Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN PELATIHAN

“Pelatihan dan Pengembangan”

Dosen Pengampu : Saripah Nurfillah, S.Pd., M.Sc

DISUSUN OLEH :

MAHARSARI EKA PUTRI MULYANI

NIM. 1803025039

AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Manajemen dan
Pengembangan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Saripah
Nurfilah, S.Pd., M.Sc pada mata kuliah Manajemen Pelatihan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Manajemen Pelatihan dan Pengembangan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Saripah Nurfilah, S.Pd., M.Sc, selaku dosen
Manajemen Pelatihan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Tak lupa saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Samarinda, 02 Desember 2020

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 2

BAB II ISI

A. Pengertian Manajemen Pelatihan ............................................................................... 3


B. Pengertian Pengembangan ......................................................................................... 5
C. Jenis-jenis Pelatihan ................................................................................................... 6
D. Tujuan Pelatihan ......................................................................................................... 7
E. Kaitan Antara Pelatihan Dan Pengembangan ............................................................. 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................................................... 11

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelatihan merupakan bagian dari pembelajaran sepanjang hayat (continuing Education).
Tujuan dan keberadaan pelatihan berbeda dari suatu lembaga dengan lembaga lain. Akan tetapi
pada akhirnya tujuan dari lembaga yang berhubungan dengan Pelatihan sangat berkaitan dengan
bagaimana efektivitas dalam mencapai tujuan. Bila setiap orang mempunyai urutan yang sama
untuk mencapai tujuan, pada akhirnya ketercapaian tujuan ini sangat tergantung pada keberadaan
manajer yang secara khusus memiliki tugas khusus dalam melakukan perencanaan,
pengorganisasian dan mengevaluasi setiap kegiatan lembaga dalam upaya untuk mencapai tujuan.
Manajemen ialah seni dan ilmu dalam upaya untuk mencapai tujuan orang-orang. Dalam
beberapa segi manajemen berbeda dengan administrasi karena yang terakhir ini lebih
menekankan pada keterselenggaraan tugas dibandingkan dengan melakukan kerjasama dengan
orang-orang.
Lingkungan pendidikan yang sangat kompetitif akan memiliki dampak seperti tuntutan
untuk selalu membangun keunggulan kompetitif, pemutakhirkan peta perjalanan (roadmap)
organisasi secara berkelanjutan, penentuan langkah-langkah strategik ke depan, pengerahkan,
pemusatkan kapabilitas dan komitmen seluruh staf dalam mewujudkan masa depan organisasi.
Dan kecenderungan umum, pendidikan saat ini hanya mengandalkan anggaran tahunan sebagai
alat perencana masa depan organisasi, sehingga menjadi tidak koheren antara Visi dan Misi,
Tujuan organisasi, Rencana Jangka Pendek dan Jangka Panjang, Implementasi
Manajemen diperlukan di dalam sebuah organisasi menyusun perencanaan strategik,
sementara manajemen menengah sampai karyawan hanya melakukan implementasi rencana
jangka panjang dan pendek. Sistem ini hanya pas untuk lingkungan yang stabil yang di dalamnya
prediksi masih dapat diandalkan untuk memperkirakan masa depan organisasi. Dalam
pengembangan aktivitas, perguruan tinggi harus melibatkan seluruh unit kerja dan personel
didalamnya dalam perencanaan strategiknya untuk mengubah mode operasi organisasi dari plan
and control menjadi sense and respon. Dengan mekanisme baru ini, diharapkan akan dapat
terlihat dan terukur seluruh kinerja organisasi dalam berbagai level.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan manajemen pelatihan?
2. Apakah yang dimaksud pengembangan?
3. Apa saja jenis-jenis pelatihan?
4. Apa saja tujuan pelatihan?
5. Bagaimana kaitan antara pelatihan dan pengembangan?

