Anda di halaman 1dari 6

1.

Pelukis : Affandi
Tahun karya    : 1971
Judul               :Perahu dan Matahari
Media              : Oil on Canvas

Lukisan “Perahu dan Matahari (Badai pasti berlalu)” memiliki kombinasi warna
merah, kuning, hitam, jingga, hijau, abu-abu dan putih diatas canvas, sapuan tangan sebagai
pengganti kuas, goresan plototan cat langsung dari tube nya. Dalam lukisan ini
menggambarkan sebuah perahu yang sedang terombang ambing di atas laut. Lukisan ini
menganut aliran ekspresionisme atau abstrak. Beliau menggunakan teknik ini dengan cara
menumpahkan langsung cairan cat dari tube-nya kemudian menyapu cat itu dengan jari-
jarinya. Sehingga terlihat seperti sebuah coretan yang berantakan.

Makna lukisan “Perahu dan Matahari (Badai pasti berlalu)” adalah tentang kehidupan,
manusia seperti mengarungi sebuah samudera kehidupan, Manusia disimbolkan dengan
Perahu, harapan disimbolkan dengan Matahari, Kehidupan disimbolkan dengan lautan
Samudera, rintangan, masalah, ujian dalam kehidupan disimbolkan dengan ombak dan badai.
Setiap manusia memiliki arah tujuan kehidupanya masing-masing, bahkan memiliki cita-cita
atau impianya masing-masing, hanya manusia yang memiiliki arah tujuan hidup yang pasti,
gigih berjuang dan tidak pernah menyerah, yang akan bisa sampai ke tempat yang dituju
sesuai dengan yang mereka inginkan (sukses), meski badai dan ombak kehidupan datang silih
berganti, tidak pernah menyurutkan niat mereka untuk mundur, lari atau bahkan menyerah.
Mereka selalu mempunyai cercah harapan diatas harapan yang disimbolkan dalam lukisan
sebagai Matahari, mereka mempunyai keyakinan akan apa yang mereka lakukan, bahwa
badai dan gelombang dalam perjalanan kehidupan mereka akan berlalu. Itulah makna falsafah
kehidupan yang dalam, yang dilukiskan oleh sang pelukis maestro legendaris Affandi dalam
sebuah karya seni tinggi bergaya abstrak.

Walaupun bagus, lukisandengan aliran ekspresiaonis ini akan sulit di mengerti oleh
masyarakat awam.
2.

Judul : BUNGA MATAHARI

Pelukis : AFFANDI

Tahun : 1997

Media : CAT MINYAK PADA KANVAS

Ukuran : 90 X 140 Cm

Lukisan yang berjudul “Bunga Matahari” ini dibuat pada tahun 1997 oleh Affandi
dengan media Cat minyak pada kanvas, yang berukuran 90 x 40 cm. Pada Lukisan karya
Affandi yang berjudul bunga matahari ini relatif menggunakan warna yang agak gelap, yaitu
kuning kecoklatan dan jingga yang bercampur cokelat tua pada bunga matahari, kemudian
warna cokelat tua pada tangkai, dan hijau hijau tua pada daun. Selain itu, pada lukisan diatas
juga terdapat warna kuning dan cokelat tua pada latar belakang lukisan itu.

Lukisan bunga matahari diatas yang dilukis oleh Affandi tentunya menggunakan
goresan yang ekspresif, karena ciri khas dari Affandi sendiri adalah goresannya yang sangat
ekspresif. Pada lukisan bunga lainnya yang dilukis oleh seniman lain mungkin akan dibuat
sangat detail dan indah oleh pelukisnya, namun tidak pada lukisan yang dilukis oleh affandi
diatas. Lukisan tersebut sangat ekspresif karena affandi dalam melukiskannya tidak
menggunakan kuas, melainkan menggunakan tube cat minyak yang langsung dituangkan
diatas kanvas. Bunga matahari dalam lukisan diatas terlihat indah dengan perpaduan warna
kuning, jingga dan cokelat tua, dan dilukis sangat ekspresif menambah rasa dalam lukisan
tersebut, atau bisa disebut tidak monoton seperti lukisan realistis pada umumnya.Dalam
lukisan diatas, affandi ingin melukisakan keindahan bunga matahari dengan mengguankan
gayanya sendiri yaitu ekspresionis.

Dalam lukisan diatas, Affandi sebagai seniman, dalam melukiskan bunga matahari
sangat eskpresionis, hal ini juga menambah keindahan dan keunikan dan juga terdapat rasa
yang terdapat dalam lukisan tersebut yang hanya dimiliki karya affandi.
3.

Judul : Kakak dan Adik

Pelukis : Basuki Abdullah

Tahun: 1971

Media : Cat minyak pada kanvas

Ukuran : 65 x 79 cm

Lukisan “Kakak dan Adik” karya Basuki Abdullah ini dibuat tahun 1971. Lukisan ini
berukuran 65 x 79 cm dan digarap menggunakan cat minyak pada kanvas. Dalam lukisan
yang dibuat tahun 1971, Basuki Abdullah menampilkan sosok dua orang anak kecil yaitu dua
orang kakak beradik. Pada subjek matter dua orang kakak beradik ini, terlihat seorang kakak (
perempuan) yang sedang menggendong adiknya (laki-laki).

Pada lukisan yang dibuat oleh seniman yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah ini
melukiskan sosok manusia yang digarap secara realistis. Jika dilihat bentuk dari subjek
matter-nya sangat proporsip baik sosok kakak maupun adiknya. Kemudian warna yang yang
terdapat pada lukisan ini cenderung warna-warna gelap, yaitu warna coklat dan hitam. Warna
coklat terlihat pada penggarapan kulit subjek matter dan warna background yang coklat
kehitaman namun meskipun warna yang digunakan cenderung sederhana dan sedikit namun
lukisan ini terlihat sangat estetis apalagi dengan pencahayaan dari samping, figur kakak dan
adik yang dalam gendongan terasa mengandung ritme drama kehidupan. Lukisan “kakak dan
adik” ini terlihat seimbang dengan penggarapan subjek lukisan yang hampir penuh pada
kanvas, sehingga tidak banyak ruang kosong yang terlihat pada kanvas. Selain itu jika dilihat
tekstur pada lukisan tersebut yatu tekstur lembut. Yang menarik dari lukisan “kakak dan
adik” ini yaitu terdapat pda bentuk wajah dan penggarapan wajah yang terlihat mirip antara
kakak dan adik tersebut sehingga terkesan sangat nyata dalam kehidupan.
Jika diperhatikan lukisan “kakak dan adik” ini tidak seperti karya Basuki Bdullah
yang lain yang selalu menghadirkan karya bersubjek wanita cantik yang terkadang
ditampilkan dengan telanjang, mitos-mitos, tokoh bangsawan, namun disini Basuki Abdullah
mengahdirkan sosok yang terlihat dalam kaharuan. Namun demikian, saya berpendapat
semangat keharuan kemanusian dalam lukisan ini tetap dalam tingkat Romantisisime. Oleh
karena itu, figur kakak beradik lebih hadir sebagai idealisasi dunia utuh atau bahkan manis,
daripada ketajaman realitas kemanusiaan yang menyakitkan. Pilihan konsep estetis yang
demikian dapat diterapkan pada semua karya Basuki Abdullah yang lain. walaupun dibangun
dengan dramatisasi namun semua hadir sebagai dunia ideal yang cantik dengan penuh warna
dan cahaya mengingat Basuki Abdullah merupakan salah satu pelukis yang sempat dijiluki
sebagai pelukis dengan semangat Mooi Indie karena selalu menghadirkan yang indah-indah
meskipun pada saat itu Indonesia sedang dalam penjajahan.

Dengan penguasaan proporsi dan anatomi, pelukis ini menggambarkan gerak tubuh
mereka yang mengalunkan perjalanan sunyi. Suasana itu, seperti ekspresi wajah mereka yang
jernih tetapi matanya menatap kosong. Apabila dengan pakaian mereka yang bersahaja dan
berwarna gelap, sosok kakak beradik ini dalam selubung keharuan. Dari berbagai fakta ini,
Basuki Abdullah ingin mengungkapkan empatinya pada kasih sayang dan kemanusiaan.
Konteks yang terdapat pada lukisan ini yaitu mengandung aspek sosial kemanusiaan hal ini
bisa dlihat dengan seorang kakak yang sedang menggendong adiknya dengan penuh rasa
kasih sayang. Kemudian Pesan yang ingin disampaikan oleh seniman yaitu mengenai
pentingnya kasih sayang diantara manusia terlebih antara saudara.

Menurut kritikus seni Prof.Dr. Ube Latif Sulaeman, S.Pd, M.Pd., lukisan yang
menampilkan seorang kakak yang sedang mengendong adiknya ini jika dilihat dari
penggarapannya tidak semuanya realistis, hal ini terlihat dari penggarapan baju yang tidak
detail dibanding dengan pengarapan wajah yang realistis, hal ini menurut kritikus terbilang
kurang konsisten dalam teknik penggarapan, karena hal ini bias saja mengurangi nilai estetis
yang terkandung dalam lukisan tersebut.

Namun terlepas dari kekurangan tersebut secara keseluruhan lukisan yang bertema
kasih sayang kemanusiaan ini merupakan karya yang berkualitas, karena memiliki makna
yang mendalam. Selain itu lukisan ini dengan serius meskipun telah disinggung teknik
penggarapan yang kurang konsisten namun itu sudah menjadi gaya melukis serta cirri khas
dari karya lukis seorang Basuki Abdullah.
SENI BUDAYA DAN
KETERAMPILAN
APREASIASI KARYA SENI LUKISAN

OLEH :
ANNISAH
XII. 1 MIPA

SMA NEGERI 1 KUNINGAN


Jl.Siliwangi No.55,Kuningan,kec.Kuningan,Kabupaten Kuningan,Jawa barat
45511

Tahun Ajaran 2017-2019

Anda mungkin juga menyukai