Disusun oleh:
Robert Fajri
Maula
190110201003
Puji syukur kami panjatkan atas karunia Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan kuasa-Nya, kami bisa menyelesaikan tugas Ujian Akhir
Semester mata kuliah Kajian Drama Indonesia I kelas B yang berjudul Analisis
Struktural Kajian Naskah Drama “Amplop-Amplop Laknat” Karya Asmuddin
secara baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kajian
Drama Indonesia I kelas B Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Jember. . Kami menyadari bahwa tugas analisis ini tidak
akan lepas dari bantua. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak rasa terima
kasih kepada Dra. Titik Maslikatin, M.Hum. selaku dosen pengampu mata kuliah
Kajian Drama Indonesia I kelas B, yang telah menyampaikan materi dan
membimbing kami.
Tentunya, ada banyak kesalahan dan kekurangan yang kami sampaikan
ketika menganalisis naskah drama ini. Namun, kami sangat berharap semoga
analisis naskah drama ini bisa menambah wawasan pembaca dan juga bisa
berguna sebagai acuan dan perbaikan di masa yang akan mendatang. Oleh karena
itu, sangat penting kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar tulisan
kami dapat lebih baik lagi ke depannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
PRAKATA..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum..................................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus.................................................................................2
1.4 Tinjuan Pustaka.........................................................................................2
1.5 Landasan Teori..........................................................................................2
1.5.1 Judul................................................................................................2
1.5.2 Wawancang dan Kramagung....................................................................3
1.5.3 Babak dan Adegan...........................................................................3
1.5.4 Tema................................................................................................3
1.5.5 Penokohan dan Perwatakan.............................................................3
1.5.6 Konflik..............................................................................................4
1.5.7 Alur...................................................................................................4
1.5.8 Latar..................................................................................................4
1.5.9 Teknik Dialog...................................................................................5
1.5.10 Tipe Drama.....................................................................................5
BAB II ANALISIS...................................................................................................6
2.1 Judul...........................................................................................................6
2.2 Wawancang dan Kramagung..............................................................................6
2.3 Babak dan Adegan.....................................................................................7
2.4 Tema........................................................................................................10
2.4.1 Tema Mayor..................................................................................10
2.4.2 Tema Minor...................................................................................11
2.5 Penokohan dan Perwatakan.................................................................... 12
2.6 Konflik.....................................................................................................15
2.6.1 Konflik Batin/Internal....................................................................15
2.6.1 Konflik Psikologis/Eksternal..........................................................16
2.7 Alur..........................................................................................................16
2.8 Latar.........................................................................................................19
2.8.1 Latar Tempat...................................................................................19
2.8.2 Latar Waktu....................................................................................20
2.8.3 Latar Sosial.....................................................................................21
2.9 Teknik Dialog..........................................................................................22
2.10 Tipe Drama..............................................................................................22
BAB III KESIMPULAN........................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Tujuan umum atau manfaat yang didapatkan dalam analisis ini sebagai
berikut.
a. Analisis ini sebagai bentuk apresiasi terhadap karya sastra.
b. Analisis ini bertujuan melestarikan karya sastra.
c. Analisis ini dapat dijadikan acuan untuk penikmat sastra dalam memahami
unsur-unsur yang ada dalam naskah drama Amplop Amplop Laknat.
1.3.2 Tujuan Khusus/Tujuan
Mengacu pada rumusan masalah di atas, berikut merupakan tujuan khusus
analisis naskah drama Amplop Amplop Laknat.
a. Mendeskripsikan unsur instrinsik naskah drama Amplop Amplop Laknat.
1.4 Tinjauan Pustaka
Salah satu bagian penting dalam pembuatan karya tulis ilmiah yaitu
tinjuan pustaka. Fungsi dari tinjuan pustaka adalah untuk menghindari
pengulangan terhadap penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Namun dalam penelitian ini, peneliti telah mengkaji beberapa sumber
tertulis yang memiliki keterkaitan atau komprehensif dengan penelitian ini.
Namun sepengetahuan peneliti, belum pernah ada penelitian terhadap naskah
drama “Amplop Amplop Laknat” dengan pendekatan struktural.
1.5 Landasan Teori
1.5.1 Judul
Judul adalah kepala suatu karangan. Judul juga memiliki arti nama yang
dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan secara pendek
isi atau maksud buku atau bab itu. Judul karangan dapat menunjukan unsur-unsur
tertentu dari karya sastra, judul dapat menunjukan tokoh utama.
1.5.2 Wawancang dan Kramagung
Dalam sebuah naskah drama tidak lepas dari Wawancang dan
Kramagung. Bedanya, jika wawancang ditulis dengsn huruf lepas sedangkan
kramagung ditulis di dalam tanda kurung dengan huruf miring.
