Anda di halaman 1dari 26

DASAR SISTEM MIKROPROSESOR

Disusun oleh :

JOKO PAMUNGKAS

NIM : 15120035

TEKNIK ELEKTRO (S1)

(Tugas UTS)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BINA TUNGGAL

BEKASI

2016/2017

Dasar Mikroprosesor Page 1


Pengertian Mikrokontroler dan Mikroprosesor

A. MIKROPROSESOR

Mikroprosesor adalah sebuah chip (IC=Integrated Circuits) yang di dalamnya terkandung


rangkaian ALU (Arithmetic-Logic Unit), rangkaian CU (Control Unit) dan register-register.
Mikroprosesor disebut juga dengan CPU (Central Processing Unit). yang digunakan sebagai
otak/pengolah utama dalam sebuah sistem komputer. Mengatur kerja sistem berdasarkan
urutan program yang telah ditetapkan. Ia mengatur keluar masuknya data dari/ke antar bagian
dalam sistem. Ia juga mengatur aktivitas keluar/masuk data dari/ke perangat diluar sistem.
ALU: menyediakan fungsi pengolahan.
CU: mengontrol fungsi prosesor.
Register: tempat penyimpanan sementara dalam mikroprosesor

1. JENIS-JENIS MIKROPROSESOR

Berdasarkan pada banyaknya bit yang dikerjakan oleh ALU(Arithmatic Logic Unit), CPU
dibedakan menjadi 4 jenis :
a. Bit Slices Prosesor : Perancangan CPU dengan menambahkan jumlah irisan bit(slices)
untuk aplikasi-aplikasi tertentu. CPU jenis ini dapat dikatakan dengan CPU custom.
b. General Purpose CPU : CPU serbaguna atau mikrokomputer dengan semua kemampuan
dari kini komputer terdahulu.
c. I/O Prosessor : Prosesor khusus yang berfungsi menangani input/output request
membantu prosesor utama.
d. Dedicated/Embedded Controller : Membuat mesin menjadi smart, seperti : mesin cuci,
microwave, oven, mesin jahit, sistem pengapian otomotif. Prosesor jenis ini lebih dikenal
dengan mikrokontroler.

Dasar Mikroprosesor Page 2


2. KOMPONEN SISTEM MIKROPROSESOR

Sistem mikroprosesor tersusun dari empat komponen, yaitu

1. Mikroprosesor itu sendiri


2. Random Access Memory(RAM)
3. Read Only memory(ROM)
4. Port Input/Output(PIO)

Dalam bekerja, keempat komponen tersebut saling berkomunikasi/mentransfer data.Media


transfer datanya berupa sekelompok jalur-jalut penghubung yang disebut bus.Ada tiga jenis
bus dalam sistem mikroprosesor, yaitu bus alamat, bus data, dan bus kontrol
.
3. KARAKTERISTIK MIKROPROSESOR
Berikut adalah karakteristik penting dari mikroprosesor :

1. Ukuran bus data internal (internal data bus size): Jumlah saluran yang terdapat dalam
mikroprosesor yang menyatakan jumlah bit yang dapat ditransfer antar komponen di
dalam mikroprosesor.
2. Ukuran bus data eksternal (external data bus size): Jumlah saluran yang digunakan
untuk transfer data antar komponen antara mikroprosesor dan komponen-komponen
di luar mikroprosesor.
3. Ukuran alamat memori (memory address size): Jumlah alamat memori yang dapat
dialamati oleh mikroprosesor secara langsung.
4. Kecepatan clock (clock speed): Rate atau kecepatan clock untuk menuntun kerja
mikroprosesor.
5. Fitur-fitur spesial (special features): Fitur khusus untuk mendukung aplikasi tertentu
seperti fasilitas pemrosesan floating point, multimedia dan sebagainya.

Cara kerja sebuah Mikroprosesor diarahkan oleh suatu program dalam kode-kode bahasa
mesin yang telah dimasukkan terlebih dahulu ke dalam sebuah memori. Di dalam
Mikroprosesor minimal terdiri dari rangkaian digital, register, pengolah logika aritmatika,
rangkaian sekuensial.

Dasar Mikroprosesor Page 3


4. FUNGSI MIKROPROSESOR
Fungsi utama Mikroprosesor adalah sebagai unit yang mengendalikan seluruh kerja sistem
mikroprosesor. Beberapa fungsi lain dari mikroprosesor, antara lain :

1. Mengambil instruksi dan data dari memori.


2. Memindah data dari dan ke memori.
3. Mengirim sinyal kendali dan melayani sinyal interupsi.
4. Menyediakan pewaktuan untuk siklus kerja sistem mikroprosesor.
5. Mengerjakan fungsi – fungsi operasi logika dan aritmetika.

B. MIKROKONTROLER
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang didalamnya terdapat mikroprosesor yang telah
dikombinasikan dengan I/O dan memori (ROM/RAM). Penggunaan mikrokontroler lebih
menguntungkan dibandingkan penggunaan mikroprosesor. Hal ini dikarenakan dengan
mikrokontroler tidak perlu lagi penambahan memori dan I/O eksternal selama memori dan
I/O internal masih bisa mencukupi. Selain itu proses produksinya secara masal, sehingga
harganya menjadi lebih murah dibandingkan mikroprosesor.

1. JENIS- JENIS MIKROKONTROLER


Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroller. Pembagian ini didasarkan pada
kompleksitas instruksi-instruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut.
Pembagian itu yaitu RISC dan CISC.
a. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Instruksi yang
dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak.
b. Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer. Instruksi bisa
dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.Masing-masing mempunyai
keturunan atau keluarga sendiri-sendiri. jenis-jenis mikrokonktroler yang telah umum
digunakan.

Dasar Mikroprosesor Page 4


1. Keluarga MCS51
Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokonktroler CISC. Sebagian besar
instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock.
Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur Harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk
aplikasi mikrokontroler chip tunggal, sebuah mode perluasan telah mengizinkan sebuah
ROM luar 64KB dan RAM luar 64KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip
yang terpisah untuk akses program dan memori data.Salah satu kemampuan dari
mikrokontroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin pemroses boolean yang mengijikan
operasi logika boolean tingkatan-bit dapat dilakukan secara langsung dan secara efisien
dalam register internal dan RAM. Karena itulah MCS51 digunakan dalam rancangan awal
PLC (programmable Logic Control).

2. AVR
Mikrokonktroler Alv and Vegard’s Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan
mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas
dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam
bidang elektronika dan instrumentasi.
Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan
masing-masing kelas adalah memori, peripheral dan fungsinya. Keempat kelas tersebut
adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx.

3. PIC
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface Controller. Tetapi
pada perkembangannya berubah menjadi Programmable Intelligent Computer.PIC termasuk
keluarga mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology.
Awalnya dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama
PIC1640. Sekarang Microhip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam PIC
cukup popular digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya
yang rendah, ktersediaan dan penggunaan yang luas, database aplikasi yang besar, serta
pemrograman (dan pemrograman ulang) melalui hubungan serial pada komputer.

Dasar Mikroprosesor Page 5


2. MEMORY MAP
Mikrokontroler AVR memiliki peta memori yang terpisah antara memori data dan program.

a. Memory data : berupa memory volatile (RAM) yang terbagi atas :

 32 register General purpose (alamat 0x00 sampai 0x1F)


 64 register I/O (alamat 0x20 sampai 0x5F)  register yang digunakan untuk
mengatur fungsi beberapa peripheral mikrokontroler
 SRAM internal (alamat 0x60 sampai 0x25F)

b. Memori program : berupa flash memory (non volatile) yang bisa dihapus tulis.
Memory program tersusun atas word (2 byte) karena setiap instruksi memiliki lebar
16 bit atau 32 bit. ATmega8535 memiliki 4KWord flash dengan alamat 0x000 sampai
0xFFF. Flash tersebut dialamati oleh program counter (PC)

3. BAHASA ASSEMBLY
Tersusun dari instruksi-instruksi berupa kata-kata singkat dan dieksekusi perbaris.
Contoh program dalam bahasa assembly:
;program menghidup-matikan LED di port B
.NOLIST
.INCLUDE "C:\appnotes\m8535def.inc" ;menggunakan file include atmega8535
;berisi definisi2 periferal atmega8535
.LIST
.DEF mp = R16 ;melakukan rename terhadap r16 menjadi mp
;program utama
main:
ldi mp,0b11111111
; The command LDI (LoaD Immediate) loads an 8-bit value into the register
; mp. This command is only valid for the registers R16 to R31.
out DDRB,mp
; The command OUT writes register values (here: mp or R16) to a port
; (here DDRB).
loop:
ldi mp,0x00 ;hidupkan LED
out PORTB,mp

Dasar Mikroprosesor Page 6


rcall delay ;panggil subrutin delay
ldi mp,0xFF ;matikan LED
out PORTB,mp
rcall delay ;panggil subrutin delay
rjmp loop
delay: ;definisi subrutin delay
ldi R17,#0xFF ;subrutin tunda menggunakan pengurangan register berulang2
del1:
ldi R18,#0xFF
del2:
dec R18 ;r18=r18-1
brne del2 ;jika belum 0, lompat ke del2
dec R17 ;r17=r17-1
brne del1
ret ;subrutin selalu diakhiri ret

Sebuah chip mikrokontroler umumnya memiliki fitur:

 central processing unit - mulai dari prosesor 4-bit yang sederhana hingga prosesor
kinerja tinggi 64-bit.
 input/output antarmuka jaringan seperti port serial (UART)
 antarmuka komunikasi serial lain seperti I²C, Serial Peripheral Interface and
Controller Area Network untuk sambungan sistem
 periferal seperti timer dan watchdog
 RAM untuk penyimpanan data
 ROM, EPROM, EEPROM atau Flash memory untuk menyimpan program komputer
 pembangkit clock - biasanya berupa resonator rangkaian RC
 pengubah analog-ke-digital

Dasar Mikroprosesor Page 7


Contoh Aplikasi Mikrokontroler dan Programnya

Tahap pertama adalah merancang perangkat keras (hardware), yang meliputi


rangkaian rangkaian elektronika dan alat putar keramik. Tahap kedua adalah
perancangan algoritma, listing program pada software Code Vision AVR
dan penanaman listing program pada mikrokontroler AVR ATMega16
dengan menggunakan software ISP Programmer.

Perancangan Perangkat Keras

Seluruh perangkat atau komponen yang digunakan dalam perancangan


pengaturan kecepatan pada alat putar keramik menggunakan motor AC ini,
tersusun seperti pada blok diagram di bawah ini.

Gambar Blok Diagram Pengaturan Kecepatan Motor AC Pada Alat Putar Keramik.

Blok diagram diatas, secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Keypad digunakan sebagai alat untuk memasukkan nilai kecepatan putaran


yang diinginkan (nilai setpoint). Keypad dihubungkan ke PORTB
mikrokontroler AVR ATMega16. Nilai dari keypad tersebut mewakili nilai
kecepatan putaran dengan satuan rotation per minute (rpm). Nilai yang
diijinkan sebesar antara 60–150rpm.
2. Nilai setpoint akan diolah sedemikian rupa dengan menggunakan suatu
program yang ditanamkan pada mikrokontroler AVR ATMega16, sehingga
nilai tersebut dapat ditampilkan pada LCD dan digunakan pada register
OCR1A yang berfungsi untuk membangkitkan sinyal PWM.

