Anda di halaman 1dari 31

Rekam

Kesehatan
Elektronik
Aulia Zeta Andhani, A.Md., S.ST., MM
auliazeta24@gmail.com
0821 1994 4690
Pengantar
Rekam Kesehatan Elektronik (RKE)

Aulia Zeta Andhani, A.Md., S.ST., MM


Sub Bab
01 Pengertian
RKE dan RME

02 Tujuan

03 Perbedaan
Rekam Medis manual dan Rekam Medis Elektronik

04 Manfaat

05 Perkembangan
Rekam Medis berbasis Elektronik
Pengantar
Rekam Medis berbasis komputer
Rekam Medis Elektronik (RME) merupakan sistem informasi
kesehatan terkomputerisasi yang berisi data sosial dan data medis
pasien, serta memiliki fungsi secara aktif memberikan dukungan
bagi pengambilan keputusan medis.

Rekam Medis Elektronik (RME)



Rekam Kesehatan Elektronik (RKE)

RKE merupakan kumpulan dari RME pasien yang ada


di masing-masing rumah sakit (pusat pelayanan
kesehatan).

RKE  pengelolaan informasi berbasis komputer


terhadap status kesehatan dan pelayanan kesehatan
sepanjang hidup seorang individu.
Tujuan
Menyediakan catatan elektronik pasien untuk
meningkatkan efisiensi dalam proses pelayanan
kesehatan, baik akses yang luas menyeluruh, dan
tepat waktu untuk mendapatkan informasi bagi
petugas kesehatan.

Dari aspek efisiensi, penggunaan rekam medis


elektronik memberikan dampak penurunan biaya
operasional dan peningkatan pendapatan di
fasilitas pelayanan kesehatan terutama bagi rumah
sakit.

Data klinis dalam RKE menjadi lebih terorganisasi


dan lebih mudah didapatkan saat dibutuhkan.
• DARI REKAM-MEDIS KERTAS KE REKAM-MEDIS ELEKTRONIK

• Kertas
Manfaat
Mempertimbangkan berbagai keuntungan
termasuk faktor cost and benefits dari
penerapan RME di rumah sakit (pusat
pelayanan kesehatan), maka ada tiga
manfaat yang dapat diperoleh :

1. Umum
2. Operasional
3. Organisasi
Manfaat Umum
Manfaat Umum, RME akan meningkatkan
profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit.
Para stakeholder seperti pasien akan menikmati
kemudahan, kecepatan, dan kenyamanan pelayanan
kesehatan.

Bagi para dokter, RME mempermudah analisis data


dalam pengambilan keputusan diagnosa, serta
dalam pemberian terapi.

Sementara bagi pengelola rumah sakit, RME


menolong menghasilkan dokumentasi yang auditable
dan accountable sehingga mendukung koordinasi
antar bagian dalam rumah sakit. Disamping itu RME
membuat setiap unit akan bekerja sesuai fungsi,
tanggung jawab dan wewenangnya.
Manfaat Operasional
Manfaat Operasional, manakala RME diimplementasikan
paling tidak ada empat faktor operasional yang akan
dirasakan,

kecepatan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan


administrasi. Ketika dengan sistem manual pengerjaaan
penelusuran berkas sampai dengan pengembaliannya
ketempat yang seharusnya pastilah memakan waktu,
terlebih jika pasiennya cukup banyak. Kecepatan ini
berdampak membuat efektifitas kerja meningkat.

akurasi khususnya akurasi data, apabila dulu dengan


sistem manual orang harus mencek satu demi satu
berkas, namun sekarang dengan RME data pasien akan
lebih tepat dan benar karena campur tangan manusia
lebih sedikit, hal lain yang dapat dicegah adalah
terjadinya duplikasi data untuk pasien yang sama.
Manfaat Operasional
Lanjutan

efisiensi, karena kecepatan dan akurasi data meningkat,


maka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan-
pekerjaan administrasi berkurang jauh, sehingga
karyawan dapat lebih fokus pada pekerjaan utamanya.

kemudahan pelaporan, Pekerjaan pelaporan adalah


pekerjaan yang menyita waktu namun sangat penting.
Dengan adanya RME, proses pelaporan tentang kondisi
kesehatan pasien dapat disajikan hanya memakan waktu
dalam hitungan menit sehingga kita dapat lebih
konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut.
Manfaat Organisasi
Mendukung pertukaran data secara
elektronik dan pemanfaatan data secara
bersama-sama (data sharing)

RME menciptakan koordinasi antar


unit semakin meningkat.

penghematan biaya yang cukup signifikan


dalam jangka panjang.
Perkembangan Rekam Medis
Berbasis Elektronik
Level 1
A u to mated H ealth R ecor d
(AHR) menggambarkan koleksi
Level 2
Electronic Medical Record (EMR)

• Versi elektronik dari rekam medis kertas


• Pengguna dapat memperoleh riwayat
pasien
• Dan pemeriksaan fisik tetapi bukan isi
data klinis yang disimpan dalam riwayat
dan pemeriksaan fisik
• Kurang memiliki tanda peringatan dan
waspada (alertness)
• Tidak memiliki sistem penunjang
keputusan
Level 3
Computer-based Patient
R e c o r d ( C P R )
• Adalah rekaman pasien yang dikerjakan secara elektronis dan
bernaung dalam sistem yang dirancang secara khusus guna
mendukung pengguna dalam mengakses data secara lengkap
dan akurat yakni dengan memberikan tanda peringatan,
waspada dan sistem pendukung pengambilan keputusan klinis
yang merujuk kepada sumber pengatahuan medis dan sarana
bantuan lainnya
• File data pasien terpusat pada jaringan komputer sehingga
memudahkan pemutakhiran data dan pengelolaannya
• Mudah digandakan maupun disimpan dalam bentuk media
elektronik lainnya
Level 4
Electronic Health Record (EHR)

Rekaman pasien yang dikerjakan secara Memberikan tanda peringatan, waspada dan
elektronisk dan bernaung dalam sistem yang sistem pendukung pengambilan keputusan
dirancang secara khusus guna mendukung klinis yang merujuk kepada sumber
pengguna dalam mengakses data secara pengatahuan medis dan sarana bantuan
lengkap dan akurat. EHR lainnya.

File data pasien terpusat pada jaringan Mudah digandakan maupun disimpan dalam
komputer sehingga memudahkan bentuk media elektronik lainnya
pemutakhiran data dan pengelolaannya
Level 4
Electronic Health Record (EHR)

Pengelolaan informasi berbasis komputer


terhadap status kesehatan dan pelayanan
kesehatan sepanjang hidup seorang individu.
Hal ini tidak berarti bahwa EHR hanya mengubah bentuk rekam medis berbasis
kertas menjadi lembar formulir elektronik saja, tapi meliputi semua bentuk media
yang digunakan dalam informasi kesehatan. Jadi, EHR meliputi riwayat medis,
penatalaksanaan yang sedang diberikan, hasil pemeriksaan laboratorium, gambar
x-ray, dan sebagainya.
Dasar Hukum
& Ruang Lingkup
Rekam Kesehatan Elektronik (RKE)

Aulia Zeta Andhani, A.Md., S.ST., MM


Sub Bab

01 Dasar Hukum RKE

02 Ruang Lingkup RKE


DASAR HUKUM RKE

Apa saja
dasar hukum
RKE? 1.UU 29 2004: Praktek Kedokteran
2.UU 40 2004: Sistem Jaminan Sosial Nasional
3.UU 23 2006: Administrasi Kependudukan

4.UU 11 2008: Informasi dan Transaksi Elektronik


5.UU 14 2008: Keterbukaan Informasi Publik
6.UU 36 2009: Kesehatan

7.UU 44 2009: Rumah sakit


8.Permenkes 511 tahun 2002: Strategi
pengembangan SIKNAS dan SIKDA

9.Kepmenkes 844/2006: Kodefikasi data


10.Kepmenkes 269/2008: Rekam medis
Permenkes No.
269/Menkes/Per/III/2008
Bab II Jenis dan isi rekam medis
(1) Rekam medis harus dibuat secara tertulis,
lengkap dan jelas atau secara elektronik

(2) Penyelenggaraan rekam medis dengan


menggunakan teknologi informasi elektronik diatur
lebih lanjut dengan peraturan tersendiri

Ps 46 (3)
UU PRADOK
►Penjelasan:
Apabila dalam pencatatan rekam medik
menggunakan teknologi informasi elektronik,
kewajiban membubuhi tandatangan dapat
diganti dengan menggunakan nomor identitas
pribadi (pin).
UU ITE
1) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
(Informasi dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti
hukum yang sah.
Transaksi
Elektronik) No. : 2) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
11 Tahun 2008 dan/atau hasil cetaknya sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan perluasan dari alat bukti yang
sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di
Pasal 5 Indonesia.

3) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen


Elektronik dinyatakan sah apabila
menggunakan Sistem Elektronik sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.
UU ITE
(Informasi Dalam hal terdapat ketentuan lain selain yang diatur

Transaksi dalam Pasal 5 ayat (4) yang mensyaratkan bahwa suatu

Elektronik) No. : informasi harus berbentuk tertulis atau asli, Informasi

11 Tahun 2008 Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dianggap sah

Pasal 6 sepanjang informasi yang tercantum di dalamnya

dapat diakses, ditampilkan, dijamin keutuhannya, dan

dapat dipertanggungjawabkan sehingga

menerangkan suatu keadaan.


