LATIHAN.......................................3
B. MENYUSUN PROGRAM LATIHAN...........................................................................3
C. MELAKUKAN REKRUITMEN DAN SELEKSI.........................................................4
D. MENYUSUN RENCANA PELATIHAN......................................................................5
E. MENYIAPKAN SDM DAN FASILITAS......................................................................6
F. MENYUSUN JADWAL PELATIHAN.........................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................11
A. KESIMPULAN.............................................................................................................11
B. SARAN.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1
3. Bagaimanakah proses rekruitmen dan seleksi dalam persiapan pelaksanaan
diklat?
4. Bagaimanakah cara menyusun rencana pelatihan?
5. Bagaimanakah cara menyiapkan SDM dan fasilitas dalam pelaksanaan diklat?
6. Bagaimanakah cara menyusun jadwal pelaksanaan diklat?
C. TUJUAN MASALAH
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pendidikan dan pelatihan sebaiknya diselenggarakan dalam lingkup pekerjaan yang
sesungguhnya, sekaligus perbandingan antara teori dan praktik.2
2
I Wayan kuryasa, I wayan Rai. Manajemen Pelatihan Dalam Penerapan Ipteks Bagi Masyarakat.
3
Modul Manajemen Diklat, 2019, Hal 8
4
Ferdi Training Center, Proses Pelatihan Sumber Daya Manusia,2021
4
Evaluasi Adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek
tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu sehingga penilaian dapat digunakan untuk
merekomendasikan kegiatan pelatihan selanjutnya, apakah program pelatihan perlu di
lanjutkan dan di tingkatkan
5
Nellitawati, S.Pd, M.Pd, Ph.D, Bahan Ajar Manajemen Diklat, Jurusan Administrasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang: 2018, 157.
5
Rencana Sebagai langkah awal, mengelola program pelatihan adalah
penjajagan dan analisis kebutuhan pelatihan, baik kebutuhan pelatihan yang bersifat
kelembagaan, kesatuan unit dalam lembaga atau kebutuhan pelatihan yang bersifat
individual. Kebutuhan pelatihan ini dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu
kebutuhan yang ada saat ini maupun kebutuhan pelatihan di masa yang akan datang,
sebagai akibat adanya berbagai perubahan. Di sisi lain, langkah ini disertai pula
dengan identifikasi sumber daya yang dimiliki sehingga memungkinkan permasalahan
tersebut dapat dipecahkan.
6
dana, waktu dan tempat pelatih, jadwal pelatihan (waktu, materi, dan pemateri),
susunan panitia pelaksana, tata tertib, narasumber.
1. SDM
a. Pengertian SDM
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sumber daya manusia (SDM)
adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi.
Seperti diketahui, potensi sumber daya manusia berbeda-beda pada tiap
individu dan untuk dapat mengembangkan potensi sumber daya manusia yang
berbeda-beda tersebut, dibutuhkan suatu sistem manajemen yang lazim
disebut manajemen sumber daya manusia.
Pengertian sumber daya manusia secara umum dibagi menjadi dua,
yaitu sumber daya manusia yang dipandang secara makro dan sumber daya
6
Nellitawati, S.Pd, M.Pd, Ph.D, Bahan Ajar Manajemen Diklat, 157-158
7
manusia yang dipandang secara mikro. Sumber daya manusia dalam
pandangan makro adalah jumlah penduduk di usia produktif yang ada di
sebuah negara. Sedangkan sumber daya manusia dalam pandangan mikro
lebih kecil cangkupannya yaitu hanya pada individu yang bekerja pada sebuah
institusi.7 Sedangkan menurut Veithzal Rivai menyebut sumber daya manusia
sebagai salah satu unsur masukan (input) yang nantinya akan diubah menjadi
keluaran (output) berupa barang atau jasa untuk mencapai tujuan perusahaan.
Ia juga mengatakan, sebagai input, sumber daya manusia tidak dapat menjadi
unsur tunggal, melainkan harus dikombinasikan dengan unsur lain seperti,
bahan, mesin, modal, metode dan teknologi.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal penting dalam sebuah
organisasi. Untuk itu, perhatian organisasi untuk SDM harus dilakukan terus
menerus dengan memelihara serangkaian kegiatan dan program-program yang
bersifat pengetahuan dan keterampilan.
b. Perenanaan SDM
Perencanaan sumber daya manusia merupakan serangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan
lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi kondisi
tersebut. Hal ini mengandung arti bahwa ada empat kegiatan yang saling
berhubungan, yang membentuk sistem perencanaan sumber daya manusia
yang terpadu (integrated) yakni : (1) persediaan sumber daya manusia
sekarang, (2) peramalan (forecast) suplai dan permintaan sumber daya
manusia, (3) rencana-rencana untuk memperbesar jumlah individu-individu
yang "qualified", dan (4) berbagai prosedur pengawasan dan evaluasi untuk
memberikan umpan balik kepada sistem.
Sebuah perencanaan harus memiliki tujuan. Perencanaan sumberdaya
manusia ini menurut T. Hani Handoko, harus memungkinkan organisasi
untuk:
1) Memperbaiki penggunaan sumberdaya manusia.
2) Memadukan kegiatan-kegiatan personalia dan tujuan-tujuan organisasi di
waktu yang akan datang secara efisien.
7
Elfrianto, “Manajemen Pelatihan Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Lulusan”, EduTech Vol.
