Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Teknik dokumentasi dan pelaporan dalam tatanan klinik

Untuk Memenuhi Mata Kuliah Dokumentasi keperawatan

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2

Erna Dewifisika 2114401001

Khairunisa ersanti 2114401005

Yulia windiani 2114401019

Catria rahmawati 2114401022

Seldo Fernando 2114401042

Aldofal Azzaqi Sandro 2114401045

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATAN TANJUNG KARANG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TANJUNG KARANG TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih dan Maha penyayang. Kami
panjatkan pujisyukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-
Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan MakalahTeknik dokumetasi dan
pelaporan dalam klinik.Makalah ini sudah Dengan kami susun dengan maksimal dan
mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaika terimakasih kepada semau pihak dan telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karenanya
kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah Teknik dokumentasi dan pelaporan dalam tantan klinik ini.

Ahir kata kami berharap semoga makalah Teknik dokumentasi dan pelaporan dalam
tantan klinik ini bisa memberikan manfaatmaupun inspirasi untuk pembaca.

Bandar Lampung, Januari 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1

1.2 Tujuan........................................................................................................................................1

1.3 Manfaat .....................................................................................................................................1

BAB II.......................................................................................................................................2

PEMBAHASAN.......................................................................................................................2

1.1 TEKNIK DOKUMENTASI DAN PELAPORAN DALAM TATARAN KLINIK........................................2

1.2 Perkembangan Komputer dalam Keperawatan


1 . Sejarah Perkembangan Komputer Dalam Keperawatan....................................................2

2. Manfaat Komputer di Bidang Kesehatan.................................................................................4

3. teknologi dan informasi di bidang keperawatan

BAB III 14

PENUTUP...............................................................................................................................14

1.5 Kesimpulan............................................................................................................................14

1.6 Saran........................................................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah perkembangan komputer diawali dengan penemuan penting dari Charles Babbage
berupa alat hitung. Berkat penemuannya itu, ia dikenal sebagai ilmuwan yang paling
berpengaruh dalam perkembangan komputer. Kemudian, alat hitung tersebut dikembangkan
lebih lanjut secara bertahap hingga kini terciptalah perangkat canggih
bernama komputer.Tahapan dalam pengembangan komputer disebut generasi. Ada lima
generasi komputer yang masing-masing memiliki cerita tersendiri.
Perkembangan sejarah komputer telah mengalami masa-masa sulit.Namun, berkat tangan-
tangan andal dari para ilmuwan dan teknisi pada waktu itu, perkembangan dari generasi ke
generasi terasa begitu mudah dan terorganisir.Komputer terus dikembangkan dengan
menyisipkan inovasi-inovasi terbaru. Hingga kini, beberapa perusahaan ternama tengah
menggarap komputer berteknologi tinggi dengan nama komputer masa depan.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor
termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang bersifat
information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal. Sebagai
contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar
dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap
perencanaan pengembangan Billing System.Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi
yang padat modal - padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan bagian
kecil. Di AS, negara yang relatif maju baik dari sisi anggaran kesehatan maupun teknologi
informasinya, rumah sakit  hanya menginvestasinya 2% untuk teknologi informasi.
Oleh karena keistimewaannya ini berbagai bidang pekerjaan mulai menggunakan system
ini untuk memudahkan mereka dalam menyelesaikan pekerjaan termasuk dalamnya bidang
keperawatan. System komputer sangat membantu tenaga perawat untuk memperoleh
ilmu,,mencari data – data yang terkait dengan pasien dan mendokumentasikan asuhan
keperawatan dalam suatu system komputer.

1
1.2 Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini bertujuan untuk: 

1. Memberi informasi kepada mahasiswa tentang peran dan manfaat komputer dalam
keperawatan
2. Mempermudah bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
efisien dan efektif

1.3.Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pihak pembaca atas pengetahuan lebih
lanjut tentang perkembangan teknologi di bidang kesehatan, yaitu-.  

1. Bagi ilmu pengetahuan dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan


komunikasi yangsemakin baik, memicu banyaknya ilmu pengetahuan yang bisa
diperoleh dari masing-masing teknologi
2. Bagi lembaga perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di bidang
keperawatan, memicu lembaga terkait masalah kesehatan dan rumah sakit untuk
memfasilitasi lembaganya dengan teknologi yang sedang marak digunakan dan
menjadi incaran masyarakat kini
3.  Bagi masyarakat umum untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang
teknologi terkini dibidang keperawatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 TEKNIK DOKUMENTASI DAN PELAPORAN DALAM TATANAN KLINIK

Dokumentasi adalah catatan yang dapat dibuktikan atau dapat menjadi bukti secara
hokum (Tung Palan ). Dokumentasi yaitu setiap penglihatan / bukti fisik dapat berupa tulisan,
foto, video klip, kaset dan lain-lain, yang telah dilakukan dan dpatdikumpulkan / dipakai
kembali (thyredot) atau semua data. Otentik yang dapat dibuktikan secara hukum dan dapat
dipertanggung jawabkan sesuai dengan aturan dan dapat digunakan untuk melindungi klien
(Informed Concent). Dokumentasi keperawatan adalah metode sistematis untuk
mengidenfikasi masih klien, merencanakan, menimplementasi strategi pemecahan masalah
mengevaluasi efektifitas dari tindakan keperawatan yang telah diberikan. ( Kozier dan ERB )
Dokumentasi adalah suatu dokumen yang berisi data lengkap, nyata, dan tercatat bukan
hanya tentang tingkat kesakitan pasien tetapi juga jenis dan kualitas pelayanan kesehatan
yang diberikan. ( Fisbach, 1991 ). Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang
memuat seluruh informasi yang dibutuhkan untuk menentukan diagnosis keperawatan,
menyusun rencana keperawatan, melaksanakan dan mengevaluasi tindakan keperawatan yang
disusun secara sistematis, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan. (Zaidin Ali, 1998 ). Dari
beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pondokumentasian adalah sebagai
berikut:

1. Informasi mencakup aspek biologis, psikologis, social, dan spiritual, yang terjadi pada
setiap tahap proses keperawatan yang dicatat secara menyeluruh.

2. Informasi yang diperoleh menjadi dasar bagi penegakan diagnosis keperawatan,


pembuatan rencana keperawatan, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan dan
menjadi umpan balik selanjutnya.

Dalam dunia kesehatan informasi kesehatan dan teknologi kesehatan sudah tidak
asing lagi dan dijadikan sebagai sarana penunjang dalam penerapannya.Era globalisasi dan
informasi telah dijadikan penunjang di segala sektor dalam Negara kita.Salah satunya dalam
dunia kesehatan, era globalisasi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus

3
dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor ini.Hal tersebut telah membuat dunia keperawatan di
Indonesia membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi menjadi tertantang untuk
mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi. Namun
tentunya tidak luput dari hambatan-hambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia,
diantaranya adalah keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi
informasi, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan system informasi di dunia
pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi informasi kesehatan.
Kualitas atau mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit bergantung kepada kecepatan,
kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan keperawatan yang berarti dalam
melakukan tindakan keperawatan yang berarti juga pelayanan uga pelayanan keperawatan.
Pelayanan yang bersifat medis khususnya di pelayanan keperawatan mengalami
perkembangan teknologi informasi yang sangat membantu dalam proses keperawatan dimulai
dari pemasukan data secara digital ke dalam komputer. Tenaga keperawatan merupakan
ujung tombak dalam pelayanan kesehatan, karena memiliki proporsi yang paling besar dan
melakukan asuhan secara komperhensif kepada pasien selama 24 jam, karenanya seorang
perawat harus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan standar
asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi.

1. Informatika Keperawatan

Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memegang peranan penting
dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan, dimana pelayanan keperawatan menurut
Gillies (1996), sangat menentukan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit secara
keseluruhan, hal ini terkait erat dengan tugas perawat yang selama 24 jam melayani klien dan
jumlah perawat yang mendominasi tenaga kesehatan di rumah sakit yaitu sekitar 40 – 60 %
( Swanburg, 2000). Keperawatan melingkupi pelayanan secara otonom dan kolaboratif bagi
individu dari segala usia, keluarga, kelompok, dan komunitas, sakit ataupun sehat dalam
segala latar, yang mencakup promosi kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan orang
sakit, cacat, atau akan meninggal. Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang
memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan, dimana
pelayanan keperawatan menurut Gillies (1996), sangat menentukan kualitas pelayanan
kesehatan di rumah sakit secara keseluruhan, hal ini terkait erat dengan tugas perawat yang
selama 24 jam melayani klien dan jumlah perawat yang mendominasi tenaga kesehatan di
rumah sakit yaitu sekitar 40 – 60 % ( Swanburg, 2000). Keperawatan melingkupi pelayanan
secara otonom dan kolaboratif bagi individu dari segala usia, keluarga, kelompok, dan

4
komunitas, sakit ataupun sehat dalam segala latar, yang mencakup promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, dan perawatan orang sakit, cacat, atau akan meninggal.

Informatika keperawatan adalah penggunaan teknologi informasi sehubungan dengan tiap


fungsi yang ada dalam bidang keperawatan dan dilakukan oleh perawat dalam pelaksanaan
tugas mereka. Hal ini mencakup perawatan klien, administrasi, pendidikan,dan penelitian
(Hannah, 1985). Informatika keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi,
dan ilmu keperawatan yang dirancang untuk membantu manajemen dan pemrosesan data,
informasi, dan pengetahuan keperawatan untuk menunjang praktek keperawatan dan
penyampaian layanan keperawatan (Graves & Corcoran, 1989). Menurut Goossen (1996)
Informatika keperawatan: adalah upaya ilmiah multidisiplin untuk analisis, formalisasi, dan
pemodelan cara perawat mengumpulkan dan mengelola data, memproses data menjadi
informasi dan pengetahuan, membuat keputusanberbasis pengetahuan dan inferensi bagi
perawatan klien, serta menggunakan pengetahuan empirik dan berdasarkan pengalaman ini
untuk memperluas wawasan dan meningkatkan kualitas praktek profesional mereka
(Goossen, 1996).

Sistem informasi keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu komputer, informasi dan
keperawatan yang disusun untuk mempermudah manajemen, proses pengambilan keputusan,
dan pelaksanaan asuhan keperawatan. Salah satu penggunaan sistem informasi keperawatan
di kembangkan pada tahun 1960-1970 -an adalah dengan pendokumentasian keperawatan
terkomputerisasi. Pendokumentasian terkomputerisasi memfasilitasi pembakuan klasifikasi
asuhan keperawatan sehingga menghilangkan ambiguitas dalam pendokumentasian
keperawatan. Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem informasi
keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi
dan pengetahuan tentang standar dokumentasi, komunikasi, mendukung proses pengambilan
keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan
kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk
memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu
organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan
dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan
untuk suatu organisasi

2.1 Perkembangan Komputer dalam Keperawatan

5
1. Sejarah Perkembangan Komputer Dalam Keperawatan
Komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi sebuah institusi keperawatan karena
banyaknya departemen yang terlibat dalam proses perawatan pasien. Pelayanan dan manajer
keperawatan harus memasukkan banyak informasi mengenai pasien mulai dari perawatan
saat masuk hingga pasien pulang. Saat ini komputer secara absolut penting untuk mengatur :
1)        Makin kompleksnya masalah keuangan
2)        Melaporkan permintaan beberapa departemen
3)        Kebutuhan komunikasi dari tim perawtan kesehatan yang berbeda
4)        Pengetahuan yang relevan untuk perawatan pasien
komputer telah dikenal sekitar lima puluh tahun yang lalu tetapi Rumah Sakit lamban
dalam menagkap revolusi computer. Saat ini hamper setiap Rumah Sakit mengguanakan jasa
computer setidaknya untuk manajemen keuangan. Perawat lambat mendapatkan manfaat
computer. Usaha pertama dalam menggunakan computer oleh perawat pada akhir tahun 1960
-an dan 1970 –an mencakup :
1)        Automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status dan perawatan pasien.
2)        Penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk analisa
kecenderungan masa depan staf.
Pada pertengahan tahun 1970 –an, ide dari system informasi manajemen Rumah Sakit
( SIR ) diterapkan. Dan perawat mulai meraskan manfaat dari system informasi manajemen.
Pada akhir tahun 1980 –an, memunculkan mikro computer yang berkekuatan besar sekali dan
perangkat lunak untuk pengetahuan keperawatan

2. Manfaat Komputer di Bidang Kesehatan


Perkembangan dunia kesehatan di era modern telah memanfaatkan komputer untuk
meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan. Teknologi informasi (dan
komunikasi) dengan piranti computer,  saat ini adalah bagian penting dalam manajemen
informasi. Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi,
komputer mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara
manual.Komputer juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat.
Disamping itu, teknologi tersebut memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat.
Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali
lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif
terbaru.

6
Berikut adalah manfaat komputer dalam bidang kesehatan menurut Holmes (2003,dalam
Sitorus 2006), terdapat keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:
a. Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan cepat
diketahui.
b. Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
c. Accessebility, legibility: mudah membaca dan mendapat informasi klinik dari pasien
dalam satu lokasi:

Berikut adalah manfaat komputer dalam bidang kesehatan :


1) Membangun Sistem informasi rumah sakit (SIR)
Membangun Sistem Informasi Rumah sakit secara luas, untuk menolong komunikasi
dan mengatur informasi yang dibutuhkan dari sebuah rumah sakit. SIR dapat diaplikasikan
untuk perijinan, catatan medis, akuntansi, kantor, perawatan, laboratorium, radiologi, farmasi,
pusat supali, mutrisi/pelayanan makan, personel dan gaji. Jumlah aplikasi-aplikasi lain dapat
dimasukkan bagi beberapa bagian/departemen dan untuk beberapa tujuan yang praktikal.
Manajer-manajer di Rumah Sakit, juga perawat perlu mengenal komputer, yang
mencakup mengenal istilah umum yang digunakan komputer. Pada masa depan dapat
diharapkan bahwa semua pekerjaan perawat akan dipengaruhi oleh komputer, dan beberapa
posisi baru akan dikembangkan bagi perawat-perawat di bidang komputer.

 Aplikasi teknologi informasi untuk mendukung manajemen informasi kesehatan, antar


lain :

a) Rekam medis berbasis komputer (Computer based patient record)


Pengertian rekam medis berbasis komputer bervariasi, akan tetapi, secara prinsip
adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event
dalam manajemen pasien di rumah sakit. Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun
berbagai data klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan dokter, digitasi dari alat
diagnosis (EKG, radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun interpretasi
klinis.
Rekam medis berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai dengan
fasilitas sistem pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan pemberian alert, reminder,
bantuan diagnosis maupun terapi agar dokter maupun klinisi dapat mematuhi protokol
7
klinik. TIK juga mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan pasien
monitor detak jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah , memeriksa organ dalam
pasien dengan sinar X.Dengan teknologi modern bisa memonitor, bahkan menggantikan
fungsi organ dalam seperti jantung, paru-paru dan ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan
yang digabungkan dengan teknologi informasi dan komputer.

b) Pelayanan Non Medis


Pelayanan yang bersifat non-medis pun dengan adanya perkembangan teknologi
informasi seperi sekarang ini semakin terbantu dalam menyediakan sebuah bentuk pelayanan
yang semakin efisien dan efektif, dimana para calon klien rumah sakit yang pernah berobat
atau dirawat di RS tidak perlu lagi menunggu dalam waktu yang cukup lama saat
mendaftarkan diri karena proses administrasi yang masih terdokumentasi secara manual di
atas kertas dan membutuhkan waktu yang cukup lama mencari data klien yang sudah
tersimpan, ataupun setelah sekian lama mencari dan tidak ditemukan akhirnya klien tersebut
diharuskan mendaftar ulang kembali dan hal ini jelas menurunkan efisiensi RS dalam hal
penggunaan kertas yang tentunya membutuhkan biaya. Bandingkan bila setiap klien
didaftarkan secara digital dan semua data mengenai klien dimasukkan ke dalam komputer
sehingga ketika data-data tersebut dibutuhkan kembali dapat diambil dengan waktu yang
relatif singkat dan akurat.

2) Penggunaan SIstem Informasi Manajemen Keperawatan (SIMK)


Pelayanan yang bersifat medis khususnya di pelayanan keperawatan mengalami
perkembangan teknologi informasi yang sangat membantu dalam proses keperawatan dimulai
dari pemasukan data secara digital ke dalam komputer yang dapat memudahkan pengkajian
selanjutnya, intervensi apa yang sesuai dengan diagnosis yang sudah ditegakkan sebelumnya,
hingga hasil keluaran apa yang diharapkan oleh perawat.
Sebelum menerapkan sistem ini hal pertama yang dilakukan adalah membakukan
klasifikasi diagnosis keperawatan yang selama ini dirasa masih rancu, hal ini dilakukan untuk
menghilangkan ambiguitas dokumentasi serta memberikan manfaat lebih lanjut terhadap
sistem kompensasi, penjadwalan, evaluasi efektifitas intervensi sampai kepada upaya
identifikasi error dalam manajemen keperawatan.
Sistem ini mempermudah perawat memonitor klien dan segera dapat memasukkan
data terkini dan intervensi apa yang telah dilakukan ke dalam komputer yang sudah tersedia

8
di setiap bangsal sehingga akan mengurangi kesalahan dalam dokumentasi dan evaluasi hasil
tindakan keperawatan yang sudah dilakukan.
System informasi manajemen keperawatan (SIMK) merupakan paket perangkat lunak
yang dikembangkan secara khusus untuk divisi pelayanan keperawatan.Paket perangkat lunak
ini mempunyai program – program atau modul – modul yang dapat membentuk berbagai
fungsi manajemen keperawatan. Modul – modul yang biasa digunakan dalam system
informasi manajemen keperawatan adalah sebagai berikut :
 Mengklasifikasikan pasien
 Penjadwalan
 Catatan personal
 Laporan bertahap
 Pengembangan anggaran
 Alokasi sumber dan pengendalian biaya
 Analisa kelompok diagnose yang berhubungan dengan pengendalian mutu, dan lain –
lain
 Catatan perkembangan pasien
 Model dan simulasi untuk pengembalian keputusan
 Rencana strategi
 Rencana permintaan jangka pendek dan rencana kerja  
 Evaluasi program
3) Membantu dalam pembuatan system klasifikasi pasien
Dengan bantuan alat komputer, dapat membantu dalam menentukan kebutuhan tenaga
di ruang rawat, berguna juga untuk memantau klasifikasi klien.Sistem klasifikasi pasien
adalah pengelompokan pasien berdasarkan kebutuhan perawatan yang secara klinis dapat
diobservasikan oleh perawat.

4) Pengembangan E-health di Rumah Sakit. 


Sebagai contoh, e-Health dapat diterapkan untuk membantu pengembangkan program
yang membantu dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya saling bertukar infomasi
secara elektronik, mengambil data rekam medis pasien kapan dan dimana diperlukan, dan
melakukan kolaborasi dengan memberi layanan jasa kesehatan lainnya secara real time
melalui internet. Layanan kesehatan seperti ini akan memberikan banyak sekali penghematan

9
dari sisi biaya dokumen dan administrasi layanan dan memberikan keuntungan pemberian
keputusan layanan kesehatan yang terbaik kepada pasien dengan lebih cepat.

Pengaruh Komputer bagi kesehatan


Pada prinsipnya teknologi ini berkembang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
manusia agar dalam kehidupannya dapat lebih mudah berkomunikasi ataupun melakukan
sesuatu. Namun dari segala efek positif yang diterima oleh manusia terdapat pula berbagai
efek negatif, baik secara fisik ( kesehatan ) maupun mental / psikologis

a)  Efek negative terhadap kesehehatan antara lain :


1. Radiasi Monitor
Mata adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu
sering memfokuskan bola mata ke layar monitor.
2. Terganggunya Saraf
Printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif lebihrendah bila
dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini printer yang paling rendah
kebisingannya adalah sistim laser printer.Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf
manusia dan hal ini dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri.
 
Repetitive Strain Injury ( RSI )
RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi keluhan
kerangka otot (musculoskeletal).Ini menyangkut keluhan yang dikenal dengan sakit urat
otot.RSI meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja (Work-Related Upper Limb
Disorders) dan luka penggunaan berlebihan yang berhubungan dengan kerja (Occupational
Overuse Injuries). Keluhan ini terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang
statis saat menggunakan komputer atau menggunakan gerakan tangan yang berulang
(repetitive) setiap hari, beban kerja yang statis (seperti menggenggam mouse), membiarkan
lengan membengkok, dan sejenisnya dalam waktu yang cukup lama.
 Ini akan bertambah buruk jika tempat kerja tidak didesain secara ergonomis,
misalnya posisi keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau terlampau rendah, kursi
tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan sebagainya. Hal ini akan semakin parah bila
ditambah lingkungan kerja yang kurang bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi
dengan deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda perokok, menderita

10
kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang terasa dingin serta kurang berolah
raga.                      
b) Efek negative terhadap psikologis / mental :
1) Anti social
Sikap dan perilaku anti sosial terbentuk dari terpaan isi program dari fitur yang
diciptakan dari media ini komputer.Salah satu fitur yang banyak menghiasi isi
softwarekomputer adalah permainan. Baik anak-anak, remaja sampai orang dewasa
menggunakan komputer untuk memainkan permainan kesukaan mereka masing-masing

2) Computer anxiety ( kecemasan, ketakutan terhadap computer )


Ketakutan terhadap komputer ini menerpa hampir sepertiga populasi pengguna
dewasa komputer.Beberapa akibat dari kasus yang paling menakutkan yang dirasakan
terhadap komputer adalah mual-mual, vertigo, dan keringat yang bercucuran. Penyebab
ketakutan mereka ada banyak hal dan salah satunya karena ketakutan mereka akan
mendapatkan bencana dengan menekan kunci yang salah. Dalam hal ini ketakutan mereka
dihubungkan dengan tingkat privasi yang dapat ditembus karena kesalahan mereka menekan
tombol misalnya saja menekan gambar spam yang ada dalam internet. Penyebab lainnya
adalah perasaan lepas kendali yang dirasakan orang-orang non teknis atau tidak memilki
kemampuan teknis pada komputer ketika dihadapkan pada sistem teknis yang kompleks dan
menyulitkan.Biasanya ketakutan tergadap komputer ini dialami oleh perempuan-perempuan
dan orang yang mempunyai kemampuan matematika yang rendah.

3) Adiksi terhadap internet


Komputer juga dapat membuat kecenderungan adiksi pada semua orang yang
menggunakan komputer.Perasaan ini mendorong orang untuk terus-menerus menggunakan
komputer layaknya orang yang mengidap ketagihan narkotika. Komputer beserta fitur yang
ditawarkannya secara tidak sengaja membentuk komputer menjadi seperti obat yang harus
diminum dan jika tidak diminum akan menimbulkan rasa sakit tersendiri yang dialami para
penggunanya.
Situs-situs yang ada dalam internet dengan jasa dan layanan yang ditawarkan dapat
memenuhi kepuasan dan kebutuhan orang yang memakainya. Situs permainan, layanan
komunikasi interaktif membuat komputer menjadi komoditi teknologi yang tidak bisa
dilepaskan dari kehidupan manusia sama seperti keberadaan telepon seluler saat ini. Rasa
ketagihan yang membuat orang terus menerus menggunakan komputer menurut para ahli
11
merupakan indikasi dari pembentukan kebiasaan media.Dan yang mematikan adiksi ini dapat
menghancurkan kehidupan manusia.

Teknologi dan informasi di bidang keperawatan

Informatika dalam keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer dan informasi


dengan ilmu keperawatan.Informatika keperawatan adalah bagian dari informatika perawatan
kesehatan yang lebih besar.Perawat dipersiapkan sebagai spesialis dalam bidang ini, yang
pasti seorang perawat harus memahami Teknologi Informasi.
         
Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan
Pemanfaatan teknologi akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan
kebutuhan manusia. Perkembangan teknologi mempunyai peran penting terhadap kehidupan
manusia termasuk di dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan.Perawat sebagai salah satu
tenaga kesehatan yang ikut serta berperan dalam pelayanan kesehatan merasakan dampaknya.
Perkembangan teknologi informasi khususnya internet memberi peluang kepada
masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang salah satu persoalan penting yang
dihadapi sehari hari yaitu kesehatan. Peningkatan pemahaman tentang kesehatan ini dapat
membawa pengaruh yang sangat besar terhadap cara pandang masyarakat terhadap kebiasaan
hidup sehari-hari yang dapat memberikan dampak terhadap kesehatan manusia. Sebagai
contoh konsumsi makanan yang menyehatkan dan penjelasan berbagai alternatif bahan obat-
obatan yang dapat membantu mengobati penyakit yang sedang diderita.
Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan
menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.Tenaga keperawatan secara keseluruhan
jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan
konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang
relatif, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif.Keperawatan sebagai suatu profesii
menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan
memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh
masyarakat dengan baik.
Dalam melaksanakan praktik keperawatan, tentunya perawat berhadapan dengan berbagai
macam kondisi klien.Pengalaman merawat klien ditatanan klinik menjadi sebuah pengalaman
berharga sebagai bekal dalam menjalankan pelayanan keperawatan yang professional. Namun
hal itu tentu tidak cukup, karena kondisi klien, pengetahuan klien yang meningkat, dan

12
mudahnya akses informasi melalui teknologi informasi yang saat ini berkembang pesat,
menutut  perawat untuk juga mengembangkan diri untuk meningkatkan profesionalis-nya.

a. Telenursing
Pemanfaatan Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan Salah satu contoh
pemanfaatan Teknologi Informasi yaitu penggunaan TELENURSING. Telenursing adalah
upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam
bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan
pasien, atau antara beberapa perawat.Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian
terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan
telemonitoring.
Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk
meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik (wire,
radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga
didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic antara
manusia dan atau komputer
Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan
informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh.Aplikasinya saat ini, menggunakan
teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara
dan memakai peralatan video conference.Telenursing bagian integral
dari telemedicine atau telehealth.
Dengan penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan akan
meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam
memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum dari
pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan
profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang
diberikan.Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi antara startegi dan kebijakan untuk
mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan
sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan. 
Faktor dalam Menjalankan TelenursingUntuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa
hal yang perlu menjadi perhatian :
A. Faktor legalitas
Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi keperawatan
yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing.
13
B. Faktor financial
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan
prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi dalam
penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing
        
C. Faktor Skill
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang
telenursing.Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi
telenursing.Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan dan skill
antara pasien dan perawat.Pengetahuan tentang telenursing harus didasari oleh pengetahuan
tehnologi informasi.
        
D. Faktor Motivasi
Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan telenursing.
Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa berjalan dengan baik.
Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik disebabkan oleh
karena keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan sarana dan prasarana serta kurangnya
dukungan pelaksanaan telenursing dari pemerintah.
Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing bisa dimulai dengan peralatan
yang sederhana seperti pesawat telepon yang sudah banyak dimiliki oleh masyarakat tetapi
masih belum banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau pelayanan
keperawatan. Telenursing menggunakan telepon ini dapat diaplikasikan di unit gawat darurat
dan home care.
Tujuan dari telenursing adalah tidak untuk membentuk diagnosis medis, melainkan
difokuskan pada dimensi dari urgensi. Sehingga  para perawat akan lebih terfokus pada
informasi, dukungan, dan meningkatkan pengetahuan. Untuk mencapai hasil yang positif dari
konsultasi melalui telephone maka sangat dibutuhkan cara berkomunikasi yang baik.
Komunikasi yang baik akan berdampak pada perasaan sehingga setiap perkataan akan mudah
untuk didengar dan dipahami. Dengan demikian klien dan keluarganya akan termotivasi
untuk mengikuti saran perawat.

Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :

14
I. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat
darurat, rumah sakit dan nursing home)
II. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan
jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
III. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di
rumah sakit
IV. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis  memerlukan pengkajian yang
sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat
meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan
meningkatkan pemanfaatan teknologi.
V. Berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan
meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan
sumber.

Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan


keperawatan ( model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis
informatika kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan dikampus dengan video conference,
pembelajaran on line dan Multimedia Distance Learning Pada akhirnya telenursing dapat
meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga, terutama dalam manajemen pribadi
penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan
yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas.

BAB III
PENUTUP
15
3.1 Kesimpulan

Perkembangan teknologi informasi sangat membantu dalam proses keperawatan dimulai


dari pemasukan data secara digital ke dalam komputer yang dapat memudahkan pengkajian
selanjutnya, intervensi apa yang sesuai dengan diagnosis yang sudah ditegakkan sebelumnya,
hingga hasil keluaran apa yang diharapkan oleh perawat.
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama dalam
memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus di
penuhi.Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus
mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi.
 Dalam penggunaan TI terutama computer dapat berpengaruh negative juga bagi
kesehatan penggunanya apabila dalam penggunaannya tidak baik, yaitu dari posisi duduk,
jarak pandang monitor dengan mata, intensitas cahaya monitor, sirkulasi udara ruangan,
keamanan kabel jaringan, dan cara menggunakan computer. Apabila hal ini tidak
diperhatikan dapat mngakibatkan gangguan kesehatan.

3.2 SARAN

Kiranya setiap perawat dapat mengembangkan potensi diri dengan meningkatkan 


pengetahuan, mengenal computer dan aplikasi didalamnya sehingga mempermudah dan
mempercepat pelayanan keperawatan di lingkungan perawat dan Rumah Sakit.

DAFTAR PUSTAKA

16
1. AGUSTINUS, A. (2015). HUBUNGAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN
KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT
INAP ELISABETH RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA MARET 2015
(Doctoral dissertation, STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta).
2. CLARA, N. (2016). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KUALITAS DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP
RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PADANG TAHUN 2016 (Doctoral dissertation,
Universitas Andalas).
3. KURNIAWAN, D. (2019). ANALISA PENERAPAN BUKU SAKU DALAM
MENINGKATAN MUTU PELAYANAN DAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN DI
BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT PURWOKERTO (Doctoral dissertation,
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO).
4. MARZA, R. (2014). DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PELAKSANAAN RANGE OF MOTION PASIEN STROKE DI RUANG RAWAT INAP
SARAF BLUD RUMAH SAKIT UMUM DR. ZAINOEL ABIDINRN BANDA ACEH
TAHUN 2013. ETD Unsyiah.
5. Nuryani, N., & Susanti, D. D. (2014). Hubungan Pengetahuan Perawat dengan
Kelengkapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI), 2(2).
6. Pakudek, K. H., Robot, F., & Hamel, R. (2014). Hubungan motivasi perawat dengan
pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di instalasi rawat inap C RSUP Prof. Dr. RD
Kandou Manado. Jurnal Keperawatan, 2(2).
7. PRASTANTI, D. W. (2012). Hubungan Kelengkapan Dokumentasi Keperawatan Dengan
Mutu Pelayanan Keperawatan Di Ruang Melati RSUD Prof. Margono Soekarjo Purwokerto
(Doctoral dissertation, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO).
8. Puspitasari, S. (2013). FAKTOR-FAKTOR DALAM PELAKSANAAN DOKUMENTASI
KEPERAWATAN DI RSUD MAJALAYA.
9. Simamora, R. H., Purba, J. M., Bukit, E. K., & Nurbaiti, N. (2019). Penguatan Peran
Perawat Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Melalui Pelatihan Layanan Prima. JPPM
(Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat), 3(1), 25-31.
10. Simamora, R. (2009). Dokumentasi Proses Keperawatan.
11. Syahida, A., & Rahayu, D. (2019). Faktor Yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat
dalam Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Mata Uroe
BLUD RSUD Langsa. Jurnal EDUKES (Jurnal Penelitian Edukasi Kesehatan), 50-59.
17
12. Yanti, R. I., & Warsito, B. E. (2013). Hubungan karakteristik perawat, motivasi, dan
supervisi dengan kualitas dokumentasi proses asuhan keperawatan. Jurnal Manajemen
Keperawatan, 1(2).
13.Peranan Komputer dalam dunia Kesehatan. (2010).
14.http://adhemoriz.blogspot.com/2010/10
15.Aplikasi Komputer dalam bidang. html. (2011).
16.http://mycocochips.blogspot.com/2011/01.
17.Manfaat komputer di Bidang Kesehatan. (2011).
18.http://johnpaparinto.wordpress.com/2011/03/24.

18

Anda mungkin juga menyukai