Anda di halaman 1dari 20

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM:

KARTU SEHAT ELEKTRONIK NASIONAL (KARSENAL) : ALL-IN-ONE MEDICAL RECORD FOR INDONESIA

BIDANG KEGIATAN:

PKM-KC

Diusulkan oleh: Ketua Anggota : Hadratul Hairiyah / 1402009013 : Rizky Aini Zamzam / 1402009027 Muhammad Ikhsan Amadea / 1102009186 Dwi Sulistiyono / 1402012024 (Fak.Tek. Informasi 2009) (Fak.Tek. Informasi 2009) (Fak. Kedokteran 2009) (Fak.Tek. Informasi 2012)

UNIVERSITAS YARSI JAKARTA 2012

HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ iii DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... iv A. LATAR BELAKANG MASALAH .................................................................................... 1 B. PERUMUSAN MASALAH ............................................................................................... 2 C. TUJUAN ............................................................................................................................. 2 D. LUARAN YANG DIHARAPKAN .................................................................................... 2 E. KEGUNAAN ...................................................................................................................... 3 F. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................... 3 G. METODE PELAKSANAAN.............................................................................................. 7 H. JADWAL KEGIATAN ....................................................................................................... 8 I. RANCANGAN BIAYA...................................................................................................... 8 J. DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 9 K. LAMPIRAN ...................................................................................................................... 10 1. 2. 3. Biodata Ketua dan Anggota Kelompok.................................................................... 10 Biodata Dosen Pendamping ..................................................................................... 12 Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan ............................................. 15

ii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan Sistem All-in-one Electronic Medical Record ....................................................................................................... 5 Gambar 2. Gambaran Teknologi Kartu Sehat Elektronik Nasional (KarSENal) : All-in-one Electronic Medical Record for Indonesia ............................................................. 15

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penyebaran smart card di beberapa Negara ................................................................. 6 Tabel 2. Jadwal kegiatan PKM................................................................................................... 8 Tabel 3. Rekapitulasi anggaran kegiatan PKM .......................................................................... 8

iv

A. LATAR BELAKANG MASALAH Ilmu kedokteran dan teknologi berkembang dengan pesat, keadaan sosial ekonomi dan pendidikan pun meningkat. Hal ini mengakibatkan penilaian masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan turut meningkat. Rekam medis yang baik dan lengkap adalah parameter yang sangat berpengaruh dalam mutu pelayanan kesehatan. Beberapa pelayanan kesehatan di Indonesia telah melakukan pencatatan medis pasien dengan media elektronik yaitu penyimpanan dengan menggunakan database. Namun, data-data pasien tersebut tersimpan hanya di satu pelayanan kesehatan saja. Dapat diartikan bahwa, ketika pasien mengunjungi pelayanan kesehatan lainnya, pasien tersebut tidak dapat mengakses riwayat medisnya dari pelayanan kesehatan sebelumnya. Padahal, dalam menentukan pemberian penanganan medis yang sesuai faktor terbesarnya adalah dengan melihat riwayat penyakit dan riwayat penanganan medis yang pernah diberikan kepada pasien tersebut. Tercatat 387 kasus mal praktek medis di Indonesia, namun data yang secara valid sulit ditemukan (Lewoleba, 2008). Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan sebuah sistem rekam medis tersentral atau terintegrasi yang dapat digunakan oleh lebih dari satu pelayanan kesehatan. Rekam medis elektronik tersentral dengan menggunakan media database saja sudah memungkinkan untuk melakukan pertukaran data dari pelayanan kesehatan satu dengan yang lainnya. Tetapi, menurut Permenkes No.749a tahun 1989 tentang rekam medis, disebutkan bahwa rekam medis wajib dijaga kerahasiaannya (Menteri Kesehatan RI, 1989). Sehingga, pertukaran data rekam medis pasien dengan mengakses database sentral memerlukan kunci khusus untuk dapat mengakses rekam medis pasien tersebut. Sehingga, orang yang tidak berkepentingan tidak dapat mengakses data rekam medis pasien tersebut. Smart Card adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk menjadi kunci unik identitas pasien. Berdasarkan cara pengaksesannya, smart card terbagi atas dua tipe yaitu Contact dan Contactless. Smart card dengan tipe contactless umurnya lebih panjang dan kapasitas memorinya lebih besar dan variatif. Sedangkan, kartu dengan tipe contact umurnya relatif lebih pendek dan kapasitas memori relatif lebih sedikit dan kurang variatif.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas, tim pengusul mengajukan sebuah solusi sebagai bentuk pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih baik, yaitu dengan membuat, menggunakan, dan menerapkan prototipe sistem Kartu Sehat Elektronik Nasional (KarSENal) : All-In-One Medical Record for Indonesia yang akan mengurangi tingkat kesalahan dalam menentukan keputusan-keputusan berkaitan dengan tindakan medis yang akan diberikan kepada pasien dan menggunakan smartcard tipe contactless sebagai kunci unik dalam mengakses rekam medis pasien.

B. PERUMUSAN MASALAH Beberapa pelayanan kesehatan telah menggunakan sistem informasi rekam medis elektronik dengan menggunakan media database. Tetapi hingga saat ini sistem informasi rekam medis tersebut hanya digunakan pada satu pelayanan kesehatan saja, sehingga ketika pasien berobat ke pelayanan kesehatan lainnya, pasien tersebut tidak dapat mengakses rekam medis miliknya. Oleh karena itu, tim pengusul merumuskan permasalahanpermasalahan yang ada diantaranya : 1. Bagaimana membuat prototipe sistem informasi rekam medis elektronik yang tersentral All-In-One Medical Record for Indonesia - dengan menggunakan Kartu Sehat Elektronik Nasional (KarSENal) untuk beberapa rumah sakit yang ada di wilayah Jakarta Pusat sesuai

dengan pedoman dan petunjuk? 2. Bagaimana penerapan portal All-In-One Medical Record for Indonesia untuk beberapa rumah sakit di Jakarta Pusat? 3. Bagaimana keamanan All-In-One Medical Record for Indonesia dan keamanan rekam medis pasien yang hanya dapat diakses dengan Kartu Sehat Elektronik Nasional (KarSENal)? 4. Bagaimana menggunakan smartcard tipe contactless sebagai Kartu Sehat Elektronik Nasional (KarSENal) yang akan menjadi kunci unik untuk mengakses rekam medis pasien? C. TUJUAN Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan mengurangi kemungkinan terjadi kesalahan penanganan pasien dengan membuat,
menggunakan, serta menerapkan prototipe sistem rekam medis tersentral All-In-One Medical Record for Indonesia dan Kartu Sehat Elektronik Nasional (KarSENal) sebagai kunci uniknya

yang akan diterapkan di beberapa rumah sakit yang terdapat di wilayah Jakarta Pusat sebagai tahapan awal. D. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran kegiatan ini adalah prototipe sistem rekam medis tersentral All-In-One Medical
Record for Indonesia dan Kartu Sehat Elektronik Nasional (KarSENal) sebagai kunci uniknya

yang dapat menyimpan rekam medis pasien dan dapat digunakan oleh beberapa kesehatan. Sehingga, ketika pasien berobat di pelayanan berbeda yang telah menggunakan sistem rekam medis tersentral ini, petugas kesehatan akan dapat melihat riwayat medis pasien tersebut yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan mengenai penanganan medis yang akan diberikan.

E. KEGUNAAN Kegunaan yang dapat diambil dari teknologi Kartu Sehat Elektronik Nasional (KarSENal) : All-In-One Medical Record for Indonesia ini yaitu untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia. F. TINJAUAN PUSTAKA Sesuai dengan PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008, yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Menteri Kesehatan RI, 2008). Sedangkan menurut Edna K. Huffman dalam Sally (2008), yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang menyatakan siapa, apa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana pelayanan yang diperoleh seseorang pasien selama dirawat atau menjalani pengobatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 269/Menkes/Per/III/2008 pasal 3 dijelaskan bahwa isi rekam medis terbagi tiga, yaitu : rekam medis pasien rawat jalan, rekam medis pasien inap dan rekam medis pasien gawat darurat. Dalam dokumen manual rekam medis, konsil kedokteran Indonesia (2006) dijelaskan bahwa rekam medis bisa dimanfaatkan untuk pengobatan pasien, peningkatan kualitas pelayanan, pendidikan dan penelitian, perhitungan pembiayaan, statistik kesehatan, dan pembuktian masalah hukum, disiplin dan etik. Sugianto dan Pratama (2011) menyebutkan bahwa salah satu peranan kecil teknologi informasi dalam tindakan pencegahan medical error, yakni dengan melakukan pengaturan rekam medis pada suatu sistem aplikasi manajemen rekam medis. Dengan adanya sistem aplikasi manajemen rekam medis, maka medical error dalam pengambilan keputusan oleh tenaga kesehatan dapat dikurangi karena setiap pengambilan keputusan akan berdasarkan rekam medis pasien yang telah ada. Sistem Informasi Rekam Medis/Rekam Medis Elektronik adalah bentuk elektronik dari rekam medis. Rekam medis elektronik atau yang dapat disebut dengan Electronic Medical Record (EMR) atau Electronic Health Record (EHR) telah didefinisikan oleh International Standard Organization (ISO). Dalam sebuah penelitian Zvrov (2009) menjelaskan pengertian EMR menurut ISO, yaitu gudang penyimpanan informasi mengenai status kesehatan mengenai keperawatan seseorang dalam bentuk processable komputer, disimpan, ditransmisikan dengan aman dan dapat digunakan oleh beberapa pengguna yang berwenang. Menurut organisasi Healthcare Information and Management System Society dalam Sugianto dan Pratama (2011), berdasarkan survey tahunan ke-18 yang diadakan pada tahun 2007, prioritas manfaat teknologi informasi yang paling tinggi adalah mengurangi medical error dan meningkatkan keamanan pasien (patient safety). Masih menurut survey tersebut,

