Anda di halaman 1dari 36

Tugas Akhir Semester Pemerenan Drama Realis

Pemeranan tokoh “Vasili Svietlavidoff” dalam naskah Nyanyian


Angsa karya: Anton P. Chekov

OLEH:

ANDRE IRWANTONI
NIM: 05202318

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
SENI TEATER
2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................

A. Latar Belakang. .......................................................................


B. Alasan Pemilihan Naskah........................................................
C. Alasan Pemilihan Tokoh..........................................................
D. Tinjauan Sumber Pemeranan .....................................................
E. Landasan Pemeranan

BAB II ANALISISSTRUKTUR DAN TEKSTUR..........................................

A. Biografi Pengarang.................................................................
B. Sinopsis.......................................................................
C. Analisis Struktur Naskah...................................................
1. Tema................................................................
2. Alur/Plot..........................................................
3. Latar.....................................................................................
4. Penokohan.........................................................
D. Analisis Karakter Dengan Psikoanalisis (Sigmun Freud)
1. Id.........................................................
2. Ego...............................................................
3. Superego...................................................
E. Relasi Antar Tokoh

BAB III PROSES PENCIPTAAN.............................................................

A. Metode Pemeranan...............................................................
B. Proses Latihan.............................................................................
a.Pemilihan Pemain.............................................................
b.Tahap Mencari-cari........................................................
c.Tahap Memberi Isi........................................................
d. Tahap Pengembangan..................................................................
e.Tahap Pemantapan...............................................................
C. RancanganPemeranan.......................................................................
a.DesainSetting.........................................................
b.DesainLighting (Pencahayaan)..........................................
c.Desain Musik........................................................
d.Desain rias............................................................................
e.Desain Busana...............................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan pemeranan ini dengan tepat
waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Saya sebagai penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas


limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat secara fisik maupun akal
pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan laporan pemeranan yang
berjudul pemeranan tokoh Vasili Svietlovidof dalam naskah Nyanyian Angsa.

Saya sebagai penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk laporan ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi laporan
pemeranan yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak
kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Padang Panjang, 1 April 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Realisme muncul pada pertengahan abad 19, sebagai sebuah gerakan


dalam penciptaan karya seni modern untuk menggambarkan kehidupan
masyarakat sesuai dengan realita yang terjadi di dalam masyarakat tersebut. Di
dalam teater realis, realis digunakan untuk menciptakan karya seni yang ada di
dalam naskah, ke atas panggung seperti kenyataan yang ada, dan membuat
penonton menyaksikan apa yang terjadi di atas panggung tersebut, seperti benar-
benar terjadi di dalam kehidupan nyata.

Pemeran merupakan unsur penting dalam seni teater. Seni mengandung


arti keindahan (estetik) atau kehalusan budi pekerti, oleh karena itu seni selalu
menawarkan keindahan bentuk dan kehalusan pesan atau nilai moral. Sedangkan
teater secara umum dapat diartikan sebagai “ Gedung Pertunjukan” dan Teater
pun dapat dikatakan semua jenis pertunjukan, baik menggunakan media
pertunjukan langsung (seni tari, seni musik, seni drama) maupun tidak langsung
atau seni rekam seperti sinematografi, TV dan film.

Teater dalam pengertian khusus dapat diartikan sebagai drama. Drama


merupakan jenis karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan
gerak, drama menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku
manusia melalui dialog dan peran yang di pentaskan oleh seorang pemeran. Kata
drama sendiri diambil dari bahasa Yunani “ dramoi” atau “toact” dalam bahasa
Inggris yang berarti berbuat, melakukan atau bertindak atau berbuat menjadi atau
berbuat seolah-olah menjadi di luar dirinya. Dari kata “to act” lahirlah istilah actor
yakni pemeran pria dan actrees, pemeran wanita.

B. Alasan Pemilihan Naskah

Alasan saya memilih naskah Nyanyian Angsa karya Anton chekkhof


karena naskah ini menceritakan kehidupan seorang aktor komedian teater yang
bernama Vasili Svietloviddoff yang telah berada di gedung teater 40 tahun
lamanya, dia telah banyak mencapai banyak kesuksesan dan prestasi dalam
aktinya, namun yang sangat diisanyangkan kondisi dimasa tuanya yang sangat
menyedihkan, di mana orang-orang yang berusia 68 tahun atau seusia dengannya
sibuk pergi ketempat ibadah dan bersiap-siap untuk kematian, sedangkan si Vasili
Svietlavidof masih menekuni pekerjaanya sebagai aktor, dia sangat kesepian dan
merasa frustasi karena kegagalan di masa mudanya, yaitu untuk menikahi wanita
yang ia cintai. Naskah Nyanyian Angsa sangat menarik untuk di jadikan sebagai
naskah pilihan ujian pemeranan realis saya, dan ceritanya sangat mudah untuk
saya pahami.

C. Alasan Pemilihan Tokoh

Dalam ujian semester Pemeranan realis ini saya akan berperan sebagai
tokoh Vasili Svietloviddoff dalam naskah Nyanyian Angsa karya Anton
Chekhov. Alasan saya memilih tokoh Vasili Svietloviddoff dikarenakan
memerankan tokoh Vasili Svietloviddoff itu, sangat menantang pemeranan saya,
hal itu dikarenakan Vasili Svietloviddoff itu adalah seorang aktor komedian tua
yang berusia 68 tahun, yang selalu putus asa karena kegagalan yang ia lakukan
dimasa mudanya yaitu menikah dengan wanita yang dia cintai. Di dalam naskah
tersebut saya sebagai pemeran di tuntut untuk menjadi seseorang yang berusia 68
tahun, yang mana saya sebagai pemeran belum berada di usia tersebut. Di tambah
lagi dengan adegan mabuk berat di dalam naskah tersebut, yang mana saya belum
pernah sekalipun melihat orang tua yan berumur 68 mabuk di depan mata saya
sendiri, dan disitu saya juga dituntun untuk memerankan bagaimana orang yang
telah berpuluh-tahun mengalami putus cinta dan sampai berusia tua pun ia belum
menikah akibat pekerjaan sebagai aktor dan saya juga belum pernah merasakan
itu di dalam hidup saya, adapun yang lebih menantang di dalam naskah ini adalah
memerankan tokoh utama sebagai aktor di atas panggung yaitu memerankan
tokoh-tokoh yang pernah Vasili Svietlavidoff perankan di atas panggung tersebut
seperti memerankan tokoh hamlet dan lain-lain.

D. Tinjauan Sumber Pemeranan

Seperti yang kita ketahui, naskah Nyanyian Angsa tentu saja telah banyak
yang mementaskan, khususnya di negri yang kita cintai ini, antara lain sebagai
berikut :

1. Pertunjukan teater Nyanyian Angsa oleh Azhar Darajat, disutradarai oleh


Racmat Sabur, yang di pentaskan tanggal 21 Juli 2016 dalam rangka ujian
akhir minat pemeranan, ISBI Bandung.
2. Pertunjukan teater Nyanyian Angsa yang disutradarai oleh; Mas Roni Desi
yang dipublikasikan tanggal 4 Juli 2018 oleh akun youtube Teater Tesa.
3. Pertunjukan teater Nyanyian Angsa oleh Teater Terbit yang disutradarai
oleh Bushet Kabarmu, yang dipublikasikan pada tanggal 7 November
2017 di akun youtube Teater Terbit.
4. Pertunjukan teater Nyanyian Angsa oleh Teater Sendratasik UNS yang
disutradarai oleh Andy Rahman Arif yang dipublikasikan tanggal 22
November 2014 di akun youtube.

E.Landasan Pemeranan
Landasan teori dalam pemeranan tokoh Vasili Svietlovidof naskah
Nyanyian Angsa karya Anton Chekhov adalah dengan menggunakan metode
akting Stanislavski metode atau sistem ini sangat mengembangkan sebuah
pendekatan sistematis terhadap pelatihan terkhusus untuk para aktor untuk
mengembangkan kemampuan di dalam dirinya ke luar oleh karena itu metode
stanislavski sangat berguna dalam mewujudkan tokoh yang adan di dalam naskah
ke atas pentas dengan menggunakan salah satu metode Stanislavski yaitu: metode
Magic If, yaitu suatu metode yang digunakan oleh seorang aktor untuk
mendalami tokoh yang ia perankan, adapun pertanyaan kunci yang digunakan
dalam metode tersebut yaitu: “Apa yang saya lakukan jika saya adalah tokoh
Vasili Svietlovidof”, “Apa yang saya pikirkan jika saya adalah tokoh Vasili
Svietlovidof”, “Apa yang saya rasakan jika saya menjadi tokoh Vasili
Svietlovidof.”, pertanyaan-pertanyaan tersebutlah yang membantu saya untuk
mendalami karakter tokoh yang saya perankan.
BAB II

ANALISIS PENOKOHAN

A.Biografi Pengarang
Anton Pavlovich Chekhov dilahirkan pada tanggal 17 Januari tahun 1860
di pelabuhan kecil Taganrog, Ukraina. Dia dikenalsebagai seorang penulis drama
dan penulis cerpen. 

      Ia adalah anak dari toko kelontong dan cucu dari seorang hamba yang telah
membeli kebebasannya, itu dan bahwa anak-anaknya, 19 tahun sebelumnya.
Chekhov menghabiskan tahun-tahun awal di bawah bayang-bayang fanatisme
agama ayahnya saat bekerja berjam-jam di tokonya. 
  
      Chekhov menghadiri sekolah untuk anak laki-laki Yunani di kota dari 1867-
1868 dan kemudian ia menghadiri sekolah dasar lokal dari 1868-1876 ketika
ayahnya bangkrut dan pindah keluarga ke Moskow. 

      Setelah dia selesai sekolah tata bahasa Chekhov terdaftar di Moskow


University Medical School, di mana ia akhirnya akan menjadi seorang dokter.
pengalaman Chekhov's medis dan ilmu pengetahuan yang jelas dalam banyak
karya sebagai dibuktikan dengan sikap apatis banyak tokoh-tokohnya
menunjukkan terhadap peristiwa tragis. 

      Saat menghadiri Chekhov sekolah kedokteran mulai menerbitkan cerita komik


pendek dan menggunakan uang untuk mendukung dirinya dan keluarganya dan
1886 ia mendapatkan ketenaran luas sebagai penulis. karya Chekhov's diterbitkan
di berbagai koran St Petersburg, termasuk Gazeta Peterburskaia dari 1885, dan
vremia Novoe dari 1886. 

      Chekhov juga menerbitkan 2 novel panjang, salah satunya, "Partai Shooting,"


diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1926.

      Chekhov lulus dari sekolah kedokteran pada tahun 1884 dan dia berlatih
kedokteran sampai 1892. Sementara praktek kedokteran pada tahun 1886 ia
menjadi kontributor tetap untuk koran harian St Petersburg Novoe dan itu selama
waktu itu ia mengembangkan gaya penulis, tidak memihak tidak menghakimi. 
      Kurangnya komentar sosial kritis dalam karya-karya Chekhov terjaring dia
beberapa pengkritik, tapi dia mendapat pujian dari penulis seperti Leo Tolstoy dan
Nikolai Leskov. 

      Chekhov dianugerahi Penghargaan Pushkin pada tahun 1888. Tahun


berikutnya ia terpilih sebagai anggota Masyarakat Pecinta Sastra Rusia. Namun
setelah kegagalan bermain, The Demon Kayu (1889) ia mengundurkan diri dari
literatur untuk sementara waktu. Sebaliknya ia berbalik kembali ke obat-obatan
dan ilmu pengetahuan dalam perjalanan ke koloni pidana Sakhalin, utara Siberia. 

      Meskipun ada dia mengamati 10.000 narapidana dihukum untuk hidup di


pulau itu sebagai bagian dari penelitian doktoralnya. Setelah selesai di pulau ia
melakukan perjalanan seluruh dunia, termasuk ke tempat-tempat seperti Asia
Tenggara, anak benua India, dan Timur Tengah. 

      Pada 1892 Chekhov membeli real di desa negara Melikhove dan menjadi
penulis penuh waktu. Ini adalah waktu yang selama ini ia menerbitkan beberapa
cerita yang paling berkesan termasuk 'Tetangga' (1892), 'Ward Nomor Enam'
(1892), 'The Monk Hitam' (1894), 'Pembunuhan The' (1895), dan ' Ariadne
"(1895). 

      Pada tahun 1897 ia jatuh sakit dengan TB pindah ke Yalta, sementara di sana
ia menulis cerita yang terkenal 'The Man di Shell,' 'goose', 'Tentang Cinta', 'Lady
dengan Dog,' dan 'Di Jurang. " 

      Pada tahun 1901 Chekhov akhirnya menikah dengan seorang aktris, Olga
Knipper, yang telah dilakukan di drama-dramanya. Namun kebahagiaan mereka
akan hidup pendek, Chekhov meninggal pada tanggal 15 Juli 1904, di
Badenweiler, Jerman. Ia dimakamkan di pemakaman Biara Novodeviche di
Moskow. 

      Chekov baru dikenal dunia setelah karya-karyanya diterjemahkan kedalam


bahasa Inggris, terutama setelah perang dunia I. Naskah dramanya pun dikenal
setelah Stanislavsky mementaskannya dengan apik dan diapresiasi oleh para
penonton.

B. Sinopsis
Malam hari setelah pementasan selesai, setelah semua orang meninggalkan
gedung teater, Vasili Svietlovidof tertidur di kamar pakaian, ketika ia bangun,
gedung teater itu gelap dan kosong, dalam keadaan mabuk, dia berbicara
sendiriaan, dia telah empat puluh tahun berada di gedung teater itu. Di atas
panggung teater itu Vasili Svietlovidof telah banyak mencapai kesuksesan dan
berprestasi dalam kariernya, namun yang sungguh disayangkan, kondisinya yang
telah berumur 68 tahun itu, sangat menyedihkan, dia sangat kesepian, tua
,terabaikan dan frustasi, Di masa kejayaanya ia memiliki keterampilan akting
yang hebat dan kinerjanya yang sangat luar biasa, dia terus meratapi kegagalannya
di masa mudanya yaitu, ia sangat mencintai seorang wanita yang jatuh cinta
karena aktingnya, wanita itu sangat cantik, tinggi semampai dan berseri-seri,
wanita itu menolak menikahinya dikarenakan tidak menyukai pekerjaan Vasili
Svietlovidof, Vasili Svietlovidof mangatakan bahwa orang-orang hanya
mengangapnya hanya sebagai mainan penghibur orang banyak, dia mengatasi
kesedihanya, dengan membanyangkan kesuksesan di masa mudanya, bahkan dia
memerankan tokoh-tokoh yang pernah diperankanya itu di atas pentas tersebut,
dia ingin mengembalikan masa mudanya dengan cara memerankan tokoh yang
telah ia perankan dulu, di akhir cerita, Nikita sang pembisik menangis
mendengarkan curahan hati Vasili Svietlovidof, dia menangis dikarenakan ia
memahami perasaan yang dialami Vasili Svietlovidof

C. Analisis Skruktur Naskah


Unsur-unsur pokok atau skruktur naskah atau sering juga kita sebut unsur
intrinsik antara lain :

1.Tema

Merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah
satunya dalam membuat sebuah tulisan. Tema dari naskah nyanyian angsa adalah
”Penyesalan masalalu”, hal itu dikarenakan penyesalan Vasili Svietlovidoff akan
masa lalunya, Vasili Svietlovidoff mengingat masa lalunya yang penuh dengan
prestasi dan kesuksesan dan kesalahanya di masa lalunya itu, dia sangat
menghargai kenangan masa lalunya terutama kenangan dia bersama kekasihnya,
ketika dia baru-baru naik ke pentas di waktu dia muda dia mengingat seorang
wanita yang jatuh cinta karena aktingnya, wanita itu sangat cantik, tinggi
semampai dan wajahnya berseri-seri, dia masih mengingat kenangan itu yaitu
ketika ia berdiri di depan gadis itu gadis itu sangat mencitainya, padangan gadis
itu begitu lembut, begitu dalam, dan begitu ceria dan ia berlutu dihadapan gadis
itu dan memohon untuk kebahagian dan gadis itu mengatakan kepada Vasili
Svietlavidoff untuk meninggalkan pentas, Vasili sangat sedih ketika mengingat
kenangan itu, dia sangat sedih karena tidak bisa mengembalikan masa lalunya itu,
meskipun dia bangga akan penampilanya,akan tetapi dia sangat menyesal akan
kenyataan yang dia alami, bahwasanya dia menghabiskan waktunya bertahun-
tahun di atas panggung, dan dia sangat menyesal, tidak bisa menikah dengan
wanita yang ia cintai dan bahkan akibat pekerjaan dia itulah orang-orang melarang
adik perempuan atau putrinya untuk kawin dengan Vasili Svietlovidof
dikarenakan perkerjaan yang dia lakoni yaitu sebagai aktor teater, jika seandainya
ia meninggal kan perkerjaanya sebagai aktor waktu itu, pasti dia sudah menikah
dengan gadis yang ia cintai, sebagai syarat menikah dengan gadis itu, maka dari
itulah , Vasili Svietlovidoff merasa menyesal, kesepian dan frutasi.

2.Alur/Plot

Alur adalah skruktur rangkaian kejadian-kejadian dalam sebuah cerita


yang di susun secara kronologis, di dalam Naskah lakon Nyanyian Angsa karya
Anton Chekhov memiliki alur maju mundur hal itu dibuktikan dengan adanya
cerita yang flashback ke masa lalu, ketika Vasili Svietlavidoff mengingat masa
lalunya ketika ia jatuh cinta dan ditolak untuk menikah karena pekerjaaannya,
masa ketika Vasili Svietlovidof memerankan badut yang tolol,mengingat bahwa
ia pernah mengabdi di bagian ketentaraan di bagian artileri, mengingat
bahwasanya dirinya dulu adalah seseorang artis yang besar, meningat kembali
bagaimana memerankan hamlet, king lear atau yang lainnya.

3.Latar
Latar adalah keterangan mengenai ruang waktu serta suasana terjadinya
peristiwa-peristiwa dalam suatu karya sastra.Latar terbagi atas 3 yaitu, latar
waktu,latar tempat dan latar suasana, adapun latar waktu pada naskah Nyanyian
Angsa karya Anton Chekhov yaitu terjadi pada malam hari, hal itu di tegaskan
oleh salah satu dialog Vasili Svietlovidoff ‘‘Aneh sekali, meskipun aku telah
berada di pentas 40 tahun lamanya, baru pertama inilah aku menyaksikan
gedung teater malam hari, setelah lampu-lampu dipadamkan untuk pertama
kali!’’. Sedangkan latar tempatnya terdapat pada prolog naskah tersebut,yaitu: DI
ATAS SEBUAH TEATER DARERAH. MALAM HARI SETELAH
PEMENTASAN, DI SEBELAH KANAN KEADAANYA TIDAK TERATUR
DSN ADA PINTU USANG TAK BERCAT KE KAMAR PAKAIAN. DI
SEBELAH KIRI DAN LATAR BELAKANG PENTAS DISERAKI OEH
BERMACAM-MACAM BARANG USANG. DI BAGIAN TENGAH ADA
SEBUAH KURSI POLOS TERJUNGKIR. Dan selanjutnya latar suasana
naskah Nyanyian Angsa karya Anton Chekhov yaitu, Menyeramkan,
menyedihkan, mejenkelkan, mengharukan, dan menegangkan.

4.Penokohan

Penokohan merupakan pemaparan karakter tokoh menyangkut kualitas,


ciri atau sifat-sifatnya sebagai hasil penafsiran dalam lakon. Pemahaman tokoh
dengan demikian tidak sekedar melihat identifikasi tokoh, tetapi juga menelusuri
perkembangan watak yang didapat dari hubungannya dengan tokoh lain. Sudut
pandang ini didasarkan pada kenyataan bahwa karakter tokoh tidak saja beranjak
dari ciri-ciri tokoh tetapi sekaligus ciri psikologis dan ciri-ciri kehidupan sosial
yang melekat di dalamnya. Disini saya akan membahas tokoh Vasili
Svietlovidofff berdasarkan jenis, bentuk karakter dan analisis berdasarkan
psikologis, fisiologis dan sosiologis antara lain sebagai berikut:

a.Tokoh Vasili Svietlovidoff berdasarkan jenis


Vasili Svietlovidoff dalam naskah Nyanyian Angsa berdasarkan jenis
tokoh yaitu tokoh protagonis dengan peran tokoh utama. Vasili Svietlovidoff
digambarkan sebagai tokoh penggerak dalam cerita tersebut, hal itu dikarenakan
seluruh cerita yang ada di dalam naskah tersebut, bercerita tentang kehidupan
Vasili Svietlovidoff, yaitu dari kehidupan waktu pertama dia naik ke pentas teater
sampai di masa tuanya yang ia rasakan saat sekarang dan ingin kembali lagi
memperbaiki masalalunya, agar tidak menderita sepeerti kenyataan yang ia hadapi
di dalam cerita tersebut.

