PEMBAHASAN
1
Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat
atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Oleh karena
itu, semakin baik administrasi pendidikan ini, semakin yakin pula bahwa tujuan
pendidikan itu akan tercapai dengan baik.
Sergiovanni dan Carver menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :
- Efektifitas produksi
- Efesiensi,
- Kemampuan menyesuaikan diri
- Kepuasan kerja
2
B. Fungsi Administrasi Pendidikan
Administrasi Pendidikan merupakan tindakan mengordinasikan perilaku
manusia dalam pendidikan untuk menata sumberdaya yang ada dengan sebaik-
baiknya sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara produktif. Penjabaran
istilah produktif biasanya tergantung kepada siapa yang meninjaunya. Ada tiga
pola pandang tentang sekolah yang produktif, yakni administrator, psikolog, dan
ekonomi.1
1) Pandangan Administrator. Administrator bertanggung jawab untuk
mengolah sistem pendidikan. Penentuan untuk mengkategorikan sekolah
produktif dapat dilakukan dengan mengaitkan antara input yang
digunakan, yaitu ruangan, guru, buku dan peralatan lainnya dengan output
yang diharapkan. Output yang diharapkan harus dapat mencapai
keseimangan yang paling menguntungkan dengan input yang tersebut.
Dalam pemahaman mereka, output adalah jasa-jasa khusus yang
didalamnya dipertimbangkan dimensi waktu. Seperti lamanya
dikalkulasikan dalam biaya perjam peserta didik. Karenanya data biaya
merupakan hal yang penting dalam pengelolaan pendidikan
2) Pandangan Psikologi. Mereka mengaitkan ukuran sekolah yang produktif
dengan perubahan perilaku dari peserta didik, yang mencakup
pertambahanan pengetahuan, nilai dan peningkatan kemampuan lainnya
dan mengaitkan pula dengan input yang tersedia. Kesulitan utama dalam
pola pandang ini adalah cara mengidentifikasi dan mengukur perubahan
perilaku sebagai akibat dari pendidikan di sekolah. Sifat saling
mempengaruhi antara kedua lingkungan itu dapat terbentuk karena :
a. Terpisah tetapi saling menambah. Lingkungan sekolah dan lingkungan
luar sekolah secara terpisah memiliki pengaruh tertentu terhadap
peserta didik yang sifatnya saling menambah.
b. Model sistem terbuka. Menurut model ini, lingkungan luar sekolah
mempengaruhi sekolah dan output sekolah. Karena itu, sulit untuk
1
J. Alan Thomas, The Produktive School a Syastem Analysis Aproach to Eduational
Administrasi, John Wiley danSons, New York, 1971, hlm. 20 – 30.
3
menentukan perubahan perilaku peserta didik yang berasal dari
lingkungan sekolah.
c. Model saling interaktif. Model ini mengaku bahwa sekolah dan
lingkungan luar sekolah saling berinteraksi sehingga mempengaruhi
pesreta didik. Cara mengukur pengaruh dari tiap lingkungan yang
saling berinteraksi terhadap peserta didik saling sulit untuk
dikembangkan.
3) Pandangan Ekonomi. Pendidikan memberikan kontribusi pada peserta
didik untuk berperan dalam sistem ekonomi. Sekolah disebut produktif
jika nilai moneter yang diterima oleh tiap individu akibat pendidikan
adalah seimbang atau lebih bebas daripada biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh pendidikan.
Analysis yang dipakai adalah analisis biaya manfaat atau cost
benefit analisis. Biaya yang diperhitungkan adalah seluruh pengeluaran
selama mengikuti pendidikan, sedangkan manfaatnnya adalah kenaikan
pendapatan akibat pendidikan. Kontribusi utama dari ekonomi terhadap
administrasi pendidikan adalah masukan konsep umum biaya, sebaga
konsep ini penting untuk mengambil keputusan dan dalam pelaksanaan
tugas administrator. Dalam biaya oportunitas diperhitungkan waktu yang
dikeluarkan peserta didik, sebab dengan mengikuti pendidikan, mereka
kehilangan foregone earning,yakni kehilangan pendapat karena mengikuti
pendidikan. Dengan demikian biaya pendidikan di kategorikan menjadi :
a. Biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang
dikeluarkan untuk guru, peralatan, material, tanah, dan bangunan.
Sedangkan biaya tidak langsung adalah penyusutan bangunan,
pengurangan pajak.
b. Biaya sosial dan privat. Biaya privat adalah biaya yang dikeluargakan
peserta didik dan rumah tangga karena hilangnya waktu luang.
c. Biaya moneter dan non-moneter. Biaya moneter adalah biaya yang
dikeluarkan untuk menyediakan peralatan pendidikan. Sedangkan
biaya non-moneter adalah hilangnya waktu luang bagi peserta didik.
4
Berkaitan dengan produktivitas pendidikan maka para ekonomi berusaha
mengkaji hubungan biaya pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi, dengan
mengajukan beberapa pertanyaan :
a. Berapa besar bagian sumber nasional yang diberikan untuk pendidikan ?
b. Berapat besar peranan sektor pendidikan terhadap peningaktan pendapatan
nasional ?
c. Apa kontribusi pendidikan terhadap usaha menaikan pendapat nasional ?
Untuk menentukan apakah suatu sekolah produktif atau tidak, para
ekonom selalu mengaitkan semua biaya yang dikeluarkan dengan nilai moneter
yang diterima peserta didik. Komponen biaya pendidikan yang harus
diperhitungkan adalah :
a. Biaya pengajaran, biaay administrasi, dan biaya pemeliharaan.
b. Biaya penyusutan fasilitas pendidikan.
c. Biaya kehilangan bungan/laba karena modal diinvestasikan untuk
pendidikan.
d. Biaya kehilangan atau pengurangan pajak, sebab pada umumnya lembaga
pendidikan tidak dipungut pajak, sehingga pajak yang seharusnya
bersumber dari lembaga pendidikn dibebankan kepada masyarakat.
5
Efektivitas dikaitkan dengan ketercapaian tujuan, sedangkan efisiensi dikaitkan
antara biaya pendidikan dengan output pendidikan. Secara rinci, efektivitas dan
efesiensi penyelenggaraan pendidikan dikemukakan oleh Prof. Dr. H.
Engkoswara. Beliau mengatakan tujuan atua fungsi administrasi pendidikan
adalah untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif dan efesien. Ukuran
keberhasilan administrasi pendidikan ditentukan oleh produktivitas pendidikan
yang dapat dilihat pada produk, hasil atau efektivitas, dan pada proses suasana
atau efesiensi. Efektivitas dapat dilihat pada :
Input yang merata
Output yang banyak dan bermutu tinggi
Ilmu dan output sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sedang
membangun
Pendapatan output yang memadai
Sedangkan efesiensi dapat dilihat pada :
Kegairahan atau motivasi yang tinggi
Semangat bekerja yang besar
Adanya kepercayaan dari berbagai pihak
6
BAB II
KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA