Oleh:
APRILIA KRISNAWATI
NIM. P27 838 013 070
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Jurusan Teknik Elektromedik
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
Ketua,
ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI PRAKTIK
1. Ketua Penguji
Nama : Dr. Endro Yulianto, ST., MT.
NIP : 197607172001 12 1005
2. Anggota Penguji I
Nama : Syaifudin, ST., MT.
NIP : 19740801 200112 1 003
3. Anggota Penguji II
Nama : Hj. Her Gumiwang Ariswati, ST., MT.
NIP : 1959112819840 12 001
iii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI TEORI
1. Ketua Penguji
Nama : Dr. Endro Yulianto, ST., MT.
NIP : 197607172001 12 1 005
2. Anggota Penguji I
Nama : Dr. Ir. H. Bambang Guruh I., AIM, MM.
NIP : 19580109 198010 1 001
3. Anggota Penguji II
Nama : Tri Bowo Indrato, ST., MT.
NIP : 19581118 198503 1 002
iv
ABSTRAK
Elektrokardiograf (EKG) adalah sebuah instrumen medis yang digunakan sebagai alat untuk
memperoleh informasi seputar kerja jantung manusia melalui prinsip kelistrikan pada
jantung. Oleh karena itu, diperlukan alat untuk memantau kondisi jantung secara
keseluruhan dimana pengawasannya tidak hanya didalam ruangan pasien. Rancangan
penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimental dengan jenis penelitian After Only
Design, dengan menggunakan alat ukur Osiloskop dan Elektrokardiograf pabrik. Hasil rata-
rata pengukuran EKG sebanyak 5 kali menggunakan phantom pada BPM diperoleh error
0.4%, pengaturan sensitifitas diperoleh error 0.33% dan pengaturan kecepatan kertas
diperoleh error 0%. Persentase kesalahan diperoleh dari faktor toleransi komponen dan
keterbatasan program yang dipergunakan. Semakin kecil toleransi komponen, maka hasil
yang didapatkan akan semakin mendekati nilai sebenarnya. Dalam “Pedoman Pengujian dan
Kalibrasi Alat Kesehatan” yang diterbitkan oleh DEPKES RI tahun 2001, batas maksimal
dalam toleransi kesalahan BPM dan sensitifitas adalah ±5%, sedangkan untuk kecepatan
adalah ±2%. Error pada masing-masing parameter masih diijinkan untuk digunakan karena
masih kurang dari batas toleransi. Dari hasil yang diperoleh, maka alat elektrokardiograf
EKG dapat dibuat dengan 12 lead meliputi sadapan ekstremitas dan sadapan prekordial
sehingga mempermudah operator untuk mendiagnosa kelainan jantung pasien.
v
ABSTRACT
vi
LAPORAN TUGAS AKHIR
ELEKTROKARDIOGRAF (EKG) 12 LEAD TAMPIL PC
(BIDANG FRONTAL)
Oleh:
DWIKY WICAKSONO
NIM. P27 838 013 057
vii
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Jurusan Teknik Elektromedik
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
Ketua,
ii
viii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI PRAKTIK
1. Ketua Penguji
Nama : Dr. Endro Yulianto, ST., MT.
NIP : 197607172001 12 1005
2. Anggota Penguji I
Nama : Syaifudin, ST., MT.
NIP : 19740801 200112 1 003
3. Anggota Penguji II
Nama : Hj. Her Gumiwang Ariswati, ST., MT.
NIP : 1959112819840 12 001
ix iii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI TEORI
1. Ketua Penguji
Nama : Dr. Endro Yulianto, ST., MT.
NIP : 197607172001 12 1 005
2. Anggota Penguji I
Nama : Dr. Ir. H. Bambang Guruh I., AIM, MM.
NIP : 19580109 198010 1 001
3. Anggota Penguji II
Nama : Tri Bowo Indrato, ST., MT.
NIP : 19581118 198503 1 002
x iv
ABSTRAK
Tes non-invasif yang digunakan untuk mencerminkan kondisi jantung yang mendasarinya
dengan mengukur aktivitas listrik jantung dapat dipelajari dengan mencari pola karakteristik
pada EKG. Oleh karena itu, diperlukan alat untuk mengetahui bagian penting dari evaluasi
awal pasien yang diduga memiliki masalah jantung yang terkait. Dengan jenis penelitian
After Only Design, menggunakan alat ukur Osiloskop dan Elektrokardiograf pabrik, hasil
rata-rata pengukuran EKG sebanyak 5 kali menggunakan phantom pada BPM diperoleh
error 0.4%, pengaturan sensitifitas diperoleh error 0.33% dan pengaturan kecepatan kertas
diperoleh error 0%. Persentase kesalahan diperoleh dari faktor toleransi komponen dan
keterbatasan program yang dipergunakan. Menurut “Pedoman Pengujian dan Kalibrasi Alat
Kesehatan” DEPKES RI tahun 2001, batas maksimal dalam toleransi kesalahan BPM dan
sensitifitas adalah ±5%, sedangkan untuk kecepatan kertas adalah ±2%. Error pada masing-
masing parameter masih diijinkan untuk digunakan karena masih kurang dari batas
toleransi. Dari hasil yang diperoleh, maka alat EKG dapat dibuat dengan 12 lead meliputi
sadapan ekstremitas dan sadapan prekordial sehingga mempermudah operator untuk
mendiagnosa kelainan jantung pasien.
xi v
ABSTRACT
Non-invasive test that is used to reflect underlying heart conditions by measuring the
electrical activity of the heart can be learned by looking for a characteristic pattern in the
ECG. Therefore, it’s needed an equipment to find out the essential part of the initial
evaluation of patients suspected of having heart related problems. With After Only Design
research type, using an Oscilloscope and Electrocardiograph factory as measuring
instrument, the average yield of ECG measurements 5 times using a phantom on BPM
gained 0.4% error, sensitivity settings error obtained 0:33% and paper speed setting
obtained error 0%. The percentage of error is obtained from the tolerance factor and
limitations program components are used. According to the “Pedoman Pengujian dan
Kalibrasi Alat Kesehatan” DEPKES RI in 2001, the maximum limit in BPM fault tolerance
and sensitivity is ± 5%, while for the paper speed is ± 2%. Error on each of the parameters
is still allowed to be used because it is still less than the limit of tolerance. From the results
obtained, the ECG can be made with 12 lead covering limb lead and the precordial leads
making it easier for operators to diagnose abnormalities of the heart patients.
xii
vi