Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

MATA KULIAH PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR

Disusun Oleh :
Aldofal Azzaqi Sandro

2114401045
D3 REGULER 1 TINGKAT 2

Dosen Pengampu : Siti Fatonah., SKp, M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
PRODI D-III KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
TAHUN 2022/2023
Inkontinensia Urin Refleks

Diagnosa Keperawatan
Fisiologi : Eliminasi
Inkontinensia Urin Refleks D.0045
Definisi

Pengeluaran urin yang tidak terkendali pada saat volume kandung kemih tertentu tercapai.

Penyebab

1. Kerusakan konduksi impuls di atas arkus refleks


2. Kerusakan jaringan (mis. terapi radiasi)

Gejala dan Tanda mayor


Subjektif Objektif

1. Volume residu urin berkemih 1. Volume residu urine


meningkat meningkat
2. Dribbling
3. Sering buang air kecil
4. Hesitancy
5. Nokturia
6. Enuresis

Gejala dan tanda minor


Subjektif Objektif

(Tidak tersedia) (Tidak tersedia)

Kondisi klinis terkait

1. Cedera/tumor/infeksi medula spinalis


2. Cystitis
3. Pembedahan pelvis
4. Sklerosis multiple
5. Kanker kandung kemih atau pelvis
6. Penyakit Parkinson
7. Demensia
Rencana Intervensi Keperawatan

Tanggal/waktu : 01 juni 2019 pukul 19.00 WIB


Diagnosa Keperawatan : Inkontinensia urine refleks (D.0045)

1. Rencana intervensi keperawatan : Kateterisasi Urine (I.04148)

Definisi
Memasukkan selang kateter urine ke dalam kandung kemih.
Tindakan
Observasi
- Periksa kondisi pasien (mis, kesadaran, tanda-tanda vital, daerah perineal, distensi
kandung kemih, Inkontinensia urine, refleks berkemih)
Terapeutik
- Siapkan peralatan, bahan-bahan dan ruangan tindakan
- Siapkan pasien bebaskan pakaian bawah dan posisikan dorsal rekumben (untuk
wanita) dan supine (untuk alaki-laki)
- Pasang sarung tangan
- Bersihkan daerah perineal atau preposium dengan cairan NaCl atau aquades
- Lakukan insersi kateter urine dengan menerapkan prinsip aseptik
- Sambungkan kateter urin dengan urine bag
- Isi balon dengan NaCI 0,9% sesuai anjuran pabrik
- Fiksasi selang kateter diatas simpisis atau di paha
- Pastikan kantung urine ditempatkan lebih rendah dari kandung kemih
- Berikan label waktu pemasangan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemasangan kateter urine
- Anjurkan menarik napas saat insersi selang kateter

Tanggal/waktu : 01 juni 2019 pukul 19.00 WIB


Diagnosa Keperawatan : Inkontinensia urine refleks (D.0004)

2. Rencana Intervensi keperawatan : Perawatan Inkontinensia urine (I.04163)


Definisi
Mengidentifikasi dan merawat pasien yang mengalami pengeluaran urine secara involunter
(tidak disadari)
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penyebab Inkontinensia urine (mis. disfungsi neurologis, gangguan medul
spinalis, gangguang refleks destrusor, obat-obatan, usia, riwayat operasi, gangguan
fungs kognitif)
- Identifikasi perasaan dan persepsi pasien terhadap inkontinensia urine yang
dialaminya
- Monitor keefektifan obat, pembedahan dan terapi modalitas berkemih
- Monior kebiasaan BAK
Terapeutik
- Bersihkan genital dan kulit sekitar secara rutin
- Benkan pujian atas keberhasilan mencegah inkontinensia
- Buat jadwal konsumsi obat-obat diuretik
- Ambil sampel urino untuk pemeriksaan urine lengkap atau kultur
Edukasi
- Jelaskan definisi, jenis Inkontinensis, penyebab inkontinansia urine
- Jelaskan program penanganan inkontinensia urine
- Jelaskan jenis pakaian dan lingkungan yang mendukung proses berkemih
- Anjurkan membatasi konsumsi cairan 2-3 jam menjelang tidur
- Ajarkan memantau cairan keluar dan masuk serta pola ellminasi urine
- Anjurkan minum minimal 1500 cc/hari, jika tidak kontraindikasi
- Anjurkan menghindari kopi, minuman bersoda, teh dan cokelat
- Anjurkan konsumsi buah dan sayur untuk menghindari konstipasi
Kolaborasi
- Rujuk ke ahli inkontinensia, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai