Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

NARASI REKAM MEDIS ELEKTRONIK

DOSEN PENGAMPU
Ns. JOHAN SAPUTRA, S.kep., M.K.M

DISUSUN OLEH:
IBNU JAMIL (2202007)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PALUTA HUSADA


PRODI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
GUNUNG TUA

2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah swt karena atas ridhonya ditengah

berbagai kesibukan makalah konsumsi dan produksi dapat diselesaikan. Kesehatan

lingkungan, perilaku masyarakat harus memelihara lingkungan yang bersih agar tidak

tercemar penyakit-penyakit yang berbahaya, tenaga kesehatan juga harus memiliki jiwa

kemanusiaan terhadap pasien yang akan ditangani dengan keadaan yang kurang baik,

kesehata lingkungan sangat terpengaruh pada jiwa, mental dan perilaku setiap seorang, salah

beradaptasi maka lingkungan disekitarkita akan tercemar. Dengan ini saya buat makalah ini

agar seseorang tidak salah dalam lingkungan yang ia tempati, apabila makalah yang saya buat

ini kurang memahami saya minta maaf.

Gunung tua, September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1................................................................................................................. Latar Belakang1

1.2.................................................................................................................Tujuan 2

1.3................................................................................................................. Rumusan Masalah

................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Rekam Medis Elektronik....................................................4

2.2. Jenis-Jenis Rekam Medis......................................................................5

2.3. Tujuan Rekam Medis Elektronik..........................................................6

2.4. Fungsi Rekam Medis Elektronik...........................................................7

2.5. Perbedaan Rekam Medis Elektronik Dan Manual................................8

2.6. Kelebihan dan Kelemahan Rekam Medis Elektronik...........................9

2.7. Jangka Waktu Penyimpanan Rekam Medis..........................................9

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan...........................................................................................11

3.2. Saran......................................................................................................11

ii
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada tanggal 31 Agustus 2022, Kementerian Kesehatan telah menetapkan Peraturan

Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 24 Tahun 2022 yang mewajibkan seluruh fasilitas

kesehatan (faskes) menyelenggarakan rekam medis secara elektronik paling lambat pada

tanggal 31 Desember 2022. Perubahan kebijakan ini merupakan upaya pemerintah dalam

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Kebijakan penerapan rekam medis

elektronik juga menjadi langkah untuk menyiapkan integrasi data rekam medis di Indonesia.

Dengan adanya perubahan kebijakan ini, faskes yang saat ini masih menyelenggarakan

rekam medis dalam bentuk cetak harus segera beralih ke sistem elektronik. Jajaran

manajemen harus segera merencanakan implementasi sistem rekam medis elektronik

sesegera mungkin, karena digitalisasi rekam medis bukanlah hal yang sederhana. Satu hal

yang penting untuk diperhatikan sebelum membangun sistem elektronik di faskes Anda

adalah jenis-jenis sistem rekam medis elektronik yang dapat digunakan di faskes. Berikut ini

kami paparkan secara lebih lengkap tiga jenis sistem rekam medis yang dapat diterapkan,

sesuai dengan kriteria dari Kementerian Kesehatan.

Dalam rangka mewujudkan digitalisasi rekam medis di Indonesia, Kementerian

Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia berkomitmen untuk memfasilitasi

penyelenggaraan rekam medis elektronik di faskes-faskes yang membutuhkan. Fasilitas yang

disediakan Kementerian Kesehatan meliputi sistem elektronik dan platform layanan rekam

medis yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan. Jenis sistem elektronik ini sangat

cocok bagi faskes yang mengutamakan efisiensi. Untuk dapat menggunakan sistem

1
elektronik yang dikembangkan Kementerian Kesehatan dalam penerapan rekam medis

elektronik di faskes, pihak faskes harus membuat surat permohonan tertulis yang ditujukan

kepada Kementerian Kesehatan terlebih dulu. Nantinya pihak Kementerian akan meninjau

permintaan dari setiap faskes tersebut.

