Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN


DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KELOMPOK
SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN
DOSEN PENGAMPU : ARIF SOFYANDI.,S.KEP.M.KES

DISUSUN OLEH KELOMPOK III:


1. LINDA PUTRI JUMIATI
2. MAWADAH
3. MARISA
4. NAFISAH

PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN(STIKES)YAHYA
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….

DAFTAR ISI …………………………..………………………………………………..

BAB I

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………………………..…1


B. Rumusan Masalah ……………………………………………..………………..….2
C. Tujuan Pembahasan ………………………………………………………………..2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dokumentasi Keperawatan Berbasis komputer…………………….3

2.2 Manfaat dokumentasi keperawatan berbasis computer………………………...4

2.3 Upaya peningkatan Pemberian ASKEP dengan Dokumentasi Berbasis Komputerisasi .…....5

2.4 Jenis-jenisdokumentasi keperawatan ………………….…………………………….……..…5

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan …………………………………………………………………………11
b. Saran ………………………………………………………………………………. 11

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….12


BAB I

PENDAHULUAN 

A.   Latar Belakang

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan


bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif
serta ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat
secara berkualitas (Endang, Sri, 2008). Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga
yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan  kesehatan, mempunyai peranan
penting untuk meningkatkan mutu pelayanan  kesehatan.. Dalam  upaya
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian
sampai dengan evaluasi dan yang sangat penting adalah disertai dengan sistem
pendokumentasian yang baik.

Dokumentasi keperawatan adalah bagian yang penting dari dokumentasi


klinis. Namun pada  realitanya dilapangan, asuhan  keperawatan  yang dilakukan
masih bersifat manual dan konvensional, belum disertai dengan sistem /perangkat
tekhonolgi yang memadai. Contohnya dalam hal pendokumentasian asuhan
keperawatan masih manual, sehingga perawat mempunyai potensi yang besar
terhadap proses terjadinya kelalaian dalam praktek.

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat


dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan yang
lebih canggih  dengan memanfaatkan perkembangan tehnologi informasi.
Pendokumentasian keperawatan dengan menggunakan  komputer diharapkan akan
membantu meningkatkan dokumentasi keperawatan yang  berkualitas.

Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan


meningkatnya strata pendidikan keperawatan di Indonesia, disamping akses
informasi yang sangat cepat di seluruh dunia.
B.  Rumusan Masalah

Bagaimana system informasi dalam pendokumentasian asuhan keperawatan


berbasis komputer ?

C.  Tujuan Masalah

- Tujuan Umum

Menjelaskan system informasi dalam pendokumentasian asuhan


keperawatan berbasis computer

- Tujuan Khusus

1. Mengetahui pengertian Dokumentasi Keperawatan Berbasis Computer


2. Mengetahui manfaat Dokumentasi keperawatan yang Berbasis Computer

D.  Manfaat

Memberikan informasi kepada pembaca tentang system informasi dalam


pendokumenasian berbasis komputer.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dokumentasi Keperawatan Berbasis komputer.

Computerized nursing documentation adalah  suatu modul keperawatan


yang dikombinasikan dengan sistem komputer rumah sakit ke staf perawat.Dengan
sistem yang terkomputerisasi ini perawat dapat melakukan akses ke   laboratorium,
radiologi, fisioterapi, dan disiplin yang lain, seperti ahli gizi,   fisioterapi, dan
disiplin ilmu lain seperti ahli gizi, fisioterapis, occupational therapies.

Pemikiran tentang dokumentasi keperawatan yang terkomputerisasi di buat


dalam rangka memudahkan dan mempercepat pendoukmentasian asuhan
keperawatan yang dibuat. Dengan sistem ini perawat lebih dapat  menghemat
waktu dan perawat akan lebih sering berada di samping pasien. Dengan
dokumentasi yang terkomputerisasi ini pencatatan dapat dilakukan akurat dan
lengkap.

