Disusun oleh :
JOKO PAMUNGKAS
NIM : 15120035
(Tugas UTS)
BEKASI
2016/2017
A. MIKROPROSESOR
1. JENIS-JENIS MIKROPROSESOR
Berdasarkan pada banyaknya bit yang dikerjakan oleh ALU(Arithmatic Logic Unit), CPU
dibedakan menjadi 4 jenis :
a. Bit Slices Prosesor : Perancangan CPU dengan menambahkan jumlah irisan bit(slices)
untuk aplikasi-aplikasi tertentu. CPU jenis ini dapat dikatakan dengan CPU custom.
b. General Purpose CPU : CPU serbaguna atau mikrokomputer dengan semua kemampuan
dari kini komputer terdahulu.
c. I/O Prosessor : Prosesor khusus yang berfungsi menangani input/output request
membantu prosesor utama.
d. Dedicated/Embedded Controller : Membuat mesin menjadi smart, seperti : mesin cuci,
microwave, oven, mesin jahit, sistem pengapian otomotif. Prosesor jenis ini lebih dikenal
dengan mikrokontroler.
1. Ukuran bus data internal (internal data bus size): Jumlah saluran yang terdapat dalam
mikroprosesor yang menyatakan jumlah bit yang dapat ditransfer antar komponen di
dalam mikroprosesor.
2. Ukuran bus data eksternal (external data bus size): Jumlah saluran yang digunakan
untuk transfer data antar komponen antara mikroprosesor dan komponen-komponen
di luar mikroprosesor.
3. Ukuran alamat memori (memory address size): Jumlah alamat memori yang dapat
dialamati oleh mikroprosesor secara langsung.
4. Kecepatan clock (clock speed): Rate atau kecepatan clock untuk menuntun kerja
mikroprosesor.
5. Fitur-fitur spesial (special features): Fitur khusus untuk mendukung aplikasi tertentu
seperti fasilitas pemrosesan floating point, multimedia dan sebagainya.
Cara kerja sebuah Mikroprosesor diarahkan oleh suatu program dalam kode-kode bahasa
mesin yang telah dimasukkan terlebih dahulu ke dalam sebuah memori. Di dalam
Mikroprosesor minimal terdiri dari rangkaian digital, register, pengolah logika aritmatika,
rangkaian sekuensial.
B. MIKROKONTROLER
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang didalamnya terdapat mikroprosesor yang telah
dikombinasikan dengan I/O dan memori (ROM/RAM). Penggunaan mikrokontroler lebih
menguntungkan dibandingkan penggunaan mikroprosesor. Hal ini dikarenakan dengan
mikrokontroler tidak perlu lagi penambahan memori dan I/O eksternal selama memori dan
I/O internal masih bisa mencukupi. Selain itu proses produksinya secara masal, sehingga
harganya menjadi lebih murah dibandingkan mikroprosesor.
2. AVR
Mikrokonktroler Alv and Vegard’s Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan
mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas
dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam
bidang elektronika dan instrumentasi.
Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan
masing-masing kelas adalah memori, peripheral dan fungsinya. Keempat kelas tersebut
adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx.
3. PIC
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface Controller. Tetapi
pada perkembangannya berubah menjadi Programmable Intelligent Computer.PIC termasuk
keluarga mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology.
Awalnya dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama
PIC1640. Sekarang Microhip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam PIC
cukup popular digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya
yang rendah, ktersediaan dan penggunaan yang luas, database aplikasi yang besar, serta
pemrograman (dan pemrograman ulang) melalui hubungan serial pada komputer.
b. Memori program : berupa flash memory (non volatile) yang bisa dihapus tulis.
Memory program tersusun atas word (2 byte) karena setiap instruksi memiliki lebar
16 bit atau 32 bit. ATmega8535 memiliki 4KWord flash dengan alamat 0x000 sampai
0xFFF. Flash tersebut dialamati oleh program counter (PC)
3. BAHASA ASSEMBLY
Tersusun dari instruksi-instruksi berupa kata-kata singkat dan dieksekusi perbaris.
