Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Permasalahan Masyarakat

Permasalah yang terdapat pada masyarakat Desa Cantilan berdasarkan data sekunder
Praktik Belajar Lapangan (PBL 1) yang telah dilaksanakan pada bulan Februari Tahun 2022
yang menghasilkan data yang berhubungan dengan permasalahan stunting di Desa Cantilan.
Pertama pendapatan atau status ekonomi merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan
terpenuhinya ketersediaan pangan di dalam keluarga karena daya beli keluarga sangat
berpengaruh pada pendapatan keluarga, mayoritas masyarakat Desa Cantilan berprofesi sebagai
petani dan wiraswasta yang dimana untuk rata-rata pendapatan harian maupun bulanan mereka
tidak menentu. Kedua pekerjaan yang dimana dalam kasus stunting ini berkaitan dengan
pekerjaan seorang ibu yang dimana jika ibu tidak bekerja atau menjadi wanita karir maka akan
lebih banyak waktu dalam memperhatikan kebutuhan gizi pada balita atau anaknya sehingga
pertumbuhan dan perkembangan anaknya akan mudah terkontrol dengan baik, untuk di Desa
Cantilan mayoritas ibu-ibu rumah tangga yang fokus mengurus rumah tangga dan anaknya.
Ketiga pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
dalam hal pendidikan sendiri rata-rata pendidikan masyarakat Desa Cantilan adalah lulusan
Sekolah Dasar (SD) yang dimana akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dalam hal
memberikan makanan yang bergizi pada balita.

Berdasarkan ketiga faktor utama diatas dapat menjadi akar penyebab masalah yang dapat
diuraikan menjadi aspek :

1. Manusia
Penyebab tinggi badan yang tidak sesuai karena asupan gizi kurang yang berkaitan
dengan pengetahuan ibu yang kurang karena pendidikannya yang rendah.
2. Metode
Cara pengolahan makanan yang tidak sesuai dengan ketentuan pengolahan pangan yang
baik dan benar akan menyebabkan zat gizi yang terdapat di dalam makanan akan hilang.
3. Uang
Pendapatan rumah tangga yang rendah atau tidak dapat mencukupi kehbutuhan akan
berpengaruh pada asupan makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
4. Bahan
Konsumsi makanan kurang beragam yang disebabkan oleh kretifitas ibu dalam mengolah
bahan pangan dapat menimbulkan rasa bosan pada anak sehingga anak akan malas
makanan.

Bila aspek-aspek di atas terjadi pada masyarakat Desa Cantilan maka akan menimbulkan
suatu permasalahan penyakit stunting pada balita baik dalam jangka waktu cepat atau lambat
maka dari itu perlu adanya pemecahan masalah.
2.2 Kebutuhan Masyarakat Untuk Mengatasi Masalah

Dalam mengatasi masalah terkait stunting di Desa Cantilan yang dibutuhkan oleh masyarakat
yaitu pertama diagnosis sosial rutin tahunan yang dimana bertujuan untuk mengetahui
perkembangan sosial masyarakat Desa Cantilan dari segala bidang yang akan mempermudah
dalam pembuatan program pencegahan stunting. Kedua, diagnosis epidemiologi yang dimana
bertujuan untuk mengetahui indikator gizi pada balita yang akan mempermudah dalam
pembuatan suatu program pencegahan stunting. Ketiga, diagnosis prilaku dan lingkungan yang
dimana bertujuan untu mengetahui karakteristik dari masyarakat Desa Cantilan dan kebiasaan
atau adat istiadat yang ada terutama dalam hal larangan terhadap makanan atau cara pola asuh
pada balita. Keempat diagnosis pendidikan bertujuan untuk mengetahui apakah ada keterkaitan
antara balita yang mengalami stunting dengan pendidikan orang tuanya terutama ibu. Kelima,
diagnosis administrasi dan kebijakan yang dimana bertujuan untuk mengetahui SDM yang
dibutuhkan dalam bidang kesehatan seperti kader posyandu, bidan desa, tenaga kesehatan
setempat, dan dukungan pemerintahan Desa dalam mendukung program kesehatan.

Kelima diagnosis tersebut dapat mempermudah untuk mengatasi masalah stunting yang
terjadi di Desa Cantilan, dan diagnosis tersebut merupakan dasar dari sebuah program
pencegahan kesehatan dapat dilakukan dan diterapkan dengan baik. Secara keseluruhan
diagnosis di atas terkait kebutuhan masyarakat untuk mengatasi masalah adalah yaitu dengan
pemberian edukasi berupa penyuluhan dan memberikan suatu pemberdayaan berupa percontohan
secara langsung pasa masyarakat Desa Cantilan dalam penanganan pemcegahan stunting.
2.3 Solusi Yang Akan Diimplementasikan

Solusi yang akan diimplementasikan dalam pencegahan stunting di Desa Cantilan ini
adalah dengan melakukan penyuluhan dan percontohan pengolahan menu makanan berbasis
pangan lokal dengan sasaran masyarakat Desa Cantilan yang memiliki balita. Program
penyuluhan ini bernama Cantilan Peduli Stunting (Capung) yang akan dilaksanakan pada tanggal
18 Agustus 2022 di balai Desa Cantilan dengan sasaran ibu-ibu yang memiliki anak usia 6 bulan
– 5 tahun. Dalam program penyuluhan ini menyampaikan materi terkait pengenalan stunting,
bahaya dan dampak yang ditimbulkan dari stunting, penyebab stunting, dan usia rawan anak
menjadi stunting.

Program implementasi kedua yaitu percontohan pengolahan menu makanan berbasis


pangan lokal dengan membuat olahan nugget tempe dan pudding ubi ungu. Percontohan ini
dilakasanakan pada waktu, sasaran dan tempat yang sama dengan program penyuluhan namun
dilaksanakannya setelah program penyuluhan dilakukan. Pemilihan menu olahan pangan ini
berdasarkan pada dasar menu yang sederhana namun bergizi tinggi dan olahan pangan yang
banyak ditemui di Desa Cantilan. Dalam program percontohan ini kami memberikan penjelasan
terkait menu makanan yang olah dengan menjelaskan alat dan bahan yang akan dibutuhkan dan
mempraktikan pengolahannya.

Anda mungkin juga menyukai