Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Wr.

Wb
Yth. Segenap dewan juri
Serta teman-teman peserta lomba pidato kebangsaan Universitas
Muhammadiyah Ponorogo yang saya banggakan.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-
Nya kita dapat berkumpul pada event lomba ini dalam keadaan sehat wal afiat.
Tak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju
zaman yang terang benderang yakni agama Islam.
Hadirin yang berbahagia
Pada kesempatan ini, saya Rosi Pratiwi dari MAN 2 Kota Kediri, menyampaikan
pidato yang berjudul “Budaya Lokal Sebagai Upaya Pembentengan Diri Guna
Menghindari Krisis Identitas Dan Jati Diri Generasi Muda”.
Hadirin yang berbahagia
Indonesia merupakan negara yang kaya akan alam dan budanyanya.
Sebagai negara yang dilintasi oleh garis khatulistiwa, Indonesia tidak hanya
menawarkan pesona keindahan alamnya yang memang sudah terkenal ke berbagai
penjuru dunia, melainkan Indonesia juga mempunyai keanekaragaman budaya
dari Sabang sampai Merauke. Mengingat, Indonesia sendiri tercatat sebagai salah
satu negara paling kaya akan ragam budaya di dunia. Bahkan, beberapa budaya
Indonesia juga sudah diakui oleh dunia dan sudah tercatat oleh UNESCO antara
lain: wayang, angklung, tari saman, Reog Ponorogo, dan masih banyak lagi.
Hadirin yang berbahagia
Sebagai warga Indonesia, terlebih lagi kita sebagai generasi muda yang
mana masa depan negara ini berada di pundak kita, sudah sepantasnya kita turut
bangga dengan kebudayaan yang telah ada di negara tercinta ini. Dan sudah
selayaknya kita mewarisi budaya kita dengan mempelajarinya agar tidak kalah
dengan warga negara asing yang justru sangat menghargainya. Rasa bangga akan
nilai-nilai budaya dan kearifan lokal seharusnya mulai dipupuk sejak dini untuk
menghindari krisis identitas dan jati diri generasi muda.
Hadirin yang berbahagia
Namun faktanya, kondisi saat ini sungguh miris. Melihat betapa lemahnya
peran generasi muda dalam menjaga dan melestarikan budaya daerah masing-
masing. Hal tersebut dapat kita lihat pada perilaku generasi muda yang lebih suka
mengikuti budaya modern yang kebarat-baratan daripada budaya daerah kita yang
lebih beradat dan beradab. Tidak dapat dipungkiri, bahwa kita berada pada era
globalisasi dan modernisasi yang mana budaya luar masuk dengan mudahnya
tanpa di filter dengan selektif. Terlebih lagi, kondisi moral dan perilaku generasi
saat ini atau yang sering disebut dengan istilah “kids zaman now” yang semakin
lama jauh dari kata baik. Mereka lebih memilih jalan instan untuk menyelesaikan
urusannya, daripada harus bersusah payah mengeluarkan keringat untuk
menyelesaikan urusannya tersebut.
Hadirin yang berbahagia
Tanpa disadari, kids zaman now lebih mengagungkan kehidupan fananya,
yang dengan demikian itu mengakibatkan tersisihnya budaya lokal yang menjadi
identitas bangsa ini. Padahal pada hakikatnya, perkembangan budaya lokal di
setiap daerah memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan semangat
nasionalisme, karena kesenian budaya lokal tersebut mengandung nilai-nilai sosial
masyarakat yang dapat membantu permasalahan generasi muda di kehidupannya.
Teman-teman generasi penerus bangsa,
Oleh karena itu, apabila generasi muda lebih memperhatikan dan
menerapkan budaya lokal pada kehidupannya, maka budaya lokal suatu bangsa
tidak akan punah di era globalisasi, karena budaya lokal sangat berpengaruh
terhadap perilaku generasi muda untuk menghargai nilai budaya, solidaritas
sosial, kekeluargaan, dan cinta tanah air yang dirasakan semakin kuat.
Hadirin yang berbahagia, marilah kita terapkan budaya lokal di kehidupan
kita mulai dari hal terkecil, karena dengan budaya lokal kita wujudkan generasi
yang berintelektual dan berkarakter. Rawe-rawe rantas malang-malang putung.
Sekian yang dapat saya sampaikan, semoga apa yang saya sampaikan dapat
memberikan inspirasi untuk kita semua. Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai