Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

Implementasi Penelitian

Pengelolaan Form Elektronik Keperawatan Gigi Komputerisasi

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi
Kesehatan

Oleh:
Inan Nisrina Nur
Naila Salmahanna
Tiara Rizki Raswan

D-IV Terapi Gigi Tingkat III

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia


Tasikmalaya

Jalan Tamansari No.210 Kec.Tamansari Kota Tasikmalaya Jawa Barat 46115

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur mari kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala
yang telah memberikan karunia dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini.

Makalah yang kami susun ini sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
Sistem Informasi Kesehatan. Isi makalah ini berisi mengenai materi Implementasi
penelitian (No. 5 pada pustaka) pengelolaan form elektronik kepgi komputerisasi.
Untuk melengkapi tugas ini, kami melakukan studi pustaka dengan mengunduh
sumber-sumber yang berhubungan dengan isi makalah ini. Kami merasa banyak
manfaat dari penugasan ini, selain terpenuhinya tugas juga menambah wawasan
saya dalam pengetahuan mengenai iptek khususnya dalam Implementasi
penelitian (No. 5 pada pustaka) pengelolaan form elektronik kepgi komputerisasi.

Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Hilmiy Ila Robbihi, S.ST, M.K.M yang telah membimbing kami
dalam mengerjakan makalah ini
2. Pihak-pihak yang telah membantu mengerjakan makalah ini. .

Kami menyadari dalam isi makalah ini masih belum sempurna. Untuk itu
kami memohon saran dan masukan demi perbaikan tugas-tugas selanjutnya.

Tasikmalaya, Februari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB II ISI...............................................................................................................3

2.1 Pengertian Electronic Medical Record...................................................3

2.2 Dasar Hukum Rekam Medis Elektronik................................................3

2.3 Analisis data agregat................................................................................4

2.4 Definisi Perancangan................................................................................5

2.5 Sistem Informasi.......................................................................................5

2.6 Web............................................................................................................6

2.7 Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web.............................8

2.8 Analisis dan Perancangan........................................................................8

2.8.2 Flowmap Sistem yang Diusulkan............................................................9

2.9 Implementasi...........................................................................................12

2.10 Strategi Implementasi.............................................................................19

2.11 Keuntungan Implementasi EMR...........................................................20

BAB III PENUTUP..............................................................................................21

3.1 Kesimpulan..............................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22

iii
SOAL.....................................................................................................................23

KUNCI JAWABAN.............................................................................................26

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Flowmap pada sistem yang sedang berjalan.........................................8


Gambar II.2 Flowmap pada sistem yang diusulkan...................................................9
Gambar II.3 Use Case Diagram...............................................................................10
Gambar II.4 Activity diagram sistem pada klinik....................................................11
Gambar II.5 Diagram Penambahan User.................................................................12

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mutu pelayanan kesehatan merupakan suatu kelas pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada pasien sesuai dengan standar pelayanan yang ada.
Standar pembangunan dalam bidang kesehatan adalah tersedianya pelayanan
kesehatan yang berkualitas yang dinilai melalui perawatan, pemeriksaan,
pengobatan dan tindakan. Perawatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit
secara teknis dan fasilitas yaitu setiap pasien perlu melakukan diagnosa
lainnya berupa pelayanan rekam medis. Menurut Permenkes
No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis dalam Pasal 1 ayat (1)
berbunyi: “Rekam Medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada pasien”. Di bidang keperawatan gigi, rekam
medis merupakan suatu bukti nyata dalam melakukan upaya pelayanan
kesehatan pada pasien oleh tenaga kesehatan seperti perawat gigi.
Sistem rekam medis adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
mendokumentasikan data-data medis pasien. Sistem ini akan mencatat,
mengolah dan kemudian menyajikan data-data yang berhubungan dengan hal-
hal medis misalnya data pasien, riwayat kesehatan pasien, bahan yang
digunakan untuk restorasi, sampai besarnya biaya yang harus di bayar dan
lain-lain.
Dengan semakin berkembangnya teknologi, terutama teknologi
informasi, semakin memudahkan manusia dalam melakukan suatu aktifitas
karena semua sistem terkomputerisasi. Komputer merupakan suatu kemajuan
teknologi yang sangat memudahkan dalam proses pengolahan dan penyajian
data, sehingga dapat dihasilkan informasi yang diperlukan dan dapat
dipergunakan untuk berbagai macam keperluan. Semakin majunya teknologi
informasi semakin mendorong masyarakat baik perorangan maupun instansi
untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam segala bidang, baik dalam

1
ilmu pengetahuan, hiburan, pemasaran, kesehatan dan lain – lain. Dalam
bidang kesehatan sekarang ini sudah wajib penggunaan system informasi
untuk membantu proses kegiatannya. Salah satu bentuk system informasi
yang dijalankan pada bidang kesehatan adalah sistem rekam medis. Dengan
semakin berkembangnya teknologi, terutama teknologi informasi, semakin
memudahkan manusia dalam melakukan suatu aktifitas karena semua sistem
terkomputerisasi. Komputer merupakan suatu kemajuan teknologi yang
sangat memudahkan dalam proses pengolahan dan penyajian data, sehingga
dapat dihasilkan informasi yang diperlukan dan dapat dipergunakan untuk
berbagai macam keperluan. Semakin majunya teknologi informasi semakin
mendorong masyarakat baik perorangan maupun instansi untuk
memanfaatkan teknologi informasi dalam segala bidang, baik dalam ilmu
pengetahuan, hiburan, pemasaran, kesehatan dan lain – lain. Dalam bidang
kesehatan sekarang ini sudah wajib penggunaan system informasi untuk
membantu proses kegiatannya. Dengan terbentuknya system informasi
tersebut dibutuhkan juga implementasi dari system tersebut.
Dilihat dari latar belakang masalah tersebut, Sistem informasi rekam
medis dirasa perlu dan dibutuhkan untuk mempermudah dalam mendapatkan
informasi tentang klinik, pencarian data pasien, pengolahan data, mengontrol
persediaan alat yang digunakan untuk restorasi, serta memantau
perkembangan perawatan tiap pasien.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan form elektronik?
1.2.2 Bagaimana proses pembentukan form elektronik?
1.2.3 Bagaimana implementasi dari penggunaan form elektronik?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui mengenai form elektronik
1.3.2 Untuk mengetahui proses pembentukan form elektronik
1.3.3 Untuk mengetahui implementasi form elektronik

2
3
BAB II

ISI

2.1 Pengertian Electronic Medical Record


Electronic Medical Record (EMR) atau rekam medik elektronik yang
merupakan bagian dari Eletronic Health Record (EHR) telah banyak
digunakan di berbagai rumah sakit di berbagai belahan dunia untuk
menggantikan atau melengkapi rekam medik berbentuk kertas. Rekam medis
elektronik (EMR) adalah versi dari rekam medis kertas yang dibuat menjadi
elektronik, yang memindahkan catatan-catatan atau formulir yang tadinya
ditulis diatas kertas kedalam bentuk elektronik. Rekam medis elektronik tidak
disertai dengan peringatan (warning), kewaspadaan (alertness) serta tidak
memiliki system penunjang keputusan (Decision Suport System (DSS)).
Rekam kesehatan berbasis komputer (CPR) adalah rekaman pasien yang
dikerjakan secara elektronis dan bernaung dalam sistem yang dirancang
secara khusus guna mendukung pengguna dalam mengakses data secara
lengkap dan akurat, yakni dengan memberikan tanda peringatan, waspada dan
sistem pendukung pengambilan keputusan klinis yang merujuk data kepada
sumber pengetahuan medis dan sarana bantuan lainnya.
Rekam kesehatan berbasis komputer pertama kali dikenalkan pada tahun
1991 sebagai pelopor oleh Institute of Madicine (IOM) “… rekam kesehatan
berbasis computer (CPR) adalah rekaman pasien yang dikerjakan secara
elektronis dan bernaung dalam sistem yang dirancang secara khusus guna
mendukung pengguna dalam mengakses data secara lengkap dan akurat,
yakni dengan memberikan tanda peringatan,waspada dan system pendukung
pengambilan keputusan klinis yang merujuk data kepada sumber pengetahuan
medis dan sarana bantuan lainnya.

2.2 Dasar Hukum Rekam Medis Elektronik


Dalam penyelenggaraan rekam medis elektronik tentunya kita harus
berdasarkan regulasi yang berlaku, dasar hukum pelaksanaan rekam medis
elektronik di Indonesia adalah sebagai berikut :

4
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Pasal 46 dan Pasal 47 tentang
Praktik Kedokteran.
a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/PER/III/2008 tentang
Rekam Medis, sebagai pengganti Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
749a/Menkes/PER/XII/1989. Pada Bab II pasal 2 ayat (1) dijelaskan
bahwa “Rekam Medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau
secara elektronik”.
b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1171 Tahun 2011 tentang Sistem
Informasi Rumah Sakit (SIRS).
Sedangkan Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis pada pasal 2 juga dijelaskan
bahwa :
1. Rekam medis harus dibuat secara lengkap tertulis dan jelas atau secara
elektronik.
2. Penyelengaraan rekam medis dengan menggunakan teknologi informasi
elektronik diatur lebih lanjut dengan peraturan sendiri.
3. Dengan permenkes tersebut yang menyatakan bahwa rekam medis dapat
berupa rekam medis konvensonal maupun sacara elektronik.

2.3 Analisis data agregat


2.3.1 Uji klinik konvensional, data dikumpulkan dari pasien, dimasukkan ke
dalam basis data komputer & dianalisis dengan program statistik.
2.3.2 Rekam medik elektronik memungkinkan klinikus memperoleh data
rutin dan non rutin. Data rutin dapat langsung diperoleh (dalam bentuk
siap olah) dari basis-data rekam medik. Sedangkan data non-rutin dapat
dikumpulkan pada waktu pemeriksaan pasien & dimasukkan dalam
rekam medik.

5
2.4 Definisi Perancangan

Langkah awal dalam membuat sebuah sistem adalah perancangan dari


sistem tersebut. Mohamad Subhan (2012:109) dalam bukunya yang berjudul
Analisa Perancangan Sistem mengungkapkan: “Perancangan adalah
proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis
sistem”.

Pengertian perancangan menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:39)


dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, adalah
sebagai berikut: “Tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk
mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang
terbaik”.

Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa


atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan
yang utuh dan berfungsi. Perancangan sistem dapat dirancang dalam bentuk
bagan alir sistem (system flowchart), yang merupakan alat bentuk grafik yang
dapat digunakan untuk menunjukan urutan-urutan proses dari sistem
(Nafisah, 2003 : 2).

2.5 Sistem Informasi


Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan
aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi
dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang
sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik,
data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk
merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan
komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan
teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan
komputer sistem TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang berbeda dari
teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat seperti memiliki

6
komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan pemanfaatan
teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses bisnis. Sistem
informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis. Menurut Alter,
Putu (2011) berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari
sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau
mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk
memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi
adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan
(menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan
menampilkan) informasi.
Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem
data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu
bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai
bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai
bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan
dan tindakan.
Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin sistem
informasi dan organisasi informatika.Sistem informasi adalah gabungan yang
terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan
komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan
menyebarkan informasi dalam organisasi. Sistem informasi adalah suatu
sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi adalah kumpulan
dari sub-sub sistem baik pisik maupun non pisik yang saling berhubungan
satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan
yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna (Putu,2011).

2.6 Web
Web merupakan media informasi berbasis jaringan komputer yang dapat

7
diakses dimana saja dengan biaya yang relatife murah. Web merupakan
bentuk implementasi dari bahasa pemrograman web (web programming).
Sejarah perkembangan bahasa pemrograman web diawali dengan munculnya
HTML (Hypertext Markup Language). Yang kemudian dikembangkan
dengan munculnya CSS (Cascading Style Sheet) yang bertujuan untuk
memperindah tampilan website (Wahana Komputer,2010).
2.6.1 Pengertian Web menurut beberapa Ahli
2.6.1.1 Menurut A. Taufiq Hidayatullah, web adalah bagian paling
terlihat sebagai jaringan terbesar dunia, yakni internet.
2.6.1.2 Menurut Haer Talib, Web adalah sebuah tempat di internet
yang mempunyai nama dan alamat.
2.6.1.3 Menurut Boone (Thomsom), Web adalah koleksi sumber
informasi kaya grafis yang saling berhubungan satu sama lain
dalam intenet yang lebih besar.
2.6.1.4 Menurut Feri Indahayudha, Web adalah suatu program yang
dapat memuat film, gambar, suara, serta musik yang
ditampilkan dalam internet.
2.6.1.5 Menurut Yuhefizar, Web adalah suatu metode untuk
menampilkan informasi di internet, baik berupa teks, gambar,
suara maupun video yang interaktif dan mempunyai
kelebihan untuk menggabungkan (link) satu dokumen dengan
dokumen lainnya (hypertext) yang diakses melali sebuah
browser.
2.6.2 Jenis-jenis Website
Secara umum, situs web digolongkan menjadi 3 jenis yaitu
sebagai berikut :
2.6.2.1 Website Statis adalah web yang mempunyai halaman tidak
berubah.
2.6.2.2 Website Dinamis merupakan website yang secara struktur
diperuntukan untuk update sesering mungkin.
2.6.2.3 Website Interaktif adalah web yang saat ini sedang booming.

8
Salah satu contoh website interaktif adalah blog dan forum.

2.7 Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web


Aplikasi berbasis web adalah satuan aplikasi yang cukup luas. Wujud
yang paling sederhana, web application dapat berupa serangkaian hypertext
files yang terhubung dan memberikan informasi berupa teks dengan sedikit
gambar atau grafik. Seiring dengan perkembangannya, kini web memiliki
banyak fungsi, fitur, konten, juga terhubung dengan database korporasi dan
aplikasi bisnis yang rumit.
Keuntugan merancang sistem informasi berbasis web, diantaranya yaitu :
2.7.1 Meningkatkan kesadaran akan tersedianya suatu layanan, produksi
industri atau kelompok.
2.7.2 Bisa diakses selama 24 jam oleh pengguna.
2.7.3 Menstandarkan desain antar muka.
2.7.4 Menciptakan suatu sistem yang dapat diperluas secara global bukan
hanya lokal, sehingga mampu menjangkau orang-orang di tempat yang
berjauhan tanpa mengkhawatirkan zona waktu lokasi mereka (Wahana
Komputer, 2010).
2.8 Analisis dan Perancangan
2.8.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Analisis sistem yang sedang berjalan didefinisikan sebagai
penguraian dari suatu sistem untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan yang terjadi.

Pegawai Administrasi Pasien Dokter Apoteker


Start

Memberikan
nomor antrian

Mencatat Menyimpan
data-data data pasien

Memberi
tindakan

Mencatat resep dan Memberikan obat


9 memberikan resep dan transaksi
obat

Stop
Gambar II.1 Flowmap pada sistem yang sedang berjalan
Pada gambar II.1 menjelaskan bahwa ketika seorang pasien datang
keklinik gigi pertama – tama mereka harus mengambil nomor antrian
kemudian data pasien di catat oleh bagian administrasi. Setelah itu
pasien di arahkan ke Dokter kemudian pasien menyimpan data pasien
dan memberikan tindakan setelah selesai pasien kemudian diberikan
resep obat. Kemudian pasien memberikan resep tersebut ke bagian
apoteker dan pasien diberikan obat dan membayar semua pelayanan
beserta obatnya.

