Anda di halaman 1dari 10

 CONTOH PIDATO TENTANG PENTINGNYA MELESTARIKAN

KEBUDAYAAN DAERAH DI KALANGAN REMAJA 

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi


kita semua. Yang terhormat Ibu Pengajar Bahasa Indonesia, Ibu Dra. Rubiati, M Pd. Yang
terhormat bapak ibu guru SMP Negeri 20 Malang. Serta teman-teman sekalian yang saya cintai.
Marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karuniaNya kita semua dapat berkumpul bersama dalam keadaan sehat wal’afiat. Dalam
kesempatan ini saya akan membawakan sebuah pidato tentang pentingnya melestarikan
kebudayaan daerah di kalangan remaja.
Teman-teman, seiring dengan perkembangan jaman, belakangan ini kita lihat makin
pudar semangat untuk melestarikan budaya daerah di kalangan remaja. Hal ini merupakan akibat
dari adanya globalisasi dan pesatnya perkembangan internet. Kehadiran teknologi informasi dan
teknologi komunikasi mempercepat proses globalisasi ini. Pada kenyataannya globalisasi telah
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk pengaruhnya terhadap kebudayaan suatu
daerah. Kita tahu, globalisasi dan internet telah menghubungkan kita dengan dunia luar dengan
sangat mudah. Kita bisa mengakses informasi yang kita inginkan dengan mudah dan cepat.
Termasuk di dalamnya adalah informasi tentang budaya. Budaya-budaya asing yang masuk
dalam negeri dan kemajuan teknologi membuat budaya asli daerah mengalami pergeseran, baik
nilai maupun bentuknya.
Teman-teman. Akibat dari mudahnya informasi, budaya asing jadi mudah masuk ke
negara kita, baik melalui media majalah, internet dan sebagainya. Akibatnya kita jadi banyak
tahu tentang budaya negara-negara lain. Pengetahuan kita tentang budaya asing jadi bertambah,
dan akibat lainnya adalah tanpa disadari kita jadi lebih tertarik dengan budaya asing dan tertarik
untuk mempelajarinya. Padahal budaya kita sendiri kita sendiri malah kurang tahu falsafah yang
ada di dalamnya. Sebut saja yang sedang tren saat ini, yakni berkembang pesatnya Korea Wave
atau K-pop. Hampir setiap remaja di Indonesia tidak hanya mengenal bintang-bintang Korea
yang sedang bersinar saat ini, tapi lagu-lagu mereka, tarian mereka, seperti Gangnam Style, film-
film mereka, bahasa, bahkan model baju dan rambut mereka. Lihatlah, remaja-remaja Indonesia
tidak hanya mengenal tapi menirunya juga. Bahkan jika mereka ditanya, jika kalian bisa dengan
senang menarikan Gangnam Style, bisakah kalian juga dengan senang hati menarikan tarian
tradisional Indonesia? Pasti mereka, termasuk teman-teman mungkin, hanya akan tertawa,
karena memang mereka tidak bisa menjawabnya. Entah karena gengsi atau tidak mau
mempelajari dan tidak mau tau, sehingga mereka nyaris melupakan budaya sendiri.
Sebagai warga Indonesia yang cinta dan bangga dengan budaya bangsa sendiri, saya
merasa jengkel melihat banyak sesama warga bangsa terutama generasi muda Indonesia begitu
tergila-gila melahap “junk food” hamburger, hot dog, pop corn sambil minum Cola, pakai celana
jeans berT-shirt sekaligus topi pet (terbalik ke belakang) seragam baseball, sepatu sneakers,
tukar-menukar koleksi kartu foto American-sportlers, berdendang rap, histeris menonoton video
clip Eminem, film produksi Hollywood, memuja Kungfu Boy, Spiderman, Doraemon, dan
Mickey Mouse. Sanubari saya perih, teriris menyaksikan sikap dan perilaku bangsa dipengaruhi
