Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENERAPAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK

DI FASILITAS KESEHATAN

Oleh :

SULAEMAN
PBB230091

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
POLITEKNIK BAUBAU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyusun makalah
“Penerapan Rekam Medis Elektronik di Fasilitas Kesehatan” ini dengan baik serta
tepat waktu. Tugas ini saya buat untuk memberikan ringkasan tentang bagaimana
Penerapan Rekam Medis Elektronik di Fasilitas Kesehatan. Mudah-mudahan
makalah yang saya buat ini bisa menolong menaikkan pengetahuan kita jadi lebih
luas lagi. Saya menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat saya
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kepada pihak yang sudah menolong
turut dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, saya
sampaikan banyak terima kasih.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup......................................................................................1
1.3 Maksud dan Tujuan...............................................................................2
Bab II Pembahasan................................................................................................2

2.1 Sejarah Perkembangan Rekam Medis Elektronik.................................2


2.1.1 Pengertian dan Sejarah Perkembangan Rekam Medis................2
2.1.2 Pengertian Sejarah Perkembangan Rekam Medis Elektronik.....2
2.2 Perkembangan Rekam Medis Elektronik (RME) di Indonesia.............4
2.2.1 Peningkatan Penggunaan EHR oleh Dokter (2001-2011) ..........5
2.2.2 Peningkatan Penggunaan Tablet Untuk Mengakses HER (Tahun
2013 dan Setelahnya) ..................................................................5
2.2.3 Munculnya Aplikasi Data Elektronik .........................................5
2.3 Penerapan Rekam Medis Elektronik di Fasilitas Kesehatan.................6
Bab III Penutup......................................................................................................7

3.1 Kesimpulan..............................................................................................7
3.2 Saran .......................................................................................................7
Daftar Pustaka........................................................................................................8

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring perkembangan dunia, krisis kesehatan megancam kehidupan jutaan
orang di bumi. Sejumlah negara menghadapi isu kurangnya layanan perawatan dan
kesehatan yang berkualitas secara memadai bagi warganya. Kurangnya
infrastruktur perawatan kesehatan, kurangnya profesional kesehatan yang terlatih,
implementasi kesehatan masyarakat yang buruk, dan kurangnya akses ke informasi
kesehatan dianggap sebagai hambatan penting untuk peningkatan. Berbagai
pendekatan telah diterapkan untuk mengatasi kesenjangan ini. Salah satu
pendekatan yang memungkinkan untuk mendukung kurangnya jumlah tenaga
medis di sebuah instansi kesehatan adalah dengan menyediakan Teknologi
Informasi (TI). Teknologi Informasi tidak hanya memudahkan pekerjaan tenaga
medis namun juga memungkinkan pasien menyimpan data medis dalam format
terstruktur.Pendekatan ini akan menciptakan nilai untuk membuat keputusan yang
tepat untuk sistem perawatan kesehatan (Fritz, Tilahun, & Dugas, 2015). Electronic
Medical Record (RME) atau Rekam Medis Elektronik (RME) merupakan sebuah
sistem informasi yang memuat catatan atau riwayat kesehatan serta penyakit, hasil
tes diagnostik, informasi biaya pengobatan dan data-data medis lainnya. Kasir, data
demografi, unit penunjang, riwayat penyakit, bangsal rawat inap, pengobatan,
poliklinik, tindakan, sampai pembayaran di administrasi juga akan tercakup di
dalam sistem RME (Hatton, Schimdt, & Jelen, 2012). Rrumah sakit di seluruh dunia
sudah mengaplikasikan RME sebagai alternatif rekam kesehatan berbasis kertas. Di
Indonesia juga sudah mulai diperkenalkan penerapan RME, terutama sejak
berkembangya E-Health yang mana rumah sakit menjadikan RME sebagai pusat
informasi berbasis komputerisasi.

1.2 Ruang lingkup


Adapun ruang lingkup dari makalah ini adalah, sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan rekam medis elektronik di fasilitas kesehatan?
2. Apakah jenis penerapan rekam medis elektronik?

1
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari makalah ini adalah, sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penerapan rekam medis elektronik di fasilitas
kesehatan.
2. Untuk mengetahui jenis penerapan rekam medis elektronik.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Rekam Medis Elektronik


2.1.1 Pengertian dan Sejarah Perkembangan Rekam Medis
Rekam medis meliputi proses pencatatan ketika pasien
mendapatkan pelayanan medis, penyelenggaraan, penyimpanan,
hingga proses menggunakan kembali data yang sudah ada untuk
keperluan pencatatan pasien dimasa mendatang atau keperluan
lainnya. Rekam medis terus mengalami perkembangan dan melalui
sejarah begitu panjang sehingga menjadi sistem elektronik.
Rekam medis adalah dokumen penting dalam dunia perawatan
kesehatan yang berperan sebagai penjaga informasi kesehatan pasien.
Tujuan utama dari rekam medis adalah untuk menjaga catatan yang
akurat dan lengkap tentang perawatan pasien sehingga informasi
tersebut dapat diakses oleh penyedia layanan kesehatan yang
berwenang saat pasien memerlukan perawatan medis.
2.1.2 Pengertian Sejarah Rekam Medis Elektronik
Rekam medis elektronik adalah sismtem informasi digital yang
digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses informasi

2
medis pasien secara elektronik. EHR menggantikan tradisi catatan
medis fisik yang disimpan dalam bentuk kertas dengan dokumen yang
tersimpan dalam format digital.
Menurut World Healt Organization (WHO), Electronic Healt
Record (EHR) adalah catatan elektronik yang menyediakan informasi
lengkap tentang sejarah kesehatan individu dan perawatan yang
diberikan dalam suatu organisasi kesehatan . mencakup data
demografis pasien, riwayat medis, hasil pemeriksaan, diagnosa,
pengobatan, serta informasi lain yang relevan.
Sedangkan didalam UU No. 17 tahun 2023 tentang kesehatan,
RME adalah rekam medis yang dibuat dengan menggunakan sistem
elektronik yang diperuntukan bagi penyelenggaran rekam medis.
Sistem elektronik sendiri adalah serangkain perangkat dan prosedur
elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan,
mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengirimkan,
dan atau menyebarkan informasi elektronik.
Inilah beberapa titik penting dalam sejarah evolusi rekam medis
dalam penyimpanan dan dokumentasi informasi medis dari waktu ke
waktu:
1. Sebelum Era Modern (abad ke-19)
Prakrik pencatatan informasi medis telah ada selama ribuan
tahun. Bangsa mesir kuno, misalnya, mencatat informasi medis
dalam bentuk hieroklif pada gulungan papirus. Selain itu,
beberapa budaya kuno juga menggunakan tablet tanah liat untuk
mencatat informasi medis.
Praktik pencatatan informasi medis secara tertulis mulai
berkembang menjadi lebih sistematis. Rumah sakit dan fasilitas
medis mulai mencatat informasi tentang pasien, termasuk
diagnosa, pengobatan, dan hasil perawatan dalam media tertulis.

2. Abad ke-20

3
Rekam medis sering disimpan dalam kartu indeks fisik yang
memuat informasi pasien. Kartu indeks ini memudahkan
pencaharian dan pengolahan informasi medis. Kemunculan
teknologi komputer pada abad ke-20, perawatan kesehatan mulai
beralih ke penggunaan komputer untuk menyimpan dan mengolah
rekam medis. Penggunaan sistem basis data elektonik dan
komputer mainframe memungkinkan penyimpan informasi medis
dalam format digital. Munculnya komputer pribadi dan teknologi
informasi yang lebih terjangkau membawa perubahan besar
dalam pengelolaan rekam medis. Meskipun masih banyak yang
menggunakan catatan medis fisik, beberapa rumah sakit dan
organisasi kesehatan mulai mengadopsi sistem rekam medis
elektronik (EMR) awal.

3. Abad Ke-21 Hingga Saat Ini

Penggunaan EMR semakin umum. Pemerintah dan badan


regulasi kesehatan di berbagai negara mendorong adopsi EMR
sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan efisiensi dan
keselamatan perawatan pasien. EMR menjadi standar dalam
banyak fasilitas kesehatan diseluruh dunia. Dengan teknologi
yang semakin canggih termasuk integrasi kecerdasan buatan dan
analitik data untuk mendukung perawatan kesehatan yang lebih
baik. Hingga kini EMR menggantikan catatan medis fisik secara
signifikan, memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk
mencatat, mengakses, dan berbagi informasi medis secara
elektronik.

2.2 Perkembangan Rekam Medis Elektronik Medis Elektronik (EMR) di


Indonesia

4
Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan EMR di Indonesia telah
mengalami pertumbuhan yang signifikan. Perubahan tersebut
mencerminkan cara penyedia layanan kesehatan mengola informasi medis.
Data dari berbagai sumber menunjukkan tren positif dalam adopsi EMR.
Hal ini berdampak positif pada efisiensi perawatan pasien dan kesadaran
akan manfaat sisten EMR. Perkembangan dalam beberapa tahun terakhir

2.2.1 Peningkatan Penggunaan EHR oleh Dokter (2001-2011)


 Awalnya, hanya 18% dokter yang mmenggunakan sistem
EHR/EMR pada tahun 2001.
 Kemudian, pada tahun 2011, penggunaan HER meningkat
secara signifikan menjadi 57%.
 Peningkatan ini menunjukkan adanya kesadaran yang
meningkat dikalangan dokter tentang manfaat transformasi
dari rekam medis manual ke elektronik.
2.2.2 Peningkatan Penggunaan Tablet Untuk Mengakses HER (Tahun
2013 dan Setelahnya) :
 Pada tahun 2013, 72% dokter telah menggunakan tablet
untuk mengakses EHR menunjukkan adaptasi teknologi
yang semakin pesat dalam penggunaan perangkat mobile.
 Ini mencweminkan tren menuju mobilitas dan pengelolahan
informasi medis.

2.2.3 Munculnya Aplikasi Data Elektronik (Tahun-tahun Berikutnya)


 Setelah tahun 2013, perkembangan EHR semakin pesat
dengan munculnya banyak aplikasi Data Elektronik yang
digunakan oleh dokter dan klinik-klink di Indonesia.
 Salah satu contohnya adalah ehealth.co.id, yang merupakan
salah satu aplikasi yang mendukung pengelolaan informasi
kesehatan secara elektronik.

Dalam rangka mendukung perkembangan Elektronik Medical Records


(EMR), pemerintah terus berupaya untuk melakukan inovasi dalam

5
pengembangannya. Bahkan, EMR telah menjadi salah satu prioritas yang
dikejar untuk dapat diakses oleh individu dan semua fasilitas kesehan di
Indonesia. EMR diharapkan akan menjadi terobosan penting dalam
memberikan pelayanan terbaik bagi para pasien.

2.3 Penerapan RME di Fasilitas Kesehatan


Salah satu penggunaan teknologi informasi (TI) di bidang kesehatan yang
menjadi tren dalam pelayanan kesehatan secara global adalah Rekam Medik
Elektronik. Di Indonesia, hal ini dikenal dengan Rekam Medis Elektronik
(RME).
Rekam medis elektronik adalah rekam medis yang dibuat dengan
menggunakan sistem elektronik. Sistem ini menjadi gudang penyimpanan
informasi elektronik berisi status kesehatan dan layanan kesehatan yang
diperoleh pasien sepanjang hidupnya.
Sistem digital ini tentunya akan membantu staf, dokter, dan tenaga
kesehatan untuk mengola data pasien lebih muda selain itu, pasien juga dapat
mengakses data kesehatan mereka, sehingga ketika dibutuhkan, pasien tdak
perlu bingung meminta data fisik atau memberikan riwayat kesehatan lagi.
Rekam medis pasien mulai beralih menjadi berbasis elektronik dengan
diterbitnya peraturan menteri kesehatan (PMK) No.24 Tahun 2022 tentang
Rekam Medis. Melalui kebijakan ini, fasilitas pelayanan kesehatan
(fasyankes) diwajibkan menjalankan sistem pencatatan riwayat medis pasien
secara elektronik. Proses transisi ini dilakukan sampai paling lambat 31
Desember 2023.
PMK dimaksud merupakan regulasi pendukung dari implementasi
transformasi teknologi kesehatan yang menjadi bagian dari pilar ke-6
transformasi kesehatan. Kebijakan ini hadir sebagai pembaharuan dari aturan
sebelumnya yaitu PMK No.269 Tahun 2008 yang dimutakhirkan
menyesuaikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan pelayanan,
kebijakan, dan hukum di masyarakat.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seiring perkembangan teknologi, rekam medis telah berubah dari
format fisik ke rekam medis elektronik yang memanfaatkan teknologi
informasi modern. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
koordinasi perawatan kesehatan. Di Indonesia penggunaan EHR membawa
berbagai manfaat, termasuk efisiensi dalam penelolahan data medis,
peningkatan keselamatan pasien, dan kemampuan untuk mengakses informasi
kesehatan dengan lebih cepat dan mudah. Pemerintah juga aktif berinovasi
untuk meningkatkan penggunaan Electronic Medical Records (EMR) di
seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia, dengan tujuan memberikan
pelayanan terbaik bagi pasien.
Sekian pembahasan seputar penerapan rekam medis elektronik di
fasilitas kesehatan dan beberapa hal terkaitnya.

3.2 Saran
Adapun dalam makalah ini masih memiliki kekurangan, terlepas dari
itu semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
pembacanya.

7
Daftar Pustaka

https://ehealth.co.id/blog/post/pengertian-dan-sejarah-perkembangan-rekam-medis/

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220909/0841042/fasyankes-wajib-
terapkan-rekam-medis-elektronik/

https://aviat.id/seluruh-fasyankes-wajib-menggunakan-rekam-medis-elektronik-pada-
tahun-2024/#:~:text=Dalam%20PMK%20Nomor%2024%20Tahun,maksimal%20pada
%2031%20Desember%202023

https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Formil/article/viewFile/1840/1653

Anda mungkin juga menyukai