b. Tokoh Vasili Svietlovidoff berdasarkan bentuk karakter

Dalam naskah Nyanyian Angsa karya Anton Chekhov, tokoh Vasili


Svietlovidoff berdasarkan bentuk karakter termasuk ke dalam Round Karakter.
Rond Karakter adalah karakter tokoh dalam naskah lakon yang mengalami
perubahan dan perkembangan, baik secara kepribadian maupun secara status
sosialnya, perkembangan dan perubahan ini mengacu kepada perkembangan
pribadi orang dalam kehidupan sehari-hari, perkembangan inilah yang menjadikan
karakter ini menarik dan mampu untuk menggerakan jalan cerita. Dalam naskah
Nyanyian Angsa, tokoh Vasili Svietlovidoff yang menggerakan naskah tersebut
dari awal cerita sampai cerita itu berakhir

c.Analisis Psikologis, Fisiologis dan Sosiologis tokoh Vasili Svietlovidoff

 Psikologi

Psikologis, tokoh Vasili Svietlovidoff adalah seseorang yang menyesali


masa tuanya dikarenakan masa mudanya dihabiskan untuk mengabdi di teater, di
dalam naskah Vasili Svietlovidoff digambarkan sebagai seorang tua yang
kesepian hal itu di gambarkan pada kutipan dialog berikut:
“ sungguh mengerikan kesendirian ini, tak ada yang membahagiakanku, tak
ada yang mengasihiku, tak ada yang mau menolongku ketempat tidur jika aku
mabuk”.

Seorang yang frutasi hal itu digambarkan pada kutipan dialog berikut:

“ Oh, mestinya aku dulu adalah seorang artis yang besar namun perlahan-
perlahan aku buang jauh-jauh bakatku dan memainkan banyolan-banyolan
tolol,kehilangan pegangan,kehilangan kekuatan ekspresi diri”

Vasili Svietlovidof seseorang yang ingin di cintai hal itu digambarkan pada
kutipan dialog berikut:

“Punya siapakah aku ini?, siapa yang membutuhkanku, dan siapakah yang
mencintaiku?, tak sebuah hatipun Nikituska.”

dan suka mengutuk dirinya sendiri dengan sebutan si tua yang tolol, walaupun
ia seorang yang jenius.

“ betul-betul si gaek yang tolol aku ini. Yah! Umurku yang telah tua tak ada
gunanya lagi ,dan aku yang berlaku dengan tolol, pongah dan pura-pura
muda padahal usiaku sekarang telah usai”.

Vasili Svietlovidof dia juga seorang yang jenius hal itu dapat di buktikan pada
kutipan berikut :

“tetapi betapa jeniusnya aku, aku tidak bisa membaayangkan kemampuanku,


betapa fasih, bagaimana menariknya aku, betapa peka dan betapa hebat...”

Vasili Svietlovidof juga seseorang yang putus asa dan merasa tidak pantas
untuk hidup hal itu dikarenakan tidak seorang hatipun yang datang ketika
pementasan selesai, hal itu dapat di buktikan pada kutipan dialog berikut :

“Jangan pergi jauh Nikituska! Aku sudah uzur, tak ada harapan lagi, dan
kurasa inilah saatnya aku mati. Oh ini sangat mengerikan! Mengerikan
sekali!”.
 Fisiologis

Fisiologis, Vasili Svietlovidoff dilukiskan seseorang lelaki tua yang berumur


68 tahun,sakit-sakitan. hal ini dibuktikan pada kutipan dialog “usiaku telah
68 , sakit-sakitan lagi, dan aku tak punya harapan lagi untuk hidup”.,Tampan
dan gagah di waktu muda hal itu dapat dibuktikan melaui dialog “ Aku telah
mengabdi dalam ketentaraan di bagiaan artileri sebelum jatuh hina. Betapa
gagahnya aku sewaktu muda, tampan gagah dan berani !”.Naskah nyanyian
angsa sangat kental unsur Negara Rusia yaitu nama tokoh di dalam naskah
tersebut menggunakan nama orang Rusia maka dan naskanya pun berasal dari
Rusia maka dapat saya simpulkan Vasili Svietlovidof berkulit putih dan
bertubuh tinggi layaknya laki-laki rusia pada umumnya.

 Sosiologis

Sosiologis dari tokoh Vasili Svietlovidoff adalah seorang Aktor


komedian, hal itu dapat di lihat pada halaman pertama di dalam naskah
tentang pelaku di dalam naskah tersebut.

Pelaku:

Vasili Svietlovidof: Seorang komedian berumur 68 tahun.

Nikita Ivanitch: Seorang promter (pembisik),orang tua.

Vasili Svietlovidof juga seorang aristokrat hal itu dapat di buktikan pada
dialog berikut :

“Darah masih terus mengalir dalam nadiku, dara warisan. Aku seorang
aristokrat Nikituska!”

Vasili Svietlovidof tidak mempunyai keluarga terutama tidak mempunyai istri


dan anak hal itu dapat di buktikan pada dialog berikut :

“ Aku tak mau kesena , aku tak mau! Aku Cuma sendirian disana, aku tak
punya keluarga . Nikituska! Tak punya istri,tak punya anak”
.

D. Analisis Karakter Dengan Psikoanalisis (Sigmun Freud)

Secara struktural manusia memiliki sistem, id, ego dan superego, id


terletak dibagian tak sadar, ego terletak di alam sadar, prasadar dan tak sadar yang
bertugas sebagai penengah yang mendmaikan tuntutan id dan larangan
superego.Superego terletak sebagian di bagian sadar dan sebagian lagi di bagian
tak sadaryang bertugas mengawasi dan menghalangi pemuasan sempurna pulsi-
pulsi tersebut yang merupakanhasil pendidikan dan idenfikasi orang tua
(Minderop,2010:20). Ada tiga jenis kepribadian yang dideskripsikan tokoh Vasili
Svietlavidoff di dalam naskah Nyanyian Angsa karya Anton Chekhov yakni id,
ego dan superego antara lain sebagai berikut:

1.Id

Id merupakan energi psikis dan naluri yang menekan manusia agar


memenuhi kebutuhan dasar. Id adalah sistem kepribadian manusia yang paling
dasar, id adalah sistem kepribadian manusia yang paling dasar, disebut juga
sebagai libido. Id merupakan aspek kepribadian manusia yang paling gelap dalam
bawah sadar manusia, berisi insting dan nafsu-nafsu, tak kenal nilai dan menjadi
energi buta karena belum dikendalikan, sebagai contoh: kebutuhan makan, seks,
menolak rasa sakit atau tidak nyaman (Minderop 2010:21).

Id dicitrakan tidak memiliki moralitas karena tidak dapat membedakan


antara baik dan jahat, maka id adalah amoral, primitif. Tipe id dengan tegas
menunjukan seluruh energinya hanya digunakan untuk satu tujuan, mencari
kenikmatan tanpa menghiraukan apakah hal itu tepat atau tidak, sejalan dengan
sikap, prilaku dan karakter tokoh di dalam suatu naskah lakon, karakter tokoh
Vasili Svietlavidoff di dalam naskah Nyanyian Angsa karya Anton Chekhov
menurut id yaitu: Keinginan Vasili Svietlovidoff untuk mengembalikan masa
mudanya lagi agar dia bisa menikahi wanita yang ia cintai dan hidup bahagia
bersamanya, dia gagal menikah dengan wanita yang ia cintai dikarenakan ia tidak
menuruti keinginan wanita yang ia cintai yaitu meninggalkan pentas,
meninggalkan pentas sama dengan meninggalkan pekerjaannya sebagai aktor
teater.

