Disusun Oleh
FAKULTAS TARBIYAH
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridhonya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW karena berkat beliau kami dapat menikmati
pencerahan iman dan islam dalam mengarungi samudra kehidupan ini. Dalam makalah ini kami
akan membahas tentang “Komponen-Komponen Kurikulum”
Tak lupa, kami ucapakan terima kasih kepada Bapak Moh. Zainal Fanani,M.Pd.I selaku
dosen pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI, juga kepada semua teman-teman
kelompok 4 yang telah memberikan waktunya dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu,
kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran agar kami dapat menyempurnakan
makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembentukkan suatu organisasi yaitu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Begitu pula dengan salah satu organisasi yang sangat besar seperti dunia persekolahan
dalam tingkat nasional. Untuk mencapai pendidikan maka harus dibuat rancangan untuk
mencapai tujuan agar dalam pelaksanaannya terarah. Oleh karena itulah kita mengenal
namanya kurikulum. Kurikulum sebagai suatu sistem memiliki komponen-komponen
yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya yakni tujuan, materi, metode,
media dan evaluasi. Komponen-komponen tersebut baik secara sendiri maupun bersama
menjadi dasar utama dalam upaya mengembangkan sistem pembelajaran.
Suatu kurikulum harus memiliki kesesuaian atau relevansi. Kesesuaian ini
meliputi dua hal. Pertama kesesuaian antara kurikulum dengan tuntutan, kebutuhan,
kondisi dan perkembangan masyarakat. Kedua kesesuaian antar komponen-komponen
yaitu isi sesuai tujuan, proses sesuai isi dan tujuan, demikian juga evaluasi sesuai dengan
proses, isi dan tujuan kurikulum. Kedudukan kurikulum sangat strategis dalam seluruh
aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam
pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan
kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa memahami konsep dasar dari kurikulum.
Pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa
komponen. Kurikulum tersusun dari seperangkat komponen yang saling berkaitan dan
bertimbal balik. oleh karena itu kita mengenal Komponen Kurikulum. Sekilas komponen
merupakan satu sistem dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa
dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada makatidak
berjalan sebagaimana mestinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komponen kurikulum ?
2. Apa saja komponen-komponen kurikulum ?
BAB II
PEMBAHASAN
2
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek (Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
2015) Cet. VIII, Hal. 102
tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat diukur, yang kemudian dinamakan
kompetensi.3 Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi empat yaitu:
a. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)
Tujuan Pendidikan Nasional adalah tujuan yang bersifat paling umum
dan merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha
pendidikan. Artinya, setiap lembaga penyelenggara pendidikan harus dapat
membentuk manusia yang sesuai dengan rumusan itu, baik pendidikan yang
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan formal, informal ataupun
nonformal. Tujuan pendidikan umum biasanya dirumuskan dalam bentuk
perilaku yang ideal dengan pandangan hidup dan filsafat suatu bangsa yang
dirumuskan oleh pemerintah dalam bentuk undang-undang.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003, Pasal 3, secara jelas
mengambarkan tujuan Pendidikan Nasional, bahwa Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuna untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuahan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
b. Tujuan Institusional (TI)
Tujuan Institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap
lembaga pendidikan. Dengan kata lain, tujuan ini dapat didefinisikan sebagai
kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka menempuh
atau dapat menyelesaikan program di suatu lembaga pendidikan tertentu.
Tujuan instutisional merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan umum
yang dirumuskan dalam bentuk kompetensi lulusan setiap jenjang
pendidikan, misalnya standar kompetensi pendidikan dasar, menengah,
kejuruan dan jenjang pendidikan tinggi.
c. Tujuan Kurikuler (TK)
3
Tim Pengembangan MKPD Kurikulum dan Pengembangan, Kurikulum dan Pengembangan (Jakarta: Rajawali Pers,
2016) Ed. 3, Cet. V, Hal. 47.
Tujuan Kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang
studi atau mata pelajaran. Oleh sebab itu, tujuan kurikuler dapat didefinisikan
sebagai kualifikasi yang harus dimiliki siswa setelah mereka menyelesaikan
suatu bidang studi tertentu dalam suatu lembaga pendidikan. Tujuan kurikuler
juga dasarnya merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan lembaga
pendidikan. Dengan demikian, setiap tujuan kurikuler harus dapat
mendukung dan diarahkan untuk mencapai tujuan instutisional.4
d. Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran (TP)
Tujuan pembelajaran yang merupakan bagian dari tujuan kurikuler,
dapat didefinisikan sebagi kemampuan yang harus dimililki oleh anak didik
setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu
dalam satu kali pertemuan. Karena hanya guru yang memahami kondisi
lapangan, termasuk memahami karakteristik siswa yang akan melakukan
pembelajarandi suatu sekolah, maka menjabarkan tujuan pembelajaran adalah
tugas guru.
Sebelum guru melakukan proses mengajar, guru perlu merumuskan
tujuan pembelajaran yang harus dikuasai oleh anak didik setelah mereka
selesai mengikuti pembelajaran. Menurut Bloom, dalam bukunya Taxonomy
of Educational Objective yang terbit pada tahun 1965, bentuk perilaku
sebagai tujuan yang harus dirumuskan dapat digolongkan dalam tiga
klasifikasi atau domain (bidang), yaitu domain kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
2. Komponen Isi atau Materi Pelajaran
Isi kurikulum merupakan komponen yang lebih banyak menitikberatkan
pada pengalaman belajar yang harus dimiliki peserta didik dalam kegiatan proses
pembelajaran. Isi kurikulum hendaknya memuat segala aspek yang berhubungan
dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang terdapat pada isi setiap mata
pelajaran yang disampaikan dengan kegiatan proses pembelajaran. Isi kurikulum
dan kegiatan pembelajaran diarahkan untuk mencapai tujuan dari semua aspek
tersebut. Isi kurikulum berkenaan dengan pengetahuan ilmiah dan pengalaman
4
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan (Bandung:
Alfabeta, 2015) Hal. 194.
belajar yang harus diberikan kepada siswa untuk dapat mencapai tujuan
pendidikan. Dalam menentukan isi kurikulum baik yang berkenaan dengan
pengetahuan ilmiah maupun pengalaman belajar disesuaikan dengan tingkat dan
jenjang pendidikan, perkembangan yang terjadi dalam masyarakat menyangkut
tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk
menentukan isi kurikulum, kriteria tersebut antara lain:
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem kurikulum terbentuk oleh empat komponen, yaitu: komponen tujuan, isi
kurikulum, metode atau strategi pencapaian tujuan, dan komponen evaluasi. Komponen
merupakan satu system dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa
dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak maka tidak akan
berjalan sebagaimana mestinya. Tujuan pendidikan memiliki klasifikasi, dari mulai
tujuan yang sangat umum sampai tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat diukur,
yang kemudian dinamakan kompetensi. Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi
empat yaitu:
Isi kurikulum hendaknya memuat segala aspek yang berhubungan dengan aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik yang terdapat pada isi setiap mata pelajaran yang
disampaikan dengan kegiatan proses pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat dibagi
atas strategi Exposition, Discovery Learning dan strategi Group – Individual Learning.
Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan pencapaian tujuan dapat dikelompokkan
ke dalam dua jenis, yaitu tes dan non tes.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. 2014. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sukmadinata, Syaodih Nana. 2015. Pengembangan Kurikulum; Teori dan Praktek. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.