Selain menggunakan sistem elektronik yang dikembangkan oleh Kementerian

Kesehatan, faskes juga dapat menggunakan sistem rekam medis elektronik yang dibangun

secara mandiri oleh pihak internal. Jenis sistem elektronik ini memungkinkan faskes untuk

membangun seluruh sistem rekam medis elektronik secara mandiri, mulai dari pengadaan

infrastruktur, instalasi, operasional, hingga perawatan sistem elektronik.

Kelebihan dari jenis sistem elektronik ini adalah fleksibilitas pengembangan yang dapat

disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing faskes. Hal ini memungkinkan kustomisasi

sistem sesuai dengan kondisi dan tujuan layanan masing-masing faskes. Dengan demikian,

platform rekam medis dapat didesain agar mampu mendukung operasional layanan kesehatan

faskes secara optimal. Ketersediaan sumber daya menjadi tantangan utama dalam

mengembangkan sebuah sistem rekam medis elektronik secara mandiri. Oleh sebab itu,

manajemen harus dapat mengukur kemampuan yang dimiliki, sehingga platform aplikasi

rekam medis yang dibangun sesuai dengan kapasitas internal masing-masing faskes.

Membangun sistem rekam medis elektronik bukanlah hal yang sederhana. Selain

membutuhkan dukungan materi dan infrastruktur, keberadaan SDM yang kompeten juga

sangat diperlukan. Sayangnya, tidak semua faskes memiliki dukungan ini. Dalam kondisi

tersebut, membangun sistem elektronik secara mandiri bukanlah pilihan yang tepat.

1.2.Rumusan Masalah

1. Apa itu definisi dari rekam medis elektronik?

2. Apa itu tujuan rekam medis elektronik?

2
3. Bagaimana cara pengelolahan rekam medis elektronik?

4. Apa perbedaan rekam medis elektronik dan rekam medis manual?

5. Berapa lama Jangka Waktu Penyimpanan Rekam Medis Elektronik?

1.3.Tujuan

1. Agar kita memahami apa itu rekam medis elektronik

2. Agar kita memahami cara pengelolahan rekam medis elektronik

3. Agar kita paham mana rekam medis elektronik dan rekam medis manual

4. Agar kita paham apa tujuan dari rekam medis elektronik

5. Agar kita paham berapa lama jangka penyimpanan rekam medis elektronik

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Rekam Medis Elektronik

Rekam Kesehatan elektronik (RKE) adalah catatan kesehatan yang berada dalam sistem

elektronik yang dirancang khusus untuk pengumpulan, penyimpanan, dan manipulasi data,

dan untuk menyediakan akses yang aman untuk melengkapi data kesehatan pasien. RKE

adalah alat pendukung keputusan klinis, menawarkan informasi klinis penting untuk

perawatan pasien.

Rekam Medis adalah berkas, catatan, dan dokumen tentang pasien yang berisi identitas,

pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain pada sarana pelayanan kesehatan untuk rawat

jalan, rawat inap baik dikelola pemerintah maupun swasta (Permenkes

No.209/MENKES/PER/III/2008).

Rekam Medis Elektronik adalah Rekam Medis yang dibuat dengan menggunakan sistem

elektronik. Sistem ini menjadi gudang penyimpanan informasi elektronik berisi status

kesehatan dan layanan kesehatan yang diperoleh pasien sepanjang hidupnya.

Rekam medis menjadi salah satu hal penting bagi fasilitas pelayanan kesehatan karena

berkas berisi catatan lengkap serta identitas pasien, seperti:

1. Identitas pasien

2. Informasi klinis

3. Riwayat medis

4. Transfer rekam medis dan rujukan

4
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, rekam medis konvensional yang

biasanya berupa kertas, kini sudah tersedia rekam medis elektronik yang menghadirkan

beragam fitur dan kemudahan. Mengutip dari PMK No. 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis

bahwa “rekam medis elektronik adalah rekam medis yang dibuat dengan menggunakan

sistem elektronik yang diperuntukkan bagi penyelenggaraan rekam medis.”