2.Ego

Freud berpendapat bahwa ego terperangkat di antara dua kekuatan yang


bertentangan dan dijaga serta patuh pada prinsip realitas dengan mencoba
memenuhi kesenangan individu yang dibatasi oleh realitas, misalnya seseorang
yang hanya ingin memenuhi kepuasan diri sendiri akan tertahan dan terhalang
oleh realitas kehidupan yang dihadapi (Minderop 2010:21).

Sesuai dengan penggambaran di dalam naskah Nyanyian Angsa karya


Anton Chekhov tokoh Vasili Svietlovidoff menurut ego adalah tokoh Vasili
Svietlavidof menngalami kesendirian yang mendalam dimasa tuannya hal itu
dikarenakan ia gagal menikahi gadis yang ia cintai, maka dari itulah munculah
sikap egonya untuk kembali ke masa mudanya dan memperbaiki itu semua,
kembali kemasa muda merupakan sesuatu yang sangat mustahil.

3.Superego

Superego dibentuk melalui melalui jalan internalisasi, artinya larangan-


larangan atau perintah yang berasal dari luar ( misal orang tua). Hal itu diolah
sedemikian rupa sehingga akhirnya terpancar dari dalam. Dengan demikian
larangan yang dianggap “asing” bagi subjek, akhirnya dianggap sebagai berasal
daeri subjek sendiri. Superego merupakan moral dasar seseorang (Moesono
2003:31).

Sesuai dengan penggambaran di dalam naskah Nyanyian Angsa karya


Anton Chekhov tokoh Vasili Svietlovidoff menurut Superego adalah, Vasili
Svietlovidoff sangat terpukau dengan dunia yang ia lakoni yaitu menjadi aktor
besar, dia terpukau dengan tepukan-tepukan penonton, maka dari itulah dia tidak
mau meninggalkan dunia itu, dan akhirnya dimasa tuanya ia baru menyadari
semuanya, bahwasanya dia hanya menjadi permainan sia-sia dan kebahagiaannya
direnggut oleh karielnya itu, hal itu dikarenakan ia tidak bisa menikahi gadis yang
ia cintai.
E.Relasi Antar Tokoh

Hubungan Vasili Svietlovidoff dengan Nikita Ivanitch adalah: Nikita


Ivanict adalah seorang pembisik sedangkan Vasili Svietlovidoff adalah seorang
aktor , jadi dapat ditarik kesimpulan bahwasanya mereka saling ketergantungan
satu sama lain dibidang perkerjaannya, Nikita Ivanict di dalam naskah Nyanyian
Angsa, ia adalah teman curhat nya Vasili Svietlovidof, Vasili Svietlovidof
mencurahkan semua isi hatinya ke Nikita Ivanitch yang berada di pentas pada
malam itu disaat Vasili Svietlovidof bangun dari tidurnya setelah pementasan
selesai.
BAB III

PROSES PENCIPTAAN

A.Metode Pemeranan

Dalam segi akting saya menggunakana metode Stanislavsky “To be”,


dimana saya mengharapkan dapat memerankan tokoh dengan menghadirkan
tokoh kedalam diri saya. Stanislavsky menjelaskan bahwa akting realis harus
mampu menyakinkan penonton bahwasanya apa yang dilihat oleh penonton itu
adalah kejadian yang benar-benar terjadi.

Adapun beberapa prinsip pelatihan dengan metode Stanislavsky tersebut :


1) Sang aktor harus memiliki fisik yang kuat,fleksibeldan memiliki vokal yang
baik agar mampu memainkan berbagai tokoh yang ada di dalam naskah..

2)Sebelum berperan aktor harus melakukan observasi dahulu agar mampu


menghidupkan peran tokoh yang ia perankan.

3) Aktor harus mampu berimajinasi.

4) Mempunyai konsentrasi yang tinggi.

Iulah poin-poin yang merupakan unsur yang sangat penting dalam


memerankan tokoh yang akan di perankan dan sangat berguna sekali dalam ujian
pemeranan realis saya dalaam memerankan tokoh Vasili Svietlavidof di dalam
naskah Nyanyian Angsa karya Anton p chekov.

B.Proses Latihan

a.Pemilihan Pemain
Casting(pemilihan pemain) merupakan suatu proses untuk memilih
pemain berdasarkan karakter yang dibutuhkan dalam sebuah naskah. Dalam hal
ini,saya memilih adik tingkat saya yang bernama Megi untuk menjadi aktor
dalam membantu ujian pemeranan realis saya sebagai tokoh pendukung yakninya
menjadi tokoh Nikita Ivanitch, hal itu di karenakan sangat cocok diperankan oleh
dirinya dan sekaligus sebagai ajang pembelajaran bagi dirinya.

b.Tahap Mencari-cari

Tahap mencari-cari atau reading Merupakan latihan yang paling awal,


yaitu menafsiran naskah Lebih dalam, kita perlu memahami cerita di dalam
naskah lakon, hal ini di lakukan ketika pertamakali memulai latihan di dalam
produksi ujian , hal ini bertujuan agar karakter tokoh yang ada di dalam naskah
dapat di pahami lebih dalam. Reading berfungsi untuk menemukan karakter dan
perubahan emosi setiap tokoh dalam naskah lakon.

c.Tahap Memberi Isi

Suatu teknik yang mengatur langkah-langkah para pemain untuk


membentuk pengelompokan,dikarenakan perubahan suasana dalam naskah lakon.,
Sebelum pencapaian bloking, para pemain melakukan pencarian dan pencarian
seperti mencari gesture dan Move secara acak dan seringkali masih berubah-
ubah. Pencarian inilah yang kemudian disebut sebagai bloking kasar.

d. Tahap Pengembangan

Merupakan tahapan latihan yang bertolak belakang dari bloking kasar.


Seluruh gerak dan gestur yang dibentuk oleh aktor, membentuk bloking, yang
tetap.

c.e.Tahap Pemantapan
Merupakan tahap pematangan dari bloking halus yang telah didapatkan
dari latihan sebelumnya. Tahapan ini merupakan Tahapan yang paling akhir.