Dasar Mikroprosesor Page 8


3. Sinyal PWM dibangkitkan setelah nilai pada register OCR1A terisi (OCR1A ≠
0) dan sinyal PWM dikeluarkan melalui Pin 19 PORTD.5 (OC1A) pada
mikrokontroler AVR ATMega16.
4. Sinyal PWM tersebut akan memicu TRIAC Optoisilator pada rangkaian driver
motor AC. Rangkaian zero crossing detector telah tersedia dalam satu paket
(Onpackage) IC TRIAC Optoisolators MOC3041, sehingga titik acuan sinyal
PWM pada saat mengatur sinyal sinusoidal (tegangan AC) dimulai pada saat
perpotongan titik nol (zero crossing). Keluaran dari TRIAC Optoisolators
tersebut (pin 6) akan memicu gate TRIAC (Q4004LT) sehingga memberikan
arus pada motor AC.
5. Motor AC akan menggerakkan alat putar keramik dan alat putar tersebut akan
dideteksi putarannya setiap 1 detik (Timer 0) oleh sensor putaran
(phototransistor). Pendeteksian putaran alat putar ini bertujuan untuk
mengetahui apakah kecepatan putaran alat putar sama dengan nilai setpoint
yang diberikan. Kecepatan alat putar akan dipengaruhi oleh beban (tanah liat)
yang bervariasi. Kecepatan akan berkurang apabila beban semakin berat, oleh
karena itu sensor pun berfungsi untuk mengetahui kecepatan alat putar
terhadap beban.fitur interupsi eksternal mikrokontroler akan mengetahui setiap
kali sensor memberikan respon (logika 0).
6. Program pengaturan alat putar pada mikrokontroler ATMega16 akan mengatur
dan membandingkan antara kecepatan setpoint dan kecepatan yang
sesungguhnya (real time). Jika sensor mendeteksi kecepatan alat putar
setpoint-nya, maka program akan mengatur (mengurangi) nilai pada OCR1A
dan jika sensor mendeteksi kecepatan alat putar lebih lambat dari pada
kecepatan setpointnya, maka program akan mengatur (menambahi) nilai pada
register OCR1A.

Dasar Mikroprosesor Page 9


Perancangan Rangkaian Sistem Minimum AVR ATMega16

Mikrokontroler AVR ATMega16 dapat dioperasikan dengan cara menambahkan


beberapa komponen elektronika yang berfungsi sebagai komponen
pendukungnya.Mikrokontroler AVR ATMega16 dapat dioperasikan dengan cara
menambahkan beberapa komponen elektronika yang berfungsi sebagai komponen
pendukungnya.Mikrokontroler dan komponen komponen pendukung tersebut
tergabung dalam satu rangkaian yang disebut sebagai rangkaian sistem minimum.

Gambar Rangkaian Sistem Minimum AVR ATMega16

Kristal yang digunakan pada rangkaian sistem minimum di atas, mengunakan


frekuensi 4 MHz. Kristal tersebut digunakan untuk pembangkit clock (osilator),
dimana setiap 1 intruksi/perintah dalam program dieksekusi dalam 1 siklus clock. Pin
RESET dihubungkan dengan rangkaian kombinasi RC dan push button, yang
bertujuan agar mikrokontroler dapat di-reset. Fungsi dari port - port lainnya adalah
sebagai berikut.

1. PORTA, digunakan sebagai pin masukkan untuk Keypad 3X4


2. PORTB, digunakan sebagai pin keluaran untuk LCD
3. PORTD.0 dan PORTD.1, digunakan sebagai pin masukan untuk tombol
STARTdan tombol STOP
4. PORTD.3, digunakan sebagai pinmasukkan untuk sensor putaran (Ext.
Interrupt)
5. PORTD.5 dan PORTD.6, digunakan sebagai pin keluaran untuk sinyal PWM.