2.8.2 Flowmap Sistem yang Diusulkan

Pegawai
Pasien Aplikasi Dokter Apoteker
Administrasi
Pasien

Star
t

Memberikan Menerima
ID pasien Login
ID
Aplikasi

Menampilkan
menu awal

Menginput
Memberi
data-data
pasien

Memberikan Memberikan
resep obat obat

Stop

10
Gambar II.2 Flowmap pada sistem yang diusulkan
Pada gambar II.2 menunjukkan bahwa proses pelayanan pasien
yang terkomputerisasi pada aplikasi yang diusulkan nantinya. Setiap
pasien yang mendaftar ke klinik gigi akan diberikan ID dan password
untuk login melalui aplikasi.
2.8.3 Use Case Diagram
Use case diagram merupakan gambaran skenario dari interaksi
antara pengguna dengan sistem. Use case diagram menggambarkan
hubungan antara aktor dan kegiatan yang dapat dilakukannya terhadap
aplikasi.

Gambar II.3 Use Case Diagram

11
2.8.4 Activity Diagram
Activity diagram yang dirancang menggambarkan aliran activity
atau proses dalam sistem yang dirancang yang dirancang, decision atau
keputusan yang mungkin terjadi dan bagaimana sistem berakhir adalah
sebagai berikut.
2.8.4.1 Activity diagram system pada klinik
Front office Pasien Dokter Apoteker

Gambar II.4 Activity diagram sistem pada klinik

12
2.8.4.2 Activity diagram penambahan user (front office, dokter,
apoteker) oleh admin.
Admin Front office, dokter, apoteker

Gambar II.5 Diagram Penambahan User

2.9 Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap menerjemahkan perancangan
berdasarkan hasil analisis dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh mesin
serta penerapan perangkat lunak pada keadaaan yang sesungguhnya.
Implementasi antarmuka (interface) dari perangkat lunak dilakukan
berdasarkan rancangan yang telah dilakukan. Implementasi ditampilkan dari
screenshoot dari halaman website yang digunakan sebagai alat dan bahan
penelitian yang telah dirincikan pada Bab IV.

13
2.9.1 Tampilan Sistem Informasi Klinik Gigi Berbasis Web
Antarmuka Halaman Login

Login ini berfungsi sebagai penentu hak akses dalam penggunaan


program. Penjelasan tombol pada form login:
2.9.1.1 Tombol Login Digunakan user untuk masuk ke menu utama
sesuai hak akses.
2.9.1.2 Tombol Help Digunakan user apabila butuh bantuan untuk masuk ke
menu utama.

2.9.2 Login dokter

Penjelasan tombol pada form login:


2.9.2.1 Tombol Login Digunakan user untuk masuk ke menu utama
sesuai hak akses.
2.9.2.2 Tombol ruangan Digunakan user untuk memilih ruangan.

14
2.9.3 Menu Utama Receptionist
Menu utama ini berfungsi untuk masuk ke sub program sesuai
dengan bagiannya masing – masing. Sehingga antara satu bagian
dengan bagian yang lain tidak dapat membuka yang bukan bagiannya.
Menu receptionist ini untuk memasukkan data pasien, mau pun daftar
antian pasien dan juga dapat Menangani Transaksi pasien kepada klinik.

Penjelasan tombol pada form antrian pasien :


2.9.3.1 Tombol tambah antrian pasien Digunakan untuk membuka form
daftar antrian pasien.
2.9.3.2 Tombol Hapus antrian Digunakan untuk menghapus antrian
pasien pada table antrian pasien.
2.9.4 Menu Daftar Pasien

15
2.9.5 Menu Daftar Pasien Baru

2.9.6 Daftar Antrian Pasien

2.9.7 Menu Transaksi Pasien

16
2.9.8 Menu Operator

2.9.9 Menu Detail Rekam Medis

Penjelasan tombol pada form detail Rekam Medis :


2.9.9.1 Tombol Done Digunakan untuk menyimpan detail rekam
medis.
2.9.9.2 Tombol Ready Digunakan untuk Mengubah status ruangan
agar bisa di isi pasien kembali.
2.9.9.3 Tombol Cancel Digunakan untuk menutup dan membatalkan
form detail rekam medis.

17
2.9.10 Menu Dokter Penanggung Jawab
Menu dokter penanggung jawab menampilkan daftar harga
perawat, list dokter serta laporan transaksi – transaksi, dan perawatan
yang ada pada klinik.

Penjelasan tombol pada form daftar dokter


2.9.10.1 Tombol Simpan Digunakan untuk menyimpan nama dan nip
dokter pada klinik.
2.9.10.2 Tombol Batal Digunakan untuk pembatalan penambahan
dokter.

18
2.9.11 Menu Laporan
Untuk mendapatkan laporan dari hasil transaksi dapat diakses
melalui menu laporan.

2.9.12 Menu Daftar Perawatan


Untuk mengetahui nama perawatan dan harga perawatan tersebut di
klinik.

2.9.13 Menu Perawatan Baru

19
Pengujian Sistem Pengujian sistem merupakan proses
pengeksekusian sistem perangkat lunak untuk menentukan apakah
sistem tersebut cocok dengan spesifikasi sistem dan berjalan di
lingkungan yang diinginkan. Pengujian sistem sering diasosiasikan
dengan pencarian bug, ketidaksempurnaan program, kesalahan pada
program yang menyebabkan kegagalan pada eksekusi sistem perangkat
lunak. Pengujian dilakukan dengan menguji setiap proses dan
kemungkinan kesalahan yang terjadi untuk setiap proses. Adapun
pengujian sistem yang digunakan adalah Black Box. Pengujian Black
box yaitu menguji perangkat lunak 74 dari segi spesifikasi fungsional
tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk
mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari
perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. (Pressman,
2005).
2.9.13.1 Prosedur Pengujian
Persiapan yang dilakukan dalam melakukan pengujian
adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan PC/Laptop untuk menjalankan aplikasi
b. Memasang aplikasi pada PC/Laptop
c. Melakukan proses pengujian.

2.10 Strategi Implementasi


Salah satu aspek yang paling sulit dalam menerapkan EMR adalah pada
tahapan implementasi. Ada beberapa alternatif implementasi yaitu:
2.10.1 Implementasi seluruh fungsi di semua unit (instalasi) pada saat yang
sama secara menyeluruh di rumah sakit.
2.10.2 Implementasi seluruh fungsi pada satu unit (instalasi). Jika di lokasi
tersebut sudah stabil, kemudian dilanjutkan ke seluruh lokasi lain pada
saat yang sama.
2.10.3 Implementasi fungsi-fungsi terbatas pada seluruh unit (instalasi),
hanya modul untuk pelayanan tertentu saja yang diaktifkan. Jika

20
fungsi ini sudah menjadi bagian dari kegiatan klinik secara rutin,
kemudian menerapkan lebih banyak fungsi lagi.
2.10.4 Kombinasi dari pendekatan-pendekatan di atas, sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan di rumah sakit.
2.11 Keuntungan Implementasi EMR
Manfaat teknologi informasi dalam rekam medis elektronik, selain untuk
efisiensi pencatatan dan pengolahan data, serta menyediakan informasi yang
lebih akurat dan terpercaya, yaitu memiliki tujuan untuk mengurangi medical
error dan meningkatkan keamanan pasien (patient safety). Dengan adanya
sistem aplikasi manajemen rekam medis, maka medical errordalam
pengambilan keputusan oleh tenaga kesehatan dapat dikurangi, karena setiap
pengambilan keputusan akan berdasarkan data rekam medis pasien yang telah
ada dan sudah terintegrasi dengan unit pelayanan lainnya (Moody, L.E, et.al.
2004).

21
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
. Rekam medis elektronik (EMR) adalah versi dari rekam medis kertas
yang dibuat menjadi elektronik, yang memindahkan catatan-catatan atau
formulir yang tadinya ditulis diatas kertas kedalam bentuk elektronik.
Sedangkan sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi
dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung
operasi dan manajemen.
Dasar Hukum pelaksanaan rekam medis elektronik di Indonesia
tercantum pada Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Pasal 46 dan Pasal
47 tentang Praktik Kedokteran, peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sebagai pengganti
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/PER/XII/1989. Pada Bab
II pasal 2 ayat (1) dijelaskan bahwa “Rekam Medis harus dibuat secara
tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik”, Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 1171 Tahun 2011 tentang Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIRS).
Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa
atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan
yang utuh dan berfungsi. Perancangan sistem dapat dirancang dalam bentuk
bagan alir sistem (system flowchart), yang merupakan alat bentuk grafik yang
dapat digunakan untuk menunjukan urutan-urutan proses dari sistem.

22
DAFTAR PUSTAKA
Munggaran, D. F. (2014). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. UNIKOM, hal. 46-
56.
Muntihana, V. (2017). ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI.
Makasar: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR.
Triyanti, E. (2018). MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Indonesia.

23
SOAL

1. Rekam Medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien, merupakan permenkes nomor...
a. No.269/MENKES/PER/III/2008
b. No.266/MENKES/PER/III/2009
c. No.267/MENKES/PER/III/2009
d. No.266/MENKES/PER/III/2008
e. No.267/MENKES/PER/III/2008
2. Semakin majunya teknologi informasi semakin mendorong masyarakat baik
perorangan maupun instansi untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam
segala bidang, kecuali..
a. Ilmu pengetahuan
b. Pemasaran
c. Politik
d. Kesehatan
e. Hiburan

3. Rekam Medis Berbasis komputer dikenal dengan sebutan


a. IOM
b. CPR
c. PCR
d. SPSS
e. EMR

4. Rekam kesehatan berbasis komputer pertama kali dikenalkan pada tahun


a. 1990
b. 1991
c. 1992

24
d. 1993
e. 1994

5. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Pasal 46 dan Pasal 47 membahas


tentang..
a. Hukum Kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan
c. Praktik Kedokteran
d. Mall Praktik
e. Perlindungan perempuan

6. Tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru


yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang
diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik, merupakan pengertian
perancangan menurut..
a. Rafissa Basyri
b. Zentinna Lubby
c. Mohamad Subhan
d. Al-Bahra Bin Nadjamudin
e. Nafisah

7. Secara umum, situs web digolongkan menjadi 3 jenis yaitu


a. Praktis, Dinamis, Sistematis
b. Statis, Dinamis, Praktis
c. Sistematis, Dinamis, Statis
d. Interaktif, Dinamis, Praktis
e. Dinamis, Statis, Interaktif

8. Keuntugan merancang sistem informasi berbasis web, kecuali..


a. Meningkatkan kesadaran akan tersedianya suatu layanan, produksi industri
atau kelompok.

25
b. Bisa diakses selama 24 jam oleh pengguna.
c. Meningkatkan kesulitan
d. Menstandarkan desain antar muka.
e. Menciptakan suatu sistem yang dapat diperluas secara global bukan hanya
lokal, sehingga mampu menjangkau orang-orang di tempat yang berjauhan
tanpa mengkhawatirkan zona waktu lokasi merek

9. tahap menerjemahkan perancangan berdasarkan hasil analisis dalam bahasa


yang dapat dimengerti oleh mesin serta penerapan perangkat lunak pada
keadaaan yang sesungguhnya. Merupakan pengertian dari..
a. Activity Diagram
b. Implementasi
c. Use case diagram
d. Analisis dan Perancangan
e. Flowmap Sistem

10. Salah satu aspek yang paling sulit dalam menerapkan EMR adalah pada
tahapan implementasi. Ada beberapa alternatif implementasi yaitu, kecuali..
a. Implementasi seluruh fungsi di semua unit.
b. Implementasi seluruh fungsi pada satu unit.
c. Implementasi fungsi-fungsi sebagian pada seluruh unit.
d. Implementasi fungsi-fungsi terbatas pada seluruh unit.
e. Kombinasi dari pendekatan-pendekatan di atas, sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan di rumah sakit.

26
KUNCI JAWABAN

1. A
2. C
3. B
4. B
5. C
6. D
7. E
8. C
9. B
10. C

27

Anda mungkin juga menyukai