Anda di halaman 1dari 28

PERANCANGAN PLASMA EXTRACTOR DILENGKAPI

SISTEM KEAMANAN OTOMATIS BERBASIS


MIKROKONTROLLER ATMEGA328P

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Irvan Eko Kris Maryanto

20173010049

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTROMEDIK


PROGRAM VOKASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2019
PERANCANGAN PLASMA EXTRACTOR DILENGKAPI
SISTEM KEAMANAN OTOMATIS BERBASIS
MIKROKONTROLLER ATMEGA328P

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Program Vokas Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk


Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)
Program Studi D3 Teknik Elektromedik

Irvan Eko Kris Maryanto

20173010049

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTROMEDIK


PROGRAM VOKASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2019
PROPOSAL TUGAS AKHIR

PERANCANGAN PLASMA EXTRACTOR DILENGKAPI


SISTEM KEAMANAN OTOMATIS BERBASIS
MIKROKONTROLLER ATMEGA328P

Dipersiapkan dan disusun oleh

Irvan Eko Kris Maryanto


20173010049

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji


Pada tanggal:

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Meilia Safitri, S.T., M.Eng. Brama Sakti Handoko, S.T.


NIK. 19900512201604183015 NIP. 198410012011011002

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Elektromedik

MeiliaSafitri, S.T., M.Eng.


NIK. 19900512201604183015

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL TUGAS AKHIR....................................ii


DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL.....................................................................................................v
ABSTRAK..............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Batasan Masalah........................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................................3
1.5 Manfaat......................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
2.1 Penelitian Terdahulu..................................................................................4
2.2 Landasan Teori..........................................................................................5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................11
3.1 Persiapan Alat..........................................................................................11
3.2 Diagram Blok Sistem..............................................................................12
3.3 Diagram Mekanik....................................................................................13
3.4 Diagram Alir Proses................................................................................14
3.5 Implementasi Perangkat Keras................................................................15
3.6 Gantt Chart Penelitian.............................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................20

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Plasma Extractor Device..................................................................6


Gambar 2.2 Bagian Penyusun Darah.......................................................................7
Gambar 2.3 Arduino Uno.........................................................................................7
Gambar 2.4 Konfigurasi PIN ATMega 328P...........................................................8
Gambar 2.5 Motor Power Window........................................................................10
Gambar 2.6 Modul Sensor IR dan Photodiode......................................................10
Gambar 3.1 Blok Diagram Perancangan Plasma Extractor............................12
Gambar 3.2 Diagram Mekanik Plasma Extractor..................................................13
Gambar 3.3 Diagram Alir Perancangan Plasma Extractor.....................................14
Gambar 3.4 Skematik Rangkaian Alat Keseluruhan..............................................15
Gambar 3.5 Skematik Rangkaian Minimum System ATMega 328P.....................16
Gambar 3.6 Skematik Rangkaian Driver Motor....................................................16
Gambar 3.7 Sensor IR dan Photodioda..................................................................17
Gambar 3.8 Skematik Rangkaian Power Supply...................................................18

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Spesifikasi Board Arduino.......................................................................8


Tabel 3.1 Daftar peralatan yang digunakan untuk proses perancangan alat..........11
Tabel 3. 2 Daftar bahan yang digunakan proses perancangan alat.........................11
Tabel 3. 3 Gantt Chart Proses Penelitian................................................................18

v
PERANCANGAN PLASMA EXTRACTOR DILENGKAPI SISTEM
KEAMANAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER
ATMEGA328P

Irvan Eko Kris Maryanto[1], Meilia Saftri[2], Brama Sakti Handoko[3].


Program Studi D3 Teknik Elektromedik Program Vokasi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jln. Brawijaya, Kasihan, Bantul-DIY, Indonesia 555185
Telp. (0274) 387656, Fax (0274) 387646
Email: irvan.eko.d317@mail.umy.ac.id

ABSTRAK
Darah menjadi kebutuhan yang vital bagi tubuh manusia. Salah satu
pemanfaatan darah pada manusia yaitu proses transfusi darah. Transfusi darah
merupakan proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu orang
ke sistem peredaran orang lainnya guna memberikan pertolongan akibat
kebutuhan darah yang dalam jumlah besar. Pada PMI (Palang Merah
Indonesia) darah yang berasal dari pasien harus dipisahkan dalam
pengolahannya antara plasma darah, whole blood dan komponen darah
lainnya melalui sebuah alat yang disebut plasma extractor.
Plasma Extractor merupakan suatu alat penunjang laboratorium yang
berfungsi untuk membantu proses pemisahan plasma darah dengan komponen
darah lain dengan cara menggerakan sebuah penampang yang digerakkan oleh
sebuah motor lalu motor tersebut bekerja menekan kantong darah sehingga
kandungan plasma dapat terekstrak keluar dari dalam kantong darah.
Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka
dalam penelitian ini peneliti menggunakan alur penelitian yang meliputi:
Study Literatur, Perancangan Alat, Pengambilan Data dan Membuat
Kesimpulan.

