Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PEMBAHASAN

A. Tujuan Administrasi Pendidikan


Administrasi pendidikan semakin lama dirasakan semakin rumit karena
pendidikan juga menyangkut masyarakat atau orangtua murid. Yang terlibat
langsung dalam pendidikan itu. Oleh karena itu apabila administrasi pendidikan
ini semakin baik, bahwa semakin yakin pula tujuan pendidikan itu akan tercapai
dengan baik.
Seperti yang diutarakan Sergiovanni dan Carver ada empat tujuan
administrasi, yaitu : efektivitas produksi, efisiensi, kemampuan menyesuaikan diri
dan kepuasan kerja. Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria
untuk menentukan keberhasilan suatu penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh :
SMTP bertujuan untuk mencapai efektivitas produksi, yang berarti menghasilkan
sejumlah lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku.
Disampingitu juga dalam pencapaian tujuan berusaha seefisien mungkin, yaitu
dengan daya, dana dan tenaga yang sekecil mungkin tetapi hasil yang sebanyak
mungkin. Lulusan tadi diharapkan dapat melanjutkan ke sekolah lanjutanya.
Sebagai tujuan yang ketiga yaitu adaptiveness dan yang tidak kalah pentingnya
dalam kegiatan sekolah juga tujuan untuk memberikan kepuasan kerja bagi semua
karyawannya.
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua
kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain
administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Kalimat yang bunyinya sederhana ini sebetulnya mengandung
makna yang mendalam karena di dalam dunia pendidikan melibatkan banyak
orang, yang masing-masing harus melaukan kegiatan sendiri-sendiri secara
teratur, sekaligus melakukan kegiatan yang sama untuk mencapai tujuan
pendidikan.

1
Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat
atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Oleh karena
itu, semakin baik administrasi pendidikan ini, semakin yakin pula bahwa tujuan
pendidikan itu akan tercapai dengan baik.
Sergiovanni dan Carver menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :
- Efektifitas produksi
- Efesiensi,
- Kemampuan menyesuaikan diri
- Kepuasan kerja

Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk


menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh :
Sekolah memiliki fungsi untuk mencapai efektivitas produksi, yaitu menghasilkan
lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam pencapaian tujuan tersebut
harus dilakukan usaha seefesien mungkin, yaitu dengan menggunakan
kemampuan danan, dan tenaga seminimal mungkin, tetapi membeikan hasil
sebagik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ke tingkat
berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolahnya yang
baru. Selanjutnya lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang memberi
kepuasan kerja kepada mereka.
Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional, maka tujuan
administrasi pendidikan yang dilaksanakan di sekolah juga bersumber pada tujuan
pendidikan di Indonesia guna menunjang tercapaianya tujuan pendidikan nasional
tersebut.
Tujuan Institusional dirumuskan dalam tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang lebih mencakup hal
yang luas. Sedang pada tujuan khusus pertanyaan yang diajukan sudah dijabarkan
secara khusus yang ditinjau dari tiga bidang pengembangan tingkah laku manusia
melalui pendidikan, yaitu bidang pengetahuan, bidang keterampilan, dan bidang
nilai dan sikap.

2
B. Fungsi Administrasi Pendidikan
Administrasi Pendidikan merupakan tindakan mengordinasikan perilaku
manusia dalam pendidikan untuk menata sumberdaya yang ada dengan sebaik-
baiknya sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara produktif. Penjabaran
istilah produktif biasanya tergantung kepada siapa yang meninjaunya. Ada tiga
pola pandang tentang sekolah yang produktif, yakni administrator, psikolog, dan
ekonomi.1
1) Pandangan Administrator. Administrator bertanggung jawab untuk
mengolah sistem pendidikan. Penentuan untuk mengkategorikan sekolah
produktif dapat dilakukan dengan mengaitkan antara input yang
digunakan, yaitu ruangan, guru, buku dan peralatan lainnya dengan output
yang diharapkan. Output yang diharapkan harus dapat mencapai
keseimangan yang paling menguntungkan dengan input yang tersebut.
Dalam pemahaman mereka, output adalah jasa-jasa khusus yang
didalamnya dipertimbangkan dimensi waktu. Seperti lamanya
dikalkulasikan dalam biaya perjam peserta didik. Karenanya data biaya
merupakan hal yang penting dalam pengelolaan pendidikan
2) Pandangan Psikologi. Mereka mengaitkan ukuran sekolah yang produktif
dengan perubahan perilaku dari peserta didik, yang mencakup
pertambahanan pengetahuan, nilai dan peningkatan kemampuan lainnya
dan mengaitkan pula dengan input yang tersedia. Kesulitan utama dalam
pola pandang ini adalah cara mengidentifikasi dan mengukur perubahan
perilaku sebagai akibat dari pendidikan di sekolah. Sifat saling
mempengaruhi antara kedua lingkungan itu dapat terbentuk karena :
a. Terpisah tetapi saling menambah. Lingkungan sekolah dan lingkungan
luar sekolah secara terpisah memiliki pengaruh tertentu terhadap
peserta didik yang sifatnya saling menambah.
b. Model sistem terbuka. Menurut model ini, lingkungan luar sekolah
mempengaruhi sekolah dan output sekolah. Karena itu, sulit untuk

1
J. Alan Thomas, The Produktive School a Syastem Analysis Aproach to Eduational
Administrasi, John Wiley danSons, New York, 1971, hlm. 20 – 30.