salah satu aplikasi IT yang diprioritaskan paling tinggi untuk dibangun dalam mencapai teknologi informasi tersebut adalah Electronic Medical Record (EMR). Sugianto dan Pratama (2011), juga mengungkapkan bahwa implementasi EMR diluar negeri misalnya, adalah proyek EMR nasional yang diselenggarakan oleh National Health Services (NHS) di United Kingdom, yang tujuan utamanya adalah memiliki data rekam medis terpusat dari 60 juta pasien pada tahun 2010. Sedangkan di Amerika Serikat, EMR sendiri sedang mengalami proses adopsi yang menurut organisasi National Ambulatory Medical Care Survey (NAMCS) sudah sekitar 25% institusi kesehatan mengadopsi EMR yang sudah total atau sebagian beroperasi. Namun, dilaporkan hanya 9,3% dari porsi 25% ini yang memenuhi standard. Sebuah observasi yang dilakukan dalam penelitian mengenai Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses migrasi dari medical record menuju electronic medical record di rumah sakit yang dilakukan oleh Firdaus et al., (2011) di 3 (tiga) rumah sakit pemerintah dan 6 (enam) rumah sakit swasta yang tersebar di kota Bandung dan Jakarta ditemukan bahwa hampir semua rumah sakit khususnya pada unit rawat jalan menggunakan paper based medical record. Adapun 2 (dua) rumah sakit yaitu satu rumah sakit pemerintah di kota Jakarta dan satu rumah sakit swasta di kota Bandung sudah mulai mengimplementasikan electronic medical record baik dalam bentuk smart card maupun electronic medical record yang diadaptasi dari sebuah rancangan sistem informasi kesehatan yang masih didominasi peran manusia khususnya dalam proses input datanya. Medical record baik yang konvensional maupun elektronik memiliki tujuan untuk menjaga akurasi diagnosis dan treatment yang dilakukan terhadap pasien yang ujung pangkalnya adalah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan serta menjaga trust dari sisi pasien terhadap dokter khususnya maupun sarana layanan kesehatan pada umumnya (Barrows Jr. dan Clayton, 1996; Gagnon et al., 2010). Pengelolaan database pasien yang sangat detail, akurat dan selalu update dengan kondisi terakhir pasien yang bersangkutan dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya salah diagnosis, salah memberikan dosis obat maupun hal yang paling buruk yaitu terjadinya malpraktik (Chan et al., 2010; Jones dan Kessler, 2010). Manfaat rekam medis elektronik yang terintegrasi salah satunya yaitu menghasilkan catatan kesehatan yang lebih lengkap. Termasuk meningkatkan ketersediaan catatan medis pasien, ketersediaan data penelitian, dan laporan. Rekam medis elektronik yang terintegrasi memiliki aspek positif yaitu meningkatkan kinerja menjadi lebih cepat dan akurat (Jones dan Kessler, 2010). Sejauh ini pencatatan rekam medis di Indonesia masih sangat banyak yang dilakukan secara konvensional. Sedangkan kesalahan terbesar yang biasa ditemukan dari proses input data sebagian besar berasal dari faktor manusianya (Gallagher et al., 2006). Oleh karena itu, dibutuhkan sosialisasi dan pelatihan kepada petugas yang akan mengisi data rekam medis kedalam sistem. Karena jika petugas kesehatan salah dalam memasukan data, maka keluaran

yang dihasilkan tidak sesuai seperti yang diharapkan (Hairiyah et al., 2010). Petugas kesehatan yang berwenang untuk mengisikan catatan medis telah diatur dalam organisasi PORMIKI (Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia) (Ery, 2009). Selain petugas kesehatan yang terlibat dalam penerapan sistem ini, ada beberapa pihak yang terkait langsung dalam sistem ini, seperti : Dokter, dalam hal ini sebagai pengambil keputusan penanganan medis dan penanggung jawab data yang di-input-kan. Kepala Unit Kerja Rekam Medis, sebagai pengatur dan pembimbing staf/petugas pencatat rekam medis. Komite/Sub Komite/Panitia Rekam medis harus dibentuk untuk melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan rekam medis. Pimpinan Rumah Sakit, sebagai penyedia fasilitas unit rekam medis yang meliputi ruang, peralatan, dan tenaga yang memadai. Kementrian Kesehatan R.I., sebagai badan pengatur dan pengawas sistem. Kementrian Komunikasi dan Informasi R.I., sebagai badan pengatur dan pengelolaan arus informasi sistem.

