Anda di halaman 1dari 7

Mengungsi

Lukisan “Mengungsi” merupakan salah satu karya perupa seni lukis Indonesia, S.


Soedjojono.

Mengungsi – S. Soedjojono
Pelukis : S. Soedjojono
Judul : “Mengungsi”
Tahun : 1950
Media : Oil on Canvas
Ukuran : 144 cm x 104 cm

Deskripsi Lukisan “Mengungsi”

Lukisan ini merupakan lukisan dengan gaya realisme dan ekspresionisme. Dengan


teknik melukis menggunakan cat minyak di atas kanvas. Foto karya berasal dari
buku “Visible Soul“, diterbitkan Museum S. Sudjojono & Canna Gallery, Jakarta,
2006. Dalam lukisan ini pelukis menggambarkan orang-orang yang membawa
barang pribadi  mereka untuk mengungsi.
Barong Dan Leak

Lukisan Barong dan Leak merupakan salah satu karya atas kecintaan Affandi pada
nilai-nilai kultural tertuang dalam setiap karya lukisan beliau yang mengagumkan.

Lukisan Barong dan Leak


Pelukis : Afandi
Judul : ” Barong dan Leak”
Ukuran : 150cm X 200cm
Media : Oil on Canvas
Aliran : Ekspresionisme

Sebagai seorang Seniman Lukis yang memiliki daya ingat tinggi, Affandi
melukiskan suasana saat upacara adat Bali yang mengandung nilai kultural dan
historis yang tinggi.

Tokoh-tokoh cerita seperti Barong dan Leak menjadi obyek sentral dalam lukisan
ini dengan suasana keramaian tokoh-tokoh pendukung lain.

Dalam mitologi Bali, Leak adalah penyihir jahat. Le artinya penyihir dan ak artinya


jahat. Leak hanya bisa dilihat di malam hari oleh para dukun pemburu leak. Di
siang hari ia tampak seperti manusia biasa, sedangkan pada malam hari ia berada
di kuburan untuk mencari organ-organ dalam tubuh manusia yang digunakannya
untuk membuat ramuan sihir. Ramuan sihir itu dapat mengubah bentuk leak
menjadi seekor harimau, kera, babi atau menjadi seperti Rangda. Bila perlu ia
juga dapat mengambil organ dari orang hidup.

Suasana upacara adat Bali ini telah meginspirasi Affandi untuk membuat sebuah
karya yang terlihat sempurna dalam setiap goresan, kombinasi warna dan
penggambaran suasana yang unik.
Pemandangan Sawah di Tjipayung

Pelukis : S. Soedjojono
Judul : “Pemandangan Sawah di Tjipayung”
Tahun : 1968
Media : Oil on Canvas
Ukuran : 105 cm x 80,5 cm

Deskripsi Lukisan “Pemandangan Sawah di Tjipayung”

Lukisan ini merupakan lukisan dengan gaya realisme dan ekspresionisme. Dengan


teknik melukis menggunakan cat minyak di atas kanvas. Foto karya berasal dari
buku “Visible Soul“, diterbitkan Museum S. Sudjojono & Canna Gallery, Jakarta,
2006. Dalam lukisan ini pelukis menggambarkan pemandangan pesawahan di
Cipayung daerah om dan tante sang pelukis

Adu Ayam
Adu Ayam

Pelukis : Affandi Koesoema


Judul : “Adu Ayam”
Tahun :
Media : Oil On Canvas
Ukuran :  cm x  cm

Deskripsi Lukisan Adu Ayam

Lukisan ini merupakan lukisan dengan gaya abstraksionisme, ekspresionisme,


romantisme. Dengan teknik melukis menggunakan cat minyak di atas kanvas.

Imajinasi abstrak yang total merupakan pegangan kreasi dalam lukisan ini, yang
kemudian terjelma dalam susunan warna yang jernih. Dengan aksentuasi.

Dalam bahasa visual, semua bentuk yang dihadirkan pelukis dapat dibaca dengan
berbagai tingkatan penafsiran.

Dalam lukisan ini Affandi melukiskan  objek pemandangan adu ayam ke dalam
kanvasnya, ia menumpahkan cairan cat dari tube-nya lalu menyapu cat itu dengan
jari-jarinya, bermain serta memproses warna untuk mengekspresikan apa yang ia
saksikan serta rasakan mengenai suatu hal pada saat itu.

Pantai Carita
Pantai Carita

Lukisan Pantai Carita karya S. Sudjojono adalah sebuah lukisan tentang


keindahan yang ada dipantai Carita yang bukan hanya memuaskan mata, tetapi
juga jiwa. Nampak dalam Karya Lukisan S. Sudjojono Pantai Carita objek-objek
perahu layar, serta suasana keramaian dari para pengunjung / wisatawan yang
sedang bermain, hanyut dalam kegembiraan diantara riak ombak kecil yang
berpadu dengan keindahan pasir putih dan rindangnya pohon-pohon kelapa yang
ada dipinggiran Pantai Carita tersebut.

Karya Lukisan S. Sudjojono sebagai salah satu Maestro pelukis Indonesia memiliki
karakter goresan ekspresif dan sedikit bertekstur, goresan dan sapuan cat
diatas kanvas bagai dituang begitu saja. Pada periode sebelum kemerdekaan,
karya lukisan S. Sudjojono banyak bertema tentang semangat perjuangan rakyat
Indonesia dalam mengusir penjajahan Belanda, namun setelah jaman kemerdekaan
kemudian karya Lukisan S. Sudjojono banyak bertema tentang pemandangan
alam, bunga, aktifitas kehidupan masayarakat, dan cerita budaya.
Potret Diri

Pelukis  : Affandi Koesoema


Tahun    : 1961
 Judul  : “Potret Diri & Topeng-topeng    Kehidupan”
Aliran      : Ekspresionisme
Ukuran   : 110 cm X 135 cm
Media   : Oil on Canvas (cat minyak diatas canvas)
Disimpan : Museum Affandi

Karya Lukisan sang Maestro Afandi yang berjudul "Potret Diri & Topeng-topeng
Kehidupan" merupakan salah satu karya langka dan istimewa dari Afandi, diantara
Karya-karya istimewa lainya, namun Lukisan ini memiliki nilai falsafah hidup
yang dalam, dimana setiap individu Manusia yang ada di Dunia ini terlahir sebagai
makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang
lainya seperti Malaikat, Jin, Hewan, dll.

Dimana kesempurnaan Manusia itu sendiri adalah terwujud karena adanya


kelemahan terbesar yang dimiliki Manusia yaitu hawa nafsu yang cenderung
berbuat untuk mengingkari kodrat sebagai makhluk yang sempurna, dan seringkali
hawa nafsu digoda oleh berbagai bisikan-bisikan setan yang menyesatkan.

Disini perwujudan dari bisikan-bisikan setan itu dilukiskan Afandi seperti sesosok
Topeng-topeng yang berperan sebagai tokoh kejahatan dalam cerita-cerita
Jawa. Dan Topeng itu sendiri cenderung bukan wajah asli dari diri Manusia itu
sendiri, dia adalah perwujudan dari bisikan-bisikan jahat yang menutupi hati dari
kebenaran, sehingga membentuk karakter dalam tingkah laku dalam kehidupan
nyata, kecuali mereka Manusia-manusia yang kuat, sabar, tegar dan selalu
mendapat petunjuk dari Tuhan, yang bisa mengendalikan nafsu dengan baik dan
benar dari Godaaan bisikan Topeng-topeng kehidupan, sehingga Nafsu menjadi
kendaraanya menuju kesempurnaan.
Bunga Matahari

Lukisan Bunga Matahari merupakan salah satu karya Affandi yang terinspirasi


dari kesetiaan bunga yang senantiasa menunduk ketika matahari terbenam.

Lukisan Bunga Matahari


Pelukis: Affandi Koesoema
Tahun: 1977
Judul : ” Bunga Matahari “
Ukuran : 90cm X 140cm
Media : Oil on Canvas
Aliran : Ekspresionisme

Pada Lukisan karya Affandi ini relatif menggunakan warna yang agak gelap, yaitu
kuning kecoklatan dan jingga yang bercampur cokelat tua pada bunga matahari,
kemudian warna cokelat tua pada tangkai, dan hijau hijau tua pada daun. Selain
itu, pada lukisan diatas juga terdapat warna kuning dan cokelat tua pada latar
belakang lukisan itu.

Lukisan diatas tentunya menggunakan goresan ekspresif yang menjadi aliran


Sang Maestro dalam setiap karya-karyanya.

Terakhir diubah: 5:46 PM

Anda mungkin juga menyukai