Kata Kunci : Transfusi darah, plasma darah, Plasma Extractor

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Darah menjadi prioritas penting sebagai bagian penunjang hidup dari
manusia. Berdasarakan perhitungan WHO kebutuhan darah 2% dari jumlah
penduduk atau secara nasional 5,2 juta kantong darah dibutuhkan Indonesia
setiap tahunnya[1]. Salah satu pemanfaatan darah yang sering ditemui di
dalam kehidupan masyarakat adalah transfusi darah. Transfusi darah
merupakan proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu
orang ke sistem peredaran orang lainnya. Proses transfusi darah biasanya
dilakukan pada seseorang yang membutuhkan darah dalam jumlah besar
dikarenakan akibat kecelakaan atau suatu penyakit tertentu[2].

Darah yang akan ditransfusikan kepada pasien harus melalui beberapa


proses penanganan dan pemeriksaan untuk menjamin kualitas serta keamanan
terbebas dari penyakit. Salah satu proses penanganan pada darah yaitu
pemisahan yang bertujuan untuk memisahkan komponen darah menjadi sel
darah merah, trombosit, frozen plasma, anti hemofili dan plasma darah untuk
kemudian ditempatkan pada kantong darah yang berbeda.

Alat yang digunakan sebagai media pemisahan antara darah dengan


plasma darah disebut plasma extractor. Keberadaan plasma extractor menjadi
salah satu alat penunjang yang harus tersedia di Laboratorium PMI (Palang
Merah Indonesia). Jumlah PMI (PalangMerah Indonesia) sampai saat ini
terdapat 34 PMI Daerah (tingkat provinsi) dan sekitar 408 PMI Cabang
(tingkat kota/kabupaten) di seluruh Indonesia. Seiring dengan banyaknya
jumlah PMI di Indonesia, kebutuhan plasma extractor menjadi sangat penting
guna mempercepat penanganan darah agar berjalan efektif dan efisien[3].

Keberadaan plasma extractor pada Laboratorium PMI (PalangMerah


Indonesia) rata-rata masih menggunakan sistem manual yang tidak disertai
kelengkapan berupa sistem keamanan otomatis yang menginstruksikan alat

1
2

untuk berhenti apabila plasma darah sudah terekstrak keluar. Hal tersebut
berpotensi menimbulkan kesalahan apabila sel darah merah ikut terbawa dan
tercampur dengan plasma selama proses pemisahan berlangsung. Dengan
kondisi tersebut akan mempersulit analis laboratorium saat melakukan proses
pemisahan darah, terlebih lagi jumlah darah yang dipisahkan dalam skala yang
banyak.

Dibutuhkan peralatan pemisah darah (plasma extractor ) yang mempunyai


sistem keamanan otomatis dengan biaya yang ekonomis, serta mudah dalam
pengaplikasiannya. Hal tersebut untuk mempermudah analis laboratorium
dalam melakukan proses pemisahan darah, sehingga analis laboratorium tidak
perlu mengawasi dan menunggu proses pemisahan yang sedang berlangsung
satu persatu kantong darah serta meminimalisir masuknya sel darah merah ke
dalam kantong plasma.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang berada di lapangan
yaitu masih tingginya penggunaan alat plasma extractor jenis manual yang
tidak disertai sistem keamanan otomatis sehingga mengakibatkan pada saat
kandungan plasma pada darah terekstrak keluar alat terus bekerja dan
mengakibatkan kandungan plasma dan komponen darah lainnya akan
tercampur kembali. Masalah ini menyebabkan proses pemisahan tidak berjalan
dengan efisien dan membuang banyak waktu dikarenakan analis laboratorium
terus mengawasi proses pemisahan pada alat.

1.3 Batasan Masalah


Dengan segala keterbatasan dan kekurangan, Perancangan Plasma
Extractor Dilengkapi Sistem Keamanan Otomatis Berbasis Mikrokontroller
ATMega328P yang di realisasikan penulis memiliki batasan sebagai berikut:

1) Sistem keamanan otomatis yang di dibuat menggunakan sensor


Infrared dan Photodiode
2) Sistem pergerakan penampang menggunakan motor DC
3

3) Modul Minimum System yang digunakan terdiri dari IC ATMega 328P


4) Proses pemisahan darah hanya bisa running satu kantong darah saja,
tidak bisa lebih dari satu.

1.4 Tujuan Penelitian


1) Tujuan Umum
Dikembangkannya alat plasma extractor dengan system safety
automatic berbasis mikrokontroller ATMega 328P
2) Tujuan Khusus
Untuk dapat mencapai tujuan umum Perancangan Plasma Extractor
Dilengkapi Sistem Keamanan Otomatis Berbasis Mikrokontroller
ATMega328P, maka tahap yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Membuat rangkaian minimum system ATMega 328P
b. Membuat rangkaian sensor infrared dan photodiode
c. Membuat rangkaian power supply
d. Membuat rangkaian driver motor

1.5 Manfaat
1) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat meningkatkan wawasan keilmuan
mahasiswa teknik elektromedik mengenai peralatan laboratorium
khususnya alat pemisah darah (plasma extractor).
2) Manfaat Praktis
Diharapkan melalui hasil penelitian ini dapat membantu proses
penanganan pemisahan darah yang terdapat pada laboratorium PMI
(Palang Merah Indonesia) dengan menggunakan plasma extractor yang
sudah dilengkapi dengan system safety automatic sehingga analis
laboratorium dapat bekerja efektif dan efisien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu


Berdasarkan penelitian yang dilakukan KUSHON, U.S. Patent Application
No 15/345,079 yang berjudul “Plasma extraction device”. Penelitian ini
menghasilkan suatu alat ekstraksi plasma yang menggunakan metode
pemisahan plasma terdiri dari probe penyerap yang menusuk volume sampel
cairan dari plasma. Hasil penelitian ini didapatkan sebuah alat pemisah plasma
darah yang menggunakan perangkat jarum untuk proses penyerapan cairan.
Kelebihan dari penelitian ini adalah kandungan plasma yang dipisahkan dapat
terekstrak dikarenakan proses penyerapan menggunakan jarum. Sedangkan
kelemahan pada alat ini pemakaian jarum dapat menyebabkan resiko
kecelakaan tertusuk ataupun tersentuhnya jarum dengan kulit analis
laboratorium[4].
Penelitian lainnya dilakukan oleh ADELL, Sergi Roura; VILELLA,
Miquel Faba; BONHORA, Jordi Boira U.S. Patent No 8,690,011 yang
berjudul Device for emptying a blood product bag. Penelitian ini menciptakan
alat untuk menghilangkan produk beku (darah atau produk senyawa lainnya)
dari sebuah wadah plastik yang fleksibel. Tujuan dari pembuatan alat ini
ditujukan untuk memisahkan darah menjadi berbagai komponen, seperti
plasma, sel darah merah dan trombosit. Komponen-komponen ini secara
konvensional disimpan dalam plastik tas yang selanjutnya dibekukan untuk
menjaga kondisi darah tersebut.
Metode penelitian yang digunakan mulai dari membuat potongan heliks di
sepanjang seluruh tas. Selanjutnya, tas dilewatkan di antara dua gulungan
untuk mengeluarkan plasma beku dari tas ini. Ketika terjadi penekanan pada
tas, pertama di satu ujung dan selanjutnya di sepanjang seluruh tas, dapat
digunakan untuk mengekstraksi komponen darah tersebut yang dibekukan.
Hasil dari penelitian ini adalah telah diciptakan sebuah alat yang berfungsi
untuk mengosongkan atau megesktrak komponen darah. Kelemahan pada alat
ini adalah banyak parameter komponen darah yang dipisahkan sehingga pada

4
5

proses pemisahan plasma membutuhkan waktu yang cukup lama akibatnya


mengurangi efektifitas dan efisiensi pekerjaan. Serta pada alat ini belum
terdapat sistem safety apabila cairan plasma yang diekstrak sudah habis alat
masih terus berjalan sehingga komponen yang lain ikut serta terekstrak[5].
Setelah melihat beberapa pemaparan yang ada, maka penulis mencoba
untuk membuat “Plasma Extractor Yang Sudah Dilengkapi Dengan System
Safety Automatic”. Dimana penggunaan pada rancangan alat ini dapat
bermanfaat dalam meminimalisir kesalahan dan memaksimalkan efektifitas
dan efisiensi pekerjaan.

2.2 Landasan Teori


2.1.1 Plasma Extractor
Plasma extractor berfungsi sebagai alat pemisah komponen
darah (plasma), dimana plasma yang masih tercampur dengan
komponen lain (whole blood) ditekan atau dilakukan sebuah
pressure agar teresktrak keluar dan akan mengalir ke kantong
komponen darah lain. Sehingga komponen darah yang sudah
terpisah atau dipetakan berdasarkan jenisnya segera didonorkan
kepada pasien yang membutuhkan transfusi dengan kebutuhan
komponen darah tertentu.
Plasma extractor pertama kali diciptakan oleh Robert E.
Barbour, Jr., 1981, United States Patent 4,284,209. Pada penelitian
ini metode kerja yang diterapkan menggunakan sebuah penampang
manual dengan prinsip kerja menjepit suatu objek yang berupa
kantong darah dengan menggunakan gaya pegas dari sebuah
spring. Melalui proses jepitan tersebut kantong darah yang berisi
plasma dan komponen darah lain akan tertekan oleh penampang
sehingga kandungan plasma yang terdapat dalam kantong darah
akan terekstrak keluar[6], [7].
Plasma extractor secara umum terdiri dari beberapa bagian
penyusun seperti spring (pegas), penampang, tuas pegangan dan
6

bagian penyusun lain. Gambar 2.1 berikut merupakan bentuk fisik


dari alat plasma extractor.

Gambar 2.1 Plasma Extractor Device

2.1.2 Plasma Darah


Darah terbagi atas dua bagian, yaitu cairan dan seluler. Bagian
cairan dikenal sebagai plasma darah yang merupakan penyusun
55% dari total volume darah dan sisanya terdiri dari komponen
seluler atau berbentuk sebuah elemen. Pada darah yang telah
disentrifugasi, terdapat sebuah 3 (tiga) bagian, yaitu lapisan bawah
berwarna merah karena mengandung sel darah merah (eritrosit)
dengan kadar 45%, lapisan tengah berupa band putih (buffy coat)
yang terdiri dari sel darah putih (leukosit) dan bagian trombosit
dengan kadar < 1%, serta lapisan atas berupa cairan berwarna
kekuningan yang mengandung plasma darah sekitar 55%.
Plasma darah merupakan medium pada proses ekskresi.
Plasma darah mengandung berbagai komponen, yaitu: 91% air, 7%
protein darah (fibrinogen, albumin, globulin) dan 2% yang meliputi
nutrisi (asam amino, lemak dan gula), hormon (insulin,
eritropoietin). [8], [9].
Secara umum bagian penyusun darah dapat dilihat pada
Gambar 2.2 berikut.
7

Gambar 2.2 Bagian Penyusun Darah

2.1.3 Arduino IDE


Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis
ATmega328P (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital
dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM
dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack
power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung
mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya
menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan
menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-
DC atau baterai untuk menjalankannya[10].
Bentuk fisik minimum system Arduino Uno dapat dilihat pada
Gambar 2.3 berikut.

Gambar 2.3 Arduino Uno


Spesifikasi board Arduino Uno dapat dilihat pada Tabel 2,1
berikut.
Tabel 2.1 Spesifikasi Board Arduino
8

Mikrokontroller ATMega 328P


Operating Voltage 5V
Input Voltage (Recommended) 7-12V
Digital I/O Pin 14 (Setiap 6 Pin digunakan
PWM Input)
PWM Digital I/O Pin 6
Analog Input Pin 6
Clock Speed 16 MHz
DC Current per I/O Pin 20 mA

2.2.1 ATMega 328P


ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit.
ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC,
dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT
tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital. Konfigurasi
Pin Atmega 328P dapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut.

