Oleh :
i
ABSTRAK
Skrip karya ini mengangkat tema Wayang Kulit Bali Sebagai Sumber Ide
Penciptaan Karya Seni Lukis. Disini ide tersebut dituangkan pencipta dalam
bentuk wayang sebagai symbol fenomena kehidupan. Bentuk wayang dengan
berbagai karakter sarat dengan makna-makna dan simbol-simbol yang berkaitan
dengan fenomena yang terjadi di sekitar kita, maka berdasarkan hal tersebut
pencipta berkeinginan mewujudkannya ke dalam karya seni lukis yang nantinya
diharapkan mampu menjadi panutan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Penerapan dalam karya ini yang menyangkut tema melalui pengamatan
karya-karya terdahulu yang kemudian diteruskan pada proses penciptaan karya
melalui tahap perpanjangan, eksperimen, dan pembentukan, sehingga terwujud
dua belas karya seni yang sesuai dengan tema yang diinginkan.
Pencipta menyimpulkan bahwa wayang terutama wayang Bali memiliki
makna yang terkait dengan fenomena kehidupan saat ini terutama dalam hal
karakteristik dari masing-masing individu yang memiliki sifat yang berbeda-beda,
sehingga pencipta terdorong untuk menjadikan wayang sebagai tema dan
mewujudkannya ke dalam karya seni lukis dengan teknik dan pengolahan bahan
dari pencipta sendiri.
ii
ABSTRACT
This script works with the theme Puppet Bali as a Source of Idea
Creation Art Work Painting. Here the idea is expressed in the form of the creator
of the puppet as a symbol of the phenomenon of life. With various forms of
poppet characters laden with meanings and symbols associated with the
phenomena that occur around us, it follows that the creators wanted to make it
happen into works of art that would expected to be role models in living their
daily lives.
This application of this work concerning the themes through the works of
previous observations, which passed on through the works of creation of
assessments, experimentation, and the formation, so it will bring twelve paintings
that match the desired theme..
Concluding that the creator of Balinese puppets have meaning primarily
associated with the phenomenon of life today, especially in terms of the
characteristics of each individual who has different properties, so the creators are
encouraged to make puppets as a theme and make it into a work of art with the
techniques and processing of materials from the creators themselves.
iii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
antara seni, budaya, adat dan agama lebur menjadi satu kesatuan yang utuh dan
saling memberikan makna baik secara fisik maupun spirit. Hal itu dapat dilihat
melalui berbagai bentuk kesenian baik seni rupa, seni kerawitan, seni tari, seni
pewayangan, seni suara dan lain-lainnya, selalu terlibatkan dalam prosesi upacara
seorang pencipta seni, dan apapun bentuk kesenian yang dilahirkan. Sebagai
seniman Bali tentu akan berusaha dalam kreativitasnya selalu memunculkan nilai-
1
Wayang sudah dikenal sejak zaman prasejarah, yaitu sekitar 1500 tahun
sebelum Masehi (Lukman Pasha, 2011 : 17). Saat itu, bangsa Indonesia memeluk
kepercayan animisme. Karena itu roh dipuja-puja dengan sebutan hyang atau
dahyang.
sastra kuno yang konon ditulis oleh Begawan Byasa atau Vyasa atau Wyasa
lima dengan saudara sepupu mereka sang seratus korawa, mengenai sengketa hak
lainnya.
Ide Penciptaan
diawali der timbulnya sesuatu dorongan yang dialami oleh seorang seniman.
2
Pencipta terinspirasi dari bentuk-bentuk wayang kulit dan cerita
Rumusan Masalah
1. Bentuk-bentuk dan nilai apa saja yang dapat diekpresikan sebagai ide
3. Pendekatan dan metode apa yang dapat dilakukan di dalam menolah dan
Tujuan Penciptaan
Adapun tujuan penciptaan karya seni yang akan dicapai adalah sebagai
berikut :
3
Manfaat Penciptaan
prakteknya.
berkesenian khususnya di bidang seni lukis, daya pikir, dan ketrampilan dalam
3. Bagi lembaga, karya seni lukis ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi
mahasiswa ISI Denpasar pada umumnya dan khususnya bagi kalangan seni
4
PROSES PENCIPTAAN
kalanya sebuah karya seni dapat diselesaikan dalam waktu singkat dengan proses
berbagai tempat seperti Kerta Gosa, Art Centre, Kamasan dan tempat-tempat
lainnya yang dapat menunjang proses penciptaan karya seni lukis yang
macam percobaan dari hasil pengamatan terhadap obyek yang menjadi ide dalam
penciptaan seperti :
pena, tinta cina, tujuan untuk melatih tangan dan sebagai penyemangat dalam
proses berkarya.
5
- Permainan warna dengan teknik bervariasi hingga menghasilkan komposisi
- Pembuatan tekstur dengan menggunakan tisyu yang dicampur lem Fox yang
Dari proses eksperimen pencipta tidak lepas dari penggunaan alat dan
Alat-alat melukis.
- Palet
- Kuas.
Alat yang dipakai membuat sket dan alat yang dipakai menggoreskan warna.
Bahan melukis
Bahan atau material dalam melukis mempunyai peran yang sangat penting
- Tisyu
- Kanvas
6
Merupakan bahan yang memberikan kesan, gelap dan terang pada obyek lukis.
Proses Pembentukan
terbaik dan tentunya yang berkaitan dengan tema, pencipta yaitu Wayang Kulit
Bali Sebagai Sumber Ide Penciptaan Karya Seni Lukis. Dalam proses ini perlu
adanya pertimbangan bahan dan alat seperti kanvas, cat, kuas, serta sket-sket dan
hasil dari eksperimen, yang memancing keinginan dan semangat untuk berkarya.
Dalam hal ini akan diterangkan beberapa tahap mengawali pembuatan karya seni
- Beberapa kanvas disiapkan untuk diberi tekstur tisyu, membuat sket obyek.
- Kanvas berstekstur yang sudah diberi goresan obyek diblok dengan warna
dan komposisi warna. Dalam proses ini pencipta menggunakan cat air acrelic
untuk warna transparan, cat minyak yang encer untuk memberikan efek.
7
- Selanjutnya mempertimbangkan teknik-teknik yang akan dipergunakan dalam
dengan efek-efek cat minyak yang tak menyatu yang menimbulkan kesan
warna atau goresan pada obyek hingga menjadi sempurna sesuai kehendak yang
8
WUJUD KARYA
hubungan estestis antara sumber ide yaitu wayang dengan keartistikan seni lukis
Wujud karya yang ditampilkan disini adalah suatu bentuk penyajian karya
seni yang mampu menceritakan tentang wayang dengan karakter dan makna yang
dikandungnya. Dalam wujud karya akan dijelaskan tentang aspek ideoplastis dan
Aspek Ideoplastis
konsep, dasar pemikiran yang melandasi sebuah karya seni lukis. Lebih jelasnya
Aspek fisikoplastis
Aspek fisikoplastis merupakan suatu gambaran real dari ide dengan tema
wayang kulit bali yang mempergunakan teknik yang dikuasi dalam karya seni
9
Unsur-unsur dan prinsip penyusunan yang menjadi pendukung dalam
1. Garis
Garis merupakan dua titik yang dihubungkan, pada dunia seni rupa
atau lebih tepat disebut goresan. Goresan yang dibuat seorang seniman akan
memberikan kesan fsikologis berbeda (Kartika, 2004 : 40). Garis pada bidang
seni memiliki kekuatan yang berbeda (tersendiri), peranan garis dalam seni
lukis sangat penting sebab garis merupakan unsur utama dalam sketsa.
2. Ruang
Ruang juga mempunyai keluasan yang dibatasi oleh suatu batas diperlukan
3. Bentuk
Bentuk ada dua macam yaitu bentuk dua dimensi dan bentuk tiga
dimensi. Bentuk dua dimensi adalah bidang diantara yang dibatasi oleh garis
sedangkan bentuk tiga dimensi adalah ruang yang bervolume dibatasi oleh
permukaan. Kedua bentuk ini memiliki sifat yaitu bentuk yang bersifat
geometri (Jana, 2005 : 22). Bentuk yang diterapkan dalam karya seni lukis
10
4. Tekstur
yang sengaja dibuat dan dihadirkan dalam susunan untuk mencapai bentuk
rupa, sebagai usaha untuk memberikan rasa tertentu pada permukaan bidang
karya seni rupa secara nyata atau semu. (Kartika, 2004 : 47). Dari uraian
diatas dapat dinyatakan bahwa tekstur sebagai elemen dalam seni lukis yang
5. Warna
cahaya matahari dapat diurai dengan prisma yang didasarkan atas hukum
yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, sugoise, ungu, (Bastomi, 1992 : 63)
Warna sebagai elemen seni lukis yang berperan memberikan intensitas, serta
11
Karya 1
Kehidupan. Disini pencipta menuangkan warna hijau kegelapan dan terang pada
latar belakang yang disimbolkan sejuknya suasana, sedangkan tualen dan merdah
sebagai obyek yang berdialog tentang baik buruknya dalam kehidupan. Ide
pencipta timbul dari keseimbangan dalam kehidupan. Dalam hidup jalani saja dan
12
Karya 2
merupakan rakitan. Warna dalam karya pencipta warna panas dan dingin, warna
panas menyimbolkan keberanian, sedangkan warna dingin persaan yang tidak bisa
diungkapkan seperti ingin bertindak sesuatu tapi tidak bisa. Ide dalam karya
13
Karya 3
aburan warna gelap pada latar belakang menyimbolkan suasana saat minum dan
senang.
14
Karya 4
Judul : Angkuh
Ukuran : 150 x 150 cm
Media : mix media
Tahun : 2012
bertangan lebih dari dua yang menyimbolkan suatu keinginan untuk memiliki
segalanya. Warna gelap pada latar belakang menyimbolkan suram akibat sifat
tersebut, ide dalam karya pencipta dari tokoh pewayangan korawa (Duryodana)
15
Kesimpulan
bahan dalam proses tersebut dapat diperoleh beberapa kesimpulan dan saran
sebagai berikut:
bertangan lebih dari dua yang bersifat pribadi yang mengarah pada
2. Pencipta memilih alat dan bahan yang telah dipilih berdasarkan kegiatan
teknik lelehan , tenik dusel, dan penerapan warna secara bertahap untuk
3. Aspek yang terkandung dalam karya seni lukis pencipta meliputi aspek
ideoplastis sebagai sumber ide dan aspek fisikoplastis hasil dari ide yang
Saran-saran
16
1. Bagi seluruh mahasiswa ISI Denpasar supaya tetap mengekspresikan ide-
2. Penulis berharap karya tulis ini bisa menjadi pedoman untuk menjalani proses
berkesenian.
3. Bagi masyarakat umum, bahwa wayang tidak hanya sebagai pergelaran atau
tokoh.
17
DAFTAR PUSTAKA
Gie, The Liang. 1999. Filsafat Seni. Yogyakarta : Pusat Belajar Ilmu Berguna
(PUBIB).
Kartika Darsono Sony. 2004. Seni Rupa Modern. Bandung : Rekayasa Sains.
Susanto, Mikke. 2002. Diksi Rupa, Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta :
Kanisius.
Tim Penyusun. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ). Jakarta : Balai
Pustaka.
18