Contoh program dalam bahasa assembly:
;program menghidup-matikan LED di port B
.NOLIST
.INCLUDE "C:\appnotes\m8535def.inc" ;menggunakan file include atmega8535
;berisi definisi2 periferal atmega8535
.LIST
.DEF mp = R16 ;melakukan rename terhadap r16 menjadi mp
;program utama
main:
ldi mp,0b11111111
; The command LDI (LoaD Immediate) loads an 8-bit value into the register
; mp. This command is only valid for the registers R16 to R31.
out DDRB,mp
; The command OUT writes register values (here: mp or R16) to a port
; (here DDRB).
loop:
ldi mp,0x00 ;hidupkan LED
out PORTB,mp
central processing unit - mulai dari prosesor 4-bit yang sederhana hingga prosesor
kinerja tinggi 64-bit.
input/output antarmuka jaringan seperti port serial (UART)
antarmuka komunikasi serial lain seperti I²C, Serial Peripheral Interface and
Controller Area Network untuk sambungan sistem
periferal seperti timer dan watchdog
RAM untuk penyimpanan data
ROM, EPROM, EEPROM atau Flash memory untuk menyimpan program komputer
pembangkit clock - biasanya berupa resonator rangkaian RC
pengubah analog-ke-digital
Gambar Blok Diagram Pengaturan Kecepatan Motor AC Pada Alat Putar Keramik.
Blok diagram diatas, secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut.
Di dalam komputer, instruksi dipresentasikan oleh sehimpunan bit. Himpunan bit ini
dibagi menjadi beberapa bidang, dengan bidang-bidang ini berkaitan dengan
elemen-elemen yang akan memuat instruksi. Layout instruksi ini dikenal sebagai
bentuk instruksi. Contoh yang sederhana ditunjukkan pada gambar. Pada sebagian
besar set instruksi, dapat digunakan lebih dari satu bentuk. Selama berlangsungnya
eksekusi instruksi, instruksi dibaca ke dalam register instruksi yang terdapat dalam
CPU. Untuk melakukan operasi yang diperlukan, CPU harus dapat mengeluarkan data
dari berbagai bidang instruksi. Opcode direpresentasikan dengan singkatan-singkatan,
yang disebut mnemorik, yang mengindikasikan operasi, contohnya adalah:
→ADD Add (Menambahkan)
terdapat pada lokasi Y ke isi register R. Dalam contoh ini, Y berkaitan dengan alamat
lokasi di dalam memori, dan R berkaitan dengan register tertentu. Perlu dicatat bahwa
operasi dilakukan terhadap isi alamat, bukan terhadap alamatnya.Sehingga adalah
mungkin untuk menuliskan program bahasa mesin dalam bentuk simbolik. Setiap
opcode simbolik memiliki Represenstasi biner yang tetap, dan pemrograman dapat
menetapkan masing-masing operand simbolik. Misalnya, pemrograman dapat
memulainya dengan definisi-definisi: X=523 Y=514 dan seterusnya. Sebuah program
yang sederhana akan menerima input simbol ini, kemudian mengkonversiakn opcode
dan acuan operand menjadi bentuk biner, dan akhirnya membentuk instruksi mesin
biner.
Sebuah instuksi yang dapat diekspresikan dalam bahasa BASIC atau FORTRAN. X =
X+Y Pernyataan ini menginstruksiakna komputer untuk menambahkan nilai yang
tersimpan di Y ke nilai yang tersimpan di X dan menyimpan hasilnya di X. Variabel
X dan Y berkorespondensi dengan lokasi 513 dan 514. Jika kita mengasumsikan set
instruksi mesin yang sederhana, maka operasi ini dapat dilakukan dengan tiga buah
instruksi:
D. Jumlah Alamat
Salah satu cara tradisional dalam menjelaskan arsitektur prosesor adalah dengan
memakai jumlah alamat yang terdapat pada masing-masing instruksi. Instruksi
aritmatika dan logika memerlukan operand yang berjumlah banyak. Secara virtual,
seluruh operasi eritmatika dan logika merupakan uner/unary (satu operand) atau biner
(dua operand). Dengan demikian, memerlukan maksimum dua alamat untuk acuan
operand. Hasil sebuah operasi akan memerlukan alamat ketiga.Dengan demikian,
instruksi perlu memiliki empat buah acuan alamat: dua buah operand, sebuah hasil
Salah satu hal yang paling menarik tentang rancangan komputer adalah rancangan set
instruksi. Karena rancangan ini mempengaruhi banak aspek sistem komputer, maka
rancangan set instruksi sangat kompleks. Set instruksi menentukan banyak fungsi
yang akan dilakukan oleh CPU dan karena itu memiliki efek yang sangat menentukan
implementasi CPU. Set instruksi merupakan alat bagi pemrogram untuk mengontrol
CPU. Dengan demikian, kebutuhan-kebutuhan pemrogram harus menjadi bahan
pertimbangan dalam merancang set instruksi. Masalah rancangan fundamental yang
paling signifikan meliputi:
1. Repertori Operasi : Berapa banyak dan opersai-operasi apa yang harus disediakan,
dan sekompleks apakah operasi itu seharusnya.