Gambar 2.4 Konfigurasi PIN ATMega 328P

ATMega328 adalah mikrokontroler keluaran dari atmel yang


mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer)
yang mana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada
arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer).
Mikrokontroler ini memiliki beberapa fitur antara lain:
9

a) Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable


Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat
penyimpanan data semi permanen karena EEPROM tetap
dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.
b) Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar
2KB. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6
diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output. 32 x 8-
bit register serba guna.
c) Dengan clock 16 MHz kecepatan mencapai 16 MIPS. 32
KB Flash memory dan pada arduino
memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash
memori sebagai bootloader.
d) Sebanyak 130 macam instruksi yang hampir semuanya
dieksekusi dalam satu siklus clock

2.2.2 Motor Power Window


Motor power window merupakan sebuah perangkat pengendali
yang biasanya digunakan untuk penggerak sistem buka tutup kaca
mobil. Motor power window adalah jenis motor DC yang bekerja
pada tegangan DC atau searah dengan rentang nilai tertentu.
Prinsip kerja motor power window adalah ketika arus listrik DC
mengalir melalui kumparan dalam medan magnet, gaya magnet
menghasilkan torsi yang akan memutar motor. Perputaran motor
memiliki dua jenis arah yang berbeda yaitu putaran searah jarum
jam (Clock Wise) dan berlawanan arah jarum jam (Counter Clock
Wise).[11], [12]. Bentuk fisik dari motor power window dapat
dilihat pada Gambar 2.5 berikut.
10

Gambar 2.5 Motor Power Window

2.2.3 Modul Sensor IR (Infrared) dan Photodiode


Modul sensor IR (Infrared) terdiri dari sebuah IR LED dan
Photodiode, pasangan ini disebut IR pair atau photo coupler.
Prinsip kerja dari sensor IR yaitu, di mana LED IR memancarkan
radiasi IR dengan panjang gelombang (700nm – 1mm) dan
photodiode sebagai komponen penerima pancaran cahaya IR. Hasil
serapan yang diterima photodioda akan dikonversikan menjadi arus
yang besarnya sebanding dengan kadar pancaran warna dasar
cahaya yang menimpanya. Arus ini kemudian dikonversikan
menjadi sebuah sinyal masukan yang sebanding dengan besarnya
arus yang telah diterima. Kemudian data berupa sinyal tersebut
akan dikirimkan ke mikrokontroler untuk dilakukan pemrosesan.
Saat kondisi tidak terkena cahaya, photodioda tidak dapat
menghasilkan arus listrik[13], [14], [15]. Bentuk sensor IR dan
photodiode yang diimplementasikan pada rancangan alat dapat
dilihat pada Gambar 2.6 berikut.

Gambar 2.6 Modul Sensor IR dan Photodiode


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Persiapan Alat


Dalam melakukan proses perancangan alat, peneliti menyusun daftar
peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan penelitian.
Persiapan peralatan dan bahan yang digunakan untuk proses perancangan,
desain, dan pengujian alat terdiri dari sebagai berikut:

3.1.1 Alat
Tabel 3.1 Daftar peralatan yang digunakan untuk proses perancangan
alat.

No. Nama Alat Jumlah


1. Personal Computer 1
2. Seperangkat Toolset 1
3. Bor 1
4. Gerinda 1
5. Multimeter 1

3.1.2 Bahan
Tabel 3. 2 Daftar bahan yang digunakan proses perancangan alat

No. Nama Alat Jumlah


1. PCB Opsional
2. Acrilix/Plat Besi Opsional
3. Motor DC 1
4. Push Button 2
5. Modul Sensor IR dan Photodiode 1
6. Relay DC 1
7. Buzzer 1
8. Blood bank Opsional
9. Minimum System Arduino ATMega 1
328P
10. Push Button 2
11. Kabel Konektor Opsional
12. Transistor 1
13. Resistor Opsional
14. Pelarut PCB Opsional

11
12

3.2 Diagram Blok Sistem


Plasma extractor terdiri dari beberapa bagian rangkaian yang saling
terintegrasi, mekanisme prinsip kerja dari rangkaian tersebut secara umum
dapat digambarkan pada Gambar 3.1 diagram blok sistem berikut:

Gambar 3. 1 Blok Diagram Perancangan Plasma Extractor


Penjelasan Blok Diagram:
Berdasarkan gambar diatas sumber tegangan yang digunakan pada alat
berasal dari sebuah power supply dengan nilai tegangan tertentu yang
didistribusikanpadatiapmasing-masing blok rangkaian. Bagian pemroses data
dikerjakan oleh sebuah rangkaian mikrokontroller yang terdiri dari chip
ATMega 328P yang deprogram menggunakan software Arduino IDE.
Mikrokontroller akan memproses semua data atau perintah yang berasal dari
sebuah button, sensor infrared dan photodiode. Sensor infrared akan
memancarkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada sebuah pipa
selang tempat keluarnya plasma darah. Pancaran tersebut akan diserap oleh
sebuah photodiode yang akan mengkonversi nilai serapan tersebut menjadi
keluaran berupa nilai tegangan.
13

