Anda di halaman 1dari 47

PERALIHAN

REKAM MEDIS
MANUAL
Ke ELEKTRONIK
TRADISIONAL : Baru ( Vision 2006) :
1. Ruang → di unit kerja (URM) 1. Basis Informai

2. Bentuk fisik → DRM 2. Bentuk fisik → data: item,


pemodelan, administrasi, audit

3. - Pencarian secara elektronis


3. Agregat data - sumber digunakan secara
simultan, fungsi statistik

4. Penerapan logical data, alur data,


4. Formulir dan Desain Formulir pengembangan aplikasi

5. Kerahasiaan (pelepasan 5. Security sistem, pencegahan dan


informasi) ukur pengawasan
Menurut NAHIT (National Alliance for Health Information Technology)

1. Electronic Medical Record (EMR): An electronic record of health-related information on an


individual that can be created, gathered, managed, and consulted by authorized clinicians
and staff within one health care organization.

2. Electronic Health Record (EHR): An electronic record of health-related information on an


individual that conforms to nationally recognized interoperability standards and that can be
created, managed, and consulted by authorized clinicians and staff across more than one
health care organization.

3. Personal Health Record (PHR): An electronic record


of health-related information on an individual that
conforms to nationally recognized interoperability
standards and that can be drawn from multiple
sources while being managed, shared,and controlled
by the individual.
EMR sudah banyak digunakan di RS di dunia sebagai
pengganti atau pelengkap RM berbasis kertas.
di Indonesia mulai dikenal dengan Rekam Medis
Elektronik (RME). Sejalan dengan perkembangannya RME
menjadi jantung informasi dalam SIMRS

Para NAKES masih ragu menggunakan RME karena belum


ada dasar perundangan yang secara khusus mengatur
penggunaannya.
Untuk menjawab keraguan diterbitkan UU ITE Nomor 11
Tahun 2008 (peluang implementasi RME)
Latar belakang

Penggunaan EMR (Electronic Medical Record) dan EHR (Electronic


Health Record) semakin berkembang dalam beberapa tahun
terakhir.
Hal ini berkaitan dengan upaya industri kesehatan untuk
melakukan segala hal yang diperlukan untuk menyediakan kualitas
pelayanan medis yang lebih baik sekaligus peningkatan
profitabilitas bisnis rumah sakit.
RME = RKE ??
Yang perlu diketahui :

EHR = Electronic Health Record = RKE = Rekam Kesehatan Elektronik


EMR = Electronic Medical Record = RME = Rekam Medis Elektronik
Keduanya berbeda
RME merupakan bagian dari RKE.
Rekam Kesehatan Elektronik (RKE)
RKE pada dasarnya melakukan hal yang sama dengan RME ditambah dengan beberapa fitur tambahan lainnya.
RKE fokus pada informasi kesehatan pasien secara keseluruhan, melebihi data klinis standar yang dikumpulkan
di fasilitas pelayanan kesehatan dan meliputi pandangan perawatan pasien yang lebih luas.
RKE dirancang untuk membagi informasi dengan penyedia layanan kesehatan lainnya seperti laboratorium,
rehabilitas, dan dokter spesialis. Oleh karena itu RKE akan memiliki semua informasi dari semua penyedia
layanan kesehatan yang terlibat dalam perawatan pasien.
Data RKE dapat dibuat, diatur, dan dikonsultasikan dengan semua tenaga dan staf kesehatan yang berwenang di
lebih dari satu rumah sakit. Informasinya juga terkait dengan pasien, ke spesialis, rumah sakit, rumah
perawatan di kota, provinsi, bahkan negara yang berbeda.
Contoh RKE :

Susi berobat ke dokter umum bila terkena penyakit umum,


dokter spesialis kulit untuk penyakit kulit, dan dokter spesialis
jantung untuk permasalahan jantungnya. Dengan EHR semua
dokter yang menangani kesehatan Susi bisa mengakses semua
informasi medis Susi dan bisa memiliki pandangan lebih luas
mengenai kesehatannya, tidak terbatas oleh bidangnya saja,
juga perawatan yang diterima oleh Susi.
Rekam Medis Elektronik (RME)

RME adalah versi digital semua informasi kesehatan yang bisa ditemukan terkait seorang pasien.
RME umumnya berisi riwayat kesehatan, diagnosa, obat-obatan, tanggal imunisasi, alergi, dan lain-lain.
Sistem ini memudahkan petugas kesehatan dalam mengidentifikasi pasien mana yang membutuhkan
pemeriksaan segera dan kondisi kesehatan mereka.
Meski demikian RME memiliki kekurangan, yaitu informasi pasien tidak dapat dibagikan ke lingkungan di luar
fasilitas kesehatan tersebut.
Hal ini bisa menyulitkan perawatan, misalnya ketika seorang dokter umum harus merujuk pasiennya ke dokter
spesialis. Dokter perlu membagikan informasi tentang kesehatan pasien kepada dokter spesialis tersebut,
namun RME tidak memungkinkan hal ini.
REKAM MEDIS

Patient record
Suatu informasi yang terekam baik dalam bentuk tulisan maupun elektronik tentang kondisi
kesehatan dan penyakit pasien yang bersangkutan. Patient record umumnya bersifat individu, tidak
pernah ada catatan kesehatan dari beberapa orang secara kolektif didalam sebuah rekam medis.
Manajemen
Suatu proses pengolahan atau kompilasi kondisi kesehatan dan penyakit pasien agar dapat menjadi
suatu informasi yang bermanfaat untuk melakukan pertanggungjawaban baik dari segi manajemen,
keuangan maupun kondisi perkembangan kesehatan pasien.

maka rekam medis seorang pasien akan berisi 2 hal penting yaitu:
1)Dokumentasi data pasien tentang keadaan penyakit sekarang maupun waktu yang lampau.
2)Dokumentasi tertulis tentang tindakan pengobatan yang sudah, sedang dan akan dilakukan oleh
dokter sebagai tenaga kesehatan profesional.
KMK No. PMK No. 749a PMK No. 269
PP 10/1966 31/Birhup/1972 749a/MENKES/PER/XII/1989
UU 29/2004
269/MENKES/PER/III/2008

PRAKTIK
WAJIB SIMPAN RUMAH- REKAM KEDOKTERAN
REKAM
RAHASIA RUMAH SAKIT MEDIS/MEDICAL
KEDOKTERAN PEMERINTAH RECORDS MEDIS

1966 1972 1989 2004 2008

2022
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 24 TAHUN 2022
TENTANG
REKAM MEDIS
PMK NO. 269/MENKES/PER/III/2008
Tentang Rekam Medis

Pasal 2 :
(1) Rekam medis harus dibuat secara tertulis,
lengkap dan jelas atau secara elektronik
(2) Penyelenggaraan rekam medis dengan
menggunakan teknologi informasi
elektronik diatur lebih lanjut dengan
peraturan tersendiri
UU No. 11 tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)

Pasal 5 ayat (1):


Informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau
hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.

Pasal 6:
Dalam hal terdapat ketentuan lain selain yang diatur dalam
pasal 5 (4) yang mensyaratkan bahwa suatu informasi harus
berbentuk tertulis atau asli, informasi elektronik dan/atau
dokumen elektronik yang dianggap sah sepanjang informasi yang
tercantum di dalamnya dapat diakses, ditampilkan, dijamin
keutuhannya dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga
menerangkan suatu keadaan
UU No. 11 tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)

Pasal 12:
(1) Setiap Orang yang terlibat dalam Tanda Tangan Elektronik
berkewajiban memberikan pengamanan atas Tanda Tangan
Elektronik yang digunakannya.

