4. Pelukis : Afandi
Tahun karya: 1981
Judul : 'Sis Cut Sunflowers'
Ukuran : 120cm X 88cm
Media : Oil on Canvas
Enam Bunga Matahari yang mekar pada satu pohon bunga matahari, disinari cahaya matahari terang, dominasi
warna kekuningan. Bunga Matahari dimaknai sebagai simbol harapan dan keindahan, sebagaimana matahari yang
selalu menyinari kehidupan, dan membuat Dunia penuh warna. Lukisan Bunga matahari menjadi unik dan istimewa
dalam gaya lukisan abstrak.
Keindahan bunga matahari telah menarik daya imajinasi para pelukis besar, dan hampir semua pelukis pernah
melukis Bunga matahari, termasuk sang pelukis maestro Affandi, bahkan Van Gogh sang pelukis maestro Dunia pun
melukis beberapa versi berbeda dengan tema Bunga Matahari.
5. tahun : 1981
ukuran 100 X 80 cm
basuki
Digambarkan seorang pria, Sultan Hasanal Bolkiah dari Brunei Darussalam dengan
badan mengarah kedepan, digambarkan kepala, wajah hingga bagian atas dada.
Wajah objek dilukis secara sempurna, terlihat kepiawaian Basoeki Abdullah dalam
menggambarkan wajah sang sultan yang penuh karakter dan berwibawa. Dalam
lukisan ini Basoeki Abdullah berhasil menampilkan sosok Sultan Hasanal Bolkiah
penguasa Kesultanan Brunei Darussalam. Sifat-sifat seorang pemimpin, ketegasan,
dan wibawa terlihat mengemuka dalam wajah sang sultan yang memang digarap
secara baik. Wajah tersebut juga menggambarkan seseorang pria dewasa yang
telah sarat dengan pengalaman dalam kehidupannya Karya lukisan ini bergaya
realis. Warna yang digunakan adalah warna natural. Bagian wajah figur digarap
lebih sempurna, sedangkan di bagian baju terlihat masih seperti sketsa. Tehnik
pencahayaan dalam karya ini tidak begitu menonjol.
6. Pelukis: Affandi
7. Pelukis : Afandi
Lukisan bertema "Barong & Leak" termasuk dalam salah satu tema seni budaya yang menginspirasi Affandi dalam
menciptakan karya-karya lukisanya, terbukti dengan kesukaanya melukis obyek Barong dan Leak, ada beberapa
versi karya lukisanya dengan tema Barong. Barong dan Leak merupakan bagian seni kebudayaan dari Masyarakat
Bali, "Barong" dalam filosofi kehidupan sosial masyarakat Bali merupakan simbol kebaikan, dan "Leak" merupakan
simbol kejahatan, sehingga antara Barong dan Leak adalah musuh sebagaimana bertolak belakangnya antara
kebaikan dan kejahatan.
Seni pertunjukan kebudayaan "Barong & Leak" menjadi pesona tersendiri dari keunikan masyarakat Bali, karena
keunikan budaya dan nilai tinggi filosifi kehidupanya, menjadikan "Barong & Leak" salah satu inspirasi istimewa bagi
Affandi dalam berkarya menciptakan lukisan-lukisan bergaya abstrak bernilai seni tinggi.
8. Pelukis: Affandi
Nampak nuansa kesedihan dari lukisan bertema "kepala kuda" obyek kuda dilukis close up, seolah Affandi ingin
menyampaikan sebuah pesan perenungan, dalam nuansa hening dari keremangan cahaya, terlihat tatapan mata
dari kuda yang sayu.
Dipilihnya kuda sebagai obyek dari karya lukisan ini, menjadikan pertanyaan tersendiri, karena kuda sendiri
merupakan simbol kegigihan, semangat dan pantang menyerah, namun kenapa dalam lukisan ini terlihat sosok kuda
yang seolah bersedih dan merenung.
Lukisan ini dilukis pada Tahun 1959, dan pada masa tersebut masih merupakan proses peralihan Beliau dari gaya
lukisan realism menuju abstrak (ekspresionism), nampak terlihat pada obyek kepala kuda yang masih semi realist,
dengan sedikit sentuhan pelototan cat khas
9.raden saleh
Lukisan ini dibuat pada tahun 1868. Seekor harimau yang meloncat menerkam mangsanya,
seorang Indonesia yang karena takutnya jatuh pingsan atau mungkin sudah mati. Seluruh badan
hewan itu berada di atas badan korbannya.
Di latar depan sisa-sisa makanan, tulang-tulang tanpa daging serta darah dan batu-batu kecil.
Harimau yang berbaring mengisi seluruh ruang lukisan dan di latar belakang ada pemandangan
berbatu cadas. Di kepalanya mata kiri si hewan buas tampak bersinar menyala dengan sangat
rakus. Sedabgkan moncongnya menganga dengan dengan taring-taringnyan yang besar. Lebih
tegas lagi perngai yang menjijikkan itu. Bila Raden Saleh dalam lukisan pertama igin
menggambarkan keagunga hewan buas (lihat banteng bertanduk). Maka di sini ia
memperlihatkan kerak J
10.udul Lukisan
Perburuan Rusa
Pelukis
Aliran Lukisan
Keterangan Lukisan :
Raden Saleh Syarif Bustaman (1807), pelopor seni lukis modern di Indonesia yang berhasil
menguasai gaya romantis yang lazim di Barat pada abad ke-19. Corak lukisannya beraliran
Romantis dan Naturalis. Aliran Romantisnya menampilkan karya-karya yang berceritera dahsyat,
penuh kegetiran seperti tentang perkelahian dengan binatang buas. Sedangkan gaya naturalisnya
sangat jelas nampak dalam melukis potret. Salah satu karyanya yang beraliran romantis, bertema
Perburuan Rusa, pada tahun 1846 dengan media cat minyak dan kanvas.
usan hewan liar tersebut.
Pelukis
Aliran Lukisan
:
:
Romantisme
Keterangan Lukisan
Lukisan ini dibuat pada tahun 1851 dengan media cat minyak di atas kanvas dengan ukuran 97 x
74 cm. Lukisan Raden Saleh yang berjudul Badai ini merupakan ungkapan khas karya yang
beraliran Romatisme. Dalam aliran ini seniman sebenarnya ingin mengungkapkan gejolak
jiwanya yang terombang-ambing antara keinginan menghayati dan menyatakan dunia (imajinasi)
ideal dan dunia nyata yang rumit dan terpecah-pecah.
Dalam lukisan Badai ini, dapat dilihat bagaimana Raden Saleh mengungkapkan perjuangan
yang dramatis dua buah kapal dalam hempasan badai dahsyat di tengah lautan. Suasana tampak
lebih menekan oleh kegelapan awan tebal dan terkaman ombak-ombak tinggi yang
menghancurkan salah satu kapal. Dari sudut atas secercah sinar matahari yang memantul ke
gulungan ombak, lebih memberikan tekanan suasana yang dramatis.
13.Judul Lukisan
Keluarga Berencana
Pelukis
Basuki Abdullah
Aliran Lukisan
Realisme Natural
Keterangan Lukisan
Basuki Abdullah yang berjiwa romantis, melukis kuda pun menjadi cantik. Kesan
beauty tersirat dari perindahan bentuk dan pemilihan warna yang cemerlang.
Keindahan pada sebahagian besar lukisan Basuki Abdullah merupakan keindahan
yang estetis obyektif ringan yang terkadang hampa dari pendalaman ekspresi.
Judul lukisan Keluarga berencana, dengan teknik cat minyak di atas kanvas.
Berukuran 200 x 90 cm dengan media oil canvas dan dibuat pada tahun 1975
dengan media water colour on paper. Lukisan ini bermakna yaitu sosok keluarga
berencana dari kuda yang cantik tersebut yang sangat sedang bahagia.