Tidak hanya sumber daya manusia saja yang diperhatikan, kerjasama antara manajemen rumah sakit, komite medis, dan badan pengawas dalam mengadopsi sistem rekam medis elektronik pun mutlak diperlukan (Boy, 2009). Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pembangunan sistem All-In-One Medical Record for Indonesia pernah tim pengusul kemukakan dalam proposal PKM-GT tahun 2010 dapat dilihat pada Gambar 1 (Hairiyah et al., 2010).

Gambar 1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan Sistem All-in-one Electronic Medical Record

Informasi dalam rekam medis bersifat rahasia karena hal ini menjelaskan hubungan khusus antara pasien dan dokter yang wajib dilindungi sesuai dengan kode etik kedokteran

dan peraturan perundangan yang berlaku. Hal ini dijelaskan dalam Permenkes No.749a tahun 1989 tentang rekam medis, disebutkan bahwa (Menteri Kesehatan RI, 1989) : - Pasal 10 : Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan. Isi rekam medis milik pasien. - Pasal 11 : Rekam medis merupakan berkas yang wajib dijaga kerahasiaannya. - Pasal 12 : Pemaparan isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien. Pimpinan sarana pelayanan kesehatan dapat memaparkan isi rekam medis tanpa izin pasien berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Teknologi smart card menawarkan kemudahan dan keamanan penyimpanan data karena adanya mekanisme enkripsi data sebelum data tersebut disimpan didalam memori, serta adanya pin (kode rahasia) yang menjaga data tersebut agar tidak dibaca oleh pihak yang tidak berwenang. Keunggulan smart card dalam hal: kemudahan pengaksesan data, keamanan penyimpanan data, perlindungan data dari pihak-pihak yang tidak berwenang, serta fleksibilitas untuk dibawa dengan mudah dalam kegiatan sehari hari, telah mendorong penggunaan teknologi ini diterapkan disektor kesehatan untuk menyimpan data rekam medis pasien (Yefriadi dan Alfitri, 2010). Pengertian smart card menurut standar ISO/IEC 7816 dan ISO/IEC 14443 adalah kartu yang dapat melakukan banyak fungsi, seperti menyimpan data, membuat perhitungan, pengolahan data, mengelola file, dan menjalankan algoritma enkripsi. Beberapa negara di Eropa dan Asia telah menggunakan smartcard untuk kesehatan. Organisasi Health Insurance Portability and Accountability Act (HIPAA) di Amerika Serikat mendorong penggunaan smart card untuk meningkatkan keamanan sistem dan melindungi privasi pasien (Smart Card Alliance, 2003). Tabel 1 menunjukan jumlah penyebaran smartcard di beberapa negara (Smart Card Alliance, 2009).
Tabel 1. Penyebaran smart card di beberapa Negara

Smart card terbagi menjadi dua jenis, yaitu kontak (contact) dan nirkontak (contactless). Tim pengusul memilih menggunakan smart card dengan tipe contactless. Ada beberapa faktor yang mendasari penggunaan smart card jenis ini, yaitu: - Daya tahan yang tinggi karena letak chip yang terlindung dari kontak langsung dengan udara, air, dan zat lainnya yang bisa menyebabkan timbulnya karat. Terlebih lagi, Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis dengan kelembaban udara dan air yang tinggi. - Praktis dalam pembacaan data. - Data yang tersimpan dalam contactless smart card dapat dibaca oleh perangkat pembacanya dari jarak maksimal 10 cm dengan kecepatan transfer data mencapai 106-848 kbit/s tanpa harus memasukkannya ke dalam slot khusus. Kartu Cerdas Nirkontak (contactless smart card) adalah kartu cerdas yang menggunakan gelombang frekuensi radio (radio frequency/RF) dan dilengkapi dengan antena untuk melakukan komunikasi transaksi data. Penggunaan dan persyaratan teknis tentang penggunaan kartu cerdas nirkontak (contacless) telah dipublikasikan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (2012). Sehingga, jenis dan tipe kartu yang akan digunakan dalam kegiatan ini sesuai dengan pedoman tersebut. G. METODE PELAKSANAAN Pada pelaksanaan kegiatan ini terdapat beberapa tahapan yang perlu ditempuh, yaitu: 1. Tahap Studi Literatur Pada tahapan ini kami melakukan pengkajian dan meninjau beberapa sumber pustaka untuk menemukan standardisasi rekam medis yang sesuai untuk Indonesia. 2. Tahap Pengumpulan Data Pada tahapan ini kami akan melakukan pendataan data yang dibutuhkan, struktur data rekam medis, tipe data rekam medis. 3. Tahap Pengembangan Perangkat Lunak Pada tahap ini tim pengusul akan melaksanakan kegiatan pengembangan perangkat lunak 4. Tahap Evaluasi Pada tahap ini, tim akan menggabungkan beberapa data yang telah dikumpulkan, dan data tersebut akan dikelola. Sehingga dapat menghasilkan sistem rekam medis terpusat yang dapat digunakan untuk lebih dari satu pelayanan kesehatan.