C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan pada makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen pelatihan
2. Untuk mengetahui pengertian pengembangan
3. Untuk mengetahui jenis-jenis pelatihan
4. Untuk mengetahui tujuan pelatihan
2. Untuk mengetahui kaitan antara pelatihan dan pengembangan

2
BAB II

ISI

A. Pengertian Manajemen Pelatihan


Poerwadarminta (1984) memberikan arti kepada “pelatihan” sebagai pelajaran untuk
membiasakan atau memperoleh sesuatu kecakapan. Flippo (1961) menegaskan bahwa pelatihan pada
dasarnya merupakan suatu usaha pengetahuan dan kecakapan agar karyawan dapat mengerjakan suatu
pekerjaan tertentu.
Berdasarkan uraian di atas, pelatihan dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan pendidikan yang
dilakukan dengan sengaja, terorganisir dan sistematik di luar sistem persekolahan untuk memberikan dan
meningkatkan suatu pengetahuan dan keterampilan tertentu kepada kelompok tenaga kerja tertentu dalam
waktu yang relatif singkat dengan metode yang mengutamakan praktek daripada teori, agar mereka
memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam memahami dan melaksanakan suatu pekerjaan
tertentu dengan cara yang efisien dan efektif.
Pelatihan dilaksanakan guna mengajarkan sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dibutuhkan anggota / kader penggerak suatu organisasi atau untuk peningkatan kemampuan dalam
menjalankan aktivitas tertentu. Telah banyak metode pelatihan yang telah dikenal, antara lain program
pelatihan di tempat kerja (On the job training), pelatihan di kelas, dan pelatihan vestibule (balai), sejenis
pelatihan dengan simulasi menggunakan peralatan dalam laboratory setting. Saat ini telah dikembangkan
pula pelatihan di alam terbuka (outdoor) misalnya outbond management training, yaitu metode pelatihan
di alam terbuka dengan penekanan pada pengembangan kemampuan di bidang manajemen organisasi dan
pengembangan diri (personal development) yang disimulasikan melalui permainan-permainan yang
secara langsung bisa dirasakan oleh peserta dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan
diri (personal development), berpikir kreatif (inovasi), rasa kebersamaan, saling percaya (trust) dll.
Menurut Stoner (1996) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya
yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pengelolaan program pelatihan tidak jauh berbeda dengan pengelolaan sebuah proyek atau
program tertentu. Akan tetapi, seringkali pengelolaan program pelatihan dianggap sebagai suatu yang
sederhana hingga banyak dikesampingkan. Hal ini ditengarai dengan "tingkat keseriusan dan komitmen"
berbagai pihak. Banyak pihak lebih memperhatikan dan lebih menguntungkan "mengelola proyek fisik"

3
daripada "proyek pengembangan sumberdaya manusia melalui program pelatihan". Di samping itu,
tercermin pula dalam "penyediaan atau alokasi dana" yang relatif kecil untuk komponen pelatihan, baik
pelatihan bagi staf maupun pelatihan bagi kelompok sasaran.
Sekaitan dengan judul tulisan ini, terdapat dua kata yang dikombinasikan, yakni “manajemen”
dan “pelatihan”. Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris management, yang dalam bahasa Indonesia
disebut “pengelolaan”, sedangkan kata pelatihan merupakan asli bahasa Indonesia, yang dalam bahasa
Inggris disebut “training”. Dengan kata lain, judul tulisan ini dapat juga disebutkan sebagai “manajemen
training” atau “pengelolaan pelatihan”, yakni proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk
mencapai sasaran yang berupa kegiatan memahirkan.
Setiap pengelola pelatihan tidak dapat menggantungkan keberhasilan pelatihan dari satu atau dua
aspek saja, tetapi harus melihat secara komprehensif semua faktor yang dapat mempengaruhi
keberhasilan pelatihan tersebut. Salah satu aspek yang sangat penting tersebut adalah aspek manajemen,
yaitu bagaimana sebuah pelatihan dikelola dan diarahkan pada pencapaian tujuan.
Manajemen pelatihan, dalam konteks yang lebih luas manajemen pelatihan memiliki dimensi
tentang bagaimana pengelolaan pelatihan, supaya pelatihan bisa berjalan dengan baik dan berhasil secara
efektif dan efisien. Manajemen pelatihan secara konsep bisa diartikan “Proses perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan dan Pengevaluasian terhadap kegiatan pelatihan dengan memanfaatkan
aspek-aspek pelatihan untuk mencapai tujuan pelatihan secara efektif dan efisien”. Dalam konteks yang
lain manajemen pelatihan atau pengelolaan pelatihan identik dengan manajemen proyek atau pada istilah
lain sama dengan mengelola proyek. Oleh karena itu daur Managing training dapat digambarkan sebagai
berikut :

4
Gambar ini menjelaskan bahwa proses manajemen pelatihan dimulai dengan analisis,
yaitu analisis kebutuhan (need analysis) terhadap hal-hal yang akan menjadi objek pelatihan,
kemudian dilanjutkan dengan desain program pelatihan, yaitu langkah mendesain program-
program pelatihan. Tahapan berikutnya adalah pelaksanaan dan penerapan, yaitu proses
pelaksanaan dan Penerapan program-program pelatihan. Kemudian diakhiri dengan evaluasi
yaitu tahap untuk memberikan penilaian dan analisa pengembangan. Pada setiap tahapan tersebut
akan ada proses umpan balik, yang bertujuan untuk mengontrol efektivitas pelaksanaan dan
proses pelatihan.

B. Pengertian Pengembangan
Definisi pengembangan yang berkaitan dengan pendidikan atau media dalam
pembeljaran menurut beberapa ahli :
 pengembangan artinya proses, cara, perbuatan mengembangkan (Kamus Besar
Bahasa Indonesia , 2002 : 538).
 Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002
Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti
kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru.
 Pengembangan secara umum berarti pola pertumbuhan, perubahan secara perlahan
(evolution) dan perubahan secara bertahap.
 Menurut Seels & Richey (Alim Sumarno, 2012) pengembangan berarti proses
menterjemahkan atau menjabarkan spesifikasi rancangan kedalam bentuk fitur
fisik. Pengembangan secara khusus berarti proses menghasilkan bahan-bahan
pembelajaran. Sedangkan menurut Tessmer dan Richey (Alim Sumarno, 2012)
pengembangan memusatkan perhatiannya tidak hanya pada analisis kebutuhan,
tetapi juga isu-isu luas tentang analisis awal-akhir, seperti analisi kontekstual.
 Pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk berdasarkan temuan-
temuan uji lapangan.

5
 Menurut AECT Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke
dalam bentuk fisik, di dalamnya meliputi : (1) teknologi cetak; (2) teknologi audio-
visual; (3) teknologi berbasis komputer; dan (4) teknologi terpadu.

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,


konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan. Pengembangan
adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk
menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan
memperhatikan potensi dan kompetensi peserta didik. Maka pengembangan pembelajaran lebih
realistik, bukan sekedar idealisme pendidikan yang sulit diterapkan dalam kehidupan.
Pengembangan pembelajaran adalah usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran, baik
secara materi maupun metode dan subtitusinya. Secara materi, artinya dari aspek bahan ajar yang
disesuaikan dengan perkembangan pengetahuan, sedangkan secara metodologis dan subtansinya
berkaitan dengan pengembangan strategi pembelajaran, baik secara teoritis maupun praktis.
Berdasarkan pengertian pengembangan yang telah diuraikan yang dimaksud dengan
pengembangan adalah suatu proses untuk menjadikan potensi yang ada menjadi sesuatu yang
lebih baik dan berguna sedangkan penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau
langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk yang telah
ada menjadi produk yang dapat dipertanggung jawabkan.

C. Jenis-jenis Pelatihan
 Pelatihan Keahlian
Skill training atau yang dikenal juga dengan pelatihan keahlian adalah jenis pelatihan
yang diadakan dengan tujuan agar peserta mampu menguasai sebuah skill atau
keterampilan baru yang berhubungan dengan pekerjaannya. Keahlian yang diajarkan
dalam training biasanya akan diberikan kepada karyawan yang dianggap belum
menguasai atau masih kurang nilainya dalam sebuah keahlian tertentu. Contoh skill
pelatihan misalnya adalah pelatihan manajemen atau training leadership.
 Pelatihan Ulang
Pelatihan ulang diberikan kepada sumber daya manusia untuk menghadapi tuntutan
kerja yang semakin berskembang. Teknologi, ilmu pengetahuan, dan dunia yang

6
semakin berkembang memaksa semua orang untuk terus maju dan menyesuaikan diri
tidak terkecuali karyawan perusahaan. Mereka harus selalu menyesuaikan diri dengan
kemajuan jaman dan inovasi terbaru sehingga mereka memiliki kompetensi yang tidak
kalah dengan karyawan dari perusahaan lainnya

 Pelatihan Fungsional
Pelatihan Fungsional merupakan pelatihan yang dilakukan dengan meminta karyawan
untuk melakukan aktivitas pekerjaan tertentu diluar bidang pekerjaan yang ditugaskan
kepadanya. pelatihan sangat bermanfaat bagi semua karyawan sehingga mereka mampu
memahami cara kerja organisasi perusahaan secara lebih luas tidak hanya berkutat pada
tugas kerjanya saja. Salah satu contoh c adalah meminta staff bagian keuangan untuk
membantu tugas staff HRD dalam menyeleksi karyawan baru.
 Pelatihan Kreatifitas
Pelatihan kreatifitas merupakan sebuah Training SDM yang bertolak belakang dari
anggapan bahwa kreatifitas sebenarnya bukan bakat melainkan sebuah skill yang bisa
dipelajari. Dalam perusahaan sendiri, ada berbagai posisi dan jabatan yang
membutuhkan kreatifitas tinggi diantaranya adalah marketing, manajer, promosi,
supervisor, dan lain sebagainya. Mereka dituntut untuk bisa kreatif dalam memimpin
anak buahnya serta bisa kreatif menelurkan ide – ide baru yang segar dan inovatif untuk
kepentingan perusahaan. Training kreatifitas harus ditunjang dengan kebebasan
berpendapat dan mengeluarkan gagasan selama gagasan dan pendapat tersebut rasional,
penuh perhitungan, dan sudah dikalkulasi untung ruginya bagi perusahaan.
 Pelatihan Kerja Sama
Dalam sebuah perusahaan karyawan tidak hanya dituntut untuk bekerja sendiri namun
juga bekerja secara tim dalam sebuah divisi, bagian, dan bahkan dituntut untuk bisa
bekerja dalam keseluruhan tim organisasi perusahaan. Training SDM yang satu ini
ditujukan bagi sekelompok karyawan agar mereka bisa terbiasa bekerja dalam tim,
mampu menempatkan diri dalam sebuah tim, dan mampu bekerja sama dengan anggota
tim yang lain sehingga pekerjaan dan tujuan bisa diselesaikan dengan lebih cepat dan
efektif.

7
D. Tujuan Pelatihan
1. Memperbaiki kinerja;
2. Untuk memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan perubahan teknologi;
3. Mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru untuk menjadi kompeten dalam
pekerjaannya;
4. Membantu memecahkan masalah operasional;
5. Mempersiapkan karyawan untuk promosi;
6. Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi;
7. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadi.

Selanjutnya mengatakan tujuan pelatihan adalah untuk memperoleh penambahan


pengetahuan, keterampilan dan sikap. Selanjutnya tujuan pelatihan secara lebih spesifik yaitu
untuk membangun atau mengembangkan pengetahuan dan keterampilan individu guna mencapai
tingkat yang diinginkan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
pelatihan adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan
tertentu bagi individu/pegawai atau anggota organisasi dalam melakukan pekerjaan dengan
efektif dan efesien sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan perkembangan ilmu dan teknologi.

E. Kaitan antara pelatihan dan pengembangan

Pelatihan dan pengembangan SDM pada sebuah perusahaan sangat erat hubungannya
dengan hasil kinerja dari SDM tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah penilaian untuk
mengukur kinerja dan pelatihan SDM dilaksanakan setelah ada hasil dari penilaian tersebut.
Pelatihan karyawan dilakukan dengan tujuan agar para karyawan memiliki pengetahuan,
kemampuan dan keterampilan sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan.

Sumber daya manusia (SDM) atau karyawan yang menduduki suatu jabatan tertentu
dalam perusahaan kadang mempunyai level kemampuan yang berbeda dengan karyawan lainnya.
Kadang-kadang kemampuan mereka meningkat, namun kadang juga menurun. Ada pula yang
kemampuannya kurang sesuai dengan persyaratan yang diperlukan dalam jabatan tersebut. Hal
itu bisa terjadi karena seseorang menduduki jabatan tertentu bukan karena kemampuannya. Bisa

8
jadi karyawan tersebut mendapat jabatan itu karena dekat dengan bos atau juga karena pihak HR
terlalu buru-buru merekrut karyawan. Oleh karena itu, karyawan baru ini perlu menambah skill
dan kemampuan mereka. Itulah arti pentingnya pelatihan karyawan.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi jelas berpengaruh pada suatu perusahaan.
Ada jabatan-jabatan baru yang dulu belum diperlukan, sekarang diperlukan. Misalnya seorang
marketing and communication senior belum punya skill untuk memimpin marketing online—
karena hal itu adalah hal baru untuk dirinya. Dengan demikian, diperlukan penambahan atau
peningkatan kemampuan yang diperlukan oleh jabatan tersebut.