Wawancang dan Kramagung menjadi ciri khas yang membedakan
diantara prosa prosa lainnya. Wawancang memberikan gambaran ucapan tokoh
yang jelas di dalam sebuah ceritanya, yaitu dialog yang runtut dilakukan oleh
tokoh dari awal sampai akhir tanpa ada jeda untuk penulis naskah memberikan
cerita singkat diluar sebuah dialog tersebut. Kramagung juga memberikan
panduan kepada tokoh yang akan memerankan sebuah drama agar lebih mudah
dalam mengekspresikan dirinya diatas panggung.
1.5.3 Babak dan Adegan
Babak merupakan petunjuk untuk menerangkan sebuah peristiwa yang
diceritakan dalam naskah drama yang meliputi waktu dan tempat kejadian
peristiwa tersebut. Adegan yaitu bagian dari babak, adegan memiliki batasan yang
ditentukan oleh pergantian peristiwa waktu pada babak.
1.5.4 Tema
Tema merupakan pokok pikiran atau ide pokok dalam cerita atau karya
sastra sehingga digunakan dalam penulisan sebuah karya. Sebelum membuat
karya sastra terlebih dahulu membuat tema agar cerita yang diangkat itu tidak
membingungkan atau terlihat absurd sehingga ceritanya begitu jelas dan pembaca
paham cerita yang diangkat apakah romance atau sedih ataukah yang lain.
Nurgiyantoro (2002:82-83) membagi tema menjadi dua yaitu tema mayor dan
tema minor. Tema mayor ialah gagasan dasar yang membentuk makna utama
dalam sebuah cerita. Tema minor adalah tema-tema tambahan atau tema kecil
yang ada di dalam cerita. Cara untuk menentukan tema mayor yaitu menentukan
persoalan mana yang paling menonjol, persoalan mana yang paling banyak
menimbulkan konflik.
1.5.5 Penokohan dan Perwatakan
Tokoh adalah pemeran atau pemain yang terdapat dari cerita sedangkan
penokohan adalah pemeran dalam cerita yang seorang penulis memberikan watak
terhadap tokohnya, sehingga tokoh dapat mengetahui perannya atau wataknya.
Tokoh dan penokohan keduanya tentulah berbeda pengertian tetapi keduanya
saling melengkapi satu sama lain. Bagaimana karakternya ketika mencoba
memerankan sebuah peran diatas panggung dan sebagainya. Nurgiyantoro
(2002:176) membagi tokoh menjadi dua yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan.
1.5.6 Konflik
Konflik adalah perselisihan atau permasalah yang ada di dalam karya
sastra. Dengan adanya masalah pastinya akan membuat cerita lebih
menarik,.Konflik memiliki hubungan sebab akibat hal itu dikarenakan sebuah
konflik dilahirkan dengan alasan tertentu dan adanya perbedaan kepentingan.
Menurut Tarigan (1984:134) menjelaskan bahwa konflik dibagi menjadi
2 yaitu konflik fisik atau konflik ekternal dan konflik psikologi atau internal.
Konflik fisik atau eksternal di antaranya mencakup konflik antara manusia dengan
manusia, konflik antara manusia dengan masyarakat, dan konflik antara manusia
dengan alam. Sedangkan konflik psikologis atau konflik internal di antaranya
mencakup konflik antara ide satu dengan ide yang lain, dan konflik antara
seseorang dengan kata hatinya.
1.5.7 Alur
Menurut Tasrif (1981:17) membagi alur ke dalam 5 bagian, yaitu: 1)
situation (menggambarkan suasana awal cerita, belum ada konflik, hanya
memperkenalkan tokoh dan situasi); 2) generating circumstanses (cerita mulai
bergerak, muncul konflik pada tokoh cerita); 3) rising action (cerita memuncak);
4) climax (cerita mencapai puncak); dan 5) denouement (penyelesaian; memberi
penyelesaian dari permasalahan-permasalahan yang ada).
1.5.8 Latar
Menurut Nurgiyantoro (2001:227) membagi latar ke dalam 3 unsur
pokok, yaitu: 1) tempat, 2) waktu, dan 3) sosial. Latar tempat menggambarkan
lokasi terjadinya peristiwa. Latar waktu menggambarkan kapan terjadinya
peristiwa dalam cerita. Sedangkan latar sosial menggambarkan perilaku
kehidupan sosial dalam cerita yang mencakup kebiasaan, adat istiadat, cara
berpikir, dan sebagainya.
1.5.9 Teknik Dialog
Teknik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti metode atau sistem
mengerjakan sesuatu. Sedangkan dialog adalah percakapan (dalam sandiwara,
cerita, dan sebagainya). Jadi, teknik dialog dalam nasskah drama secara bahasa
memiliki arti cara atau sistem pembicaraan dalam suatu naskah drama. Boulton
(1968) membagi teknik dialog menjadi dua bagian, yaitu: 1) the technique of
dialogue individuals (teknik dialog sendiri atau monolog); dan 2) the technique of
dialogue conversation (teknik percakapan, dialog antara tokoh satu dengan tokoh
lain).
1.5.10 Tipe Drama
Dalam mencipta suatu karya, pengarang pasti menentukan tema utama dari
karya tersebut. Tema kemudian membentuk unsur-unsur intrinsik yang
mendukung agar amanat yang ingin disampaikan pengarang dapat tersampaikan
kepada pembaca. Hasil dari proses tersebut lantas membentuk petak-petak suatu
drama masuk ke dalam tipe mana. Boulton (1968) membagi tipe drama menjadi
17 macam, yaitu: 1) tragedi, 2) melodrama, 3) heroic play atau drama
kepahlawanan, 4) problem play, 5) comedy, 6) comedy of errors atau komedi
kekeliruan, 7) comedy of manners atau komedi bergaya aneh, 8) komedi
sentimental, 9) komedi watak atau humor, 10) lawak, 11) drama ide, 12) drama
didaktik atau propaganda, 13) history play atau drama sejarah, 14) tragi-komedi,
15) drama simbolik, 16) drama-tari, dan 17) pantomim.
BAB II
ANALISIS
2.1 Judul
Selain konflik Internal, konflik eksternal juga ada di dalam naskah drama
“Amplop-Amplop Laknat” Karya Asmuddin:
Hal ini dapat dibuktikan dengan dialog Wali Murid datang ke sekolah
untuk menemui kepala sekolah.
Hal ini dapat dibuktikan dengan dialog pengusaha pada saat datang ke
Rumah Pak Syamsu atau kepala sekolah.
Tidak terasa hari yang dinanti telah tiba. Skenario mereka berhasil
berjalan dengan lancar sesuai rencana. Marlin berhasil menduduki peringkat
pertama, sedangkan Natalia peringkat kedua. Sorak sorai Bu Syamsu, Pak
Syamsu, kawan-kawannya. Duka nestapa bagi Natalia yang mengandalkan
beasiswa untuk kelangsungan pendidikannya, akibat ulah pengusaha yang
menyuap kepala membuat Natalia tidak menjadi peringkat satu.
PENGUSAHA :Di dunia ini uanglah yang berkuasa.
Kehormatan, kedudukan, pangkat, semua bisa
diatur dengan uang.
MARLIN : Tidak…ah, Marlin tidak setuju dengan teori
konyol Papa tentang uang. Yang jelas kita sudah
merugikan Natalia. Kasihan dia. Beasiswa itu
amat berarti baginya.
PENGUSAHA : Prestasimu juga sangat berarti bagi Papa.
Setelah perbuatan kakakmu sudah mencoreng
muka Papa, biarlah kau jadi penyeimbangnya.
Mengerti?
MARLIN : Tapi, Pa … “Amplop – Amplop Laknat: 56.”
Latar sosial dalam naskah drama “Amplop-Amplop Laknat” Karya Asmuddin
adalah masalah sosial yang kerap terjadi dalam kehidupan nyata masyarakat.
Permasalahan pihak guru yang tidak adil dalam memberi nilai pada muridnya
dikarenakan guru itu sudah diberi suap untuk berlaku curang pada murid tertentu.
Pada naskah drama tersebut yang dicurangi yaitu Natalia dan yang dikhususkan
yaitu Marlin, namun Marlin anak anti korupsi dan menyalahkan tindakan
Ayahnya.
Tokoh merupakan pelaku dalam cerita yang terjadi. Setiap tokoh memilki
watak dan karakter yang berbeda dengan tokoh lain. Tokoh dibedakan menjadi
tokoh utama dan tokoh tambahan. Unsur pembangun drama Amplop – Amplop
Laknat sangat berakaitan. Masing-masing unsur saling berkaitan memiliki fungsi
dan perannya masing-masing. Dari keterkaitan antar unsur tersebut tema yang
disimpulkan dari naskah Amplop – Amplop Laknat yaitu kasus korupsi suap
menyuap yang dilakukan Pak Syamsu juga kerjasama yang baik antara Bu
Syamsu dan guru – guru terkait sehingga rencanamereka berjalan lancar. Tapi di
ujung cerita yang mana ada yang melaporkan tindakan korupsi Pak Syamsu dan
kawan-kawannya dan membuat Pak Syamsu dipecat oleh ketua Yayasan.
Daftar Pustaka