(2) Pengamanan Tanda Tangan Elektronik sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) sekurangkurangnyameliputi:
a. sistem tidak dapat diakses oleh Orang lain yang tidak berhak;
b. ....
UU No. 11 tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
Pasal 16
(1) Sepanjang tidak ditentukan lain oleh undang-undang tersendiri, setiap
Penyelenggara Sistem Elektronik wajib mengoperasikan Sistem Elektronik yang
memenuhi persyaratan minimum sebagai berikut:
a. dapat menampilkan kembali Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik secara utuh
sesuai dengan masa retensi yang ditetapkan dengan Peraturan Perundang-undangan;
b. dapat melindungi ketersediaan, keutuhan, keotentikan, kerahasiaan, dan keteraksesan
Informasi Elektronik dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut;
c. dapat beroperasi sesuai dengan prosedur atau petunjuk dalam Penyelenggaraan Sistem
Elektronik tersebut;
d. dilengkapi dengan prosedur atau petunjuk yang diumumkan dengan bahasa, informasi, atau
simbol yang dapat dipahami oleh pihak yang bersangkutan dengan Penyelenggaraan Sistem
Elektronik tersebut; dan
e. memiliki mekanisme yang berkelanjutan untuk menjaga kebaruan, kejelasan, dan
kebertanggungjawaban prosedur atau petunjuk.
MEWAJIBKAN SELURUHFASILITASPELAYANAN KESEHATAN
2009 MERUBAH BENTUKREKAM MEDIS MENJADI FORMAT DIGITAL

UU Health Information Technology for Economic and Clinical Health


UU American Recovery and Reinvestment
PERATURANMENTERI KESEHATAN
NOMOR 24 TAHUN 2022
TENTANGREKAMMEDIS

TRANSFORMASISISTEMKESEHATAN2021-
2024

PILAR KE-6
TRANSFORMASI TEKNOLOGI
KESEHATAN
ISU UTAMA
Pasal 3 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022
MEWAJIBKAN SELURUHFASILITASPELAYANANKESEHATANMENYELENGGARAKAN
REKAMMEDIS ELEKTRONIK→ 31 Desember 2023

REKAMMEDIS YANGDIBUAT DENGANMENGGUNAKAN


SISTEMELEKTRONIKYANGDIPERUNTUKKAN BAGI PENYELENGGARAANREKAMMEDIS
(Pasal 1 angka 2)

SERANGKAIAN PERANGKATDAN PROSEDURELEKTRONIKYANGBERFUNGSI


MEMPERSIAPKAN, MENGUMPULKAN, MENGOLAH, MENGANALISIS, MENYIMPAN,
MENAMPILKAN, MENGUMUMKAN, MENGIRIMKAN, DAN/ATAU MENYEBARKAN
INFORMASI ELEKTRONIK
(Pasal 1 angka 5, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan TransaksiElektronik)
REKAM MEDIS ELEKTRONIK
UNSUR HUKUM DALAM RME

PERBAIKAN KERAHASIAAN

RME menjadi dokumen hukum, seharusnya tidak Aspek kerahasiaan rekam medis, salah satunya
dapat dihapus atau direkayasa. Untuk mengoreksi adalah perlindungan privasi terkait dengan
kesalahan, dokumen elektronik asli (termasuk adanya sistem yang aman. RS harus mengatur
kesalahan) harus disimpan dan dapat diakses

RS harus membuat kebijakan penyimpanan dan


RME hak akses untuk menjamin sistem keamanan
rekam medis elektronik

pemusnahan dokumen elektronik RME sesuai Untuk RME, tanda tangan yang diperlukan dapat
ketentuan yang telah ditetapkan berupa digital atau elektronik

PENYIMPANAN
DAN OTENTIFIKASI
PEMUSNAHAN
MENUJU IMPLEMENTASI

PENYEDIAAN PENGEMBANGAN PENGUATAN


SAR/PRAS T.I. S.D.M. AKSES INTERNET

PERUBAHAN PENGEMBANGAN
BUDAYA KERJA SISTEM
MENUJU EKOSISTEM KESEHATAN DIGITAL

PEMBERI DIAGNOSTIK
LAYANAN

TEKNOLOGI PENJAMIN/
KESEHATAN ASURANSI

PUBLIKASI
FARMASI KESEHATAN

ALAT
KESEHATAN

2024
MANFAAT RME BAGI RUMAH SAKIT

AKURAT TERINTEGRASI

LENGKAP TEPAT WAKTU

DATA RME PELAYANAN


OPTIMALISASI EFISIEN
HASIL PELAYANAN

PEMANTAUAN MUTU
TERINTEGRASI
RME SEBAGAI ALAT BUKTI HUKUM

????
TEREGISTRASI
DI
RME
KEMENTERIAN
KESEHATAN
Pasal 12 PMK No. 24 Tahun 2022

Informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau


hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah
Pasal 5 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
Pengembangan Pelayanan RMIK
• dibagi menjadi 5 (lima) tingkatan (level) sebagai berikut :
– Penyelenggaraan rekam medis secara tradisional / manual
berbasis kertas
– Penyelenggaraan rekam medis dengan sistem komputerisasi
terbatas (komputerisasi hanya registrasi)
– Penyelenggaraan rekam medis dengan sistem komputerisasi
hanya pada Unit Kerja
– Penyelenggaraan rekam medis dengan SIM-RS terintegrasi
(Local Area Networking atau LAN)
– Penyelenggaraan rekam medis berbasis elektronik (Electronik
Medical Record atau EMR) dengan Rekam Kesehatan Elektronik
/ elektronik kesehatan (e-Health) (Work Area Networking atau
WAN)
KENYATAAN PELAYANAN REKAM
MEDIS SAAT INI
• MANUAL
• HYBRID
• ELEKTRONIK
REKAM MEDIS
ELEKTRONIK
REKAM MEDIS ELEKTRONIK

MEDIKO LEGAL TEKNOLOGI INFORMASI

Data Sebagai Obyek Kejahatan Data Integrity


Data sebagai alat bukti Data Security
Komponen penting yang mengacu pada kebutuhan :
1. Record format
Bentuk yang sesuai contoh berbagai pelayanan
sesuai kebutuhan.
2. Sistem performance
Seperti pemanggilan kembali, serta mudah dalam
pengubahan data.
3. Reporting capabilities
Kelengkapan dokumen, mudah untuk dimengerti
dan standar laporan
4. Training and implementation
Pelatihan yang minimal untuk menggunakan dengan
benar.
5. Control and acces
Untuk mengakses bagi yang berwenang tapi terlindung dari
penyalahgunaan.
6. Intelegence
Seperti sistem bantu keputusan, sistem tanda baca yang
sesuai.
7. Linkages
Terkait dengan berbagai pelayanan lain, perpustakaan,
database pasien dan keuangan.
8. Record content
Meliputi standarisasi formulir dan isi, sesuai dengan kode
penyakit dan tujuan layanan
Komponen Penting Penggunaan Rekam Medik pada
Individual :
1. Patient Care Delivery (consumers), Untuk pasien dan
keluarga.
2. Patient Care Management and Support, Untuk manajer
mutu, informasi kesehatan dan manajemen para
professional dan administrasi.
3. Lain-lain,Seperti akreditasi, kebijakan pemerintah dan
penelitian.
4. Patient Care Reimbursment, Untuk manajer keuangan
dan penagihan asuransi.
5. Patient Care Delivery (Provider),Seperti perawat, dokter,
dan ahli farmasi
Tantangan RME

✓ Banyak pihak yang mencurigai bahwa rekam medis elektronik tidak memiliki
payung hukum yang jelas, khususnya berkaitan dengan penjaminan agar data
yang tersimpan terlindungi terhadap unsur privacy, confidentiality maupun
keamanan informasi secara umum.
✓ Aspek finansial menjadi persoalan penting karena rumah sakit harus menyiapkan
infrastruktur Teknologi Informasi (komputer, jaringan kabel maupun nir kabel,
listrik, sistem pengamanan, konsultan, pelatihan dan lain-lain).
✓ RME tidak menjadi prioritas karena rumah sakit lebih mengutamakan sistem lain
seperti sistem penagihan elektronik (computerized billing system), sistem
akuntansi, sistem penggajian dsb.
Manfaat RME

Manfaat Umum, RME akan meningkatkan profesionalisme dan kinerja


manajemen rumah sakit. Para stakeholder seperti pasien akan menikmati
kemudahan, kecepatan, dan kenyamanan pelayanan kesehatan. Bagi para dokter,
RME memungkinkan diberlakukannya standard praktek kedokteran yang baik dan
benar. Sementara bagi pengelola rumah sakit, RME menolong menghasilkan
dokumentasi yang auditable dan accountable sehingga mendukung koordinasi
antar bagian dalam rumah sakit. Disamping itu RME membuat setiap unit akan
bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya
Manfaat Operasional