2. Jenis data : berbagai jenis data pada saat operasi dijalankan
3. Bentuk instruksi : Panjang instruksi (dalam bit), jumlah alamat, ukuran bidang,
dan sebagainya.
4. Register : Jumlah register CPU yang dapat diacu oleh instruksi, dan
fungsinya.
5. Pengalamatan : Mode untuk menspesifikasikan alamat suatu operand.
Operand adalah sebuah objek yang ada pada operasi matematika yang dapat digunakan untuk
melakukan operasi. Operand atau operator dalam bahasa C berbentuk simbol bukan
berbentuk keyword atau kata yang biasa ada di bahasa pemrograman lain. Simbol yang
digunakan bukan karakter yang ada dalam abjad tapi ada pada keyboard kita seperti =,,* dan
sebagainya.
2. Numbers :
– Floating point
– Decimal (BCD)
3. Characters :
– ASCII
– EBCDIC
1. Operator Aritmetika
2. Operator relational
Operator untuk menyatakan relasi atau perbandingan antara dua operand, seperti > (lebih
besr), =(lebih besar atau sama), <= (lebih kecil atau sama), == (sama), != (tidak sama).
3. Operator Logika
Operator untuk merelasikan operand secara logis seperti && (and), || (or), !(not).
Sistem Minimum Mikrokontroler adalah sebuah rangkaian paling sederhana dari sebuah
mikrokontroler agar IC mikrokontroler tersebut bisa beroperasi dan diprogram. Dalam
aplikasinya sistem minimum sering dihubungkan dengan rangkaian lain untuk tujuan tertentu.
Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam membuat sistem minimum mikrokontroler,
yaitu:
Power Supply
Semua komponen elektronika membutuhkan power supply atau sering juga disebut catu daya.
Mikrokontroler beroprasi pada tegangan 5 volt. Biasanya pembuatan catu daya
mikrokontroler menggunakan IC regulator 7805 agar tegangannya bisa stabil.
Pada dasarnya mikrokontroler memiliki sifat seperti manusia. Kalau manusia memiliki
jantung untuk bisa hidup maka mikrokontroler memiliki osilator untuk bisa beroprasi.
Mikrokontroler sendiri sudah memiliki osilator internal yaitu sebesar 8Mhz tetapi kadang
kala agar kinerja mikronkontroler lebih cepat osilator internal tidak bisa menangani kasus
tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan osilator eksternal (kristal) yang nilainya lebih dari 8Mhz.
Perlu diperhatikan mikrokontroler hanya bisa beroprasi sampai 16 Mhz. jadi kalau memilih
krsital untuk AVR tidak boleh lebih dari 16Mhz.
Rangkaian Reset
Rangkaian reset sama fungsinya dengan rangkaian reset pada komputer. Fungsi reset di
mikrokontroler yaitu untuk merestart program, sehingga kembali ke program awal.
Penggunaan reset pada mikrokontroler opsional, bisa di pake atau nggak tergantung si
pengguna.
(Rangkaian Sistem Minimum ini dapat pula digunakan untuk Mikrokontroler AT89S2051,
dan AT89S4051)
(Sistem Minimum ini dapat pula digunakan untuk Mikrokontroler AT89S52, AT89S53,
AT89S54, dan AT89S55)