Identitas Buku
Judul Buku : Kami (Bukan) Sarjana Kertas
Penulis : J.S. Khairen
Tebal Buku : 372 halaman
Penerbit : PT. Bukune Kreatif Cipta
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2019
Kelebihan :
Buku ini memiliki cover yang cukup simple dan menarik. Buku ini juga menggunakan bahasa
yang lumayan lucu dan kekinian sehingga kita bacanya juga seru. Terdapat juga kata-kata
motivasi yang diselipkan didalamnya. Buku ini banyak mengajar kita mengenai moral dan
social kehidupan yang dapat kita teladani. Mengajarkan kita untuk melihat suka duka
kehidupan dari tindakan dan perbuatan tokoh.
Contoh kalimat pembuktian :
Menggunakan Bahasa yang lucu
“Sementara bagi Ranjau, kuliah adalah prestasi membanggakan! Ini adalah akhir dari
perjuangan beratnya. Perjuangan untuk bisa diterima di UDEL ini ibarat mendaki
gunung, lewati lembah, dikejar beruang PMS, terjun ke jurang, kesasar di padang
pasir, kecebur di sungai Amazon dan dikejar Anakonda sebesar pohon kelapa, jatuh
dia air terjun tinggu puluhan meter dan ketusuk duri putri malu beracun, hanyut terus
ke laut, sikejar belut listrik, lalu dihantam karand dan ditunggu ikan purba megalodon.
Saat Ranjau hampir dimakan, tiba-tiba datang sekoci bernama kampus UDEL.”
Kata-kata motivasi pada akhir bagian episode
“Kita tidak tahu apa yang disimpan untuk masa depan seseorang. Jangan pernah
meremehkan siapa pun. Selama langit masih di atas dan tanah bisa diinjak, apa pun
bisa terjadi”
“Kemampuan berempati malah terasa lebih penting daripada Matematika. Berempati
menghitung hatu, mengkalkulasikan jiwa.”
“Kita mungkin tidak ada yang bisa menjadi manusia sempurna dan indah seperti
kupu-kupu. Tapi, kita semua diberikan kemampuan untuk bertahan. Jangan mau kalah
sama kecoak yang bisa bertahan dari gempuran meteor dan ledakan nuklir.”
Kekurangan :
Buku ini hanya kurang dalam penelahaan beberapa dialog cukup kasar dan bercampur-
campur, jadi mungkin pembaca perlu kedewasaan dalam menyimak kata-kata itu. Buku ini
juga adalah bagian pertama yang ceritanya perlu dilanjutkan ke serial buku kedua Kami
(Bukan) Jongos Berdasi. Tetapi secara keseluruhan kekurangannya hanyalah itu, dan buku ini
lebih banyak kelebihannya daripada kekurangannya.
Contoh kalimat pembuktian :
Menggunakan bahasa yang cukup kasar dan bercampur-campur
“Oh, gosh! Dasar lo botak! Otak bokep masih aja dipelihara. Udah mahasiswa juga
lo!” jawab Ranjau kesal tapi tetap mencoba pasang tampang elegan.
“Botak-botak apaan? Rambut lo tuh kaya Kim Jong Un, klimis-klimis unyu! Kok, lo
ngatain disik gue mulu sih? Lagian antara bokep dan status mahasiswa, itu dua hal
yang gak ada nyambung-nyambungnya Nyet! Gimana sih? Udah mahasiswa juga lo!”
balas Ogi.