Dasar Mikroprosesor Page 10


Perancangan Rangkaian Downloader

Rangkaian downloader merupakan rangkaian penghubung antara


komputer dan mikrokontroler yang berfungsi untuk memasukan listing
program (berupa bit – bit logika) ke dalam mikrokontroler. Listing
program yang dikirim oleh software dari komputer ke dalam
mikrokontroler biasanya berbentuk file *.hex (heksadesimal). Pada
umumnya rangkaian downloader terdiri dari kabel penghubung jenis
DB25 atau jenis DB9.Sinkronisasi tegangan antara tegangan dari
komputer dan tegangan mikrokontroler menggunakan sebuah buffer.
Rangkaian downloader ditunjukkan seperti gambar di bawah ini :

Gambar Rangkaian downloader DB 25

Dasar Mikroprosesor Page 11


Gambar. Rangkaian downloader mikrokontroler

Rangkaian di atas menggunakan port DB 25 sebagai alat penghubung antara


komputer dan alat downloader, sedangkan IC 74HCT244 digunakan sebagai buffer.
Software yang digunakan untuk mendownload program

(file: *.hex) ke dalam mikrokontroler ini adalah ISP Programmer (Adam


Dybkowsky).

Dasar Mikroprosesor Page 12


Gambar.Tampilan Software ISP Programmer

Set Instruksi dalam Organisasi dan Arsitektur Komputer

1. Karakteristik Instruksi Mesin Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,


Karakteristik adalah ciri-ciri khusus atau mempunyai sifat khas sesuai dengan
perwatakan tertentu. Instruksi adalah perintah atau arahan (untuk melakukan suatu
pekerjaan atau melaksanakan suatu tugas). Mesin adalah perkakas untuk
menggerakkan, atau membuat sesuatu yang dijalankan dengan roda-roda dan
digerakkan oleh tenaga manusia atau motor penggerak yang menggunakan bahan
bakar minyak atau tenaga alam.Jadi, karakteristik-karakteristik instruksi mesin adalah
ciri-ciri khusus atau sifat khas yang dimiliki oleh instruksi-instruksi atau kode operasi
dalam pemrograman komputer.. Operasi CPU ditentukan oleh instruksi-instruksi yang
dieksekusinya. Instruksi-instruksi ini dikenal sebagai intruksi mesin atau instruksi
computer. Set fungsi dari instruksi-instruksi yang berbeda yang dapat di eksekusi oleh
CPU dikenal sebagai set instruksi CPU.

Dasar Mikroprosesor Page 13


A. Elemen-elemen Instuksi Mesin Setiap instruksi harus terdiri dari informasi yang
diperlukan oleh CPU untuk dieksekusi. Gambar langkah-langkah yang terdapat dalam
eksekusi instruksi dan bentuk elemen-elemen instruksi mesin, adalah sebagai berikut :

 Kode Operasi : menentukan operasi-operasi yang akan dilakukan (misalnya:


ADD,I/O). Operasi itu dispesifilan oleh sebuah kode biner, dikenal sebagai
kode operasi
 .Acuan Operand Sumber : Operasi dapat melibatkan satu atau lebih operand
sumber, dengan kata lain, operand adalah input bagi operasi.
 Acuan Operand Hasil: Operasi dapat menghasilkan sebuah hasil.
 Acuan Instruksi Berikutnya: Elemen ini memberitahukan CPU posisi instruksi
berikutnya yang harus diambil setelah menyelesaikan eksekusi suatu instruksi.
Instuksi berikutnya yang akan diambil berada di memori utama atau pada
system memori virtual, akan berada baik di dalam memori utama atau memori
sekunder. Umumnya, instruksi yang akan segera diambil selanjutnya, berada
setelah instruksi saat itu. Ketika acuan eksplisit dibutuhkan, maka alamat
memori utama atau alamat memori virtual harus disiapkan. Operand sumber
dan hasil dapat berada di salah satu dari ketiga daerah berikut ini:
 Memori Utama atau Memori Virtual: Dengan adanya acuan instruksi
berikutnya, maka alamat memori utama atau memori virtual harus diketahui.
 Register CPU: Dengan suatu pengecualian yang jarang terjadi, CPU terdiri
dari sebuah register atau lebih yang dapat diacu oleh instruksi-instruksi mesin.
Bila hanya terdapat sebuah register saja, maka acuan ke instruksi tersebut
dapat berbentuk implicit. Sedangkan jika terdapat lebih dari satu register,
maka setiap register diberi nomor yang unik, dan instruksi harus terdiri dari
nomor register yang dimaksud.
 Perangkat I/O: Instruksi harus menspesifikan modul I/O dan perangkat yang
diperlukan oleh operasi. Jika digunakan I/O memori terpetakan, maka
perangkat ini merupakan memori utama atau memori virtual

