UU INFORMASI DI INDONESIA
DIBUAT OLEH :
NPM : 12114201210048
KELAS : KEPERAWATAN A
FAKULTAS KESEHATAN
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat-Nya saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “UU INFORMASI DI INDONESIA
dengan tepat waktu.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi ilmu dan pengetahuan baik jurnal dan ebook. Terlepas dari itu semua
saya menyadari bahwa laporan yang dibuat masih jauh dari kata sempurna, untuk
itu saya menerima kritik maupun saran baik dari ibu dosen maupun teman-teman
terhadap makalah ini supaya kedepannya tugas makalah ini menjadi lebih baik.
Semoga laporan ini, dapat memberikan manfaat bagi pembaca di masa ini
dan masa yang akan datang.
ii
DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN...................................................................................................... 3
PENUTUP ............................................................................................................... 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pelayanan kesehatan Indonesia, Peraturan Pemerintah sebagai penjabaran dari UU
ITE No. 11 tahun 2008 dan Pedoman pelaksanaan EMR di sarana pelayanan
kesehatan termasuk standarisasi istilah-istilah data dasar yang diperlukan dalam
EMR (Hidayah, Aep N., 2015).
Diantara semua manfaat rekam medis, yang terpenting adalah aspek legal
rekam medis. Pada kasus malpraktek medis, keperawatan maupun farmasi, rekam
medis merupakan salah satu bukti tertulis yang penting. Berdasarkan informasi
dalam rekam medis, petugas hukum serta Majelis Hakim dapat menentukan
benar tidaknya telah terjadi tindakan malpraktek, bagaimana terjadinya
malpraktek tersebut serta menentukan siapa sebenarnya yang bersalah dalam
perkara tersebut.
1. Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara
elektronik
2. Penyelenggaraan rekam medis dengan menggunakan teknologi informasi
elektronik diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri.
4
4. Ketentuan mengenai Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk:
a. surat yang menurut Undang-Undang harus dibuat dalam bentuk
tertulis; dan
b. surat beserta dokumennya yang menurut Undang-Undang harus
dibuat dalam bentuk akta notaril atau akta yang dibuat oleh pejabat
pembuat akta.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
6
DAFTAR PUSTAKA
Hidayah, Aep N. (2015). Electronic Medical Record (EMR) created by Aep Nurul
Hidayah (Rekam Medis & Infokes)