2 No. 2 (2016), 51.
8
3) Melakukan pengadaan karyawan-karyawan baru secara ekonomis.
4) Mengembankan informasi dasar manajemen personalia untuk membantu
kegiatankegiatan personalia dan unit-unit organisasi lainnya.
5) Membantu program penarikan dari pasar tenaga kerja secara sukses.
6) Mengkoordinasikan program-program manajemen personalia yang
berbeda-beda, seperti rencana-rencana penarikan dan seleksi.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan SDM
Perencanaan sumber daya manusia tidak dapat dilakukan dengan serta
merta tanpa mengindahkan faktor-faktor sekitarnya Perencanaan sumber daya
manusia selalu dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam
organisasi itu sendiri (internal) maupun yang berasal dari lingkungan sekitar
organisasi (eksternal).
Menurut S.P Siagian yang dimaksud dengan faktor-faktor internal
adalah berbagai kendala yang terdapat di dalam organisasi itu sendiri. Faktor
internal termasuk didalamnya adalah rencana strategik, anggaran, estimasi
produksi dan penjualan, usaha atau kegiatan baru, dan rancangan organisasi
dan tugas pekerjaan. Sedangkan menurut Kiggudu mengemukakan bahwa
faktor-faktor internalnya meliputi sistem informasi manajemen dan organisasi,
sistem manajemen keuangan, sistem marketing dan pasar, dan sistem
manajemen pelaksanaan. Sedangkan yang dimaksud dengan faktor-faktor
eksternal adalah segala sesuatu yang pertumbuhan dan perkembangannya
berada di luar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya. Selanjutnya
Kiggundu, menyebutkan bahwa yang tergolong faktor-faktor eksternal
adalah : (a). Teknologi, (b). Sosial budaya, (c). Politik, dan (d). Ekonomi.
Selanjutnya S.P. Siagian dalam (Faustino,2003) memperluas factor-faktor
eksternal yang dikemukakan Kinggudu menjadi enam factor yang meliputi :
(1) situasi ekonomi, (2) sosial budaya, (3) politik, (4) peraturan perundang-
undangan, (5) teknologi, dan (6) pesaing. Namun perlu digaris bawahi bahwa
pada dasarnya dalam keempat faktor yang dikemukakan oleh Kiggundu itu
sudah termasuk faktor administrasi dan hukum.
Antara faktor-faktor baik internal maupun eksternal, saling berinteraksi
dan berpengaruh. Perencanaan sumber daya manusia harus bertitik tolak dari
pengkajian terhadap faktor-faktor tersebut.
2. FASILITAS
9
Fasilitas adalah segala sesuatu seperti benda, bangunan atau ruangan yang
dibuat untuk melayani atau memudahkan melakukan tujuan tertentu atau
merupakan sarana dan prasarana untuk melakukan kegiatan tertentu. Berikut
penjelasannya.
a. Sarana Diklat
Sarana merupakan segala sesuatu yg dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud atau tujuan.8 Sarana yang harus disediakan adalah
sebagai berikut.
1) Meja dan kursi belajar
2) Papan tulis
3) Flipchart
4) Sound system
5) TV dan video
6) Kaset dan compact disk
7) Perekam
8) Komputer/ laptop
9) LCD projector
10) Jaringan wifi
11) Buku referensi
12) Modul/ bahan ajar
13) Teknologi multimedia
b. Prasarana Diklat
Prasarana merupakan segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya sesuatu, dalam hal ini proses pembelajaran.
Prasarana yang harus disediakan adalah sebagai berikut.
1) Aula
2) Ruang kelas
3) Ruang diskusi/ seminar
4) Ruang sekretariat
5) Ruang kebugaran
6) Ruang komputer
7) Asrama
8
pusdiklat BPK RI, Sarana Dan Prasarana Di Pusdiklat BPK RI, Excellence Learning Center, 2006, 4.
10
8) Wisma/ asrama tenaga kediklatan
9) Perpustakaan
10) Ruang makan
11) Fasilitas olahraga
12) Fasilitas hiburan
13) Unit kesehatan/ poliklinik
14) Tempat ibadah
9
Hari Purwanto, “Perancangan Sistem Informasi Jadwal Pelatihan Karyawan PT. XYZ”, Universitas Dirgantara
Marsekal Suryadarma, 28.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sehingga dapat kita ketahui Persiapan pelatihan diklat itu sangat penting,
karena dengan adanya persiapan pelatihan menjadikan lebih luas memahami tentang
permasalahan-permasalahan yang terkait, mengetahui ragamnya SDM, mengetahui
dan mempelajari bagaimana caranya belajar menyusun adanya acara dll.
12
DAFTAR PUSTAKA
Elfrianto, (2016). “Manajemen Pelatihan Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu
Lulusan”, EduTech Vol. 2 No. 2.
Kuryasa, I Wayan, I wayan Rai. Manajemen Pelatihan Dalam Penerapan Ipteks Bagi
Masyarakat
Nellitawati, (2018) Bahan Ajar Manajemen Diklat, Jurusan Administrasi Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Padang.
Purwanto, Hari. “Perancangan Sistem Informasi Jadwal Pelatihan Karyawan PT. XYZ”,
Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma.
Pusdiklat BPK RI, (2006) Sarana Dan Prasarana Di Pusdiklat BPK RI, Excellence Learning
Center.
Nellitawati, (2018) Bahan Ajar Manajemen Diklat, Jurusan Administrasi Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Padang.
13