Pada saat nilai serapan yang diterima terukur didalam range yang telah
ditentukan, mikrokontroller akan menghidupkan motor yang menggerakkan
sebuah penampang yang berfungsi untuk menekan plasma keluar dari
kantong darah. Kemudian jika nilai serapan sudah menyimpang dari range
yang ditentukan, sensor akan memberi perintah pada mikrokontroller untuk
memberhentikan motor dan membunyikian sebuah proses yang menandakan
proses pemisahan plasma telah berhenti. Tombol Emergency Stop berfungsi
sebagai memberikan perintah ke mikrokontroller untuk memberhentikan
motor apabila terjadi kesalahan atau kegagalan pembacaan sensor.

3.3 Diagram Mekanik


Berikut merupakan diagram mekanik alat yang dirancang oleh penulis,
secara umum dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut:

Gambar 3.2 Diagram Mekanik Plasma Extractor


Keterangan:

1) Modul Sensor IR dan Photodiode


2) Acrilix/Besi Penampang
3) Motor DC
4) Push Button Emergency Stop
5) Push Button Start
14

3.4 Diagram Alir Proses

Proses prinsip kerja dari perancangan alat dapat digambarkan melalui


diagram alir pada Gambar 3.3 berikut:

Gambar 3.3 Diagram Alir Perancangan Plasma Extractor


Berdasarkan diagram alir diatas, prinsip kerja alat dimulai pada saat alat
dihidupkan melakukan inisialisasi program untuk menyiapkan proses
pembacaan sensor. Ketika tombol start ditekan motor bekerja dan alat
menjalankan proses ekstrak/pemisahan plasma. Motor akan berhenti pada saat
15

proses running selesai dan tombol stop ditekan. Buzzer akan berbunyi sebagai
indikator yang menandakan proses running selesai.

3.5 Implementasi Perangkat Keras


Pada proses perancangan alat, peneliti membuat sebuah skematik yang
terdiri dari gabungan rangkaian elektronika yang saling terintegrasi.
Keseluruhan skematik dari rangkaian elektronika tersebut secara langsung
dapat dilihat pada Gambar 3.4 berikut

Gambar 3.4 Skematik Rangkaian Alat Keseluruhan

3.5.1 Rangkaian Minimum System ATMega 328P


Rangkaian minimum system berfungsi sebagai otak
pemroses dari semua data yang masuk dari sensor. Jenis IC yang
digunakan pada rangkaian minimum system alat adalah IC
ATMega 328P dengan setting pemrograman Arduino IDE.
Skematik rangkaian minimum system ATMega 328P dapat
dilihat pada Gambar 3.5 berikut.
16

Gambar 3.5 Skematik Rangkaian Minimum System ATMega


328P

3.5.2 Rangkaian Driver Motor


Rangkaian driver motor berfungsi sebagai pengendali dari
motor DC. Pergerakan motor DC akan menarik sebuah
penampang yang berfungsi sebagai penekan kantong darah.
Tekanan pada kantong darah tersebut mengakibatkan plasma
yang terdapat dalam kantong akan terkestrak keluar sehingga
proses ekstrasi/pemisahan dapat dilakkan. Driver motor pada
alat terdiri dari sebuah komponen elektronika yaitu sebuah
transistor NPN dan relay DC 12V. Skematik rangkaian driver
motor dapat dilihat pada Gambar 3.6 berikut.

Gambar 3.6 Skematik Rangkaian Driver Motor


3.5.3 Sensor Infrared dan Photodioda
Sensor IR (Infrared) dan photodiode merupakan komponen
sensor dan sebuah detector yang berfungsi sebagai pembacaan
sebuah plasma yang melewati jalur pipa pada kantong darah
yang menjadi acuan sebagai pemantau atau sistem safety apabila
17

cairan plasma yang diekstrak keluar telah habis. Skematik dari


sensor IR dan photodiode dapat dilihat pada Gambar 3.7 berikut.