3
menentukan perubahan perilaku peserta didik yang berasal dari
lingkungan sekolah.
c. Model saling interaktif. Model ini mengaku bahwa sekolah dan
lingkungan luar sekolah saling berinteraksi sehingga mempengaruhi
pesreta didik. Cara mengukur pengaruh dari tiap lingkungan yang
saling berinteraksi terhadap peserta didik saling sulit untuk
dikembangkan.
3) Pandangan Ekonomi. Pendidikan memberikan kontribusi pada peserta
didik untuk berperan dalam sistem ekonomi. Sekolah disebut produktif
jika nilai moneter yang diterima oleh tiap individu akibat pendidikan
adalah seimbang atau lebih bebas daripada biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh pendidikan.
Analysis yang dipakai adalah analisis biaya manfaat atau cost
benefit analisis. Biaya yang diperhitungkan adalah seluruh pengeluaran
selama mengikuti pendidikan, sedangkan manfaatnnya adalah kenaikan
pendapatan akibat pendidikan. Kontribusi utama dari ekonomi terhadap
administrasi pendidikan adalah masukan konsep umum biaya, sebaga
konsep ini penting untuk mengambil keputusan dan dalam pelaksanaan
tugas administrator. Dalam biaya oportunitas diperhitungkan waktu yang
dikeluarkan peserta didik, sebab dengan mengikuti pendidikan, mereka
kehilangan foregone earning,yakni kehilangan pendapat karena mengikuti
pendidikan. Dengan demikian biaya pendidikan di kategorikan menjadi :
a. Biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang
dikeluarkan untuk guru, peralatan, material, tanah, dan bangunan.
Sedangkan biaya tidak langsung adalah penyusutan bangunan,
pengurangan pajak.
b. Biaya sosial dan privat. Biaya privat adalah biaya yang dikeluargakan
peserta didik dan rumah tangga karena hilangnya waktu luang.
c. Biaya moneter dan non-moneter. Biaya moneter adalah biaya yang
dikeluarkan untuk menyediakan peralatan pendidikan. Sedangkan
biaya non-moneter adalah hilangnya waktu luang bagi peserta didik.

4
Berkaitan dengan produktivitas pendidikan maka para ekonomi berusaha
mengkaji hubungan biaya pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi, dengan
mengajukan beberapa pertanyaan :
a. Berapa besar bagian sumber nasional yang diberikan untuk pendidikan ?
b. Berapat besar peranan sektor pendidikan terhadap peningaktan pendapatan
nasional ?
c. Apa kontribusi pendidikan terhadap usaha menaikan pendapat nasional ?
Untuk menentukan apakah suatu sekolah produktif atau tidak, para
ekonom selalu mengaitkan semua biaya yang dikeluarkan dengan nilai moneter
yang diterima peserta didik. Komponen biaya pendidikan yang harus
diperhitungkan adalah :
a. Biaya pengajaran, biaay administrasi, dan biaya pemeliharaan.
b. Biaya penyusutan fasilitas pendidikan.
c. Biaya kehilangan bungan/laba karena modal diinvestasikan untuk
pendidikan.
d. Biaya kehilangan atau pengurangan pajak, sebab pada umumnya lembaga
pendidikan tidak dipungut pajak, sehingga pajak yang seharusnya
bersumber dari lembaga pendidikn dibebankan kepada masyarakat.

Pola pikir para ekonom yang memasukkan konsep biaya dalam


menentukan produktivitas pendidikan membawa problema tersendiri, yaitu dalam
menentukan apakah suatu lembaga pendidikan itu produktif atau tidak. Kesulitan
itu terjadi karena dasar perhitungannya adalah tambahan penerimaan seumur
hidup sehingga datanya sulit diperoleh. Disamping itu sulit menentukan dengan
pasti penerimaan yang diperoleh dari hasil pendidikan pada lembaga pendidikan
tertentu, mengingat kesempatan kerja setiap peserta didik dipengaruhi oleh
kemauan pribadi dan lingkungannya.
Dengan memperhatikan adanya pola pandang yang berlainan terhadap
fungsi administrasi pendidikan, maka para penulis administrasi pendidikan
berusaha menunjukkan bahwa jabaran operasional sekolah yang produktif dapat
ditinjau dari segi efesiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

5
Efektivitas dikaitkan dengan ketercapaian tujuan, sedangkan efisiensi dikaitkan
antara biaya pendidikan dengan output pendidikan. Secara rinci, efektivitas dan
efesiensi penyelenggaraan pendidikan dikemukakan oleh Prof. Dr. H.
Engkoswara. Beliau mengatakan tujuan atua fungsi administrasi pendidikan
adalah untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif dan efesien. Ukuran
keberhasilan administrasi pendidikan ditentukan oleh produktivitas pendidikan
yang dapat dilihat pada produk, hasil atau efektivitas, dan pada proses suasana
atau efesiensi. Efektivitas dapat dilihat pada :
 Input yang merata
 Output yang banyak dan bermutu tinggi
 Ilmu dan output sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sedang
membangun
 Pendapatan output yang memadai
Sedangkan efesiensi dapat dilihat pada :
 Kegairahan atau motivasi yang tinggi
 Semangat bekerja yang besar
 Adanya kepercayaan dari berbagai pihak

6
BAB II
KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah diatas maka penulis dapat menyimpulkan


bahwa : Administrasi pendidikan semakin lama dirasakan semakin rumit karena
pendidikan juga menyangkut masyarakat atau orangtua murid. Yang terlibat
langsung dalam pendidikan itu. Oleh karena itu apabila administrasi pendidikan
ini semakin baik, bahwa semakin yakin pula tujuan pendidikan itu akan tercapai
dengan baik.
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua
kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain
administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat
atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu.
Sergiovanni dan Carver menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :
- Efektifitas produksi
- Efesiensi,
- Kemampuan menyesuaikan diri
- Kepuasan kerja

7
DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2008.


Drs. Yusak Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, Pustaka Setia : Bandung,
2005.

Anda mungkin juga menyukai