UU ITE
(1) Tanda Tangan Elektronik memiliki kekuatan hukum dan
(Informasi akibat hukum yang sah selama memenuhi persyaratan
Transaksi sebagai berikut:
Elektronik) No. : a. data pembuatan Tanda Tangan Elektronik terkait hanya
11 Tahun 2008 kepada Penanda Tangan;
b. data pembuatan Tanda Tangan Elektronik pada saat proses
Pasal 11 penandatanganan elektronik hanya berada dalam kuasa
Penanda Tangan;
c. segala perubahan terhadap Tanda Tangan Elektronik yang
terjadi setelah waktu penandatanganan dapat diketahui;
d. segala perubahan terhadap Informasi Elektronik yang
terkait dengan Tanda Tangan Elektronik tersebut
setelah waktu penandatanganan dapat diketahui;
e. terdapat cara tertentu yang dipakai untuk
mengidentifikasi siapa Penandatangannya; dan
f. terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwa
Penanda Tangan telah memberikan persetujuan
terhadap Informasi Elektronik yang terkait.
UU ITE (1) Sepanjang tidak ditentukan lain oleh undang-undang tersendiri,
setiap Penyelenggara Sistem Elektronik wajib mengoperasikan
(Informasi Sistem Elektronik yang memenuhi persyaratan minimum
sebagai berikut:
Transaksi
a. dapat menampilkan kembali Informasi Elektronik
Elektronik) No. : dan/atau Dokumen Elektronik secara utuh sesuai dengan
11 Tahun 2008 masa retensi yang ditetapkan dengan Peraturan
Perundangundangan;
Pasal 16 b. dapat melindungi ketersediaan, keutuhan, keotentikan,
kerahasiaan, dan keteraksesan Informasi Elektronik
dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut;
c. dapat beroperasi sesuai dengan prosedur atau petunjuk
dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut;
d. dilengkapi dengan prosedur atau petunjuk yang
diumumkan dengan bahasa, informasi, atau simbol yang
dapat dipahami oleh pihak yang bersangkutan dengan
Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut; dan
e. memiliki mekanisme yang berkelanjutan untuk menjaga
kebaruan, kejelasan, dan kebertanggungjawaban prosedur
atau petunjuk.
Informasi yang dihasilkan oleh suatu Sistem Informasi
elektronik adalah bersifat netral, yakni sepanjang
Online Doctor
sistem tersebut berjalan baik tanpa gangguan, maka
input dan output yang dilahirkan adalah sebagaimana
mestinya.

Oleh karena itu, arsip elektronik yang dihasilkan oleh


sistem elektronik yang telah dilegasilir atau dijamin
para profesional yang berwenang, jika tetap berjalan
sebagaimana mestinya sepanjang tidak dibuktikan lain
oleh pihak lain dapat diterima sebagaimana layaknya
(Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika 2003)
Akta Otentik. Hal ini mengingat keberadaan dokumen
tersebut tidak dapat disangkal lagi (non repudiation)
mempunyai kekuatan hukum mengikat para pihak.
• Ruang Lingkup

Capture Comunication
Perekaman data Komunikasi data

Storage Security
Penyimpanan data Keamanan data
RKE

Processing Presentation of Health


Pengolahan data Information
Penyajian Informasi
kesehatan
Rekam kesehatan berbasis elektronik
juga memungkinkan
• penyediaan data pasien yang lengkap dan akurat
(complete and accurate patient data),
• sistem peringatan dan pengingat klinis
(clinical reminders and alerts system),
• sistem penunjang pengambilan keputusan
(decision support system),
• serta hubungan keterkaitan dengan sistem penyedia
basis data pengetahuan atau data yang terkait
(related data and knowledge bases links).
Keuntungan Kekurangan
• Membutuhkan investasi awal yg lebih
• akses yang luas-menyeluruh dan
tepat waktu untuk mendapatkan besar dp RM kertas utk : Perangkat
informasi kesehatan bagi petugas
kesehatan dan pihak lain yang keras dan lunak
berwenang,
• Waktu yang harus disediakan oleh
• meningkatkan proteksi terhadap
kerahasiaan informasi melalui LOGIN key persons & dokter utk
penerapan kunci dan kendali akses
yang memadai. mempelajari sistem & merancang

ulang alur-kerja
• Menunjang kesinambungan
pelayanan • Konversi RM kertas ke RM
• sebagai sumber daya bagi pihak elektronik membutuhkan waktu,
manajemen dari system
sumber daya, tekad, dan
• pelayanan kesehatan dan untuk
pengembangan pengetahuan. kepemimpinan

• Risiko kegagalan sistem computer

(Computer basedPatient Record • Masalah pemasukan data oleh dokter


Institute, 1999; Wilson, Randy, 2000)
Thank You
auliazeta24@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai