Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

KOMUNIKASI DATA
PENGGAMBARAN SINYAL MELALUI DELPHI

Oleh :

Wakhidatul Alimatuz Zahro’ (25)

NIM. 1931130061
TT-1B

TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI MALANG


Jalan Soekarno-Hatta No. 9, PO Box 04, Malang-65141
Tel. (0341) 404424, 404425, Fax. (0341) 404420
Nama : Wakhidatul Alimatuz Zahro’
NIM : 1931130061
Kelas : TT – 1B Laporan 1
Nomer absen : 25 Sinyal Analog, Sinyal Digital

PRAKTIKUM I
SINYAL ANALOG, SINYAL DIGITAL
(PENGGAMBARAN SINYAL MENGGUNAKAN DELPHI)
I. Tujuan Khusus
1. Memahami perbedaan Sinyal Analog dan Sinyal Digital
2. Memahami macam-macam dari Sinyal Analog dan Sinyal Digital

II. Tujuan Umum


1. Memahami cara menggambar Sinya Analog dan Sinyal Digital
2. Memahami pemrograman Delphi
3. Membuat program untuk mensimulasi karakteristik Sinyal Analog dan Sinyal
Digital

III. Alat dan Bahan


1. Satu unit computer
2. Program Delphi versi 7

IV. Teori Penunjang


1. Sinyal Analog dan Sinyal Digital
Sinyal analog merupakan gelombang elektromagnetik yang langsung, terus-
menerus, dan disebarkan melalui berbagai media transmisi. Isyarat analog biasanya
dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar
untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa
berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perbedaan
sejumlah gelombang sinus.
Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat
mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise Contoh
sinyal analog yang paling mudah dijumpai adalah gelombang sinusoidal.
Karakteristik sinyal analog ditentukan oleh tiga parameter, yaitu:
1. Amplitudo, merupakan ukuran sinyal pada waktu tertentu.
2. Frekuensi, merupakan kebalikan dari periode (f=1/T), yaitu banyaknya
pengulangan sinyal (gelombang) dalam satuan waktu, dengan satuan Hz atau
cycles per second.
3. Phasa, merupakan ukuran dari posisi relatif awal suatu sinyal dengan tidak
melewati periode tunggal dari sinyal. Gambar 1 menampilkan dua gelombang
dengan beda phasa π /2.

2
Nama : Wakhidatul Alimatuz Zahro’
NIM : 1931130061
Kelas : TT – 1B Laporan 1
Nomer absen : 25 Sinyal Analog, Sinyal Digital

Gambar 1.1 Perbedaan phasa dua gelombang


Bila dinyatakan dalam persamaan, suatu gelombang sinusoidal dapat dituliskan
sebagai berikut:
S(t) = A sin (2.ft) + φ (1)
Dengan A = Amplitudo
F = Frekuensi
φ = Phasa
Sinyal digital merupakan sinyal sebagai wujud tampilan data digital. Data digital
merupakan data yang memiliki deretan nilai yang berbeda dan memiliki ciri
tersendiri. Contoh data digital adalah teks, deretan bilangan, dan karakter-karakter
lain. Terdapat permasalahan dalam mewujudkan data digital menjadi sinyal digital,
yaitu data dalam bentuk karakter-karakter yang dapat dipahami manusia tidak
dapat langsung ditransmisikan dalam sistem komunikasi. Data harus diubah
terlebih dahulu ke dalam bentuk deretan bit agar dapat ditransmisikan.

Gambar 1.2 Sinyal digital

System digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada
dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu system
digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat
mempengaruhi nilai akurasi system digital.
Signal digital ini memiliki kelebihan daripada sinyal analog yaitu :
1. Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat
membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
2. Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi
kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri.

3
Nama : Wakhidatul Alimatuz Zahro’
NIM : 1931130061
Kelas : TT – 1B Laporan 1
Nomer absen : 25 Sinyal Analog, Sinyal Digital

3. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai


bentuk.
4. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya
secara interaktif.
2. Menggambar Sinyal
Perbedaan cara penggambaran gelombang sinusoidal

Gambar 1.3 Penggambaran gelombang sinusoidal secara umum

Gambar 1.4 Penggambaran di komputer menggunakan Delphi

Menggambarkan gelombang sinusoidal di komputer berbeda dengan cara


penggambaran secara umum. Untuk menggambarkan gelombang sinusoidal di
komputer dapat diikuti gambar seperti ditampilkan pada Gambar 1.4 Dengan
referensi koordinat awal (0,0) terletak di pojok kiri atas, di awali dari koordinat
(0,y), lakukan perulangan sepanjang sumbu x, gunakan Persamaan 1 untuk
menentukan nilai y, sehingga nilai masing-masing titik gelombang sinusoidal (y) di
setiap posisi x adalah y=b – A sin 2πx.
3. Pengenalan Delphi
 Mengenal Konsep Pemrograman Visual Delphi
Delphi merupakan perangkat pengembangan aplikasi yang sangat terkenal di
lingkungan Windows. Dengan Delphi, dapat dibangun berbagai aplikasi
Windows (game, multimedia, database, dll) dengan cepat dan mudah karena
menggunakan pendekatan visual yaitu tanpa banyak menuliskan kode. Delphi
menggunakan bahasa object Pascal sebagai bahasa dasar. Jika bahasa Pascal
telah dikuasai maka akan dengan mudah memahami program Delphi. Langkah-
langkah pemrograman visual pada Delphi antara lain: - Merancang antarmuka
4
Nama : Wakhidatul Alimatuz Zahro’
NIM : 1931130061
Kelas : TT – 1B Laporan 1
Nomer absen : 25 Sinyal Analog, Sinyal Digital

(form dan komponen pendukungnya) secara visual - Menuliskan kode untuk


melakukan tindakan tertentu - Mengkompilasi kode Pascal dan form ke dalam
bentuk file yang dapat dieksekusi.

Gambar 1.5 Tampilan Jendela Delphi


 IDE Delphi
IDE (Integrated Development Environment) adalah lingkungan dimana
semua tool yang diperlukan untuk merancang, menjalankan, dan menguji
sebuah aplikasi disajikan dan terhubung dengan baik sehingga memudahkan
dalam pengembangan program. IDE Delphi dibagi menjadi 8 bagian utama
yaitu main menu, toolbar/speedbar, component palette, form designer, code
editor, code explorer, object inspector, dan object tree view. Tampilan dari salah
satu bentuk jendela Delphi seperti ditunjukkan pada Gambar 1.5
Main Menu
Main menu merupakan menu pilihan utama yang berisi perintahperintah
yang diperlukan selama melakukan pemrograman. Main menu terbagi dalam
beberapa sub menu sesuai dengan fungsinya.
Toolbar/Speedbar
Toolbar adalah sekumpulan tombol yang tidak lain adalah penganti beberapa
item menu yang sering digunakan. Biasanya yang tersedia pada toolbar adalah
perintah-perintah (item menu) yang sering digunakan dalam proses pembuatan
program aplikasi.

5
Nama : Wakhidatul Alimatuz Zahro’
NIM : 1931130061
Kelas : TT – 1B Laporan 1
Nomer absen : 25 Sinyal Analog, Sinyal Digital

Component Palette
Component palette adalah tool yang berupa kumpulan tab (pagecontrol),
dimana setiap tab memuat berbagai tombol komponen (VCL / Visual
Component Library) yang dapat diletakkan pada form dan sebagai interface
program aplikasi. Tab tersebut diantaranya adalah Standard, Additional,Win32,
dan lain-lain.
Object Inspector
Object inspector digunakan untuk mengubah properti atau karakteristik dari
suatu komponen. Terdiri atas 2 tab yaitu :
- Properties
Digunakan untuk menentukan seting suatu objek. Satu objek memiliki
beberapa properti yang dapat diatur langsung dari object inspector maupun
melalui kode program. Seting ini mempengaruhi cara kerja objek tersebut
saat aplikasi dijalankan.
- Event
Merupakan bagian yang dapat diisi dengan kode program tertentu yang
berfungsi untuk menangani kejadian-kejadian (berupa sebuah procedure)
yang dapat direspon oleh sebuah komponen. Event adalah peristiwa atau
kejadian yang diterima oleh suatu objek, misal: click, drag, dan lain-lain.
Event yang diterima objek akan memicu Delphi menjalankan kode program
yang ada didalamnya. Misalnya ingin sesuatu dikerjakan pada saat form
ditutup, maka untuk menyatakan tindakan tersebut (berupa sebuah
procedure) menggunakan OnClose.
Object Tree View
Object tree view berisi daftar komponen yang sudah diletakkan di form
designer.
Code Editor
Code editor merupakan tempat untuk menuliskan kode program
menggunakan bahasa object Pascal. Disini tidak perlu dituliskan seluruh kode
sumber karena Delphi telah menyediakan kerangka penulisan sebuah program.
Code Explorer
Digunakan untuk memudahkan berpindah antar file unit di dalam
jendela code editor. Code explorer berisi daftar yang menampilkan semua tipe,
class, properti, method, variabel global, rutin global yang telah didefinisikan di
dalam unit. Saat memilih sebuah item dalam code explorer, kursor akan
berpindah menuju implementasi dari item yang dipilih di dalam code editor.

6
Nama : Wakhidatul Alimatuz Zahro’
NIM : 1931130061
Kelas : TT – 1B Laporan 1
Nomer absen : 25 Sinyal Analog, Sinyal Digital

V. Prosedur
1. Buka program Delphi 7
2. Tambahkan pada form satu buah panel, dua buah image, dua buah label atau
lebih untuk menambahkan tulisan sesuai keinginan pengguna, tiga buah edit,
dua buah button, empat buah groupbox, dan dua belas buah radio button.
Selanjutnya atur tata letak komponen-komponen tersebut seperti pada gambar
di bawah.

Gambar 1.6 Tata letak komponen


3. Ubah property komponen-komponen tersebut menjadi seperti yang tertampil
pada tabel berikut :
Komponen Property Setting
Form Caption Gelombang sinus
Name Frmsinyal
Label1 Caption X
Label2 Caption Y
Edit1 Text 400
Name Edsumbux
Edit2 Text 125
Name Edsumbuy
Button1 Caption &Proses
Name Btproses
Memo1 Lines Kosongkan string (list)

7
Nama : Wakhidatul Alimatuz Zahro’
NIM : 1931130061
Kelas : TT – 1B Laporan 1
Nomer absen : 25 Sinyal Analog, Sinyal Digital

Name Mmhasil
Image1 Name Imgtampil
Panel1 Name (kosongkan)
Group Box Caption Amplitudo
Name Amp
Radio Button1 Caption 1V
Name Rba1
Radio Button1 Caption 2V
Name Rba2
Radio Button1 Caption 4V
Name Rba4
Group Box Caption Frekuensi
Name Frek
Radio Button1 Caption 2 Hz
Name Rbf2
Radio Button1 Caption 5 Hz
Name Rbf5
Radio Button1 Caption 10 Hz
Name Rbf10
Group Box Caption Tinggi Pulsa
Name Tinggi
Radio Button1 Caption 30
Name Rbt10
Radio Button1 Caption 60
Name Rbt30
Radio Button1 Caption 100
Name Rbt50
Group Box Caption Lebar Pulsa
Name Lebar
Radio Button1 Caption 10
Name Rbl10
Radio Button1 Caption 30
Name Rbl30
Radio Button1 Caption 50
Name Rbl50
Edit Text
Name Edbiner
Button1 Caption &Kotak
Name Btkotak
4. Sesuaikan code program pada poin 2 (Code Program)
5. Jalankan program dan perbaiki apabila terdapat kesalahan

8
Nama : Wakhidatul Alimatuz Zahro’
NIM : 1931130061
Kelas : TT – 1B Laporan 1
Nomer absen : 25 Sinyal Analog, Sinyal Digital

1. Flowchart Program
 Flowchart Keseluruhan

Start

Inisialisasi

Procedure sumbu1

Procedure sumbu2

Procedure satu

Procedure nol
9

Procedure tegak
Nama : Wakhidatul Alimatuz Zahro’
Procedure reset
NIM : 1931130061
Kelas : TT – 1B Laporan 1
Nomer absen : 25 Sinyal Analog, Sinyal Digital
Procedure btsinus

Procedure btkotak

End

 Flowchart Sinus

10
Nama : Wakhidatul Alimatuz Zahro’
NIM : 1931130061
Kelas : TT – 1B Laporan 1
Nomer absen : 25 Sinyal Analog, Sinyal Digital

 Flowchart Kotak

11
Nama : Wakhidatul Alimatuz Zahro’
NIM : 1931130061
Kelas : TT – 1B Laporan 1
Nomer absen : 25 Sinyal Analog, Sinyal Digital

2. Code Program

unit Unit1;

interface

uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
Dialogs, ExtCtrls, StdCtrls;

type
TFrmsinyal = class(TForm)
Label1: TLabel;
Label2: TLabel;
Edsumbux: TEdit;
Edsumbuy: TEdit;
Btproses: TButton;
Mmhasil: TMemo;
Imgtampil: TImage;
panel1: TPanel;

12
Nama : Wakhidatul Alimatuz Zahro’
NIM : 1931130061
Kelas : TT – 1B Laporan 1
Nomer absen : 25 Sinyal Analog, Sinyal Digital

Amp: TGroupBox;
Frek: TGroupBox;
Rba1: TRadioButton;
Rba2: TRadioButton;
Rba4: TRadioButton;
Rbf2: TRadioButton;
Rbf5: TRadioButton;
Rbf10: TRadioButton;
tinggi: TGroupBox;
rbt10: TRadioButton;
rbt30: TRadioButton;
rbt50: TRadioButton;
lebar: TGroupBox;
rbl10: TRadioButton;
rbl30: TRadioButton;
rbl50: TRadioButton;
Edbiner: TEdit;
btkotak: TButton;
Imgkotak: TImage;
Label3: TLabel;
Label4: TLabel;
Label5: TLabel;
Label6: TLabel;
procedure BtprosesClick(Sender: TObject);
procedure btkotakClick(Sender: TObject);
private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;

var
Frmsinyal: TFrmsinyal;

implementation

{$R *.dfm}
procedure sumbu (ax,ay,b,c:integer);
begin
frmsinyal.Imgtampil.Canvas.MoveTo(ax,ay);
frmsinyal.Imgtampil.Canvas.LineTo(ax+b,ay);
frmsinyal.Imgtampil.Canvas.MoveTo(ax,ay);
frmsinyal.Imgtampil.Canvas.LineTo(ax,ay-c);
frmsinyal.Imgtampil.Canvas.MoveTo(ax,ay);

13
Nama : Wakhidatul Alimatuz Zahro’
NIM : 1931130061
Kelas : TT – 1B Laporan 1
Nomer absen : 25 Sinyal Analog, Sinyal Digital

frmsinyal.Imgtampil.Canvas.LineTo(ax,ay+c);
frmsinyal.Imgtampil.Canvas.Pen.Color:=clblue;
frmsinyal.Imgtampil.Canvas.MoveTo(ax,ay+110);
frmsinyal.Imgtampil.Canvas.LineTo(ax+160,ay+110);
frmsinyal.Imgtampil.Canvas.MoveTo(ax+220,ay+110);
frmsinyal.Imgtampil.Canvas.LineTo(ax+390,ay+110);
frmsinyal.Imgtampil.Canvas.TextOut(ax+170,ay+105,'1detik');
frmsinyal.Imgtampil.Canvas.TextOut(ax,ay-c,'Amplitudo(A)');
frmsinyal.Imgtampil.Canvas.TextOut(ax+b-15,ay-15,'Time(T)');
frmsinyal.Imgtampil.Canvas.TextOut(ax-10,ay-55,'2-');
frmsinyal.Imgtampil.Canvas.TextOut(ax-10,ay-107,'4-');
end;

procedure sumbu2 (ax,ay,b,c:integer);


begin
frmsinyal.Imgkotak.Canvas.MoveTo(ax,ay);
frmsinyal.Imgkotak.Canvas.LineTo(ax+b,ay);
frmsinyal.Imgkotak.Canvas.MoveTo(ax,ay);
frmsinyal.Imgkotak.Canvas.LineTo(ax,ay-c);
frmsinyal.Imgkotak.Canvas.MoveTo(ax,ay);
frmsinyal.Imgkotak.Canvas.LineTo(ax,ay+c);
frmsinyal.Imgkotak.Canvas.TextOut(ax,ay-c,'Amplitudo(v)');
frmsinyal.Imgkotak.Canvas.TextOut(ax+b-15,ay-15,'Time(s)');
frmsinyal.Imgkotak.Canvas.TextOut(ax-15,ay-37,'30-');
frmsinyal.Imgkotak.Canvas.TextOut(ax-15,ay-67,'60');
frmsinyal.Imgkotak.Canvas.TextOut(ax-21,ay-107,'100');
end;

procedure satu (ax,ay,a,b,i:integer);


begin
frmsinyal.Imgkotak.Canvas.Pen.Color:=clred;
frmsinyal.Imgkotak.Canvas.MoveTo(ax+(i-1)*b,ay-a);
frmsinyal.Imgkotak.Canvas.LineTo(ax+b+(i-1)*b,ay-a);
end;

procedure nol (ax,ay,a,b,i:integer);


begin
frmsinyal.Imgkotak.Canvas.Pen.Color:=clred;
frmsinyal.Imgkotak.Canvas.MoveTo(ax+(i-1)*b,ay);
frmsinyal.Imgkotak.Canvas.LineTo(ax+b+(i-1)*b,ay);
end;

procedure tegak (ax,ay,a,b,i:integer);


begin

14
Nama : Wakhidatul Alimatuz Zahro’
NIM : 1931130061
Kelas : TT – 1B Laporan 1
Nomer absen : 25 Sinyal Analog, Sinyal Digital

frmsinyal.Imgkotak.Canvas.Pen.Color:=clred;
frmsinyal.Imgkotak.Canvas.MoveTo(ax+(i-1)*b,ay);
frmsinyal.Imgkotak.Canvas.LineTo(ax+b+(i-1)*b,ay);
end;

procedure reset;
var
x,y:integer;
begin
frmsinyal.Imgtampil.Picture:=nil;
frmsinyal.Imgtampil.Refresh;
frmsinyal.Imgkotak.Picture:=nil;
frmsinyal.Imgkotak.Refresh;
x:=strtoint(frmsinyal.Edsumbux.Text);
y:=strtoint(frmsinyal.Edsumbuy.Text);
sumbu(20,120,x,y);
sumbu2(20,120,x,y);
end;

procedure TFrmsinyal.BtprosesClick(Sender: TObject);


var
amp,sx,x,y:integer;
sy,frek : real;

begin
reset;
if rba1.Checked then amp:=25;//amplitudo=1V
if rba2.Checked then amp:=50;//amplitudo=2V
if rba4.Checked then amp:=100;//amplitudo=4V
if rbf2.Checked then frek:=10;//frekuensi=2Hz
if rbf5.Checked then frek:=4;//frekkuensi=5Hz
if rbf10.Checked then frek:=2;//frekuensi=10Hz
x:=strtoint(frmsinyal.Edsumbux.Text);
y:=strtoint(frmsinyal.Edsumbuy.Text);
sumbu (20,120,x,y);
for sx:=1 to 395 do
begin
sy:=sin (sx/pi/frek)*amp;
frmsinyal.Imgtampil.Canvas.Pixels[sx+20,120-
round (sy)]:=clred;
Frmsinyal.mmhasil.lines.add('x='+inttostr(sx)+''+formatfloat('#.###',(sy)));
end;
end;

15
Nama : Wakhidatul Alimatuz Zahro’
NIM : 1931130061
Kelas : TT – 1B Laporan 1
Nomer absen : 25 Sinyal Analog, Sinyal Digital

procedure TFrmsinyal.btkotakClick(Sender: TObject);


var
i,x,y,tinggi,lebar:integer;
biner:string;
tnd:integer;
begin
reset;
if rbl10.Checked then tinggi:=10;
if rbl30.Checked then tinggi:=30;
if rbl50.Checked then tinggi:=50;
if rbt10.Checked then lebar:=30;
if rbt30.Checked then lebar:=60;
if rbt50.Checked then lebar:=100;

biner:=edbiner.Text;
x:=strtoint (frmsinyal.Edsumbux.Text);
y:=strtoint (frmsinyal.Edsumbuy.Text);
sumbu2 (20,120,x,y);
tnd:=0;
for i:=1 to 16 do
if biner[i]='1' then
if tnd=0 then begin tegak (20,120,lebar,tinggi,i);
satu (20,120,lebar,tinggi,i);
tnd:=1;
end else satu (20,120,lebar,tinggi,i)
else if tnd=1 then begin tegak (20,120,lebar,tinggi,i);
nol (20,120,lebar,tinggi,i);
tnd:=0;end
else nol(20,120,lebar,tinggi,i);
end;

end.

VI. Hasil Percobaan

Gelombang Sinus (Sinyal Analog)

No. Amplitudo Frekuensi Gambar Tampil

16
Nama : Wakhidatul Alimatuz Zahro’
NIM : 1931130061
Kelas : TT – 1B Laporan 1
Nomer absen : 25 Sinyal Analog, Sinyal Digital

1. 1V 2 Hz

2. 1V 5 Hz

3. 1V 10 Hz

4. 2V 2 Hz

5. 2V 5 Hz

17
Nama : Wakhidatul Alimatuz Zahro’
NIM : 1931130061
Kelas : TT – 1B Laporan 1
Nomer absen : 25 Sinyal Analog, Sinyal Digital

6. 2V 10 Hz

7. 4V 2 Hz

8. 4V 5 Hz

9. 4V 10 Hz

Gelombang Kotak (Sinyal Digital)


Dengan input biner = 110011

No Tinggi Lebar Gambar Tampil


. Pulsa Pulsa
1. 30 10

18
Nama : Wakhidatul Alimatuz Zahro’
NIM : 1931130061
Kelas : TT – 1B Laporan 1
Nomer absen : 25 Sinyal Analog, Sinyal Digital

2. 30 30

3. 30 50

4. 60 10

5. 60 30

6. 60 50

19
Nama : Wakhidatul Alimatuz Zahro’
NIM : 1931130061
Kelas : TT – 1B Laporan 1
Nomer absen : 25 Sinyal Analog, Sinyal Digital

7. 100 10

8. 100 30

9. 100 50

VII. Analisa Data


Dari percobaan yang telah dilakukan, hasil pada gelombang sinus saat
amplitudo 1 V dan frekuensi 2 Hz didapatkan gelombang sebanyak 2 gelombang
n
sinus. Pada grafik didapatkan tinggi gelombang 1 V. Karena berdasarkan rumus f =
t
dimana jika frekuensi 2 Hz maka didapatkan 2 gelombang tiap satu detik. Dan ketika
amplitudo 4 V dan frekuensi 5 Hz didapatkan gelombang sinus sebanyak 5
gelombang dengan tinggi gelombang sebesar 4 V. Hal ini berlaku juga untuk nilai
amplitudo dan frekuensi yang lain.
Namun, pada gelombang kotak didapatkan hasil pada grafik yakni tinggi pulsa
dan lebar pulsa. Jika tinggi pulsa 30 V dan lebar pulsa 30 V maka gelombang yang
dihasilkan akan lebar dan rendah. Namun. jika tingi pulsa 60 V dan lebar pulsa 30 V
maka gelombang kotak yang dihasilkan akan tinggi dan sempit. Yang membedakan
adalah bilangan biner yang kita inputkan. Jila bilangan biner 1 maka sinyal akan naik,
dan jika bilangan biner 0 maka sinyal akan lurus mendatar.

VIII. Kesimpulan
1. Semakin besar frekuensi, maka semakin banyak pula gelombang yang
dihasilkan tiap satu detik.
2. Tinggi gelombang sinus maupun pulsa disesuaikan dengan nilai amplitudo

20
Nama : Wakhidatul Alimatuz Zahro’
NIM : 1931130061
Kelas : TT – 1B Laporan 1
Nomer absen : 25 Sinyal Analog, Sinyal Digital

3. Pada gelombang sinus dipengaruhi oleh frekuensi, amplitudo dan banyak


geombang tiap satu detik.
4. Pada gelombang kotak, dipengaruhi oleh lebar pulsa, tinggi pulsa dan
bilanggan biner yang kita inputkkan.

21

Anda mungkin juga menyukai