Disusun Oleh :
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat_Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Adapun makalah ini berjudul
“Memilih Metode dan Jenis Pelatihan yang tepat di dalam penyusunan materi dan
pelatihan.’’.
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak David
Y D Mahulae, SE. ME , selaku Dosen Pengampu mata kuliah Training and Development
program studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini, akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
KATA PENGANTAR..............................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................2
C. Tujuan Penulisan......................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...............................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode Pelatihan Merupakan metode di mana seluruh peserta melakukan kegiatan
diskusi berdasarkan hasil penelitian untuk menyampaikan informasi. Kegiatan yang
dilakukan oleh beberapa orang, yang membahas atau mengupas masalah-masalah tertentu
guna mencari solusi dan pedoman pelaksanaan. Perkembangan suatu organisasi instansi tidak
terlepas dari perkembangan sumber daya manusia atau tenaga kerjanya yang menitikberatkan
pada kualitas dan keterampilan instansi yang meningkatkan kinerja karyawan yang harus
mempunyai komitmen terhadap pengembangan program latihan. Pelatihan itu sendiri dapat
didefinisikan menurut beberapa ahli antara lain:
Menurut pendapat Gomes (2003:197) mengemukakan pelatihan adalah setiap usaha untuk
memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi
tanggung jawabnya. Selain itu menurut Rae dalam Sofyandi (2008:113) pelatihan adalah
suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya lebih efektif dan efisien. Program pelatihan adalah serangkaian
program yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam
hubungannya dalam pekerjaannya. Efektivitas program pelatihan adalah suatu istilah untuk
memastikan Apakah program pelatihan dijalankan dengan efektif dalam mencapai sasaran
yang ditentukan.
Pelatihan dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja di perusahaan, organisasi,
lembaga, atau bahkan dalam instansi kesehatan. Hal ini dapat diasumsikan bahwa pelatihan
dan pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih menguasai dan lebih
baik terhadap pekerjaan yang dijabat atau akan dijabat kedepan.
Tidak terlalu jauh dalam instansi kesehatan, pelatihan dan pengembangan sering dilakukan
sebagai upaya meningkatkan kinerja para tenaga kesehatan yang dianggap belum mampu
untuk mengembangkan pekerjaannya karena faktor perkembangan kebutuhan masyarakat
dalam kesehatan. Secara deskripsi tertentu potensi para pekerja kesehatan mungkin sudah
memenuhi syarat administrasi pada pekerjaannya, tapi secara aktual para pekerja kesehatan
harus mengikuti atau mengimbangi perkembangan dunia kesehatan sesuai dengan tugas yang
dijabat atau yang akan dijabatnya.
Hal ini yang mendorong pihak instansi kesehatan untuk memfasilitasi pelatihan dan
pengembangan karir para tenaga kesehatan guna mendapat hasil kinerja yang baik, efektif
dan efisien.
B. Rumusan Masalah
Mencermati latar belakang di atas, maka penulis dapat menarik beberapa masalah yakni:
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari metode dan pelatihan
2. Mengetahui metode-metode yang dapat diterapkan pada pelatihan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Pelatihan
Metode Pelatihan merupakan aktivitas pihak penyelenggara pelatihan bersama ataupun
lewat orang lain, baik perorangan ataupun kelompok, dalam mencapai tujuan organisasi
ataupun lembaga penyelenggara pelatihan. Kegiatan ini dilakukan oleh beberapa orang, yang
membahas atau mengubah masalah-masalah tertentu guna mencari solusi dan pedoman
pelaksanaan. Di bawah ini beberapa keuntungan serta kelemahan menggunakan metode
Pelatihan.
Metode kerja kelompok dalam pelatihan digunakan untuk tercapainya tujuan perusahaan hasil
yang diharapkan, diperlukan motivasi yang kuat dari setiap anggota untuk bekerja.
Pemecahan masalah dilihat sebagai unit yang dipecahkan bersama. Suasana kebersamaan
serta menyenangkan antar anggota menentukan berhasil tidaknya kerja tim.
Di bawah ini ada beberapa kelebihan serta kelemahan menggunakan metode kerja kelompok.
1. Studi Kasus
Jenis pelatihan ini sangat bagus untuk mengembangkan pemikiran kritis, pemecahan masalah,
dan analisis keterampilan. Skenario bisa nyata atau imajiner, tetapi dalam konteks pelatihan
karyawan, semuanya menggambarkan situasi di tempat kerja.
2. Pembinaan
Mentorship-nama lain dari coaching – seharusnya menjadi pengalaman belajar yang
berdampak dan berkesan. Setidaknya, itulah harapan para mentor dan mentoree.
3. eLearning
Anda mungkin tahu ini dengan pelatihan online. Ini adalah pelatih yang berbasis komputer yang
disampaikan dari jarak jauh online keuntungannya?
Peserta didik dapat melalui konten dan aktivitas dengan kecepatan mereka sendiri.
Tidak perlu menyewa instruktur.
Ini bertambah dengan indah, sehingga jumlah pelajar serentak dapat meningkat pesat.
5. Pelatihan Interaktif
Segala sesuatu yang interaktif memiliki potensi untuk menarik perhatian kita. Dan pelatihannya tidak
berbeda! Itu sebabnya pelatihan interaktif sangat menarik dan efektif. Pembelajar menyerap lebih
banyak informasi, menyimpannya lebih cepat, dia mengingatnya untuk jangka waktu yang lebih lama.
6. Pelatihan Kerja
Juga dikenal sebagai pelatihan langsung, pelatihan di tempat kerja adalah semua tentang
keterampilan praktis yang dibutuhkan suatu pekerjaan. Oleh karena itu, karyawan belajar
melalui pengalaman melaksanakan kegiatan di tempat kerja.
Pelatihan di tempat kerja mengurangi waktu sebelum karyawan mulai menjalankan fungsi
pekerjaannya. Bentuknya bisa bermacam-macam, seperti:
Animasi meningkatkan ingatan informasi ke tingkat yang mengesankan. Video aksi langsung
sangat bagus untuk demonstrasi. Webinar dan rekaman layar dari prosedur Langkah Demi
Langkah dapat mengambil daftar sederhana dan mengubahnya menjadi panduan berbasis
cerita yang menghibur.
E. Metode Inquiry
Metode inquiry merupakan proses pelatihan memberikan tugas penelitian masalah kepada
peserta pelatihan. Peserta pelatihan dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing
kelompok mempunyai tugas khusus yang harus diselesaikan, selanjutnya mereka
mempelajari, meneliti, dan membahas tugas tersebut, selanjutnya dibuat laporan yang disusun
dengan baik dan kemudian didiskusikan secara luas sehingga diperoleh kesimpulan terakhir.
Pada metode ini menekankan pada aktivitas peserta pelatihan secara maksimal atau sebagai
subjek belajar. Metode pelatihan inquiry tidak menempatkan pelatih sebagai sumber belajar,
tetapi sebagai fasilitator dan motivator. Tujuan dari penggunaan metode inquiry ini adalah
untuk mengembangkan keterampilan berpikir sistematis, logis, dan kritis.
F. Metode Simulasi
Metode pelatihan simulasi merupakan proses penyajian pengalaman belajar dalam
menggunakan situasi simulasi untuk memahami konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
Tidak semua proses pelatihan dapat dilakukan secara langsung terhadap objek yang
sebenarnya pada metode ini. Metode pelatihan ini menuntut peserta untuk memainkan peran
orang lain, atau melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya dalam situasi
baru. Melalui proses ini beserta pelatihan akan memperoleh pengalaman belajar yang
mendekati keadaan sebenarnya.
1. Pengalaman yang didapat melalui simulasi tidak selalu akurat dan tidak sesuai
dengan realitas di lapangan.
2. Manajemen yang baik, yang digunakan sebagai alat hiburan akan berdampak pada
tujuan pelatihan menjadi terabaikan.
G. Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan metode pelatihan dengan memecahkan masalah yang dihadapi,
baik itu dua orang atau lebih yang mengutarakan argumentasinya untuk memperkuat
pendapatnya. Metode diskusi menurut Armay Arief adalah salah satu alternatif, metode yang
dapat dipakai oleh seorang pelatih dengan tujuan dapat memecahkan suatu masalah
berdasarkan argumentasi peserta pelatihan. Dengan metode ini akan merangsang peserta
pelatihan untuk terus-menerus memikirkan isi materi pelatihan, selama pelatih dapat
melibatkan seluruh peserta pelatihan maka metode ini mempunyai daya serap tinggi. Oleh
karena itu, metode diskusi merupakan metode pelatihan yang memungkinkan peserta
pelatihan menghadapi masalah, yang menjadi fokus diskusi bukanlah debat yang
kontroversial, tetapi berbagi pengalaman untuk mengambil keputusan bersama
H. Metode Praktik
Metode praktik merupakan aktivitas di mana peserta pelatihan mengimplementasikan
pengetahuan yang diperoleh dari proses pelatihan di bawah pengawasan trainer dalam dunia
kerja. Peserta diberikan pelatihan untuk menganalisis masalah-masalah. Setiap peserta akan
menangani tugasnya khusus dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pekerjaannya
kepada trainer. Metode ini memiliki kelebihan dan kelemahan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia adalah training and
development Artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kerja pendidikan yang bersumber
daya manusia yang baik dan tepat sangat perlu pelatihan dan pengembangan. Pelatihan
adalah proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan
terorganisir sehingga tenaga kerja non manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan
teknis untuk tujuan tertentu. Pengembangan diartikan sebagai penyiapan individu untuk
memikul tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi dalam perusahaan, organisasi,
lembaga atau instansi pendidikan. Tujuan diselenggarakan pelatihan dan pengembangan
diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna
meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya dan digunakan sebaik-baiknya. Jika
terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, penulis mohon maaf. Jika ada kritik dan
saran yang membangun dengan senang hati penulis menerima demi kesempurnaan makalah
ini.