Dengan adanya rekam medis elektronik ini tenaga kesehatan yang bertugas dapat

memberikan pelayanan kesehatan yang tepat kepada pasien serta mengurangi adanya resiko

medical error. Hal penting lainnya adalah dapat membantu manajemen rumah sakit dalam

mendokumentasikan beberapa informasi penting seperti kunjungan dokter dan keakuratan

pemberian perawatan, sehingga diharapkan dapat menghemat waktu, biaya, dan menghindari

adanya duplikasi data.

Sistem digital ini tentunya akan membantu staf, dokter dan tenaga kesehatan untuk

mengelola data pasien lebih mudah. Selain itu, pasien juga dapat mengakses data kesehatan

mereka, sehingga ketika dibutuhkan, pasien tidak perlu bingung meminta data fisik atau

memberikan riwayat kesehatan lagi.

2.2. Jenis-Jenis Rekam Medis

Apabila dari bentuknya, berkas rekam medis dapat dibagi menjadi duan jenis yaitu:

1. Rekam medis elektronik dan,

2. Rekam medis konvensional.

Sementara, jika dilihat berdasarkan isinya rekam medis bisa dibedakan menjadi beberapa

jenis antara lain:

1. Rekam medis rawat jalan

2. Rekam medis gawat darurat

5
3. Berkas rekam medis rawat inap

4. Rekam medis pengobatan masal atau dalam ambulance

5. Rekam medis dolter spesialis

6. Berkas rekam medis bencana.

2.3. Tujuan Rekam Medis Elektronik

Pada pasal 2 disebutkan bahwa tujuan pemerintah mulai mengatur penyelenggaraan

rekam medis pasien konvensional ke digital adalah selain mewujudkan penyelenggaraan

rekam medis pasien berbasis digital dan terintegrasi. Dengan adanya peraturan ini diharapkan

dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan memberikan kepastian hukum selama

penyelenggaran rekam medis elektronik berlangsung.

Sehingga, data rekam medis pasien dapat terjamin keamanan, kerahasiaan, keutuhan, dan

ketersediaannya. Pada pasal 26 seminimal mungkin rekam medis pasien berbasis digital harus

berisi :

1. Identitas diri pasien

2. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang

3. Diagnosis

4. Pengobatan

5. Rencana tindak lanjut pelayanan kesehatan

6. Nama, serta tanda tangan penanggung jawab pemberi pelayanan kesehatan.

7. Regulasi Penyelenggara Sistem Rekam Medis Pasien Berbasis Elektronik

Dalam pasal 9 pemerintah memberikan pilihan bagi fasilitas kesehatan untuk

menggunakan sistem yang dikembangkan secara mandiri, sistem yang dikembangkan oleh

Kemenkes, atau bekerja sama dengan vendor penyedia sistem informasi untuk rekam medis

6
digital. Dalam catatan bahwa pihak yang diajak kerja sama telah memiliki izin dan terdaftar

sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) pada sektor kesehatan dari Kominfo.

Dalam pasal 10 disebutkan bahwa sistem yang menyelenggarakan rekam medis pasien

berbasis digital harus memiliki kemampuan kompatibilitas dan interoperabilitas. Maksudnya

adalah, sistem elektronik harus saling terintegrasi dan sesuai dengan sistem elektronik yang

lainnya. Contoh, sistem rekam medis pasien berbasis digital nanti juga diharapkan dapat

terintegrasi dengan sistem peresepan obat atau sistem laboratorium kesehatan.

Kemudian, sistem elektronik yang digunakan juga harus memiliki kemampuan dapat

berinteraksi dengan aplikasi di luar sistem itu sendiri. Contohnya adalah aplikasi yang

digunakan oleh suatu fasilitas kesehatan harus dapat berinteraksi dan terintegrasi dengan

aplikasi milik pemerintah seperti Pedulilindungi atau IHS (Indonesia Health Services) Satu

sehat.

2.4. Fungsi Rekam Medis Elektronik

Memberikan manfaat yang signifikan dalam pengelolaan layanan kesehatan. Sistem ini

memudahkan pengambilan keputusan klinis, mencegah kesalahan medis, dan menghemat

biaya. Dengan RME, data pasien dapat diakses dengan cepat dan mudah, tanpa

ketergantungan pada berkas fisik. Hal ini mempercepat proses diagnosis, pengobatan, dan

pelayanan pasien secara keseluruhan.

Selain itu, RME juga membantu dalam koordinasi pelayanan kesehatan antara berbagai

fasilitas. Data medis pasien dapat diakses oleh fasyankes lain dengan izin pasien, sehingga

mempermudah transfer informasi medis dan kolaborasi antar tim medis. Penerapan RME

juga berkontribusi pada peningkatan efisiensi, kualitas pelayanan, dan akurasi data medis.

Data pasien yang tercatat dalam RME memungkinkan analisis tren kesehatan, perbaikan

kebijakan dan prosedur, serta perancangan program kesehatan masyarakat yang lebih

7
efektif.Dalam implementasi RME, pemerintah Indonesia juga sedang mengembangkan

pedoman untuk memastikan keamanan data dan standarisasi RME. Tujuan dari inisiatif ini

adalah untuk melindungi data pasien dan memastikan konsistensi dalam penggunaan RME di

berbagai fasyankes.

Jadi, secara keseluruhan, Rekam Medis Elektronik (RME) adalah sistem digital untuk

menyimpan dan mengakses catatan medis pasien. RME memiliki banyak manfaat, termasuk

peningkatan efisiensi perawatan, koordinasi pelayanan kesehatan, akurasi data, dan

perlindungan privasi pasien. Penerapan RME di fasyankes menjadi wajib di Indonesia

sebelum 31 Desember 2023.

2.5. Perbedaan Rekam Medis Elektronik Dan Manual

Rekam medis manual adalah sistem pengarsipan yang menggunakan catatan tertulis,

seperti formulir kertas dan file fisik, untuk mencatat informasi medis pasien. Dokter dan

tenaga medis akan secara manual mengisi data seperti riwayat penyakit, hasil tes, dan

informasi penting lainnya. Rekam medis manual sering disimpan dalam folder atau lemari

khusus di rumah sakit atau pusat kesehatan.

Sedangkan Rekam medis elektronik adalah metode yang menggunakan teknologi digital

untuk menyimpan dan mengelola informasi medis pasien. Data dikumpulkan dan dicatat

dalam format elektronik, seperti database atau file digital. Rekam medis elektronik dapat

diakses melalui perangkat komputer atau sistem informasi kesehatan yang terhubung secara

online.

Rekam medis manual menggunakan catatan tertulis dan dokumen fisik sebagai metode

penyimpanan utama. Hal ini berarti informasi harus secara fisik dipindahkan dan diarsipkan

oleh tenaga medis. Di sisi lain, rekam medis elektronik menggunakan format digital,

memungkinkan pengolahan data yang lebih cepat dan penyimpanan yang lebih efisien.

8
2.6. Kelemahan Dan kelebihan Rekam Medis Elektronik

Rekam medis elektronik memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. Akses mudah dan cepat, serta penelusuran informasi medis lebih cepat

2. Perubahan data meninggalkan “jejak elektronik”

3. Akurasi dokumentasi lebih baik

4. Sistem terintegrasi antar departemen dalam rumah sakit bahkan dengan fasilitas

kesehatan lain di luar rumah sakit

5. Penyimpanan yang ringkas dan tidak memerlukan ruangan khusus

6. Meningkatkan keamanan pasien dan kepuasan pasien

Rekam medis elektronik memiliki kekurangan sebagai berikut:

1. Risiko malware dan error

2. Operator dapat melakukan kesalahan saat proses input atau edit data

3. Sistem dapat diretas

4. Biaya yang mahal untuk mengembangkan dan merawat sistem agar tetap baik

5. Sangat tergantung pada ketersediaan sumber tenaga listrik

2.7. Jangka Waktu Penyimpanan Rekam Medis

Penyimpanan data rekam medis elektronik di fasilitas pelayanan kesehatan dilakukan

paling singkat 25 tahun sejak tanggal kunjungan terakhir pasien. Setelah jangka waktu

tersebut, data rekam medis elektronik dapat dimusnahkan, kecuali data yang masih

dipergunakan atau dimanfaatkan. Beberapa catatan yang dapat diberikan terhadap Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.

9
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 membebankan

kewajiban kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (termasuk tempat praktik mandiri

yang diselenggarakan oleh tenaga kesehatan dan tenaga medis) untuk menyelenggarakan

rekam medis elektronik sesuai dengan peraturan tersebut, paling lambat pada tanggal 31

Desember 2023. Menkes melalui Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian

Kesehatan dapat mengenakan sanksi administratif (teguran tertulis dan/atau rekomendasi

pencabutan atau pencabutan status akreditasi) terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang

melakukan pelanggaran.

Kewajiban hukum yang diperkuat dengan sanksi hukum, bertujuan untuk mewujudkan

kepastian hukum. Namun, seharusnya kepastian hukum ini juga mempertimbangkan

kemanfaatan hukum. Hal ini dikarenakan kondisi geografis negara Indonesia yang sangat

luas, bervariasi dan majemuk. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan harus

mempertimbangkan situasi dan kondisi tenaga kesehatan dan tenaga medis yang bertugas di

pelosok Indonesia, dengan keterbatasan sarana prasarana (khususnya jaringan internet dan

komputer).

Kementerian Kesehatan harus memberikan pendampingan yang optimal dan fasilitasi

yang proporsional bagi tenaga kesehatan serta tenaga medis yang bertugas di fasilitas

pelayanan kesehatan yang terletak di pelosok negara Indonesia. Tujuannya, agar hukum tidak

semata-mata memberikan kepastian hukum, tetapi juga memberikan kemanfaatan hukum,

yaitu pemerataan pelayanan kesehatan yang berkualitas hingga pelosok negara Indonesia.

10
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Rekam Kesehatan elektronik (RKE) adalah catatan kesehatan yang berada dalam sistem

elektronik yang dirancang khusus untuk pengumpulan, penyimpanan, dan manipulasi data,

dan untuk menyediakan akses yang aman untuk melengkapi data kesehatan pasien. RKE

adalah alat pendukung keputusan klinis, menawarkan informasi klinis penting untuk

perawatan pasien.

Rekam Medis adalah berkas, catatan, dan dokumen tentang pasien yang berisi identitas,

pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain pada sarana pelayanan kesehatan untuk rawat

jalan, rawat inap baik dikelola pemerintah maupun swasta (Permenkes

No.209/MENKES/PER/III/2008).

Rekam Medis Elektronik adalah Rekam Medis yang dibuat dengan menggunakan sistem

elektronik. Sistem ini menjadi gudang penyimpanan informasi elektronik berisi status

kesehatan dan layanan kesehatan yang diperoleh pasien sepanjang hidupnya.

3.2. Saran

Alahkah baiknya pihak pemerintah dan dinas kesehatan lebih mengembangkan rekam

medis elektronik dari pada rekam medis manual dikarenakan perkembangan yang semakin

maju dan dijaman yang sangat yang serba instan, rumah sakit yang masih menggunakan

rekam medis manual bakalan tertinggal jauh dengan rumah sakit yang lain.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://aviat.id/3-jenis-sistem-rekam-medis-elektronik-yang-dapat-digunakan-fasilitas-

kesehatan/

https://klinikpintar.id/blog-klinik/apa-itu-rekam-medis-elektronik-ini-penjelasan-fungsi-dan-

manfaatnya-bagi-fasyankes

https://trustmedis.com/blog/rekam-medis-elektronik-menurut-pmk-24-tahun-202/

https://blog.assist.id/penjelasan-dan-fungsi-rekam-medis-elektronik/

https://blog.assist.id/perbedaan-rekam-medis-manual-dengan-elektronik/

https://www.alomedika.com/kesalahan-peresepan-pada-sistem-rekam-medis-

elektronik#:~:text=Rekam%20medis%20elektronik%20memiliki

%20kekurangan,Risiko%20malware%20dan%20error

https://law.ui.ac.id/catatan-sederhana-untuk-permenkes-no-24-tahun-2022-tentang-rekam-

medis-oleh-wahyu-andrianto-s-h-m-h/#:~:text=Penyimpanan%20data%20rekam

%20medis%20elektronik,yang%20masih%20dipergunakan%20atau%20dimanfaatkan

12
13

Anda mungkin juga menyukai