Pelatihan dan pengembangan SDM yang tepat, dapat memberikan efek yang baik
kepada karyawan. Karyawan dapat mengembangkan diri dan mampu memahami seluk-beluk
pelaksanaan pekerjaan lebih mendalam, dapat memahami perkembangan perusahaan, memahami
sasaran yang akan dicapai perusahaan, mengerti akan perlunya kerjasama dalam melaksanakan
pekerjaan, dapat dengan mudah memahami Informasi yang disampaikan perusahaan, dapat
memahami setiap kesulitan-kesulitan yang dihadapi perusahaan, mampu melakukan hubungan-
hubungan dengan lingkungan, mampu memahami kebijaksanaan dan peraturan yang berlaku
dalam perusahaan, mampu memahami sistem dan prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan
tugas perusahaan, mampu memahami dan menerapkan perilaku yang mendukung dan dituntut
perusahaan.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, pelatihan dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan
pendidikan yang dilakukan dengan sengaja, terorganisir dan sistematik di luar sistem
persekolahan untuk memberikan dan meningkatkan suatu pengetahuan dan keterampilan tertentu
kepada kelompok tenaga kerja tertentu dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang
mengutamakan praktek daripada teori, agar mereka memperoleh pengetahuan, sikap dan
keterampilan dalam memahami dan melaksanakan suatu pekerjaan tertentu dengan cara yang
efisien dan efektif.
Telah banyak metode pelatihan yang telah dikenal, antara lain program pelatihan di
tempat kerja (On the job training), pelatihan di kelas, dan pelatihan vestibule (balai), sejenis
pelatihan dengan simulasi menggunakan peralatan dalam laboratory setting.
Saat ini telah dikembangkan pula pelatihan di alam terbuka (outdoor) misalnya outbond
management training, yaitu metode pelatihan di alam terbuka dengan penekanan pada
pengembangan kemampuan di bidang manajemen organisasi dan pengembangan diri (personal
development) yang disimulasikan melalui permainan-permainan yang secara langsung bisa
dirasakan oleh peserta dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri
(personal development), berpikir kreatif (inovasi), rasa kebersamaan, saling percaya (trust) dll.
Manajemen pelatihan, dalam konteks yang lebih luas manajemen pelatihan memiliki
dimensi tentang bagaimana pengelolaan pelatihan, supaya pelatihan bisa berjalan dengan baik
dan berhasil secara efektif dan efisien.
• Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 Pengembangan
adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan
kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk

10
meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
telah ada, atau menghasilkan teknologi baru.
Pengembangan adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis
dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses
kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi peserta didik.
Berdasarkan pengertian pengembangan yang telah diuraikan yang dimaksud dengan
pengembangan adalah suatu proses untuk menjadikan potensi yang ada menjadi sesuatu
yang lebih baik dan berguna sedangkan penelitian dan pengembangan adalah suatu proses
atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk
yang telah ada menjadi produk yang dapat dipertanggung jawabkan.

B. Saran
Dalam pelatihan pengembangan terdapat tiga tahapan penting yang harus dilakukan
oleh sebuah organisasi atau instansi. Pertama tahapan penilaian. Kedua tahapan pelatihan dan
pengembangan. Ketiga tahapan evaluasi.

11
Daftar Pustaka

Unknown.2019.PelatihandanPengembanganSDM.https://simantu.pu.go.id/epel/edok/e769e_MAN
AJEMEN_PELATIHAN.pdf . (diakses pada 2 Desember 2020)
Febry,Dedy.2018.DefinisiPengembangan.https://www.academia.edu/4832768/DEFINISI_PENG
EMBANGAN . (diakses pada 2 Desember 2020)
Dalimunthe, Marlina Sari. 2014. Manajemen Pelatihan Dan Penyusunan Rencana Pelatihan
http://marlinasaridalimunthe.blogspot.com/2014/12/manajemen-pelatihan-dan-
penyusunan.html . (diakses pada 2 Desember 2020)

12

Anda mungkin juga menyukai