Gambar 3. 7 Sensor IR dan Photodioda

3.5.4 Pembahasan Rangkaian Power Supply


Rangkaian power supply memiliki fungsi yaitu sebagai
sumber daya pada semua rangkaian elektronika yang terdapat
pada alat. Pada perancangan alat power supply yang digunakan
terdiri dari keluaran positif dan negative. Rangkaian power
supply tersusun dari beberapa komponen elektronika seperti:
transformator, diode, kapasitor, transistor, IC regulator dan
komponen pendukung lain yang saling terintegrasi menjadi
sebuah rangkaian kompleks. Rangkaian power supply yang
dirancang oleh peneliti dapat dilihat pada Gambar 3.8 berikut.
18

Gambar 3.8 Skematik Rangkaian Power Supply

3.6 Gantt Chart Penelitian


Proses pengerjaan perancangan alat, dapat digambarkan pada Tabel 1.3
dibawah.

Tabel 3. 3 Gantt Chart Proses Penelitian

Septem Oktobe Nove Febru


Bulan Desember Januari Maret
ber r mber ari
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perancangan
Judul
Pengajuan
Dosen
Pembimbing
Pengajuan
Judul
Pengumuman
Judul dan
Dosen
Pembimbing
Pembuatan
Proposal
Seminar
Proposal
Pembuatan
Alat
Pengujian
dan
Pengambilan
19

Data
Analisis Data
Penulisan
KTI
Penyerahan
DAFTAR PUSTAKA

[1] Indriyani Astuti, “Kebutuhan Darah di Indonesia Belum Terpenuhi,” Media


Indonesia, 2019. [Online]. Available:
https://mediaindonesia.com/read/detail/242935-kebutuhan-darah-di-
indonesia-belum-terpenuhi.

[2] wikipedia, “Transfusi darah,” wikipedia, 2018. [Online]. Available:


https://id.wikipedia.org/wiki/Transfusi_darah.

[3] wikipedia, “Palang Merah Indonesia,” wikipedia, 2019. [Online]. Available:


https://id.wikipedia.org/wiki/Palang_Merah_Indonesia.

[4] G. Company and R. U. S. A. Data, “Patent Application Publication ( 10 )


Pub . No .: US 2017 / 0003257 A1,” vol. 1, no. 19, 2017.

[5] M. A. Saghiri, M. Lotfi, and H. Aghili, “United States Patent U S . Patent,”


United States Pat. U S, vol. 2, no. 12, 2014.

[6] M. F. O. R. Collecting, “U . S . Patent,” no. 19, 1976.

[7] Zamroni, “Mengetahui Proses Darah Donor Hingga diterima #DDD_6,” Mi


Community, 2017. [Online]. Available: https://c.mi.com/forum.php?
mod=viewthread&tid=572919&aid=1297805&from=album&page=1.
[Accessed: 01-Nov-2019].

[8] A. Darmawan and R. Irawan, “Mengenal CPOB Untuk Produk Darah,”


Medical, vol. 3, no. 2, pp. 111–118, 2015.

[9] wikipedia, “Plasma Darah,” wikipedia, 2018. [Online]. Available:


https://id.wikipedia.org/wiki/Plasma_darah. [Accessed: 10-Nov-2019].

[10] Anonim, “Pengertian Arduino Uno,” iLearningMedia, 2019. [Online].


Available: https://ilearning.me/sample-page-162/arduino/pengertian-
arduino-uno/. [Accessed: 01-Nov-2019].

[11] F. A. Triansyah, “No Title,” Catatan si Abang Ketos, 2014. .

20
[12] Otomotif Mobil, “Prinsip Kerja Motor DC atau Cara Kerja Motor Listrik
DC,” Otomotif Mobil, 2019. .

[13] P. Madona and C. Pratiwi, “Akuisisi Data Sinyal Photoplethysmograph


(PPG) Menggunakan Photodioda,” J. Elem., vol. 2, no. 2, pp. 33–42, 2016.

[14] M. dan N. Sari, “Alat Pembaca Golongan Darah dengan Output Suara dan
SMS,” Jupiter, vol. 9, no. October, pp. 35–45, 2017.

[15] M. A. Suhendra, “RANCANG BANGUN SISTEM KOTAK SAMPAH


BERHADIAH MENGGUNAKAN ARDUINO UNO DENGAN OUTPUT
SUARA DAN COKELAT BUTIR SEBAGAI HADIAH SECARA
OTOMATIS,” 2017.

21

Anda mungkin juga menyukai