1. Kecepatan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan administrasi. Ketika dengan sistem manual pengerjaaan


penelusuran berkas sampai dengan pengembaliannya ketempat yang seharusnya pastilah memakan waktu,
terlebih jika pasiennya cukup banyak. Kecepatan ini berdampak membuat efektifitas kerja meningkat.
2. Faktor akurasi khususnya akurasi data, apabila dulu dengan sistem manual orang harus mencek satu demi
satu berkas, namun sekarang dengan RME data pasien akan lebih tepat dan benar karena campur tangan
manusia lebih sedikit, hal lain yang dapat dicegah adalah terjadinya duplikasi data untuk pasien yang sama.
Misalnya, pasien yang sama diregistrasi 2 kali pada waktu yang berbeda, maka sistem akan menolaknya,
RME akan memberikan peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang sama dicatat 2 kali, hal ini
menjaga agar data lebih akurat dan user lebih teliti.
3. Faktor efisiensi, karena kecepatan dan akurasi data meningkat, maka waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi berkurang jauh, sehingga karyawan dapat lebih fokus pada
pekerjaan utamanya. Keempat adalah kemudahan pelaporan. Pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang
menyita waktu namun sangat penting. Dengan adanya RME, proses pelaporan tentang kondisi kesehatan
pasien dapat disajikan hanya memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita dapat lebih konsentrasi
untuk menganalisa laporan tersebut.
Manfaat Organisasi
karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data, baik ketepatan waktu maupun kebenaran
data, maka budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi berubah. Seringkali data
RME diperlukan juga oleh unit layanan yang lain. Misal resep obat yang ditulis di RME akan sangat dibutuhkan
oleh bagian obat, sementara semua tindakan yang dilakukan yang ada di RME juga diperlukan oleh bagian
keuangan untuk menghitung besarnya biaya pengobatan. Jadi RME menciptakan koordinasi antar unit semakin
meningkat. Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya administrasi meningkat.
Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah sebaliknya, jika dengan sistem manual kita harus membuat
laporan lebih dulu di atas kertas, baru kemudian dianalisa, maka dengan RME analisa cukup dilakukan di layar
komputer, dan jika sudah benar baru datanya dicetak. Hal ini menjadi penghematan biaya yang cukup signifikan
dalam jangka panjang
Syarat peralihan RM manual ke RME
Privacy / Confidentially

Integrity

Authentication

Availability

Access Control

Non repudiation
Faktor Penghambat Adopsi RME

• Ketidaksiapan SDM
• Modal Awal yang besar untuk investasi
• Resistensi para praktisi kesehatan ( Dokter,
perawat dan nakes lain)
• Kurang memahami aplikasi komputer dalam hal
privacy, confidential, security, dll
• Butuh waktu yang lebih lama dalam entry data
Faktor yang mendukung adopsi RME

• Perubahan ekonomi
kesehatan >> mendukung
penghematan
• Penggunaan Komputer
yang sudah menjadi
populasi umum ( life style)
• Perubahan kebijakan
pemerintah
• Tuntutan keselamatan
pasien
• Kebutuhan keputusan
yang cepat ( Epidemiologi)
Daftar Pustaka
• UU RI No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran
• UU RI No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Transaksi Elektronik
• UU RI No. 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang Undang
No. 11 Tahun 2008
• PMK RI No. 269 Tahun 2008 Tentang Rekam Medis
• PMK RI No. 20 Thn 2019 Ttg Telemedicine
• Materi Rekam Medis Elektronik –Aspek Medicolegal , Herkutanto,
2010
• Materi Rekam Medis Elektronik, Rano IS , 2016
• SNARS edisi 1.1,Komisi , Akreditasi RumahSakit
• JCI, Standar Akreditasi Rumah Sakit Edisi 4, Tahun 2011, PT.
Gramedia
• Materi seminar, Preparation and Proving Your Case in Court , Budi
Sampurno.

Anda mungkin juga menyukai