Anda di halaman 1dari 3

TUGAS APRESIASI DAN KRITIK SENI RUPA

Gadis Sunda 1951 (90cm x 65cm)


Basuki Abdullah
Oil on canvas
Lukisan karya Basuki Abdulah dengan judul karya “Gadis Sunda” yang dibuat pada tahun
1951 ini masih memvisualkan kesenangannya melukis wanita. Terlihat subjek matter yang terlihat
adalah seorang gadis yang duduk tersipu, dengan ekspresi wajah yang tampak gundah. Gadis tersebut
memakai kebaya khas sunda berwarna kuning dengan bawahan rok dari kain jarik berwarna coklat.
Kemudian gadis tersebut duduk pada sebuah tikar di dalam rumah yang bertembokan bilik dari
anyaman bambu. Gadis itu duduk dengan tangan kirinya memegang salah satu sendalnya yang ia
lepas.
Lukisan ini berbentuk figuratif yang memperlihatkan seluruh tubuh dari gadis tersebut
meskipun dia dengan posisi duduk. Lukisan ini berbentuk vertikal yang dibuat dengan media cat
minyak pada kanvas dengan ukuran 90x65 cm. Terdapat kesan gelap terang yang ditampilkan oleh
Basuki. Cahaya terkesan berasal dari arah diagonal samping kanan gadis sunda tersebut. Warna yang
digunakan cenderung dari warna kuning-kuning keemasan hingga hitam gelap. Meskipun ada yang
terkesan berwana putih namun tampak kusam. Basuki abdulah terkesan ingin menampilkan sosok
gadis sunda yang terkesan apa adanya dan sangat lugu dan kalem.
TUGAS APRESIASI DAN KRITIK SENI RUPA

Hendra Gunawan
“mencari kutu rambut”
Oil on canvas 84cm x 65cm
Tahun 1953
Salah satu karya Hendra Gunawan berjudul “mencari kutu rambut” yang dibuat pada tahun
1953. Lukisan ini menampilkan subjek matter yaitu seorang wanita yang sedang duduk mencari kutu
wanita yang sedaang memangku anak perempuanya yang memegang wayang. Lukisan ini dibuat
dengan media cat minyak diatas kanvas dengan ukuran 84cm x 65cm.
Dalam lukisan “mencari kutu rambut” nampak Hendra menampilkan dua sosok wanita
dewasa dengan memakai baju kebaya sederhana dengan rok menggunakan jarik, dan satu anak
kecil yang sedang memegang wayang dengan dipangku salah seorang wanita dewasa. Wanita yang
sedang mencari kutu menggunakan baju berwarna biru keputihan yang warnanya hampir sama
dengan warna backgroun yang ingin ditampilkan dengan motif titik-titik berwarna-warni, dengan
menggunakan rok dari jarik warna coklat, dengan rambut diikat. Ekspresi wanita tersebut terlihat
serius mencari kutu pada wanita yang kedua. Wanita yang kedua memakai baju kebaya sederhana
juga berwarna putih dengan motif, dan menggunakan jarik dengan warna coklat namun hampir
sama dengan warna tanah yang ditampilkan, wanita kedua terlihat rambutnya terurai panjang
menandakan bahwa dia yang sedang dicari kutu rambutnya. Tanganya sedang memegang kapala
anak kecil dengan rambut agak pendek dengan baju berwarna merah muda yang memegang
sebuah wayang. Kemudian background berwarna biru dan terlihat seperti ada pohon. Lukisan ini
cenderung menggunakan warna yang soft dengan background yang sederhana. Kemudian warna
kulit ketiganya sama, coklat keputihan.
Lukisan ini cenderung bergaya ekspresionis dengan tampilan warna dan background yang
sederhana kemudian warna biru yang masuk pada warna baju wanita pertama, kemudian warna
tanah yang masuk pada warna jarik wanita kedua. Kebaya sederhana merupakan pakaian
tradisional jawa yang sering dikenakan oleh wanita-wanita pada kesehariannya, dengan bertapihkan
jarik sebagai kombinasi pakaian yang ia pakai. Kemudian dengan wanita pertama mengikat
rambutnya sehingga mirip seperti disanggul itu juga menerangkan tentang kebudayaan jawa.
Kemudian pada wanita kedua dengan tanda yang ada dijidatnya berupa warna hijau, merupakan
sebuah kebiasaan wanita di jawa jika iya baru melahirkan. Rambut-rambut panjang yang terurai juga
mengesankan bahwa itu wanita jaman dahulu yang masih kental dengan tradisi jawa. Kemudian
adanya bentuk wayang yang sedang dipegang anak kecil sebagai mainan menegaskan bahwa
kebiasaan mencari kutu rambut yang ditampilkan merupakan kebiasaan masyarakat dijawa.
Seniman seperti ingin menampilkan sebuah kebiasaan yang terjadi di jawa yang biasanya
dilakukan oleh para wanita untuk mengisi waktu senggangnya dengan duduk dan mencari kutu pada
wanita lainnya. Seniman menampilkan salah satu bentuk wayang yang divisualkan sedang
dipegang atau dimainkan anak kecil yaitu ingin mempertegas bahwa ini adalah kebudayaan yang
terjadi dijawa. Kemudian pakaian kebaya juga menjadi tanda bahwa seniman sedang ingin
menampilkan salah satu kebuadayaan yang ada di Jawa bahwa ada salah satu kegiatan yang terjadi
untuk menjalin keharmonisan sebuah sodara atau keluarga salah satunya adalah berkumpul dan
mencari kutu rambut.
Karya lukisan berjudul “mencari kutu rambut” ini sangat menarik, seniman ingin
menampilkansebuah kebudayaan atau kegiatan masyarakat desa khususnya para wanita. Dengan
gambaran yang jelas yang mendukung judul sehingga apa yang dipikirkan apresiator tidak jauh-jauh
dari judul yang ditampilkan. Namun ada sedikit yang menjadikan kekuranga yaitu pada backgroun
yang dibuat kurang menampilkan bahwa itu adalah kebiasaan masyarakat pedesaan. Terlalu
sederhana dan tidak mendukung subjek matter yang ditampilkan. Padahal biasanya orang yang
mencari kutu rambut itu duduk didepan rumah. Kemudian untuk proporsi manusia asli mungkin
kurang diperhatikan sehingga untuk kaki wanita kedua cenderung pendek. Kemudian untuk warna
background dengan baju wanita pertama itu sedikit membingungkan karya warnanya menyatu,
kemudian warna tanah juga yang disamakan dengan jarik wanita kedua itu agak kurang menarik.

Anda mungkin juga menyukai