C.Rancangan Pemeranan

a.DesainSetting

Dalam pemeranan tokoh Vasili Svietlovidoff dalam naskah Nyanyian Angsa


saya menggunakan setting interior yang mana di sebelah kiri panggung dan
belakang pentas diseraki bermacam-macam barang usang dan dibagian tengah
panggung ada sebuah kursi polos terjungkir, dan di sebelah kanan panggung ada
pintu usang yang tak bercat menuju ruang pakaian.

b.DesainLighting (Pencahayaan)

Dalam pertunjukan ini saya menggunakan lampu zoomspot.Yaitu


menggunakan lampu zoomspot tanpa filter, dan follow spot

c.Desain Musik

Dalam segi musik saya menggunakan musik bernuansa Rusia sesuai dengan
tempat naskah itu berasal, dan musiknya pun disesuaikan dengan suasana yang
ada di dalam naskah tersebut,Tujuan saya menggunakan musik pada adegan-
adegan tertentu yang ada di dalam naskah , hal itu dimaksudkan agar penonton
dan aktor lebih mudah memasuki suasana yang ada di dalam cerita.

d.Desain rias

Dalam segi rias dalam pemeranan tokoh Vasili Svietlavidof saya


menggunakan make-up tua usia 68 tahun sesuai dengan usia tokoh yang saya
perankan..

e.Desain Busana

Untuk busana ,saya menggunakan busana yang dipakai oleh kebanyakan laki-laki
rusia tahun1888 sesuai dengan tahun naskah itu di buat. Dan menggunakan
busana raja ketika memerankan raja lear.
DAFTAR PUSTAKA

(https://wisatateater.blogspot.com/2011/03/anton-chekov-biografi.html.diakses26
Maret 2020)

(https://teaternadimdc.wordpress.com/2013/04/03/stanislavsky/.diakses27 Maret
2020)

(http://fajarfitrianto.hol.es/?p=457.diakses11 April2020)

(https://www.pojokseni.com/2017/12/metode-akting-stanislavski-magic-
if.html.diakses 3mei2020)
LAMPIRAN

Nyanyian Angsa (Swan Song)


Karya: Anton P. Chekhov

Pelaku :
Vasili Svietlovidoff : Seorang komedian berumur 68 tahun
Nikita Ivanitch : Seorang promter (pembisik), orang tua

SKENE INI TERJADI DI ATAS SEBUAH TEATER DAERAH. MALAM HARI SETELAH
PEMENTASAN. SI SEBELAH KANAN KEADAANNYA TIDAK TERATUR DAN ADA PINTU
USANG TAK BERCAT KE KAMAR-KAMAR PAKAIAN. DI SEBELAH KIRI DAN LATAR
BELAKANG PENTAS DISERAKI OLEH BERMACAM-MACAM BARANG USANG. DI BAGIAN
TENGAH ADA SEBUAH KURSI POLOS TERJUNGKIR.

SVIETLOVIDOFF(dengan sebuah lilin ditangan, keluar dari kamar pakaian dan tertawa)

ya, ya ini gila sekali! Sungguh ini lelucon yang sangat bagus. Aku jatuh dari kamar
pakaian setelah pementasan habis, dan di situ aku dengan tenang ngorok setelah semua
orang meninggalkan gedung teater ini. Ah! Aku memang orang tua yang tolol, si tua
yang sialan! Kiranya aku telah minum lagi sehingga aku tertidur di dalam sana,
tergeletak. Sungguh pintar! Selamatlah kau pemuda tua!

(memanggil)

Yeghorka! Petruskha! Di mana engkau setan, Petruska? Kedua bajingan itu tentulah
sudah tidur, dan meskipun gempa tak akan bisa membangunkan mereka sekarang!
Yekhorka

(mengambil kursi polos, lalu duduk setelah meletakkan lilin di atas lantai).

tak ada suara! Hanya gema yang menyahutku.


Aku beri yegorkha dan petruskha persen setiap hari dan mereka telah hembus dan
mungkin sekali telah mengunci gedung teater ini.

(menggoyang-goyangkan kepalanya).

Aku mabuk. Ugh, pementasan malam ini sungguh menggembirakan, dan alangkah
gilanya jika dipikir. Berapa banyak bir dan anggur yang telah kutuang ke dalam
tenggorokan untuk menghormati peristiwa ini. Luar biasa! Rasanya tubuhku ikut
tenggelam seluruhnya dan kurasa ada dua puluh macam lidah didalam mulutku.
Sungguh gila! Tolol sekali! Si jahanam yang malang dan gaek ini telah mabuk lagi dan
tidak tahu apa sebenarnya yang dia Tuhankan! Ugh kepalaku remuk, seluruh tubuhku
menggeletar dan aku m,erasa dingin serta gelap bagaikan dalam kolong bawah tanah.
Bahkan jika aku tidk lupa hancurnya kesehatanku, seharusnyalah aku ingat umurku.
Betul-betul si gaek yang tolol aku ini. Yah! Umurku yang telah tua, tak ada gunanya lagi.
dan aku yang berlaku dengan tolol, pongah, dan pura-pura muda padahal hidupku
sekarang telah usai. Kuciumi juga tanganku yang telah enampuluh depalan tahun berlalu
dan tak mungkin kulihat kembali. Aku kosongkan botol itu. Hanya tinggal beberapa tetes
lagi di dasar, itupun cuma kerak-kerak. Ya, ya demikianlah halnya, Vasili, pemuda gaek.
Waktu telah tiba bagimu untuk meltih peranan sebagai orang mati, suka atau tidak.
Kematian kini sedang diperjalanan menujumu

(melotot ke atas)

Aneh sekali, meskipun aku telah berada di pentas 40 tahun selama ini, baru kali pertama
inilah aku menyaksikan gedung teater ini malam hari, setelah lampu-lampu dipadamkan.
Untuk kali pertama!

(berjalan bangkit ke arah lampu kaki)

alangkah gelapnya di sini. Aku tak dapat melihat apa-apa. Oh ya, aku dapat melihat
lubang sipembisik dan mejanya, terbaring di dalam liang yang gelap, hitam tak berdasar,
macam kuburan dimana maut mungkin sedang bersembunyi. Brrrrr …….. betapa
dinginnya ini. Angin berhembus dari tetater kosong ini seperti keluar dari terowongan
batu. Ini tempat hantu! Tengkukku jadi begidik (menggigil). Yegorkha! Petruskha!
Dimana kalian berdua? Apa yang menyebabkan aku merasa benda-benda yang ada di
sekitarku menyeramkan? Aku semestinya diberi minuman, aku seorang tua. Aku tidak
akan hidup lebih lama lagi. pada usia 68 orang pergi ke tempat beribadah, dan bersiap-
siap untuk kematian. Tetapi aku di sini. Ya tuhan! Anak yatim tua ini mabuk dalam
pakaian tololnya. Aku tidak pantas lagi kelihatan begini. Aku mestinya pergi untuk
menukarnya.…………. Ini memang tempat maut dan aku tentu akan mampus ketakutan
kalau di sini semalaman.

(keluar menuju kamar pakaian).

KETIKA ITU JUGA MUNCUL NIKITA IVANITCH, MUNCUL DENGAN


PAKAIAN SERBA PUTIH DARI KAMAR PAKAIAN DI UJUNG PENTAS.

SVIETLOVIDOFF (melihat Ivanitch, kemudian menjerit kaget sambil mundur ke


belakang)

Siapa kau? Apa, apa perlumu? (menhentakkan kaki) siapa kau?

IVANITCH

Ini aku, Tuan…!

SVIETLOVIDOFF

"Siapa kau? Ivanitch?

IVANITCH (Datang mendekat perlahan-lahan)

Ini aku,Tuan, si pembisik!

SVIETLOVIDOFF (Terhuyung-huyung ke kursi, bernafas sesak lalu menggeletar hebat)


Ya Tuhan!Siapakah kau? Itu kau… kaukah itu Nikituskha? Apa…apa yang kau kerjakan di
sini?

