DOSEN PENGAMPU
Ns. JOHAN SAPUTRA, S.kep., M.K.M
DISUSUN OLEH:
IBNU JAMIL (2202007)
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah swt karena atas ridhonya ditengah
lingkungan, perilaku masyarakat harus memelihara lingkungan yang bersih agar tidak
tercemar penyakit-penyakit yang berbahaya, tenaga kesehatan juga harus memiliki jiwa
kemanusiaan terhadap pasien yang akan ditangani dengan keadaan yang kurang baik,
kesehata lingkungan sangat terpengaruh pada jiwa, mental dan perilaku setiap seorang, salah
beradaptasi maka lingkungan disekitarkita akan tercemar. Dengan ini saya buat makalah ini
agar seseorang tidak salah dalam lingkungan yang ia tempati, apabila makalah yang saya buat
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2.................................................................................................................Tujuan 2
................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan...........................................................................................11
3.2. Saran......................................................................................................11
ii
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 24 Tahun 2022 yang mewajibkan seluruh fasilitas
kesehatan (faskes) menyelenggarakan rekam medis secara elektronik paling lambat pada
tanggal 31 Desember 2022. Perubahan kebijakan ini merupakan upaya pemerintah dalam
elektronik juga menjadi langkah untuk menyiapkan integrasi data rekam medis di Indonesia.
Dengan adanya perubahan kebijakan ini, faskes yang saat ini masih menyelenggarakan
rekam medis dalam bentuk cetak harus segera beralih ke sistem elektronik. Jajaran
sesegera mungkin, karena digitalisasi rekam medis bukanlah hal yang sederhana. Satu hal
yang penting untuk diperhatikan sebelum membangun sistem elektronik di faskes Anda
adalah jenis-jenis sistem rekam medis elektronik yang dapat digunakan di faskes. Berikut ini
kami paparkan secara lebih lengkap tiga jenis sistem rekam medis yang dapat diterapkan,
disediakan Kementerian Kesehatan meliputi sistem elektronik dan platform layanan rekam
medis yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan. Jenis sistem elektronik ini sangat
cocok bagi faskes yang mengutamakan efisiensi. Untuk dapat menggunakan sistem
1
elektronik yang dikembangkan Kementerian Kesehatan dalam penerapan rekam medis
elektronik di faskes, pihak faskes harus membuat surat permohonan tertulis yang ditujukan
kepada Kementerian Kesehatan terlebih dulu. Nantinya pihak Kementerian akan meninjau
Kesehatan, faskes juga dapat menggunakan sistem rekam medis elektronik yang dibangun
secara mandiri oleh pihak internal. Jenis sistem elektronik ini memungkinkan faskes untuk
membangun seluruh sistem rekam medis elektronik secara mandiri, mulai dari pengadaan
Kelebihan dari jenis sistem elektronik ini adalah fleksibilitas pengembangan yang dapat
sistem sesuai dengan kondisi dan tujuan layanan masing-masing faskes. Dengan demikian,
platform rekam medis dapat didesain agar mampu mendukung operasional layanan kesehatan
faskes secara optimal. Ketersediaan sumber daya menjadi tantangan utama dalam
mengembangkan sebuah sistem rekam medis elektronik secara mandiri. Oleh sebab itu,
manajemen harus dapat mengukur kemampuan yang dimiliki, sehingga platform aplikasi
rekam medis yang dibangun sesuai dengan kapasitas internal masing-masing faskes.
Membangun sistem rekam medis elektronik bukanlah hal yang sederhana. Selain
membutuhkan dukungan materi dan infrastruktur, keberadaan SDM yang kompeten juga
sangat diperlukan. Sayangnya, tidak semua faskes memiliki dukungan ini. Dalam kondisi
tersebut, membangun sistem elektronik secara mandiri bukanlah pilihan yang tepat.
1.2.Rumusan Masalah
2
3. Bagaimana cara pengelolahan rekam medis elektronik?
1.3.Tujuan
3. Agar kita paham mana rekam medis elektronik dan rekam medis manual
5. Agar kita paham berapa lama jangka penyimpanan rekam medis elektronik
3
BAB II
PEMBAHASAN
Rekam Kesehatan elektronik (RKE) adalah catatan kesehatan yang berada dalam sistem
elektronik yang dirancang khusus untuk pengumpulan, penyimpanan, dan manipulasi data,
dan untuk menyediakan akses yang aman untuk melengkapi data kesehatan pasien. RKE
adalah alat pendukung keputusan klinis, menawarkan informasi klinis penting untuk
perawatan pasien.
Rekam Medis adalah berkas, catatan, dan dokumen tentang pasien yang berisi identitas,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain pada sarana pelayanan kesehatan untuk rawat
No.209/MENKES/PER/III/2008).
Rekam Medis Elektronik adalah Rekam Medis yang dibuat dengan menggunakan sistem
elektronik. Sistem ini menjadi gudang penyimpanan informasi elektronik berisi status
Rekam medis menjadi salah satu hal penting bagi fasilitas pelayanan kesehatan karena
1. Identitas pasien
2. Informasi klinis
3. Riwayat medis
4
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, rekam medis konvensional yang
biasanya berupa kertas, kini sudah tersedia rekam medis elektronik yang menghadirkan
beragam fitur dan kemudahan. Mengutip dari PMK No. 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis
bahwa “rekam medis elektronik adalah rekam medis yang dibuat dengan menggunakan
Dengan adanya rekam medis elektronik ini tenaga kesehatan yang bertugas dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang tepat kepada pasien serta mengurangi adanya resiko
medical error. Hal penting lainnya adalah dapat membantu manajemen rumah sakit dalam
pemberian perawatan, sehingga diharapkan dapat menghemat waktu, biaya, dan menghindari
Sistem digital ini tentunya akan membantu staf, dokter dan tenaga kesehatan untuk
mengelola data pasien lebih mudah. Selain itu, pasien juga dapat mengakses data kesehatan
mereka, sehingga ketika dibutuhkan, pasien tidak perlu bingung meminta data fisik atau
Apabila dari bentuknya, berkas rekam medis dapat dibagi menjadi duan jenis yaitu:
Sementara, jika dilihat berdasarkan isinya rekam medis bisa dibedakan menjadi beberapa
5
3. Berkas rekam medis rawat inap
rekam medis pasien berbasis digital dan terintegrasi. Dengan adanya peraturan ini diharapkan
dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan memberikan kepastian hukum selama
Sehingga, data rekam medis pasien dapat terjamin keamanan, kerahasiaan, keutuhan, dan
ketersediaannya. Pada pasal 26 seminimal mungkin rekam medis pasien berbasis digital harus
berisi :
3. Diagnosis
4. Pengobatan
menggunakan sistem yang dikembangkan secara mandiri, sistem yang dikembangkan oleh
Kemenkes, atau bekerja sama dengan vendor penyedia sistem informasi untuk rekam medis
6
digital. Dalam catatan bahwa pihak yang diajak kerja sama telah memiliki izin dan terdaftar
sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) pada sektor kesehatan dari Kominfo.
Dalam pasal 10 disebutkan bahwa sistem yang menyelenggarakan rekam medis pasien
adalah, sistem elektronik harus saling terintegrasi dan sesuai dengan sistem elektronik yang
lainnya. Contoh, sistem rekam medis pasien berbasis digital nanti juga diharapkan dapat
Kemudian, sistem elektronik yang digunakan juga harus memiliki kemampuan dapat
berinteraksi dengan aplikasi di luar sistem itu sendiri. Contohnya adalah aplikasi yang
digunakan oleh suatu fasilitas kesehatan harus dapat berinteraksi dan terintegrasi dengan
aplikasi milik pemerintah seperti Pedulilindungi atau IHS (Indonesia Health Services) Satu
sehat.
Memberikan manfaat yang signifikan dalam pengelolaan layanan kesehatan. Sistem ini
biaya. Dengan RME, data pasien dapat diakses dengan cepat dan mudah, tanpa
ketergantungan pada berkas fisik. Hal ini mempercepat proses diagnosis, pengobatan, dan
Selain itu, RME juga membantu dalam koordinasi pelayanan kesehatan antara berbagai
fasilitas. Data medis pasien dapat diakses oleh fasyankes lain dengan izin pasien, sehingga
mempermudah transfer informasi medis dan kolaborasi antar tim medis. Penerapan RME
juga berkontribusi pada peningkatan efisiensi, kualitas pelayanan, dan akurasi data medis.
Data pasien yang tercatat dalam RME memungkinkan analisis tren kesehatan, perbaikan
kebijakan dan prosedur, serta perancangan program kesehatan masyarakat yang lebih
7
efektif.Dalam implementasi RME, pemerintah Indonesia juga sedang mengembangkan
pedoman untuk memastikan keamanan data dan standarisasi RME. Tujuan dari inisiatif ini
adalah untuk melindungi data pasien dan memastikan konsistensi dalam penggunaan RME di
berbagai fasyankes.
Jadi, secara keseluruhan, Rekam Medis Elektronik (RME) adalah sistem digital untuk
menyimpan dan mengakses catatan medis pasien. RME memiliki banyak manfaat, termasuk
Rekam medis manual adalah sistem pengarsipan yang menggunakan catatan tertulis,
seperti formulir kertas dan file fisik, untuk mencatat informasi medis pasien. Dokter dan
tenaga medis akan secara manual mengisi data seperti riwayat penyakit, hasil tes, dan
informasi penting lainnya. Rekam medis manual sering disimpan dalam folder atau lemari
Sedangkan Rekam medis elektronik adalah metode yang menggunakan teknologi digital
untuk menyimpan dan mengelola informasi medis pasien. Data dikumpulkan dan dicatat
dalam format elektronik, seperti database atau file digital. Rekam medis elektronik dapat
diakses melalui perangkat komputer atau sistem informasi kesehatan yang terhubung secara
online.
Rekam medis manual menggunakan catatan tertulis dan dokumen fisik sebagai metode
penyimpanan utama. Hal ini berarti informasi harus secara fisik dipindahkan dan diarsipkan
oleh tenaga medis. Di sisi lain, rekam medis elektronik menggunakan format digital,
memungkinkan pengolahan data yang lebih cepat dan penyimpanan yang lebih efisien.
8
2.6. Kelemahan Dan kelebihan Rekam Medis Elektronik
1. Akses mudah dan cepat, serta penelusuran informasi medis lebih cepat
4. Sistem terintegrasi antar departemen dalam rumah sakit bahkan dengan fasilitas
2. Operator dapat melakukan kesalahan saat proses input atau edit data
4. Biaya yang mahal untuk mengembangkan dan merawat sistem agar tetap baik
paling singkat 25 tahun sejak tanggal kunjungan terakhir pasien. Setelah jangka waktu
tersebut, data rekam medis elektronik dapat dimusnahkan, kecuali data yang masih
dipergunakan atau dimanfaatkan. Beberapa catatan yang dapat diberikan terhadap Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.
9
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 membebankan
kewajiban kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (termasuk tempat praktik mandiri
yang diselenggarakan oleh tenaga kesehatan dan tenaga medis) untuk menyelenggarakan
rekam medis elektronik sesuai dengan peraturan tersebut, paling lambat pada tanggal 31
pencabutan atau pencabutan status akreditasi) terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang
melakukan pelanggaran.
Kewajiban hukum yang diperkuat dengan sanksi hukum, bertujuan untuk mewujudkan
kemanfaatan hukum. Hal ini dikarenakan kondisi geografis negara Indonesia yang sangat
luas, bervariasi dan majemuk. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan harus
mempertimbangkan situasi dan kondisi tenaga kesehatan dan tenaga medis yang bertugas di
pelosok Indonesia, dengan keterbatasan sarana prasarana (khususnya jaringan internet dan
komputer).
yang proporsional bagi tenaga kesehatan serta tenaga medis yang bertugas di fasilitas
pelayanan kesehatan yang terletak di pelosok negara Indonesia. Tujuannya, agar hukum tidak
yaitu pemerataan pelayanan kesehatan yang berkualitas hingga pelosok negara Indonesia.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Rekam Kesehatan elektronik (RKE) adalah catatan kesehatan yang berada dalam sistem
elektronik yang dirancang khusus untuk pengumpulan, penyimpanan, dan manipulasi data,
dan untuk menyediakan akses yang aman untuk melengkapi data kesehatan pasien. RKE
adalah alat pendukung keputusan klinis, menawarkan informasi klinis penting untuk
perawatan pasien.
Rekam Medis adalah berkas, catatan, dan dokumen tentang pasien yang berisi identitas,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain pada sarana pelayanan kesehatan untuk rawat
No.209/MENKES/PER/III/2008).
Rekam Medis Elektronik adalah Rekam Medis yang dibuat dengan menggunakan sistem
elektronik. Sistem ini menjadi gudang penyimpanan informasi elektronik berisi status
3.2. Saran
Alahkah baiknya pihak pemerintah dan dinas kesehatan lebih mengembangkan rekam
medis elektronik dari pada rekam medis manual dikarenakan perkembangan yang semakin
maju dan dijaman yang sangat yang serba instan, rumah sakit yang masih menggunakan
rekam medis manual bakalan tertinggal jauh dengan rumah sakit yang lain.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://aviat.id/3-jenis-sistem-rekam-medis-elektronik-yang-dapat-digunakan-fasilitas-
kesehatan/
https://klinikpintar.id/blog-klinik/apa-itu-rekam-medis-elektronik-ini-penjelasan-fungsi-dan-
manfaatnya-bagi-fasyankes
https://trustmedis.com/blog/rekam-medis-elektronik-menurut-pmk-24-tahun-202/
https://blog.assist.id/penjelasan-dan-fungsi-rekam-medis-elektronik/
https://blog.assist.id/perbedaan-rekam-medis-manual-dengan-elektronik/
https://www.alomedika.com/kesalahan-peresepan-pada-sistem-rekam-medis-
elektronik#:~:text=Rekam%20medis%20elektronik%20memiliki
%20kekurangan,Risiko%20malware%20dan%20error
https://law.ui.ac.id/catatan-sederhana-untuk-permenkes-no-24-tahun-2022-tentang-rekam-
medis-oleh-wahyu-andrianto-s-h-m-h/#:~:text=Penyimpanan%20data%20rekam
%20medis%20elektronik,yang%20masih%20dipergunakan%20atau%20dimanfaatkan
12
13