H. JADWAL KEGIATAN Jadwal dari kegiatan PKM ini dapat digambarkan dalam timeline berikut (Tabel 2).
Tabel 2. Jadwal kegiatan PKM

No 1 2 3 4 5 6 I.

Kegiatan 1 Pembuatan proposal Studi literature Pengumpulan data Pengujian Pembuatan laporan akhir Publikasi 2

Bulan ke3

RANCANGAN BIAYA Rekapitulasi anggaran kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Rekapitulasi anggaran kegiatan PKM

No Jenis Pengeluaran 1 Biaya Operasional - Smart card reader - Smart card 100 pcs x Rp. 22.000,- Harddisk portable - Modem wireless - Langganan simcard unlimited dan bigspace (5 Bulan) - Biaya hosting web selama 1 tahun - Biaya domain - Biaya komunikasi - Biaya pengolahan data Subtotal 2 Biaya Perjalanan - Survei ke rumah sakit - Pengambilan data dan wawancara Subtotal 3 Biaya Administrasi, - ATK Kertas A4 3 Rim @ Rp. 38,000,Tinta Printer Hitam & Warna 3 x Re-fill @ 35,000 - Photo copy kuesioner 3 lembar x 300 kopi - Penggandaan Proposal untuk Rumah Sakit Subtotal Total

Jumlah Pengeluaran (Rp) 2.000.000,2.200.000,850.000,650.000,800.000,350.000,600.000,750.000,500.000,Rp. 8.700.000,1.200.000,1.800.000,Rp. 3.000.000,114.000,210.000,135.000,300,000,Rp. 759.000,Rp. 12.459.000,-

J.

DAFTAR PUSTAKA Barrows Jr., R.C., & Clayton, P.D., 1996. Privacy, Confidentially, and Electronic Medical Records, Journal of the American Medical Informatics Association Vol 3 Nomor 2 Boy S.S., 2009 Keselamatan dan Keamanan pada Rekam Medis Terkomputerisasi. hlm 10. Chan, K.S., Fowles J.B., Weiner J.P., 2010. Electronic Health Records and the Reliability and Validity of Quality Measures : A Review of the Literature, Medical Care Research and Review 67(5) 503-527 Ery R., 2009. Etika Profesi Perekam Medis & Informasi Kesehatan. Graha Ilmu. hlm 18-19 Firdaus O.M., Suryadi K., Samadhi A., Govindaraju R., 2011. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses migrasi dari medical record menuju electronic medical record di rumah sakit. Universitas Islam Indonesia. Diakses di http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/2194/2018 tanggal 18 Oktober 2012. Gagnon M.P., Desmartis M., Labrecque M., Lgar F., Lamothe L., Fortin J.P., Rancourt J.F., Duplantie J., 2010. Implementation of an Electronic Medical Record in Family Practice : A Case Study, Informatics in Primary Care 18:31-40 Hairiyah H., 2010. All-In-One Electronic Medical Record: Solusi Masa Depan Pelayanan Kesehatan Indonesia. Program Kreativitas Mahasiswa bidang Gagasan Tertulis. Gallagher T., Launder L., Jeffries B., Hunting Security Bugs. Microsoft Press. ISBN 0735621871 Jones, D.S., dan Kessler, H.B., 2010. Can Electronic Medical Records improve Quality? The Obama Administration Bets Yes, Journal of Health Care Compliance, JanuaryFebruary 2010. Kementrian Komunikasi dan Informatika R.I., 2012. Siaran Pers No. 14/PIH/KOMINFO/2/2012 tentang Uji Publik RPM Persyaratan Teknis Smard Card. Diakses dari http://m.kominfo.go.id/berita/detail/2484/Siaran+Pers+No.+14-PIHKOMINFO-2-2012+tentang+Uji+Publik+RPM+Persyaratan+Teknis+Smard+Card pada tanggal 29 Oktober 2012. Konsil Kedokteran Indonesia. 2006. Manual Rekam Medis. Jakarta. Konsil Kedokteran Indonesia. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 269/MENKES/PER/III/2008, Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Lewoleba K.K. 2008. Malpraktek dalam Pelayanan Kesehatan (Mal praktek Medis). Bina Widya Hlm 181-187. Diakses darihttp://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/19308181187.pdf pada tanggal 27 Oktober 2012. Menteri Kesehatan RI. 1989. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.749A/MENKES/PER/XII/1989. Jakarta. Smart Card Alliance, 2003. HIPAA Compliance and Smart Cards: Solutions to Privacy and Security Requirements, No. Publikasi : ID-03004. Diakses dari http://www.smartcardalliance.org/pages/publications-hipaa-report pada tanggal 28 Oktober 2012.