Dasar Mikroprosesor Page 14


B. Representasi Instruksi

Di dalam komputer, instruksi dipresentasikan oleh sehimpunan bit. Himpunan bit ini
dibagi menjadi beberapa bidang, dengan bidang-bidang ini berkaitan dengan
elemen-elemen yang akan memuat instruksi. Layout instruksi ini dikenal sebagai
bentuk instruksi. Contoh yang sederhana ditunjukkan pada gambar. Pada sebagian
besar set instruksi, dapat digunakan lebih dari satu bentuk. Selama berlangsungnya
eksekusi instruksi, instruksi dibaca ke dalam register instruksi yang terdapat dalam
CPU. Untuk melakukan operasi yang diperlukan, CPU harus dapat mengeluarkan data
dari berbagai bidang instruksi. Opcode direpresentasikan dengan singkatan-singkatan,
yang disebut mnemorik, yang mengindikasikan operasi, contohnya adalah:
→ADD Add (Menambahkan)

→SUB Substract (Pengurangan)

→MPY Multiply (Perkalian)

→DIV Divide (Pembagian 0)

→LOAD Muatkan data data dari memori

→STOR Simpan data ke memori Operand-operand juga


direpresentasikan secara simbolik. Misalnya instruksi ADD R,Y Berarti tambahkan
niali yang

terdapat pada lokasi Y ke isi register R. Dalam contoh ini, Y berkaitan dengan alamat
lokasi di dalam memori, dan R berkaitan dengan register tertentu. Perlu dicatat bahwa
operasi dilakukan terhadap isi alamat, bukan terhadap alamatnya.Sehingga adalah
mungkin untuk menuliskan program bahasa mesin dalam bentuk simbolik. Setiap
opcode simbolik memiliki Represenstasi biner yang tetap, dan pemrograman dapat
menetapkan masing-masing operand simbolik. Misalnya, pemrograman dapat
memulainya dengan definisi-definisi: X=523 Y=514 dan seterusnya. Sebuah program
yang sederhana akan menerima input simbol ini, kemudian mengkonversiakn opcode
dan acuan operand menjadi bentuk biner, dan akhirnya membentuk instruksi mesin
biner.

Dasar Mikroprosesor Page 15


C.Jenis-Jenis Instruksi

Sebuah instuksi yang dapat diekspresikan dalam bahasa BASIC atau FORTRAN. X =
X+Y Pernyataan ini menginstruksiakna komputer untuk menambahkan nilai yang
tersimpan di Y ke nilai yang tersimpan di X dan menyimpan hasilnya di X. Variabel
X dan Y berkorespondensi dengan lokasi 513 dan 514. Jika kita mengasumsikan set
instruksi mesin yang sederhana, maka operasi ini dapat dilakukan dengan tiga buah
instruksi:

1. Muatkan sebuah register dengan isi lokasi memori 513


2. Tambahkan isi lokasi memori ke register
3. Simpan isi register di lokasi memori 513 Suatu komputer harus memiliki set
instruksi yang memungkinkan pengguna untuk memformulasikan pengolahan
data atau dengan memperhatikan kemampuan pemrograman bahasa tingkat
tinggi. Agar dapat dieksekusi, setiap program yang ditulis dalam bahasa
program tingkat tinggi harus diterjemahkan ke dalam bahasa mesin. Jadi, set
instruksi mesin harus dapat mengekspresikan setiap instruksi bahasa tingkat
tinggi.Adapun Jenis-jenis instrusi sebagai berikut:

–Pengolahan Data :Instrusi-instruksi aritmatika dan logika


–Penyimpanan Data :Instriksi-instruksi memori
–Perpindahan Data :Instruksi I/O
–Kontrol :Instruksi pemeriksaan dan percabangan

D. Jumlah Alamat

Salah satu cara tradisional dalam menjelaskan arsitektur prosesor adalah dengan
memakai jumlah alamat yang terdapat pada masing-masing instruksi. Instruksi
aritmatika dan logika memerlukan operand yang berjumlah banyak. Secara virtual,
seluruh operasi eritmatika dan logika merupakan uner/unary (satu operand) atau biner
(dua operand). Dengan demikian, memerlukan maksimum dua alamat untuk acuan
operand. Hasil sebuah operasi akan memerlukan alamat ketiga.Dengan demikian,
instruksi perlu memiliki empat buah acuan alamat: dua buah operand, sebuah hasil

Dasar Mikroprosesor Page 16


operasi, dan sebuah alamat instruksi berikutnya. Sebagian besar CPU merupakan
variasi satu, dua, atau tiga alamat dengan alamat instruksi berikutnya merupakan
implisit (diperoleh dari pencacah program). Format tiga alamat tidak umum
digunakan, karena instruksi-instruksi tersebut memerlukan bentuk instruksi yang lebih
relatif lebih panjang untuk menampung acuan-acuan tiga alamat. Sedangkan bentuk
dua alamat mengurangi kebuatuahan ruang akan tetapi menimbulkan kesulitan.
Instruksi yang lebih sederhana adalah instruksi satu alamat. Agar alamat ini dapat
berfungsi, alamat perlu diimplisitkan.

1. Rancangan Set Intruksi

Salah satu hal yang paling menarik tentang rancangan komputer adalah rancangan set
instruksi. Karena rancangan ini mempengaruhi banak aspek sistem komputer, maka
rancangan set instruksi sangat kompleks. Set instruksi menentukan banyak fungsi
yang akan dilakukan oleh CPU dan karena itu memiliki efek yang sangat menentukan
implementasi CPU. Set instruksi merupakan alat bagi pemrogram untuk mengontrol
CPU. Dengan demikian, kebutuhan-kebutuhan pemrogram harus menjadi bahan
pertimbangan dalam merancang set instruksi. Masalah rancangan fundamental yang
paling signifikan meliputi:

1. Repertori Operasi : Berapa banyak dan opersai-operasi apa yang harus disediakan,
dan sekompleks apakah operasi itu seharusnya.
2. Jenis data : berbagai jenis data pada saat operasi dijalankan
3. Bentuk instruksi : Panjang instruksi (dalam bit), jumlah alamat, ukuran bidang,
dan sebagainya.
4. Register : Jumlah register CPU yang dapat diacu oleh instruksi, dan
fungsinya.
5. Pengalamatan : Mode untuk menspesifikasikan alamat suatu operand.

Dasar Mikroprosesor Page 17


Dasar Mikroprosesor Page 18
Masalah-masalah ini saling berkaitan dan harus diperhatikan dalam merancang set instruksi.

2. Tipe – Tipe Operand

Operand adalah sebuah objek yang ada pada operasi matematika yang dapat digunakan untuk
melakukan operasi. Operand atau operator dalam bahasa C berbentuk simbol bukan
berbentuk keyword atau kata yang biasa ada di bahasa pemrograman lain. Simbol yang
digunakan bukan karakter yang ada dalam abjad tapi ada pada keyboard kita seperti =,,* dan
sebagainya.

Tipe-tipe operand diantaranya :

1. Addresses (akan dibahas pada addressing modes)

2. Numbers :

– Integer or fixed point

– Floating point

– Decimal (BCD)

3. Characters :

– ASCII

– EBCDIC

4. Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1

Dasar Mikroprosesor Page 19


Jenis-jenis operator adalah sebagai berikut :

1. Operator Aritmetika

Operator untuk melakukan fungsi aritmetika seperti : +(penjumlahan), – (mengurangkan), *


(mengalikan), / (membagi).

2. Operator relational

Operator untuk menyatakan relasi atau perbandingan antara dua operand, seperti > (lebih
besr), =(lebih besar atau sama), <= (lebih kecil atau sama), == (sama), != (tidak sama).

3. Operator Logika

Operator untuk merelasikan operand secara logis seperti && (and), || (or), !(not).

Sistem Minimum Mikrokontroler

Sistem Minimum Mikrokontroler adalah sebuah rangkaian paling sederhana dari sebuah
mikrokontroler agar IC mikrokontroler tersebut bisa beroperasi dan diprogram. Dalam
aplikasinya sistem minimum sering dihubungkan dengan rangkaian lain untuk tujuan tertentu.
Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam membuat sistem minimum mikrokontroler,
yaitu:

Power Supply

Semua komponen elektronika membutuhkan power supply atau sering juga disebut catu daya.
Mikrokontroler beroprasi pada tegangan 5 volt. Biasanya pembuatan catu daya
mikrokontroler menggunakan IC regulator 7805 agar tegangannya bisa stabil.

Dasar Mikroprosesor Page 20


Gambar: Regulator 7805

Osilator (Pembangkit Frekuensi)

Pada dasarnya mikrokontroler memiliki sifat seperti manusia. Kalau manusia memiliki
jantung untuk bisa hidup maka mikrokontroler memiliki osilator untuk bisa beroprasi.
Mikrokontroler sendiri sudah memiliki osilator internal yaitu sebesar 8Mhz tetapi kadang
kala agar kinerja mikronkontroler lebih cepat osilator internal tidak bisa menangani kasus
tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan osilator eksternal (kristal) yang nilainya lebih dari 8Mhz.
Perlu diperhatikan mikrokontroler hanya bisa beroprasi sampai 16 Mhz. jadi kalau memilih
krsital untuk AVR tidak boleh lebih dari 16Mhz.

Gambar: Kristal 16 MHz

Dasar Mikroprosesor Page 21


ISP (In-System Programmable)

Sistem Minimum Mikrokontroler dibuat untuk di program. Prinsipnya mikrokontroler bisa


diprogram secara parallel atau secara seri. Pemrograman mikrokontroler secara seri atau lebih
dikenal dengan ISP tidak perlu memerlukan banyak jalur data. Tapi ISP memiliki kelemahan,
jika salah setting fuse bit yang memiliki fungsi fital misal pin reset di disable maka alamat
DEH sudah tidak bisa digunakan lagi. Untuk mengembalikan settingan fuse bit tadi, harus
menggunakan pemrograman tipe parallel (high voltage programming).

Gambar: Settingan Port ISP

Rangkaian Reset

Rangkaian reset sama fungsinya dengan rangkaian reset pada komputer. Fungsi reset di
mikrokontroler yaitu untuk merestart program, sehingga kembali ke program awal.
Penggunaan reset pada mikrokontroler opsional, bisa di pake atau nggak tergantung si
pengguna.

Dasar Mikroprosesor Page 22


Berikut Gambar Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler

Gambar: Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler

Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler AT89S1051

(Rangkaian Sistem Minimum ini dapat pula digunakan untuk Mikrokontroler AT89S2051,
dan AT89S4051)

Dasar Mikroprosesor Page 23


Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler AT89S51

(Sistem Minimum ini dapat pula digunakan untuk Mikrokontroler AT89S52, AT89S53,
AT89S54, dan AT89S55)

Dasar Mikroprosesor Page 24


Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler AVR ATmega8(L)

Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler AVR ATMEGA8515(L)

Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler AVR ATMEGA8535(L)

Dasar Mikroprosesor Page 25


(Sistem Minimum ini dapat pula digunakan untuk Mikrokontroler ATMEGA16(L),
ATMEGA32(L), ATMEGA163(L), dan ATMEGA323(L)

Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler AVR ATtiny2313(V)

Dasar Mikroprosesor Page 26

Anda mungkin juga menyukai