DISUSUN OLEH
Nama Anggota :
1. ADI SAPUTRA
2. DICKY ADITYA PALAGUNA
3. FEBRI RAMADHAN
4. OLDI RINALDO
6. RIZKY ADITYA SADAN
7. SATRIYO DARMAWAN
KATA PENGANTAR................................................................................ 2
DAFTAR ISI.............................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................... 4
A. Latar belakang......................................................................................... 4
B. Tujuan penulisan...................................................................................... 5
BAB II ........................................................................................................ 6
A. Tinjauan teori.......................................................................................... 6
BAB III ...................................................................................................... 7
A. Pengertian demokrasi.............................................................................. 7
B. Jenis-jenis demokrasi............................................................................... 8
C. Prinsip-prinsip demokrasi pancasila......................................................... 8
D. Contoh Negara yang menganut demokrasi............................................. 8
E. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dalam waktu 50 tahun.................. 9
BAB VI ...................................................................................................... 10
KESIMPULAN........................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. TINJAUAN TEORI
Dalam tataran normatif, prinsip-prinsip demokrasi universal dapat kita pelajari dari berbagai
tulisan. Namun, dalam tahap penerapannya kadang terjadi perbedaan atau bahkan dipraktekkan secara
salah. Dalam hal ini beberapa faktor seperti faktor mental dan sosio-kultural sangat berpengaruh.
Demokrasi selalu mencoba melakukan pengaturan mengenai “Distribusi apa saja” yang diperebutkan dan
mengatur cara-cara pendistribusiannya.
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang baru saja membangun demokrasi setelah
keluar dari otoritarianisme orde baru pada tahun 1998. meski demikian hingga kini banyak kalangan
berpendapat bahwa Indonesia masih dalam tahap “Demokratisasi”. Artinya demokrasi yang kini coba kita
bangun belum benar-benar berdiri dengan mantap. Masih banyak hal yang perlu dibangun, bukan hanya
berkaitan dengan sistem politik, tetapi juga budaya, hukum, dan perangkat-perangkat lain yang penting
bagi tumbuhnya demokrasi dan masyarakat madani.
Para pendiri bangsa berharap agar terwujudnya pemerintahan yang demokratis, supaya tercipta
masyarakat yang adil dan makmur.
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DEMOKRASI
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak setara dalam
pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara
berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan
adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Kata ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία
(dēmokratía) "kekuasaan rakyat", yang terbentuk dari δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (kratos)
"kekuatan" atau "kekuasaan" pada abad ke-5 SM untuk menyebut sistem politik negara-kota Yunani,
salah satunya Athena; kata ini merupakan antonim dari ἀριστοκρατία (aristocratie) "kekuasaan elit".
Secara teoretis, kedua definisi tersebut saling bertentangan, namun kenyataannya sudah tidak
jelas lagi.Sistem politik Athena Klasik, misalnya, memberikan kewarganegaraan demokratis kepada pria
elit yang bebas dan tidak menyertakan budak dan wanita dalam partisipasi politik. Di semua
pemerintahan demokrasi sepanjang sejarah kuno dan modern, kewarganegaraan demokratis tetap
ditempati kaum elit sampai semua penduduk dewasa di sebagian besar negara demokrasi modern benar-
benar bebas setelah perjuangan gerakan hak suara pada abad ke-19 dan 20.
Kata demokrasi (democracy) sendiri sudah ada sejak abad ke-16 dan berasal dari bahasa Perancis
Pertengahan dan Latin Pertengahan lama. Suatu pemerintahan demokratis berbeda dengan bentuk
pemerintahan yang kekuasaannya dipegang satu orang, seperti monarki, atau sekelompok kecil, seperti
oligarki. Apapun itu, perbedaan-perbedaan yang berasal dari filosofi Yunani inisekarang tampak ambigu
karena beberapa pemerintahan kontemporer mencampur aduk elemen-elemen demokrasi, oligarki, dan
monarki. Karl Popper mendefinisikan demokrasi sebagai sesuatu yang berbeda dengan kediktatoran atau
tirani, sehingga berfokus pada kesempatan bagi rakyat untuk mengendalikan para pemimpinnya dan
menggulingkan mereka tanpa perlu melakukan revolusi.
A. KESIMPULAN
Dengan demikian telah kita lihat bahwa demokrasi di Indonesia telah berjalan dari waktu ke
waktu. Namun kita harus mengetahui bahwa pengertian Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang
dihayati oleh bangsa dan negara Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur
Pancasila. Adapun aspek dari Demokrasi Pancasila antara lain di bidang aspek Aspek Material (Segi
Isi/Subsrtansi), Aspek Formal, Aspek Normatif, Aspek Optatif, Aspek Organisasi, Aspek Kejiwaan.
Namun hal tersebut juga harus didasari dengan prinsip pancasila dan dengan tujuan nilai yang terkandung
di dalamnya. Oleh karena itu, kita dapat merasakan demokrasi dalam istilah yang sebenarnya.
Daftar Pustaka
MM, Drs. Budiyanto. 2002. Kewarganegaraan SMA Untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Dkk, Suardi Adubakar. 2002. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk Kelas 2 SMU. Bogor:
Yudistira.