Pendokumentasian keperawatan yang tertulis (paper-based documentation)


saat ini dilaporkan mutunya sangat rendah dan ini juga berdampak terhadap
penerimaan publik termasuk profesi kesehatan yang lain  terhadap profesinalisasi
keperawatan di Indonesia. Perawat yang menyatakan alasan terhadap  dokumentasi
yang kurang akurat dan kurang lengkap dihubungkan dengan permasalahan seperti
kekurangan staf, sensus yang tinggi, lembur kerja, dan juga kurangya pengetahuan
tentang apa yang dituliskan dalam dokumentasi.
B. Manfaat Dokumentasi keperawatan yang berbasis komputer

Suatu studi diselenggarakan di University medical center Heidelberg selama


18 bulan . Hasil dari studi  menunjukkan adanya  suatu peningkatan yang penting
tentang kwantitas dan kwalitas dokumentasi.

Aspek positif meliputi kelengkapan dari dokumentasi keperawatan , aspek


yang formal dan  peningkatan kwalitas hubungan antar  perawat. Aspek yang
negatif adalah berkaitan dengan contens dari rencana keperawatan (Endang, Sri,
2008)

Electronik health Record dilaporkan memiliki manfaat sebagai berikut yaitu :

1. Tidak perlu gudang yang besar dalam penyimpanan arsip


2. Penyimpanan data (Record  )pasien  menjadi lebih lama
3. EHR yang dirancang dengan baik akan  mendukung ototnomi yang dapat
dipertanggung jawabkan
4. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu
dalam pengambilan keputusan yang cepat juga.
5. Meningkatkan produktivitas bekerja
6. Mengurangi kesalahan dalam menginterprestasikan pencatatan. (Sukesi,
Niken, 2010)
C. Jenis-jenis dokumentasi keperawatan

ada 5 jenis pendidikan spesialis keperawatan antara lain;

1. keperawatan anak, 

“Keperawatan anak adalah asuhan keperawatan pada anak yang berpusat pada


keluarga dan upaya pencegahan trauma pada anak,” ujar Dosen
Fakultas Keperawatan Unpad, Henny Suzana Mediani, M.Ng., PhD. ... Perawat
harus melibatkan keluarga dalam pemberian asuhan perawatan agar memenuhi
kebutuhan anak maupun keluarga secara umum

2. keperawatan jiwa, 

Keperawatan kesehatan jiwa (mental health nursing) adalah bentuk pelayanan


profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, menerapkan
teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri secara
terapeutik sebagai kiatnya.

3. keperawatan komunitaS, 

Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan


kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut: 1.
Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga,
kelompok, dalam konteks komunitas.

4. keperawatan maternitas

kep erawatan maternitas adalah keperawatan yang membahas tentang


kehidupan peremuan selama seanjang siklus kehiduannya

5. keperawatan medikal bedah.

Keperawatan Medikal Bedah adalah pelayanan profesional yang berdasarkan


pada ilmu dan teknik Keperawatan Medikal Bedah yang berbentuk pelayanan bio-
psiko-sosio-spiritual pada klien dewasa untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
yang berupa meningkatkan kemampuan yang ada pada individu.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dokumentasi keperawatan adalah bagian yang penting dari dokumentasi


klinis. Dokumentasi keperawatan tidak hanya sebagai sarana komunikasi namun
juga berkaitan dengan aspek legal dan jaminan dalam pemberian kualitas
pelayanan. Dengan pendokumentasian yang baik pengembangan riset keperawatan
juga akan optimal. Bagaimanapun, saat ini pendokumentasi proses keperawatan di
Indonesia  sangatlah kurang dan kualitasnya sangat rendah. Pendokumentasian
keperawatan dengan menggunakan  komputer diharapkan akan membantu
meningkatkan dokumentasi keperawatan yang  berkwalitas. Namun sebelum suatu
instansi rumah sakit menggunakan pendokumentasian keperawatan yang
terkomputerisasi ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, tidak hanya
berkaitan dengan penyediaan hardware dan software computer itu sendiri, tetapi
yang lebih dipentingkan adalah kemampuan perawat dalam menggunakan
tehnologi informasi ini.

B. Saran

Pendidikan kesehatan berbasis tekhnologi memerlukan sumber daya


keperawatan yang menguasai tekhnologi informasi sehingga perlu disosialisaikan
secara menyeluruh. Disamping itu pelayanan asuhan keperawatan harus selalu
dikembangkan mengikuti kemajuan ilmu dan tekhnologi sehingga masyarakat
benar-benar merasakan manfaat dari asuhan yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA 

Endang, Sri. 2008. Dokumentasi keperawatan berbasis


komputer. http://pkko.fik.ui.ac.id diunduh pada 19 Oktober 2017 pukul 17.00 WIB

Sukesi, Niken. 2010. Perkembangan dokumentasi keperawatan Berbasis komputer.


http://pkko.fik.ui.ac.id diunduh pada 19 Oktober 2017 pukul 20.00 WIB

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Dokumentasi


Keperawatan Berbasis Komputer", Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/annisaflestari/5a09aa699f91ce185a6ba7a3/
dokumentasi-keperawatan-berbasis-komputer?page=all&page_images=1
BAB 11

PEMBAHASAN

UPAYA PENINGKATAN PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN


DENGAN DOKUMENTASI BERASIS KOMPUTERISASI

Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan


meningkatnya strata pendidikan keperawatan di Indonesia, disamping akses
informasi yang sangat cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa efek pada
kemajuan yang cukup berarti di keperawatan (Jasun, 2006). Tenaga perawat
sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi
pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan,
seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar,
yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi.

Keperawatan juga berkewajiban untuk menyediakan pelayanan/asuhan


keperawatan yang didasarkan pada kaedah-kaedah suatu profesi termasuk adanya
bukti pertanggung jawaban melalui sistem informasi yang tepat yang ditunjukkan
oleh sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang baik. Namun pada
realitanya dilapangan pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukan
masih bersifar manual dan konvensional, belum disertai dengan sistem /perangkat
teknolgi yang memadai, sehingga perawat mempunyai potensi yang besar terhadap
proses terjadinya kelalaian dalam praktek. Selain itu dalam pelaksanaan
dokumentasi keperawatan,  perawat sering mengeluh terhadap dokumentasi yang
memakan waktudan terlalu banyak perawat belum sepenuhnya faham
menuliskannya.Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan,maka perlu dibuat suatu mekanisme pendokumentasian yang mudah
dan cepat berkaitan dengan dokumentasi proses keperawatan.

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka


sangat dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian
asuhan keperawatan yang lebih baik.  Metode pendokumentasian asuhan
keperawatan saat sudah mulai menunjukkan perkembangan, dari yang sebelumnya
manual, bergeser kearah komputerisasi. Metode pendokumentasian tersebut
dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen. Sistem informasi manajemen
berbasis komputer tidak hanya bermanfaat dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan, namun juga dapat menjadi pendukung pedoman bagi pengambil
kebijakan/pengambil keputusan  di keperawatan/Decision Support System dan
Executive Information System (Eko,I. 2001).  Informasi asuhan keperawatan
dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer dapat digunakan
dalam menghitung pemakaian tempat tidur /BOR pasien, angka nosokomial,
penghitungan budget keperawatan dan sebagainya. Dengan adanya data yang
akurat pada keperawatan maka data ini juga dapat digunakan untuk informasi bagi
tim kesehatan yang lain. Sistem Informasi asuhan keperawatan juga dapat menjadi
sumber dalam pelaksanaan riset keperawatan secara khususnya dan riset kesehatan
pada umumnya. (Udin,and Martin, 1997). Oleh karena itu system sistem informasi
manajemen berbasis komputer ini sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh
manajemen rumah sakit, dimana aktifitas perawatan dapat termonitor dalam
sebuah data base rumah sakit.

Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam


organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.
Sistem Informasi mempunyai komponen- komponen yaitu proses, prosedur,
struktur organisasi, sumber daya manusia, produk, pelanggan, supplier, dan
rekanan.  (Eko,I. 2001).

Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu


informasi dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan
proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung
pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989 dikutip oleh  Hariyati,
RT.,  1999)

Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995 dikutip oleh


Hariyati, RT.,  1999) system informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas
untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan  tentang
standar dokumentasi , komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan,
mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas,
efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk
memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi
pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga
dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat,
terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.Selanjutnya
pendokumentasian keperawatan yang menggunakan Sistem Informasi Manajemen
Keperawatan, dimana fasilitas yang dibuat menjadi lebih lengkap, bahkan menurut
Jasun (2006) SistemInformasi Manajemen Keperawatan merupakan “papper less”
untuk seluruh dokumen keperawatan. Pendokumentasian Keperawatan  merupakan
hal penting yang dapat menunjang pelaksanaan mutu asuhan keperawatan.
(Kozier,E. 1990).  Selain itu dokumentasi keperawatan merupakan bukti
akontabilitas tentang apa yang telah dilakukan oleh seorang perawat kepada
pasiennya. Dengan adanya pendokumentasian yang benar maka bukti secara
profesional dan legal dapat dipertanggung jawabkan. Masalah yang sering muncul
dan dihadapi di Indonesia dalam pelaksanaan asuhan keperawatan adalah banyak
perawat yang belum melakukan pelayanan keperawatan sesuai standar asuhan
keperawatan.  Pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai
pendokumentasian  yang lengkap. ( Hariyati, RT., th 1999).

Pendokumentasian pada pemberian asuhan keperawatan dapat


dilakukan secara manual atau berbasis komputer. Sampai saat ini sebagian kecil
rumah sakit telah menggunakan dokumentasi proses keperawatan berbasis
komputer. Namun informasi keperawatan yang tersedia belum terstandarisasi.
Namun dengan kemajuan yang pesat pada teknologi informasi maka diharapkan
perawat akan memanfaatkan teknologi tersebut pada dokumentasi keperawatan
sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas asuhan keperawatan.
Menurut Holmas (2003) terdapat beberapa keuntungan utama dari dokumentasi
berbasis komputer yaitu: Standarisasi terdapat pelaporan data klinik yang standar
yang mudah dan cepat di ketahui kualitas meningkatkan kualitas informasi klinik
dan sekaligus Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah
dan cepat diketahui Kualitas, meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus
meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu perawat
berfokus pada asuhan keperawatan. (Accessibility & legibility, mudah membaca
dan mendapat informasi klinik tentang semua pasien dan suatu lokasi  (Ratna
Sitorus, 2006).

Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dapatdirancang dalam SIM


Keperawatan:

1. Standar Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional dengan


mengacu pada Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh North American
Nursing Diagnosis Association, standar outcome keperawatan mengacu pada
Nursing Outcome Clasificationdan standar intervensi keperawatan mengacu pada
Nursing Intervention Clasification (NIC)yang dikeluarkan oleh Iowa Outcomes
Project. Standar Asuhan Keperawatn ini juga telah dilengkapi dengan standar
pengkajian perawatan dengan mengacu pada 13 Divisi Diagnosa Keperawatan
yang disusun oleh Doenges dan Moorhouse dan standar evaluasi keperawatan
dengan mengacu pada kriteria yang ada dalam Nursing Outcome Clasification
(NOC) dengan model skoring Standart Operating Procedure (SOP)Standart
Operating Procedure (SOP) adalah uraian standar tindakan perawatan yang
terdapat dalam standar asuhan keperawatan. SOP merupakan aktifitas detail dari
NIC.

2. Discharge Planning

Discharge Planning adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat


perawatan setelah pasien dirawat darii rumah sakit. Dalam sistem, discharge
planning sudah tersedia uraian dimaksud, perawat tinggal print out yang
selanjutnya hasil print out tersebut dibawakan pasien pulang.

3. Jadwal dinas perawat

Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer,


sehingga penanggung jawab ruang tinggal melakukan print.

4. Penghitungan angka kredit perawat.

Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah pembuatan angka


kredit, dikarenakan persepsi yang berbeda antara Urusan Kepegawaian dengan
tenaga perawat. Disamping itu, kesempatan perawat untuk menghitung angka
kredit sangat sedikit. Sehingga penghitungan angka kredit banyak yang tertunda
dan tidak valid. Sistem yang dibuat dalam SIM Keperawatan, angka kredit
merupakan rekapan dari aktifitas perawat sehari-hari, yang secara otomatis akan
dapat diakses harian, mingguan atau bulanan..
5. Daftar diagnosa keperawatan terbanyak

Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi oleh sistem berdasar input perawat


sehari-hari. Penghitungan diagnosa keperawatan bermanfaat untuk pembuatan
standar asuhan keperawatan

6. Daftar NIC terbanyak

Adalah rekap tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada masing-


masing diagnosa keperawatan yang ada.

7. Laporan Implementasi

Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada


satu periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien. Laporan ini
dapat menjadi alat monitoring yang efektif tentang kebutuhan pembelajaran bagi
perawat. Laporan implementasi juga dapat dijadikan alat bantu operan shift

8. Laporan statistic

Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi manajaman


keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO di ruang tersebut.

9. Resume Perawatan

Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus
dicantumkan dalam rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk melihat
secara global pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika pasien pernah
dirawat di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat pasien akan
keluar dari perawatan. Komputer telah merekam data-data yang dibutuhkan untuk
pembuatan resume perawatan.
10. Daftar SAK

Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah berdasarkan evidance based


nursing, yang merupakan hasil penelitian dari penerapan standar asuhan
keperawatan yang ada. Namun karena dokumen yang tidak lengkap, SAK banyak
diadopsi hanya dari literatur yang tersedia.

Dalam sistem informasi manajemen keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari


sistem yang telah dibuat.

11. Presentasi Kasus On Line

Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien dapat diakses


dalam ruang converence. Maka presentasi kasus kelolaan di ruang rawat dapat
dilakukan on line ketika pasien masih di rawat. Mengetahui Jasa Perawat

Dengan system integrasi dengan SIM RS, memugkinkan perawat mengetahui jasa
tindakan yang dilakukannya.

12. Monitoring Tindakan Perawat & Monitoring Aktifitas Perawat

Manajemen perawatan dapat mengakses langsung tindakan-tindakan yang


dilakukan oleh perawat, dan mengetahui pula masing-masing perawat telah
melakukan aktivitas keperawatan

13. Laporan shift

Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan dan
yang akan dilakukan oleh perawat, tergantung item mana yang akan dilaporkan
pada masing-masing pasoen.

14. Monitoring Pasien oleh PN atau Kepala Ruang saat sedang Rapat

Monitoring pasien oleh PN atau Kepala Ruang dapat dilakukan ketika PN


atau Kepala Ruang sedang rapat di ruang converence. Akan diketahui apakah
seorang pasien telah dilakukan pegkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi
dan evaluasi atau belum.

Pendokumentasian keperawatan sudah saatnya untuk dikembangkan dengan


berbasis komputer, walaupun demikian pendokumentasian asuhan keperawatan
yang berlaku di beberapa rumah sakit di Indonesia umumnya masih menggunakan
pendokumentasian tertulis. Padahal pendokumentasian tertulis ini mempunyai
banyak kelemahan.

Dari uraian diatas dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :

a. Pendokumentasian Keperawatan  merupakan hal penting yang dapat menunjang


pelaksanaan mutu asuhan keperawatan.Metode pendokumentasian asuhan
keperawatan saat sudah mulai menunjukkan perkembangan, dari yang sebelumnya
manual, bergeser kearah komputerisasi.

b. Metode pendokumentasian tersebut dengan menggunakan Sistem Informasi


Manajemen. Sistem informasi manajemen berbasis komputer tidak hanya
bermanfaat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, namun juga dapat
menjadi pendukung pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan  di
keperawatan

c. Memutuskan untuk menerapkan sistem informasi manajemen berbasis


komputer ke dalam sistem praktek keperawatan di Indonesia tidak terlalu mudah.
Hal ini karena pihak manajemen harus memperhatikan beberapa aspek yaitu
struktur organisasi keperawatan di Indonesia, kemampuan sumber daya
keperawatan, sumber dana, proses dan prosedur informasi serta penggunaan dan
pemanfaatan bagi perawat dan tim kesehatan lain.

d. Sistem Informasi manajemen (SIM) berbasis komputer banyak kegunaannya,


namun pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen di Indonesia masih banyak
mengalami kendala. Hal ini mengingat komponen-komponen yang ada dalam
sistem informasi yang dibutuhkan dalam keperawatan masih banyak
kelemahannya.

Dari kesimpulan diatas penulis merekomendasi:


a. Perlu dibuat suatu mekanisme pendokumentasian yang mudah dan cepat
berkaitan dengan dokumentasi proses keperawatan dengan menggunakan Sistem
Informasi Manajemen.Keperawatan.

b. Rumah sakit sebagai instansi pelayanan kesehatan kepada masyarakat


sebaiknya mengembangkan sistem pendokumentasian berbasis komputerisasi
untuk mengoptimalisasikan keberlangsungan kegiatan rumah sakit, namun
sebelum melaksanakan hal ini perlu diperhatikan oleh rumah sakit untuk
mensosialisaikannya kepada bagian yang terkait, termasuk perawat. Rumah sakit
juga sebaiknya membuat pelatihan pendokumentasian yang baik serta penggunaan
komputer dalam melakukan pendokumentasian tersebut.

B. Jenis jenis dokumentasi keerawan

ada 5 jenis pendidikan spesialis keperawatan antara lain;

keperawatan anak, 

“Keperawatan anak adalah asuhan keperawatan pada anak yang berpusat pada


keluarga dan upaya pencegahan trauma pada anak,” ujar Dosen
Fakultas Keperawatan Unpad, Henny Suzana Mediani, M.Ng., PhD. ... Perawat
harus melibatkan keluarga dalam pemberian asuhan perawatan agar memenuhi
kebutuhan anak maupun keluarga secara umum

keperawatan jiwa, 

Keperawatan kesehatan jiwa (mental health nursing) adalah bentuk pelayanan


profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, menerapkan
teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri secara
terapeutik sebagai kiatnya.

keperawatan komunita, 

Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan


kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut: 1.
Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga,
kelompok, dalam konteks komunitas.

keperawatan maternitas
kep erawatan maternitas adalah keperawatan yang membahas tentang kehidupan
peremuan selama seanjang siklus kehiduannya

keperawatan medikal bedah.

Keperawatan Medikal Bedah adalah pelayanan profesional yang berdasarkan pada


ilmu dan teknik Keperawatan Medikal Bedah yang berbentuk pelayanan bio-psiko-
sosio-spiritual pada klien dewasa untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang
berupa meningkatkan kemampuan yang ada pada individu

BAB II

PENUTUP

SARAN.

Kita wajib mensyukuri anugerah Tuhan yang memberikan kita sistem pernaasan
dalam tubuh kita sehingga dapat bermapas, mengoptimalkan kinerja seluruh tubuh,
serta dapat beraktifitas dalam kehidupan sehari hari. Perlu kita menjaga kesehatan
organ pernapasan kita agar tidak terkenal penyakit sistem pernapasan seperti yang
tersebut dalam pembahasan dan dampaknya kedepan. Kita perlu menjaga
lingkungan di sekitar kita agar dapat menghirup oksigen yang bersih dan bebas
dari penyakin hindarin pengguna rokok karena dapat menyebabkan kanker paru
paru.

Anda mungkin juga menyukai