10

Smart Card Alliance. 2009. A Healthcare CFO's Guide to Smart Card Technology and Applications. A Smart Card Alliance Healthcare Council Publication. Publication Number: HCC-09001 diakses dari www.smartcardalliance.org pada tanggal 27 Oktober 2012. Sally T. Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medis. Universitas Indonesia. Diakses dari http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/122863-S-5414Analisis%20ketidaklengkapan-Literatur.pdf Yefriadi dan Alfitri N., 2010. Aplikasi Smart Card Untuk Electronic Record (EMR). Poli Rekayasa Vol 5, Nomor 2. ISSN : 1858-3709 Medical

Zvrov J., Hanzlek P., Nagy M., Pekov P., Zvra K., Seidl L., Bure V., ubrt D., Dostlov T., Seydlov M., 2009. Biomedical Informatics Research for Individualized Life-long Shared Healthcare. Biocybernetics and Biomedical Engineering Vol 29, Number 2, Hlm 3141. Diakses dari http://ibib.waw.pl/bbe/bbefulltext/BBE_29_2_031_FT.pdf tanggal 18 Oktober 2012. K. LAMPIRAN 1. Biodata Ketua dan Anggota Kelompok
Ketua Kelompok Nama : Hadratul Hairiyah NPM : 1402009013 Tempat, Tanggal lahir : Samarinda, 14 Februari 1992 Agama : Islam Alamat Rumah : Jl. Letjend Soeprapto No.121, Cempaka Putih, Jakarta Pusat No.Telp / HP : 081298607088 Alamat E-mail : shinee_hwa@yahoo.com Pendidikan Formal : Jenjang Institusi Tahun S1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas 2009 sekarang Teknologi Informasi, Universitas YARSI SMK SMK Negeri 7 Samarinda 2006 - 2009 Pengalaman Pembuatan / Pengembangan Sistem Informasi : - 2010 : Pengembangan Sistem Informasi SDM (Sumber Daya Manusia) dan DUPAK untuk Fakultas Teknologi Informasi Universitas Yarsi. Menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL. - 2011 : Pembuatan Sistem Informasi The Amazing Qurban (PKM-T, didanai DIKTI). Menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL. Publikasi : - PKM-GT All-in-one Electronic Medical Record sebagai ketua, didanai DIKTI (Team : M. Ikhsan Amadea-FK 2009, M. Fathurachman-FTI 2010) - PKM-T The Amazing Qurban sebagai anggota, didanai oleh DIKTI (Tim: Yurdhanita Andhini P., Ary Sukma M., Annisa Yunan, Dhiah Ayu R.). Jakarta, 25 Oktober 2012 (Hadratul Hairiyah)

11

Anggota I Nama NPM Tempat,Tanggal lahir Agama Alamat Rumah

: : : : :

No.Telp / HP : Alamat E-mail : Pendidikan Formal : Jenjang Institusi S1 Fakultas Teknologi Informasi, Universitas YARSI SMA SMA Dikantara

Rizky Aini Zamzam 1402009027 Ujung Pandang, 24 November 1991 Islam Jl. Kemang No.2 Rt.004 Rw.02 Kelurahan Suka Tani, Kecamatan Tapos, Depok, Jawa Barat, 16954. 081298410924 rizkyaini@yahoo.com Tahun 2009 sekarang 2006 - 2009

Pengalaman Organisasi : - Ketua Ekstra Kurikuler - Sekretaris OSIS SMA Dikantara - Anggota Kementrian Olahraga Senat Mahasiswa FTI Universitas YARSI - Anggota Divisi Kemahasiswaan Badan Pengawas Mahasiswa Jakarta, 25 Oktober 2012

(Rizky Aini Zamzam) Anggota II Nama : Muhammad Ikhsan Amadea NPM : 1102009186 Tempat,Tanggal lahir : Cilacap, 11 februari 1991 Agama : Islam Alamat Rumah : Jl. Plaju 4 no.38 Komperta Balongan. Indramayu. No.Telp / HP : 081324161004 Alamat E-mail : doctor_mikha99@hotmail.com Pendidikan Formal : Jenjang Institusi Tahun S1 Fakultas Kedokteran, Universitas YARSI 2009 sekarang SMA SMA Negeri 1 Cirebon 2006 - 2009 Pengalaman Organisasi : - Kep.bid.kepribadian &budi pekerti luhur OSIS SMA N 1 Cirebon - Senat FK Universitas Yarsi Dept.POSDM Jakarta, 25 Oktober 2012

(Muhammad Ikhsan Amadea)

12

Anggota III Nama : Dwi Sulistiyono NPM : 1402012024 Tempat / Tanggal lahir : Jakarta, 17 Desember 1993 Agama : Islam Alamat Rumah : Jl.Baru 2 RT 013/01 no 1A Cilincing, Jakarta Utara No.Telp / HP : 089630178122 Alamat E-mail : sulistyo.dwie@yahoo.co.id Pendidikan Formal : Jenjang Institusi Tahun S1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas 2012 sekarang Teknologi Informasi, Universitas YARSI SMA SMA Negeri 114 Jakarta 2009 - 2012 Pengalaman Organisasi : - Ketua MPK SMP Negeri 231 Jakarta - Wakil Ketua Osis SMA Negeri 114 Jakarta Jakarta, 25 Oktober 2012

(Dwi Sulistiyono)

2. Biodata Dosen Pendamping


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. a. Identitas Diri Nama Lengkap (dengan gelar) Jabatan Fungsional Jabatan Struktural NIP/NIK/Identitas lainnya NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Alamat Rumah Nomor Telepon/Faks/HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks Alamat e-mail Lulusan yang Telah Dihasilkan Mata Kuliah yang Diampu Herika Hayurani, M.Kom Asisten Ahli Wakil Dekan II 531141106018 0304048301 Jakarta, 4 April 1983 Komp. PU/P4S No.D1, Rt/Rw 011/007, Pondok Bambu, Jakarta Timur 13430 - / - / 0818150560 Menara YARSI, Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat 10510 (021) 4269301 / (021) 4269301 herika.hayurani@yarsi.ac.id S-1= 25 orang; S-2= - orang; S-3= - orang; 1. Algoritma dan Pemrograman 1 2. Algoritma dan Pemrograman 2 3. Pemrograman Berorientasi Obyek 4. Network Fundamentals (CCNA 1) 5. Routing Protocols and Concepts (CCNA 2) 6. Algoritma dan Struktur Data 7. Information Retrieval

13

b. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Thesis/Disertasi S-1 Universitas Indonesia Ilmu Komputer 2001 2005 Sistem Informasi Pengadaan Barang dan Jasa Universitas Indonesia Ir. Benny Nugroho S-2 Universitas Indonesia Magister Ilmu Komputer 2005 - 2008 Perolehan Informasi Lintas Bahasa Indonesia - Inggris Menggunakan Penerjemahan Transitif Mirna Adriani, Ph.D S-3 -

Nama Pembimbing/Promotor

c. Pengalaman Penelitian No 1. Tahun 2012 Pendanaan Sumber * Rancang Bangun Aplikasi YARSI Hibah Unggulan Perguruan HIV/AIDS Care Berbasis Mobile. Tinggi, Ditlitabmas DIKTI Tahun Pertama (Anggota Peneliti) (DIPA No.0546/02304.2.01/11/2012 Tanggal 09 Desember 2011) Analisis Spasiotemporal Kasus Hibah Unggulan Perguruan Malaria Dengan GPS (Studi Di Tinggi, Ditlitabmas DIKTI Punduh Pedada Kabupaten (DIPA No.0546/023Pesawaran Propinsi Lampung) 04.2.01/11/2012 Tanggal 09 (Ketua Peneliti) Desember 2011) Pengembangan Ontologi untuk Hibah Pekerti, DP2M DIKTI Penyakit Demam Berdarah Dengue (DIPA No. 0546/023(DBD) - Tahun ke-2 (Anggota 04.2.01/11/2012 Tanggal 09 Peneliti) Desember 2011) Pengembangan Ontologi untuk Hibah Pekerti, DP2M DIKTI Penyakit Demam Berdarah Dengue (DIPA Nomor 0541/023(DBD) (Anggota Peneliti) 04.1/00/2011) Pembuatan Kamus Kedokteran Hibah Pembinaan, Yayasan Online Versi Bahasa Indonesia pada YARSI Domain Sistem Pencernaan Manusia (Ketua Peneliti) Teknik Penerjemahan Transitif pada Hibah Penelitian Dosen Muda, Perolehan Informasi Lintas Bahasa DP2M DIKTI Indonesia-Inggris (Ketua Peneliti) (DIPA No. 0148.0/02304.0/XI/2009 Tanggal 31 Desember 2008) Judul Penelitian Jumlah (Rp) 15.000.000,-

2.

2012

40.000.000,-

3.

2012

37.500.000,-

4. 5.

2011 2011

34.000.000,5.000.000,-

6.

2009

9.980.000,-

No 1.

2. 3.

d. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan Judul Pengabdian Kepada Tahun Masyarakat Sumber * 2012 IbM Peningkatan Kompetensi Jaringan Ipteks bagi Masyarakat Komputer bagi MGMP TIK Madrasah (IbM), Ditlitabmas DIKTI Aliyah DKI Jakarta dan MGMP TIK SMA Jakarta Pusat 2012 IbM Sistem E-Learning bagi SMAN Ipteks bagi Masyarakat 110 dan MAN 3 Jakarta (IbM), Ditlitabmas DIKTI 2012 Pemberdayaan Portal Gratis Esfindo Prof. Heru Suhartanto dan Persiapan Mengikuti Program (Fasilkom UI) Sarjana Teknologi Informasi

Jumlah (Rp) 40.000.000,-

49.000.000,6.500.000,-

14

No 4. 5.

Tahun 2011 2010

Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pemanfaatan IT dalam Membuat Bahan Ajar untuk Guru-guru MAN seJakarta Pelatihan Penggunaan Sistem Pembelajaran Elektronik (e-learning System) di Sekolah

Pendanaan Sumber * MAN Jakarta Penerapan IPTEKS, DP2M DIKTI (DIPA No.029/003/1.2/KU/SK/201 0)

Jumlah (Rp) 4.000.000,7.420.000,-

No 1. 2. 3.

Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal Volume/ Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Nomor/Tahun Hierarchical Conceptual Schema Vol. 9, Issue 4, IJCSI International Journal of Computer for Dengue Hemorrhagic Fever No 3, July Science Issues, Ontology 2012 ISSN (Online): 1694-0814 Perbandingan Algoritma String Vol.I No.2 Jurnal Teknologi Informasi Matching: Knuth-Morris-Pratt, Maret 2007 Boyer-Moore, dan Edit Distance Query and Document Translation Volume LNCS Series: Evaluation of Multilingual and for English-Indonesian Cross 4730/2007, Multi-modal Information Retrieval, Springer Language IR Pages 57-61, Berlin / Heidelberg, 2007 ISSN 0302-9743 (Print) / 1611-3349 (Online), ISBN 978-3-540-74998-1 Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan Ilmiah Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat Ilmiah/Seminar Forum Informatika Kesehatan Pengembangan Sistem Perolehan 25-26 Oktober 2010, Indonesia (FIKI) 2010 Pengetahuan Pertolongan Universitas Gadjah Mada, Pertama pada Kecelakaan (P3K) Yogyakarta Berbasis Web International Conference on Rural Part-of-Speech Tagger as a 17-18 Juni 2009, Institut Information and Communication Language Tools Supporting Rural Teknologi Bandung (ITB), Technology 2009 Need Bandung Second International MALINDO Cross Language Information 12-13 Juni 2008, Workshop (MALINDO2008) Retrieval Using Transitive Multimedia University Translation Technique (MMU), Cyberjaya, Selangor, Malaysia Second International MALINDO Developing Part-of-Speech 12-13 Juni 2008, Workshop (MALINDO2008) Tagger for Bahasa Indonesia Multimedia University (MMU), Cyberjaya, Selangor, Malaysia CLEF 2007 Workshop Evaluating Language Resources 19-21 September 2007, for CLEF 2007 Budapest, Hungary CLEF 2006 Workshop Evaluating Language Resources 20-22 September 2006, for English-Indonesian CLIR Alicante, Spain Jakarta, 25 Oktober 2012 f.

e.

No 1.

2. 3.

4.

5. 6.

(Herika Hayurani, M.Kom)

15

3. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan


Kartu Sehat Elektronik Nasional (KarSENal) : All-In-One Medical Record for Indonesia adalah sebuah prototipe sistem rekam medis elektronik yang dapat digunakan lebih dari satu pelayanan kesehatan. Sehingga, jika pasien berobat ke pelayanan kesehatan berbeda yang menggunakan sistem All-In-One Medical Record for Indonesia pasien dapat mengakses riwayat medisnya dengan menggunakan Kartu Sehat Elektronik Nasional (KarSENal) yang akan dijadikan sebagai kunci unik dan identitas pasien.

Gambar 2. Gambaran Teknologi Kartu Sehat Elektronik Nasional (KarSENal) : All-in-one Electronic Medical Record for Indonesia

Anda mungkin juga menyukai