bahkan dijajah budaya asing.
Teman-teman. Jika saya mengatakan demikian, bukan berarti kita anti dengan
kebudayaan negara lain, tetapi sebagai generasi muda kita harus jeli dan bijaksana untuk
memilah dan memilih setiap kebudayaan yang masuk ke negara kita. Tidak semua budaya yang
masuk itu cocok dengan adat ketimuran kita yang mengedepankan sopan santun. Kita tetap bisa
melihat, mendengar, bahkan menggunakan atau memakai budaya asing yang masuk itu, asalkan
kita yakin bahwa apa yang kita lihat, dengar dan tirukan atau gunakan itu sesuai dengan jiwa
kita, sesuai dengan dasar negara kita Pancasila.
Teman-teman sekalian. Kebudayaan sangat beragam, ada yang dapat dilihat, didengar
dan digunakan. Yang dapat dilihat contohnya adalah seni lukis, seni patung, dan sebagainya.
Yang dapat didengar contohnya seperti seni musik, seni pantun, dan seni suara. Sedangkan yang
dapat digunakan contohnya baju-baju daerah, baju khas daerah misalnya batik dan sebagainya.
Dari kebudayaan kita sendiri itu ada cara yang mudah bagi kita untuk ikut
melestarikannya. Mau tahu caranya? Kebudayaan yang bisa dilihat harus diperlihatkan dan
dilihat, yang bisa didengar harus selalu diperdengarkan dan didengar, dan kebudayaan yang bisa
digunakan harus digunakan atau dipakai. Kita harus bisa menunjukkan kebudayaan daerah
sendiri pada daerah atau negara lain, supaya mereka mengenal kebudayaan kita dan tertarik
untuk mempelajarinya. Kita buat negara lain juga menyenangi budaya kita, sehingga kita bisa
saling tukar mempelajari budaya.
Teman-temanku. Berdasarkan apa yang telah saya ulas tadi dapat disimpulkan, bahwa
kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat proses globalisasi. Dan
globalisasi telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk pengaruhnya terhadap
kebudayaan. Budaya-budaya asing yang masuk dalam negeri dan kemajuan teknologi membuat
budaya asli daerah mengalami pergeseran, baik nilai maupun bentuknya. Melestarikan budaya
bertujuan supaya budaya asli negeri kita tidak tergeser dengan budaya negara lain dan kelak anak
cucu bangsa ini tetap dapat menikmati hasil cipta rasa dan karsa pendahulunya. Dan sebagai
bagian dari generasi muda kita juga harus ikut melestarikan kebudayaan negeri kita tersebut.
Teman-temanku sekalian. Apa yang menjadi tugas kita yang berhubungan dengan
kebudayaan adalah melestarikan kebudayaan negeri sendiri. Intinya adalah supaya kebudayaan
negeri kita tidak punah. Saat menjadi tugas kitalah untuk melestarikan budaya negeri kita ini.
Siapa lagi yang peduli jika bukan kita? Caranya, misalnya dengan melihat, mendengar,
mengenal, dan mempelajari budaya itu sendiri. Karena pepatah juga mengatakan tak kenal maka
tak sayang, jadi apabila kita tidak mengenal budaya kita terlebih dahulu, kita juga tidak akan bisa
memahami apa maksud nilai seni dari budaya itu sendiri. Kalau kita suka budaya Korea,
bagaimana orang Korea suka budaya kita jika kita sendiri tidak mengenal baik budaya sendiri?
 Sekian yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Sebagai seorang pelajar yang
masih taraf belajar, maka saya menyadari apa yang saya sampaikan tadi masih jauh dari
sempurna. Untuk itu mohon maaf bila ada kesalahan, Wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh.

Pidato Bindo : Kebudayaan Tradisional Yang


Mulai Pudar
0
Kebudayaan Tradisional yang Mulai Pudar

Yang terhormat Bapak Ketua komite


Yang terhormat Bapak Kepala SMP Negeri 3 Denpasar
Yang terhormat guru – guru dan juga staf pegawai
Dan teman – teman yang saya cintai.
Om Swastyastu

Puji syukur kita panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa
karena berkat
karuniaNya-lah kita dapat berkumpul disini. Dalam kesempatan ini saya akan membacakan
sebuah
pidato yang bertemakan kebudayaan.

Indonesia sebagai negara kepulauan, tentunya memiliki banyak sekali pulau yang tersebar di
seluruh
wilayah Indonesia . Dan tentunya setiap pulau memiliki kebudayaannya tersendiri , seperti
misalnya
Pulau Kalimantan yang mempunyai kebudayaan tersendiri, Pulau Sumatra, Pulau jawa, dan
pulau – pulau
lainnya pun pasti punya kebudayaan tersendiri. Kebudayaan yang sangat kental dan sangat
dilestarikan
di masyarakat di daerah – daerah tersebut.

Seiring dengan berkembangnya jaman, semangat untuk melestarikan budaya daerah dikalangan
remaja
semakin memudar. Globalisasi menjadi salah satu penyebabnya. Pengaruh globalisasi
menyebabkan
kebudayaan – kebudayaan tradisisional kini menjadi ditinggalkan. Sekarang ini banyak remaja
sangat
menggemari budaya budaya luar yang mereka kenal lewat adanya Globalisasi. Globalisasi seolah

jendela untuk menuju dunia luar. Sepertinya, dunia telah menyatu dalam satu atap budaya, apa
yang
ingin kita lihat hanya dengan membuka TV, HP, internet maka trend global akan nampak di
hadapan
kita.

Internet merupakan salah satu faktor yang paling besar dalam mempengaruhi kebudayaan –
kebudayaan tradisional tersebut. Dengan internet semua orang akan tahu tentang trend – trend
yang
sedang berkembang, lalu mulai mengikutinya. dengan begitu, masyarakat mulai meninggalkan
kebudayan – kebudayaan tradisionalnya dan beralih ke kebudayaan luar yang menurutnya lebih
menarik.
Maka dari itu, kita para generasi muda Indonesia harus melestarikan budaya daerah kita, boleh
saja
mengikuti budaya luar tapi tentu saja kita harus memilih – milih atau selektif pada kebudayaan
luar itu
dan juga jangan lupa untuk melestarikan kebudayaan sendiri agar tidak punah.

Demikianlah pidato yang saya bawakan. Semoga apa yang saya sampaikan dapat memberi
manfaat bagi
kita semua. Apabila ada salah kata maupun ucapan saya mohon maaf yang sebesar besarnya.
Sekian dan
terima kasih.

OM Santih Santih Santih Om Kebudayaan Tradisional yang Mulai Pudar

Yang terhormat Bapak Ketua komite


Yang terhormat Bapak Kepala SMP Negeri 3 Denpasar
Yang terhormat guru – guru dan juga staf pegawai
Dan teman – teman yang saya cintai.
Om Swastyastu

Puji syukur kita panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa
karena berkat
karuniaNya-lah kita dapat berkumpul disini. Dalam kesempatan ini saya akan membacakan
sebuah
pidato yang bertemakan kebudayaan.

Indonesia sebagai negara kepulauan, tentunya memiliki banyak sekali pulau yang tersebar di
seluruh
wilayah Indonesia . Dan tentunya setiap pulau memiliki kebudayaannya tersendiri , seperti
misalnya
Pulau Kalimantan yang mempunyai kebudayaan tersendiri, Pulau Sumatra, Pulau jawa, dan
pulau – pulau
lainnya pun pasti punya kebudayaan tersendiri. Kebudayaan yang sangat kental dan sangat
dilestarikan
di masyarakat di daerah – daerah tersebut.

Seiring dengan berkembangnya jaman, semangat untuk melestarikan budaya daerah dikalangan
remaja
semakin memudar. Globalisasi menjadi salah satu penyebabnya. Pengaruh globalisasi
menyebabkan
kebudayaan – kebudayaan tradisisional kini menjadi ditinggalkan. Sekarang ini banyak remaja
sangat
menggemari budaya budaya luar yang mereka kenal lewat adanya Globalisasi. Globalisasi seolah

jendela untuk menuju dunia luar. Sepertinya, dunia telah menyatu dalam satu atap budaya, apa
yang
ingin kita lihat hanya dengan membuka TV, HP, internet maka trend global akan nampak di
hadapan
kita.

Internet merupakan salah satu faktor yang paling besar dalam mempengaruhi kebudayaan –
kebudayaan tradisional tersebut. Dengan internet semua orang akan tahu tentang trend – trend
yang
sedang berkembang, lalu mulai mengikutinya. dengan begitu, masyarakat mulai meninggalkan
kebudayan – kebudayaan tradisionalnya dan beralih ke kebudayaan luar yang menurutnya lebih
menarik.

Maka dari itu, kita para generasi muda Indonesia harus melestarikan budaya daerah kita, boleh
saja
mengikuti budaya luar tapi tentu saja kita harus memilih – milih atau selektif pada kebudayaan
luar itu
dan juga jangan lupa untuk melestarikan kebudayaan sendiri agar tidak punah.

Demikianlah pidato yang saya bawakan. Semoga apa yang saya sampaikan dapat memberi
manfaat bagi
kita semua. Apabila ada salah kata maupun ucapan saya mohon maaf yang sebesar besarnya.
Sekian dan
terima kasih.
MENINGKATKAN PERAN GENERASI MUDA UNTUK MELESTARIKAN BUDAYA

Yang terhormat Drs. Hudlori, M.Pd selaku penguji dan teman teman yang saya cintai.
Pertama marilah kita panjatkan puja syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi
kita nikmat sehat jasmani dan rohani, sehingga pada kesempatan ini kita dapat berkumpul di
ruangan ini dalam keadaan sehat walafiat.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang membawa kita dari zaman unta sampai ke zaman honda seperti
sekarang ini.
Bapak dan Ibu guru yang saya hormati, serta teman temanku yang sayangi.
Pada kesempatan kali ini perkenanlah saya menyampaikan sedikit ulasan tentang
Meningkatkan Peran Serta Generasi Muda untuk Melestarikan Budaya Nasional.Bangsa
Indonesia memiliki beribu ribu budaya dari puluhan ribu pulau yang ada. Banyak sekali
kebudayaan yang dapat kita pelajari. Keragaman budaya di Indonesia memang tidak bisa
dipungkiri lagi keberadaannya. Akan tetapi, sangat minim sekali kepedulian masyarakat
Indonesia untuk melestarikannya. Masih banyak mayoritas masyarakat menganggap bahwa
kebudayaan Indonesia sangat membosankan untuk diikuti perkembangannya.
Saat sekarang ini contohnya, kita ambil dari sekeliling kita. Anak anak kecil, mereka
cenderung terbawa oleh teknologi yang memanjakan mereka dengan berbagai macam mainan
digital, game online, duduk berjam jam di depan komputer hanya untuk bermain game. Sedikit
sekali anak anak yang masih mau bermain mainan tradisional seperti enggrang, lompat tali, dan
lain sebagainya. Bahkan anak anak sekarang beranggapan bahwa permainan tradisional itu
kuno, dan bukan zamannya lagi untuk dimainkan lagi. Sekali lagi perlu kita ketahui bahwa
budaya sangat perlu dilestarikan, karena itu adalah warisan bagi penerus bangsa.
Generasi muda adalah penerus bangsa, kitalah pemegang estafet kepemimpinan bangsa di
masa depan. Generasi muda memiliki peran penting dalam menentukan masa depan suatu
bangsa. Kita yang akan memimpin bangsa di masa depan. Peran generasi muda untuk
melestaikan kebudayaan sangatlah penting. Kita patut bangga terhadap budaya kita. Mengapa
demikian? Budaya kita sudah dikenal di luar negeri sana. Seharusnya kita bersyukur karena kita
tidak perlu susah payah menciptakan, kita hanya perlu menjaga dan mempertahankan agar
kebudayaan kita tidak punah, dan masih bisa kita ajarkan kepada anak cucu kita. Bapak dan Ibu
guru dan teman temanku yang saya banggakan.
Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk melestrikan budaya kita. Contohnya,
dengan mengadakan kesenian daerah sebagai ekstrakulikuler. Seperti megadakan ekstrakulikuler
tarian tradisional, grup paduan suara dengan lagu traisional, dan lain lain. Sehingga dengan
mengikuti kegiatan tersebut paara peserta didik di sekolah mampu mengenbangkan diri dan
nantinya bisa melestarikan kebudayaan negara Indonesia. Contoh lainnya yaitu dengan
mengadakan pertunjukan kebudayaan, misalnya pada saat perpisahan, para siswa bisa ikut serta
menjadi pengisi acara tersebut. Dengan demikian secara tidak langsung bisa menanamkan rasa
cinta terhadap kebudayaan bangsa. Usaha usaha tersebut hanyalah sebadian kecil untuk
menjaga kelestarian budaya Indonesia. Oleh karena itu, marilah kita mulai dari diri kita sendiri,
para generasi muda untuk menanamkan rasa cinta tanah air, cinta terhadap kebudayaan bangsa
Indonesia.
Bapak dan Ibu guru dan teman temanku yang saya banggakan.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan
tutur kata yang kurang berkeanan di hati Bapak dan Ibu guru sekalian.
Wasalamualaikum Warahnatullahi Wabarakatuh.
PIDATO PELESTARIAN BUDAYA
Oleh : Briantama Yanuar Ridwan

Assalamualaikum Wr.Wb
Yang terhormat Ibu Kepala SMP N Tunggal Harapan, yang terhormat para
bapak / ibu serta karyawan sekolah serta teman – teman Tunggal Harapan
yang kami banggakan.
Pertama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, yang selalu melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita
semua, sehingga kita semua masih dapat berkumpul bersama untuk
memperingati hari yang amat penting ini yaitu untuk memperingati budaya
Indonesia.Dan tanpa kasih dan karunia-Nya, kita tidak dapat
menyelenggarakan acara ini.
Tanpa kita sadari, negara kita memiliki kebudayaan yang cukup banyak
dan menarik.Dari ujung Pulau Sumatera sampai Pulau Papua-pun banyak
kebudayaan yang cukup menarik bagi bangsa ini.Sayangnya, banyak dari
kita yang tidak mengetahui sebenarnya kebudayaan apa saja yang kita
miliki.ditambah lagi roda dunia yang terus berputar.Jika kita tidak
memelihara kebudayaan yang kita miliki, bisa jadi kebudayaan kita
menghilang dan diakui negara lain.
Dalam ikrar Sumpah Pemuda dijelaskan bahwa putra – putri Indonesia siap
bertanah air, berbangsa dan Berbahasa Indonesia.Jika kita jelaskan dari ikrar
Sumpah Pemuda yang membahas tentang Tanah Air, sudah jelas jika Tanah
Air kita Tanah Air Indonesia.Indonesia kaya akan budaya.Budaya sebenarnya
sangat diterima oleh masyarakat.Tetapi apa nyatanya ?Budaya kita terus
menghilang dan menghilang.
Bahkan, pada era globalisasi ini, kebudayaan yang terdapat di Indonesia
bukan mengacu pada kebudayaan yang sifatnya positif, tetapi mengacu
pada kebudayaan yang berbau negatif.Di sekitar kita banyak siswa yang
sering minum – minuman keras, merokok, bahkan tawuran.Hal yang berbau
negatif itu seperti sajian utama bagi yang melakukannya.Dan perlu diketahui
bahwa hal tersebut sudah menyebar ke Seluruh Indonesia dari sekolah biasa
sampai sekolah unggulan di daerahnya.
Hadirin yang saya hormati,
Sebenarnya kebudayaan yang kita miliki juga bisa digunakan untuk proses
pembelajaran, khususnya untuk pelajaran PKn, IPS, Seni budaya, dan
muatan lokal Bahasa Daerah.Kebudayaan juga sangat penting untuk forum
internasional, seperti pertukaran pelajar, pertukaran budaya, ajang budaya
internasional, dan sebagainya.Kebudayaan juga bisa digunakan untuk
pembelajaran tata krama.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kita terutama generasi
muda saat ini harus melestarikan budaya kita sendiri agar tidak seperti yang
dijelaskan tadi bahwa budaya dapat menghilang dan juga dapat dihilangkan.
Hadirin yang saya muliakan,
Harapan saya agar budaya terus lestari sampai akhir hayat ini agar anak
cucu kita dapat merasakan / mengetahui kebudayaan kita. Lestarikan
budaya kita sebagai wujud syukur kita kepada Sang Maha Pencipta. Berikan
hak-hak anak cucu kita berupa budaya yang menarik untuk kelangsungan
hidup segenap komponen nusa dan bangsa.
Cukup sekian pidato dari saya.Mohon maaf apabila dalam pidato ini
terdapat hal – hal yang kurang berkenan di hati anda.Akhirnya tiada kata
yang paling tepat selain ucapan terima kasih kepada anda semua.Ada
pantun yang mengatakan Jika ada sumur di ladang, boleh kita menumpang
mandi, dan jikalau ada umur panjang, boleh kita berjumpa lagi.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Merdeka !!

Anda mungkin juga menyukai