Anda di halaman 1dari 2

Pidato Bahasa Indonesia & PPKN Menunjukan sikap cinta tanah air dengan

melestarikan budaya Indonesia di era globalisasi.

Assakamu’alaikum Wr. Wb

Selamat Pagi atau siang Bapak/Ibu yang saya hormati, serta teman-teman yang saya
cintai. Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya
acara pada hari ini dengan baik. Saya juga mengucapkan terima kasih atas waktu dan
kesempatan yang telah di persilahkan dalam pidato ini saya hendak menyampaikan
mengenai pentingnya sikap atau upaya cinta tanah air dengan melestarikan budaya
Indonesia di era globalisasi.

Sebelum membahas mengenai sikap cinta tanah air dan melestarikan budaya Indonesia di
era globalisasi ini, saya akan mengenalkan maksud dari kata budaya sendiri. Kebudayaan
berasal dari kata Sanskerta ‘buddihayah’, yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi
yang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal
yang bersangkutan dengan budhi atau akal. Pada hakikatnya, manusia adalah pencipta
kebudayaan itu sendiri. Tentu manusia memiliki akal. Dalam pertumbuhan dan
perkembangan, akan sangat dipengaruhi oleh kebudayaan. Kebudayaan tentunya dapat
berubah, yaitu jika akal manusia tersebut mulai dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal,
apabila pengaruhnya sangat kuat. Pengaruh inilah yang ditakutkan akan merubah struktur
budaya asli dalam masyarakat.

Seperti yang kita ketahui, kebudayaan Indonesia yang beragam terbentang dari Sabang
sampai Merauke. Indonesia memiliki puluhan warisan budaya yang kaya akan seni. Mulai
dari tarian daerah, lagu daerah, pakaian daerah, beragam suku dan budaya yang ada,
senjata daerah, rempah-rempah yang beragam dan sebagainya. Bahkan, tak sedikit juga
bangsa-bangsa lain yang kagum akan kebudayaan bangsa Indonesia ini yang beragam.

Namun, berapa banyak budaya yang bisa kita sebutkan dari sedemikian banyaknya budaya
yang dimiliki Indonesia. Mungkin jawaban kita hanya bisa dihitung dengan jari. Miris
memang. Tapi inilah kenyataan yang ada pada saat ini. Kita, penerus generasi bangsa,
seakan tak acuh terhadap budaya kita sendiri. Kita sebagai generasi muda di era globalisasi
ini harusnya bangga akan negara kita yang kaya akan budaya. Kita bisa melestarikannya.
Pentingkah melestarikan budaya, terutama budaya bangsa? Tentu saja penting, saya
sendiri beranggapan bahwa budaya bangsa merupakan jati diri bagi kita, seluruh
masyarakat Indonesia.

Di era globalisasi ini, kita para generasi muda harus bisa membedakan dan memilah mana
yang baik dan mana yang buruk. Yang baik kita contoh dan ambil, dan yang tidak baik kita
singkirkan. Globalisasi tentu penting di era sekarang ini. Namun, Globalisasi di bidang
kebudayaan bisa mengancam budaya asli itu sendiri, yang saya maksud akan budaya itu
sendiri adalah budaya kita, Bangsa Indonesia. Banyak para pemuda pemudi di era sekarang
yang bergantung pada perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang dimaksud
adalah internet, sosial media, dan lain-lain. Teknologi mungkin membuat hidup kita menjadi
lebih simpel. Bisa melakukan apa saja dalam satu perangkat. Internet merupakan salah
satunya, dengan internet kita dimudahkan dalam segala hal, salah satu contohnya adalah
bisa mempelajari budaya-budaya bangsa lain dengan cara mengetik saja. Namun dengan
adanya perkembangan teknologi ini, kebudayaan asli kita terancam. Dikarenakan salah satu
faktor nya adalah mereka para pemuda-pemuda lebih menyukai budaya luar negri daripada
budaya sendiri. Inilah faktanya, seiring dengan berkembangnya jaman, semangat untuk
melestarikan budaya daerah dikalangan remaja semakin memudar. Dikarenakan
pengaruhnya globalisasi, kurangnya kesadaran untuk melestarikan nilai-nilai budaya,
adanya kemajuan IPTEK, dan banyaknya budaya Indonesia diklaim bangsa lain.

Tetapi tidak pernah ada kata terlambat untuk mengubah sesuatu. Bangsa kita yang kaya
akan budaya ini bisa dilestarikan dengan berbagai cara yang ada di era globalisasi ini.
Sebagai contoh, kita bisa melestarikan dengan mengikuti pertunjukkan pertunjukkan daerah
dan bisa memperkenalkan budaya daerah satu sama lain. Sebagai contoh lain, kita bisa
menggunakan sosial media untuk memperkenalkan kebudayaan bangsa kita. Mari kita
sebagai anak muda penerus generasi bangsa ini, bangga dan bisa melestarikan
kebudayaan Bangsa Indonesia dengan memanfaatkan perkembangan globalisasi di era ini
dengan bijak.

Para hadirin sekalian yang saya hormati,

Budaya kita, sesungguhnya mampu menjadi pendorong kemajuan. Kita harus sadar, siapa
yang akan mencintai budaya Indonesia? Tentunya kita sendiri sebagai warga negara
bangsa Indonesia. Kita juga sebagai warga negara bangsa Indonesia harus mempunyai jati
diri yang tegas, dan memiliki rasa nasionalisme. Dan tentunya jangan lupa untuk selalu
melestarikan budaya kita.

Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan pada hari ini, maaf jika ada salah kata atau
pengucapan, semoga pidato ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya para generasi
muda. Sekian dan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai