Anda di halaman 1dari 5

1.

Pencipta : Basuki Abdullah


Tahun diciptakan : 1971
Ukuran karya : 65 x79 cm
Makna karya :lukisan Basuki Abdullah yang berjudul Kakak dan Adik (1978) ini
merupakan salah satu karyanya yang menunjukkan kekuatan penguasaan teknik
realis. Dengan pencahayaan dari samping, figur kakak dan adik yang dalam
gendongan terasa mengandung ritme drama kehidupan. Dengan penguasaan
proporsi dan anatomi, pelukis ini menggambarkan gerak tubuh mereka yang
mengalunkan perjalanan sunyi. Suasana itu, seperti ekspresi wajah mereka yang
jernih tetapi matanya menatap kosong. Apabila dengan pakaian mereka yang
bersahaja dan berwarna gelap, sosok kakak beradik ini dalam selubung keharuan.
Dari berbagai fakta tekstur ini, Basuki Abdullah ingin mengungkapkan empatinya
pada kasih sayang dan kemanusiaan.Namun demikian, spirit keharuan kemanusian
dalam lukisan ini tetap dalam bingkai Romantisisime. Oleh karena itu, figur kakak
beradik lebih hadir sebagai idealisasi dunia utuh atau bahkan manis, daripada
ketajaman realitas kemanusiaan yang menyakitkan. Pilihan konsep estetis yang
demikian dapat dikonfirmasikan pada semua karya Basuki Abdullah yang lain. Dari
berbagai mitologi, sosok-sosok tubuh yang telanjang, sosok binatang, potret-potret
orang terkenal, ataupun hamparan pemandangan, walaupun dibangun dengan
dramatisasi namun semua hadir sebagai dunia ideal yang cantik dengan penuh
warna dan cahaya.
2. Ukuran karya: 100 x 80 CM
TAHUN CIPTA : 1981
Lukisan Presiden Soekarno memakai kaca mata hitam dan dipundaknya
digambarkan tanda bintang, menggambarkan sosok panglima besar revolusi tahun
1965. Kerutan di bagian bahu dan leher, serta mimik muka yang sedang serius
terlihat berwibawa. Sikap tubuhnya yang tegap menampakkan keteguhan hati Bung
Karno dalam menghadapi rintangan yang menghalangi jalannya revolusi bangsa
Indonesia. Komposisi bidang dan warna dikerjakan dengan baik meskipun tidak
dilukis secara utuh,namun penyelesaian latar belakang dan figur Bung Karno
tampak menjadi karya lukis yang utuh.
3.Judul : Balinese Beauty

Karya : Basuki abdullah


Ukuran : 82 cmx 70cm
lukisan karya basuki abdullah dengan judul balinese beauty menunjukan kecantikan balidengan objek
wujud lukisan seorang perempuan bali yang cantik dan eksotis. dengan media kanvas dan cat minyak,
karya ini memiliki aliran gaya natural dengan pencahayaan yang kontras pada hiasan rambut berupa
pantulanemas kekuningan, serta cahaya yang ada di sebleah bahu kanannya membuat lukisan tampak
lebih terkesan naturalsi.
gadis bali yang menggunakan hiasan rambut dan anting-antingh menjadi indah karna permainan cahaya
menjadikan hiasan dari kuningan yang berwarnakuning keemasan menjadi lebih hdup. struktur garis pada
tubuh menunjukan keelastisan kulit ketika tangan sebeleh kanan ditekuk, mulai dari bahu kemudian
lengan , cahaya gelap dan terang menimbulkan kesna kulis yang elastis dan lembut sehingga menambah
keindahan karya.
basuki abdullah menggambarkan perempuan bali yang sedang tertawa atau ternyeum malu-malu
menjadikan kesan lukisan bahwa kecantikan bali terlihat dengan gadis bali yang tersenyum malu
menambah keeksotisan dari bali itu sendiri, kontras dengan backgroun belakang sehingga gambrar yang
enjadi pusat perhatian adalah gadis bali yang cantik

4. Pelukis : Afandi
Tahun karya: 1981
Judul : 'Sis Cut Sunflowers'
Ukuran : 120cm X 88cm
Media : Oil on Canvas
Enam Bunga Matahari yang mekar pada satu pohon bunga matahari, disinari cahaya matahari terang, dominasi
warna kekuningan. Bunga Matahari dimaknai sebagai simbol harapan dan keindahan, sebagaimana matahari yang
selalu menyinari kehidupan, dan membuat Dunia penuh warna. Lukisan Bunga matahari menjadi unik dan istimewa
dalam gaya lukisan abstrak.
Keindahan bunga matahari telah menarik daya imajinasi para pelukis besar, dan hampir semua pelukis pernah

melukis Bunga matahari, termasuk sang pelukis maestro Affandi, bahkan Van Gogh sang pelukis maestro Dunia pun
melukis beberapa versi berbeda dengan tema Bunga Matahari.

5. tahun : 1981
ukuran 100 X 80 cm
basuki
Digambarkan seorang pria, Sultan Hasanal Bolkiah dari Brunei Darussalam dengan
badan mengarah kedepan, digambarkan kepala, wajah hingga bagian atas dada.
Wajah objek dilukis secara sempurna, terlihat kepiawaian Basoeki Abdullah dalam
menggambarkan wajah sang sultan yang penuh karakter dan berwibawa. Dalam
lukisan ini Basoeki Abdullah berhasil menampilkan sosok Sultan Hasanal Bolkiah
penguasa Kesultanan Brunei Darussalam. Sifat-sifat seorang pemimpin, ketegasan,
dan wibawa terlihat mengemuka dalam wajah sang sultan yang memang digarap
secara baik. Wajah tersebut juga menggambarkan seseorang pria dewasa yang
telah sarat dengan pengalaman dalam kehidupannya Karya lukisan ini bergaya
realis. Warna yang digunakan adalah warna natural. Bagian wajah figur digarap
lebih sempurna, sedangkan di bagian baju terlihat masih seperti sketsa. Tehnik
pencahayaan dalam karya ini tidak begitu menonjol.

6. Pelukis: Affandi

Tahun karya: 1981

Judul : 'Kebun Cengkeh'

Media : Oil on Canvas


Sebuah karya seni kelas tinggi dari sang pelukis maestro Affandi, melukiskan
sebuah pemandangan alam perkebunan cengkeh, area perkebunan berbukit yang masih
alami nampak terlukis apa adanya dari alam, untuk menghidupkan suasana pada lukisan,
dihadirkanya figur manusia sebagai obyek pendukung namun adalah inti dari lukisan,
yang menunjukan adanya aktifitas kehidupan yang menyatu dengan alam. Ekspresi
goresan khas Affandi terlihat unik, yang menjadikan lukisan ini istimewa.
Seperti pada kebanyakan lukisan Affandi yang selalu menempatkan Matahari
sebagai bagian dari obyek utama, namun dalam lukisan ini, penempatan matahari nampak
unik, seolah sang pelukis mengambil perspektif posisi dibalik matahari, sehingga nampak
dalam lukisan matahari tidak di balik bukit, melainkan nampak diatas bukit dan menutupi
bukit, keunikan ini mungkin hanya dimiliki oleh Affandi, sebagai cara sudut pandang dia
dalam ber ekspresi, dimana kualitas imajinasinya sebagai seorang pelukis maestro
ternama.

7. Pelukis : Afandi

Tahun karya: 1980

Judul : 'Barong & Leak'

Media : Oil on Canvas

Lukisan bertema "Barong & Leak" termasuk dalam salah satu tema seni budaya yang menginspirasi Affandi dalam
menciptakan karya-karya lukisanya, terbukti dengan kesukaanya melukis obyek Barong dan Leak, ada beberapa
versi karya lukisanya dengan tema Barong. Barong dan Leak merupakan bagian seni kebudayaan dari Masyarakat
Bali, "Barong" dalam filosofi kehidupan sosial masyarakat Bali merupakan simbol kebaikan, dan "Leak" merupakan
simbol kejahatan, sehingga antara Barong dan Leak adalah musuh sebagaimana bertolak belakangnya antara
kebaikan dan kejahatan.

Seni pertunjukan kebudayaan "Barong & Leak" menjadi pesona tersendiri dari keunikan masyarakat Bali, karena
keunikan budaya dan nilai tinggi filosifi kehidupanya, menjadikan "Barong & Leak" salah satu inspirasi istimewa bagi
Affandi dalam berkarya menciptakan lukisan-lukisan bergaya abstrak bernilai seni tinggi.

8. Pelukis: Affandi

Tahun karya: 1959

Judul :'kepala kuda'

Media : Oil on Canvas

Nampak nuansa kesedihan dari lukisan bertema "kepala kuda" obyek kuda dilukis close up, seolah Affandi ingin
menyampaikan sebuah pesan perenungan, dalam nuansa hening dari keremangan cahaya, terlihat tatapan mata
dari kuda yang sayu.

Dipilihnya kuda sebagai obyek dari karya lukisan ini, menjadikan pertanyaan tersendiri, karena kuda sendiri
merupakan simbol kegigihan, semangat dan pantang menyerah, namun kenapa dalam lukisan ini terlihat sosok kuda
yang seolah bersedih dan merenung.

Lukisan ini dilukis pada Tahun 1959, dan pada masa tersebut masih merupakan proses peralihan Beliau dari gaya
lukisan realism menuju abstrak (ekspresionism), nampak terlihat pada obyek kepala kuda yang masih semi realist,
dengan sedikit sentuhan pelototan cat khas

9.raden saleh
Lukisan ini dibuat pada tahun 1868. Seekor harimau yang meloncat menerkam mangsanya,
seorang Indonesia yang karena takutnya jatuh pingsan atau mungkin sudah mati. Seluruh badan
hewan itu berada di atas badan korbannya.
Di latar depan sisa-sisa makanan, tulang-tulang tanpa daging serta darah dan batu-batu kecil.
Harimau yang berbaring mengisi seluruh ruang lukisan dan di latar belakang ada pemandangan
berbatu cadas. Di kepalanya mata kiri si hewan buas tampak bersinar menyala dengan sangat
rakus. Sedabgkan moncongnya menganga dengan dengan taring-taringnyan yang besar. Lebih
tegas lagi perngai yang menjijikkan itu. Bila Raden Saleh dalam lukisan pertama igin
menggambarkan keagunga hewan buas (lihat banteng bertanduk). Maka di sini ia
memperlihatkan kerak J
10.udul Lukisan

Perburuan Rusa

Pelukis

Raden Saleh Syarif Bustaman

Aliran Lukisan

Romantisme dan Naturalis

Keterangan Lukisan :
Raden Saleh Syarif Bustaman (1807), pelopor seni lukis modern di Indonesia yang berhasil
menguasai gaya romantis yang lazim di Barat pada abad ke-19. Corak lukisannya beraliran
Romantis dan Naturalis. Aliran Romantisnya menampilkan karya-karya yang berceritera dahsyat,
penuh kegetiran seperti tentang perkelahian dengan binatang buas. Sedangkan gaya naturalisnya
sangat jelas nampak dalam melukis potret. Salah satu karyanya yang beraliran romantis, bertema
Perburuan Rusa, pada tahun 1846 dengan media cat minyak dan kanvas.
usan hewan liar tersebut.

11 Karya : Raden Saleh


Tahun : 1870
Media : Cat minyak diatas kanvas
Pada lukisan karya Raden Saleh yang berjudul Perkelahian dengan Singa itu menggambarkan
perkelahian antara seorang laki-laki aljazair yang mengendarai kuda menghadapi singa di
padangpasir. Tampak disana otot-otot singa dan ketakutan kuda tergambar dengan menarik.
Seorang pembantunya nampak mati tersungkur. Terkaman yang kuat menyebabkan pengendara
kuda jatuh dan terasa pula suasana yang dramatic dan emosional padapertarungan antaramanusia
dan singa dalam lukisan tersebut. Pada pewarnaannya menggunakan warna yang gelap kelam,
langit kemerahan dan tandusnya gurun, menyebabkan lukisan tersebut gagah dan elok untuk
dilihat. Dan keharmonisan warna background dengan objek sangat menyatu.

12. Judul Lukisan

Pelukis
Aliran Lukisan

:
:

Badai (The Storm)


Raden Saleh

Romantisme

Keterangan Lukisan
Lukisan ini dibuat pada tahun 1851 dengan media cat minyak di atas kanvas dengan ukuran 97 x
74 cm. Lukisan Raden Saleh yang berjudul Badai ini merupakan ungkapan khas karya yang
beraliran Romatisme. Dalam aliran ini seniman sebenarnya ingin mengungkapkan gejolak
jiwanya yang terombang-ambing antara keinginan menghayati dan menyatakan dunia (imajinasi)
ideal dan dunia nyata yang rumit dan terpecah-pecah.
Dalam lukisan Badai ini, dapat dilihat bagaimana Raden Saleh mengungkapkan perjuangan
yang dramatis dua buah kapal dalam hempasan badai dahsyat di tengah lautan. Suasana tampak
lebih menekan oleh kegelapan awan tebal dan terkaman ombak-ombak tinggi yang
menghancurkan salah satu kapal. Dari sudut atas secercah sinar matahari yang memantul ke
gulungan ombak, lebih memberikan tekanan suasana yang dramatis.

13.Judul Lukisan

Keluarga Berencana

Pelukis

Basuki Abdullah

Aliran Lukisan

Realisme Natural

Keterangan Lukisan
Basuki Abdullah yang berjiwa romantis, melukis kuda pun menjadi cantik. Kesan
beauty tersirat dari perindahan bentuk dan pemilihan warna yang cemerlang.
Keindahan pada sebahagian besar lukisan Basuki Abdullah merupakan keindahan
yang estetis obyektif ringan yang terkadang hampa dari pendalaman ekspresi.
Judul lukisan Keluarga berencana, dengan teknik cat minyak di atas kanvas.

Berukuran 200 x 90 cm dengan media oil canvas dan dibuat pada tahun 1975
dengan media water colour on paper. Lukisan ini bermakna yaitu sosok keluarga
berencana dari kuda yang cantik tersebut yang sangat sedang bahagia.

Anda mungkin juga menyukai