IVANITCH

Aku menginap malam ini di lemari pakaian. Mohon sekali tuan jangan beritahukan Alexi
Komitch. Aku tak punya tempat tinggal lain untuk menginap malam ini. Aku sungguh-
sungguh tak punya.

SVIETLOVIDOFF
Ah! Nikituskha? Cobalah pikir, mereka menyeruku 16 kali. Mereka memberiku tiga
bungkus bunga dan banyak lagi benda-benda yang lain. Antusias mereka sudah
melonjak-lonjak.Namun tiada sebuah hatipun datang setelah pementasan selesai, untuk
membangunkan orang tua yang malang ini dan membawanya pulang ke rumah. Dan
aku, akulah… orang tua itu Nikituskha! Usiaku telah 68,sakit-sakitan lagi, dan aku tak
punya harapan lagi untuk hidup.

(Jatuh memeluk leher IVANITCH dan menangis).

Jangan pergi jauh NIKITUSKHA! Aku sudah uzur, tak ada harapan lagi, dan kurasa inilah
saatnya aku mati. Oh ini sangat mengerikan! Mengerikan sekali!

IVANITCH (Kasihan dan penuh hormat)

Tuan, kini sebaiknya Tuan pulang saja.

SVIETLOVIDOFF

Aku tak mau pulang. Aku tak punya rumah. Tidak! Tidak! Tidak!

IVANITCH

Oh Masak Tuan lupa di mana Tuan tinggal?

SVIETLOVDOFF

Aku tak mau kesana, aku tak mau! Aku cuma sendirian di sana. Aku tak punya keluarga.
Nikituskha! Tak punya istri, tak punya anak. Aku seperti angin yang berhembus melintasi
padang-padang yang sepi. Aku akan mati dan tak seorangpun akan mengikuti. "Sungguh
mengerikan kesendirian ini.Tak ada yang membahagiakanku, tak ada yang mengasihiku.
Tak ada yang mau menolong aku ketempat tidur kalau aku mabuk. Punya siapakah aku
ini? Siapa yang membutuhkan aku? Dan siapakah yang mencintai aku? Tak sebuah
hatipun, Nikituskha.

IVANITCH (Menangis) Penonton mencintai Tuan.

SVIETLOVIDOFF

Penonton sudah pulang. Mereka semua sudah tidur dan melupakan si badut tuanya.
Tidak seorangpun membutuhkan aku, tak ada yang mencintaiku. Aku tak punya istri dan
tak punya anak.
IVANITCH

Oh Tuan.oh Tuan! Jangan jadi begitu murung karenanya.

SVIETHLOVIDOFF

Tetapi aku seorang laki-laki dan masih hidup segar. Darah masih terus mengalir dalam
nadiku, darah warisan bangsawan. Aku seorang Aristokrat Nikithuskha! Aku telah
mengabdi dalam ketentaraan dibagian artileri sebelum jatuh aku jatuh hina. Betapa
gagahnya aku sewaktu muda. Tampan gagah dan berani! Kemanakah itu semua pergi?
Apa jadinya itu semua dimasa tua? Tentulah ada liang yang telah menelan itu semua!
Aku mengenang itu semua sekarang.

“Telah 45 tahun hidupku tenggelam disitu. Hidup apa itu Nikituskha?Aku dapat
melihatnya dengan jelas seperti melihat wajahmu : remaja yang riang , bersemangat,
gairah pujaan wanita. Wanita Nikituskha!

IVANITCH

Sebaiknya Tuan tidur saja sekarang!

SVIETLOVIDOFF

Ketika baru-baru aku naik ke pentas, semasih gairah remaja bergejolak, aku ingat
seorang wanita yang jatuh cinta karena aktingku. Dia sangat cantik, tinggi semampai,
muda, suci, tak bercela, berseri-seri laksana fajar musim panas. Semuanya dapat tembus
menyinari kegelapan malam.

Masih kuingat sekali ketika aku berdiri di depannya seperti sekarang aku berdiri
didepanmu.Dia kelihatan begitu mencintaiku, tidak seperti kenyataan kemudian.
Berkatalah ia kepadaku supaya memandang dengan pandangan demikian! Pandangan
yang tidak dapat kulupakan, tidak bahkan sampai kekubur seklipun. Begitu kasih, begitu
lembut, begitu dalam, begitu bersinar ceria!
"Dengan sangat riang mabuk kepayang, aku berlutut di hadapannya. Lalu aku mohon
demi kebahagiaan, dan berkatalah ia: " tinggalkan pentas".

Kau mengerti? Dia dapat mencintai akting. Tetapi, buat mengawininya tidak! Aku sedang
berlakon pada suatu ketika. Ya, aku ingat, aku berperan sebagai badut yang tolol.
Setelah berlakon aku merasa mataku jadi terbuka karena melihat apa yang pernah
kuanggap pemujaan kepada seni begitu suci, sebenarnya adalah khayalan dan impian
kosong belaka. Bahwa aku adalah badut yang tolol dan menjadi permainan yang asing
dan sia-sia.

Akhirnya aku mengerti tentang penonton. Sejak saat itu aku tak percaya lagi pada
tepukan tepukan mereka, atau pada bungkusan bunga mereka atau pada ketertarikan
mereka. Ya, Nikituskha!orang memuja aku, membeli gambarku, tetapi aku tetap asing
bagi mereka. Mereka memburu-mburu supaya dapat bertemu dengan aku tetapi
melarang adik perempuan atau putrinya untuk kawin denganku, seorang yang hina dina.
Tidak! Aku tak yakin lagi kepada mereka. (terhenyak dalam kursi polos) Tak yakin lagi
kepada mereka.

IVANITCH

Oh Tuan!Kau kelihatan begitu pucat pasi. Kau dekati aku dengan kematian. Ayolah,
kasihani aku!

SVIETLOVIDOFF

Ketika aku telah mengetahui segalanya dan pengetahuan itu telah dibeli tunai,
Nikituskha! Setelah itu…jika gadis itu…nah, kumulailah penggambaran tanpa tujuan
hidup dari hari kehari, tanpa tujuan apa-apa.Akupun mengambil peranan pelawak
murahan. Membiarkan diriku hancur.Oh, mestinya aku dulu adalah seorang artis yang
besar namun perlahan-lahan aku buang jauh-jauh bakatku dan memainkan banyolan-
banyolan tolol, kehilangan pegangan, kehilangan kekuatan ekspresi diri. Lalu, akhirnya
hanya menjadi seorang banci Marry Andrew dari pada seorang laki-laki. Aku telah
ditelan seluruhnya kedalam liang besar yang gelap. Namun, malam ini ketika aku
terbangun kulihat kebelakang. Di sana , di sampingku terbentanglah waktu68 tahun.
Barulah aku menyadari betapa lamannya itu sudah. Dan, semua itu telah berlalu…

(tersedu-sedu).

…semuanya telah berlalu…..

IVANITCH

Di sana, di sana, Tuan! Diamlah….mudah-mudahan! (Memanggil) Petrushka! Yegorhka!

SVIETLOVIDOFF

Tetapi, betapa jeniusnya aku. Aku tidak bisa membayangkan kemampuanku, betapa
fasih, bagaimana menariknya aku, betapa peka, dan betapa hebat tali senar (menepuk-
nepuk dada) menggetar di dalam dada ini. Sungguh berdebar perasaanku
memikirkannya!

Dengarlah sekarang! Tunggu! Bisa aku tarik napas dulu. Yah, sekarang dengarkanlah ini: ;

Berlindung darah ivan kini kembali


Terkipas dari bibirku pemberontakan berkobar
Akulah Dimitri yang buta! Di dalam kobaran api
Boris akan musnah diatas tahta yang kutuntut
Cukup! Pewaris tsar tak tampak lagi
Berlutut ke sana ke ratu Polandia yang congkak"

(dari : Boris Gonudof, karya Pushkin)

Jelekkah itu, ha? (cepat) Tunggu! Nah ini sesuatu dari Raja Lear. Langit gelap, kelihatan
hujan turun deras, guruh mengguntur, kilat … zzz zzz zzz … menerangi seluruh
permukaan langit, dan kemudian dengarkanlah :

Tiuplah angin, hancurkan pelipismu! Amuk! Tiupkan!


Sehingga kau basahi puncak menara kami, tenggelamkanlah ayam-ayam Kau
berlekang pikiran yang pasti membakar
Patung disambar petir
Hanguskan kepalaku yang ubanan!
Dan kau segala guruh
Yang menggelegar pukul ratakan bentuk dunia yang gemuk!
Hancurkan kesuburan dunia, segala kecambah leburkan sekali
Itulah yang membuat orang tak bersyukur!

(Tak sabar)

Sekarang, peran si tolol.

(Menghentakkan kakinya)

Lekas ambil peran si tolol! Cepat! Aku tidak bisa menunggu.


IVANITCH (Mengambil peran si tolol)

Nunolo, air suci istana di dalam rumah gersang lebih baik daripada air hujan di rumah
ini. Bagus, Nunolo, masuklah. Mintalah anugerah putrimu : ini adalah malam belas
kasihan bagi orang-orang bijaksana maupun orang tolol.

SVIETLOVIDOFF

Menggunturlah sesuka hatimu! Muntahkan kabar!Luncurkanlah hujan! Bukan cuma


hujan. Angin, kilat, api adalah putri-putrimu. Aku bukan menuntutmu, kau anasir-anasir,
dengan kejahatan aku tak pernah beri kau kerajaan, kunamakan kau anak-anak nada

Ah! Sungguh mampu dan berbakat kau! Dan, aku memang artis ulung! Selanjutnya kini,
iniloah sesuatu lagi semacam tadi, untuk mengembalikan masa mudaku lagi.
Umpamanya, ambillah ini, dari Hamlet aku akan mulai … biarkan aku … bagaimana
mulainya? Oh ya, inilah dia.

(Mengambil peran Hamlet)

Oh! Para pencacat, biarkan aku sendirian! Kembalikan kalian! Mengapa kalian
bermaksud mencari bauku? Sehingga kalian masuk dalam jebakan.

IVANITCH

Oh Tuanku, jikalau tugasku begitu garang, maka kekasihku begitu curang

SVIETLOVIDOFF

Aku sungguh-sungguh tak mengerti itu

IVANITCH

Tuanku, aku tak pandai.

SVIETLOVIDOFF

Kuharap kau.

IVANITCH

Percayalah, aku tak pandai.


SVIETLOVIDOFF

Aku mohon padamu!

IVANITCH

Aku tak pandai memegangnya, Tuanku.

SVIETLOVIDOFF

Ini mudah saja seperti berbaring-baring : tutuplah lubang-lubang itu dengan jari,
keluarkan napas dari mulutmu, dan nanti akan terdengar musik yang amat merdu.
Perhatikan, itu penutupnya.:

IVANITCH
Tetapi, itulah yang aku tidak bisa memakainya agar cocok : aku tak ahli.

SVIETLOVIDOFF

Mengapa? Ingatlah betapa tak bergunanya kau lakukan untukku, kau harus nampak
paham akan istirahatku, kau harus menangkap hakekat dari kegaibanku, kau harus
mendengar dari catatanku yang mula-mula hingga puncak pedomanku.
Dan di situlah terdapat berbagai musik, suara yang indah di dalam alat yang kecil ini,
meskipun kau tak bisa meniupnya hingga berbunga. Astaga! Kau pikir aku hanya muda
meniup suling itu saja? Sebetulnya, alat instrumen mana yang kau kehendaki? Meskipun
kau tak yakin kepadaklu, kau memang tak bisa melakukannya untukku."

(Tertawa dan bertepuk)

Hebat! Hebat sekali! Di manakah setan yang bersarang di dalam usia tua ini? Aku bukan
orang tua, semuanya itu omong kosong. Arus tenaga masih mengalir di dalam diriku.
Inilah hidup, gairah, dan muda!. Usia tua dan jenius tentulah tidak berdampingan
bersama-sama. Kau nampak membisu saja. Nikitushka. Tunggulah sejenak sampai
kekuatanku pulih.
Oh! Rumah! Sekarang perhatikan! Pernahkah kau mendengar lembut seperti:

Bulan telah lenyap, tiada lagi cahaya


Mendampingi gugusan bintang kesepian yang meratap pucat
Di cakrawala ada yang tiba-tiba bercahaya
Bunga putih bersih di tengah-tengah lembah bunga mawar
Disusupi kunang-kunang,
Yang cahayanya suram berkedip-kedip,
Bagai harapan yang enggan menjelma

(Suara-suara pintu terdengar)

Apakah itu?

IVANITCH

Itu tentu Petrushka dan Yegorhka pulang. Ha, engkau memang jenius, Tuan.

SVIETLOVIDOFF

(Memanggil, berpaling ke arah suara-suara tadi) Kasihanilah anak-anak. (Kepada


IVANITCH) Ayolah kita pergi tukar pakaian. Aku bukan orang tua. Semua itu tolol, omong
kosong! (Tertawa gembira)Apa yang kau tangisi? Ini bukan … kemauan! Ya, ya,
segalanya ini bukan kemauan! Mari, mari orang tua, jangsan terbeliak bigitu! Apa sebab
kau terbeliak begitu? Ya, ya, (memeluk sambil menangis) Jangan menangis! Di mana
ada seni dan jenius di situ pasti tidak ada segala ketentuan, kesepian, atau penyakitan …
hanya kematian itu yang semakin dekat.

(Tersedu-sedu)

Tidak! Tidak, Nikitushka! "Segalanya itu telah berlalu dari kita sekarang! Betapa
jeniusnya aku! Aku seperti uap lemin, botol pecah. Dan, kau, kau adalah tikus tua
gedung teater … pembisik, ayolah! (Mereka pergi) Aku bukanlah jenius. Aku hanyalah
cocok disamakan dengan promter. Bahkan, untuk itupun aku terlalu tua. Ya … kau
ingatkan baris-baris ini dari Othelo, Nikitushka!

Selamat tinggal kenangan damai!


Maha perang
Yang mengalahkan angin unggul!
Oh, selamat tinggal!
Selamat tinggal ringkik kuda, dan sangkakala terompet
Pukulan genderang bersemangat
Suling yang menembus pendengaran
Diterjemahkan oleh : Djohan A. Nasution

Anda mungkin juga menyukai