Anda di halaman 1dari 9

ISU PENGGUNAAN INFORMATIKA PADA

FASILITAS KESEHATAN

OLEH :
KELOMPOK 1

1. MELIANA H POSUKA (202101194)


2. LUDWIKA GRACELLA (202101192)
3. SEFTI RANI DEVI (202101207)
4. YESRILANI MANGOMPA (202101218)
5. PERANIKA (202101205)
6. ERNAWATI A (202101185)
7. FIRSA (202101186)
8. VERA STEFANI (202101215)
9. DEWI HAPRIANI (202101184)

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU
TAHUN AJARAN 2021/2022
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Tren dan Isu Informatika di Fasilitas Kesehatan ......................................... 4
B. Bentuk-bentuk Teknologi di Fasilitas Kesehatan ....................................................... 4
C. Manfaat Tren dan Isu di Fasilitas Kesehatan .............................................................. 5
D. Peran Perawat.............................................................................................................. 6
E. Peluang Keperawatan.................................................................................................. 7
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 9

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Keberhasilan manajemen kesehatan sangat ditentukan antara lain oleh tersedianya data dan
informasi kesehatan. Data dan informasi ini sebagai dasar dalam pengambilan keputusan di bidang
kesehatan. Untuk mendapatkan data dan informasi kesehatan yang berkualitas diperlukan suatu
sistem informasi kesehatan yang adekuat. Pembangunan Sistem Informasi Kesehatan yang
adekuat dalam menghasillkan informasi yang berkualitas dalam pengambilan keputusan di bidang
kesehatan membutuhkan pengetahuan konsep dasar sistem informasi kesehatan itu sendiri dan
dasar-dasar dalam pengembangannya.
Dalam bidang kesehatan di era keterbukaan informasi teknologi, komputer sangat berperan
penting. Penggunaan komputer dalam bidang kesehatan tidak hanya akan dirasakan manfaatnya
oleh para penggunanya, tetapi juga oleh organisasi tersebut, dalam hal ini misalnya rumah sakit,
puskesmas, klinik, dan lain sebagainya. Perangkat ini secara tidak langsung dapat menolong jiwa
manusia. Komputer dapat digunakan mulai dari penyimpanan dan pengolahan data administrasi
suatu rumah sakit atau klinik, hingga melakukan riset bidang kedokteran, mendiagnosis penyakit,
menemukan obat yang tepat, serta menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit
dilihat.

2. Rumusan Masalah

1. Apa definisi tren dan isu teknologi di bidang kesehatan?

2. Apa bentuk-bentuk teknologi di bidang kesehatan?

3. Apa manfaat tren dan isu teknologi di bidang kesehatan?

4. Bagaimana peluang keperawatan untuk memanfaatkan tren dan isu untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan?

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Tren dan Isu di Fasilitas Kesehatan


Tren adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, tren juga
dapatdi definisikan salah satu gambaran atau informasi yang terjadi. Isu adalah suatu peristiwa
atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang. Jadi, tren
dan isu teknologi dibidang kesehatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang
mengenai teknologi kesehatan.

B. Bentuk-bentuk Teknologi di Fasilitas Kesehatan


Bentuk-bentuk teknologi di bidang kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Kartu pasien
Aplikasi yang ada pada sistem berbasis kartu cerdas (smart card) yang digunakan untuk
mengetahui riwayat penyakit pasien. Dengan ini, para dokter, perawat, dan ahli medis
lainnya dapat dengan mudah mengetahui penyakit apa saja yang pernah atau sedang
diderita oleh pasien. Sayangnya , smart card ini belum banyak digunakan di Indonesia.
2. Automatic snellen chart proyektor
Pemeriksaan awal pasien dilakukan penilaian tajam penglihatan pasien, menggunakan
metode kartu snellen. Kartu snellen adalah sebuah kartu untuk visus (visual acuity) visus
menggambarkan kemampuan seseorang untuk melihat dan mengidentifikasi suatu objek.
Oleh karena itu, pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan yang sering dilakukan untuk
melihat fungsi pengihatan seseorang, visus juga termasuk metode yang rutin dan standar
untuk menentukan keadaan media okuler ( kornea, lensa dan vitreous) dam fungsi pathway
penglihatan dari retina sampai otak.
3. LCD Snellen chart
Fungsinya untuk pemeriksaan visus , tetapi menggunakan media LCD. Ada juga yang lain
yang menggunakan media visual light box. Dilengkapi dengan remote control untuk
pemilihan gambar yang akan ditampilkan.

C. Manfaat Tren dan Isu Teknologi di Fasilitas Kesehatan

4
Hadirnya teknologi di bidang kesehatan memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Bidang Administrasi
Dengan adanya komputer di dunia kesehatan sangat membantu dalam penyimpanan,
pengelompokan data-data pasien, stok obat dan data-data lain yang dimiliki rumah sakit.
2. Rekam Medis
Salah satu contohnya adalah E-Health diterapkan untuk membantu pemerintah
mengembangkan program yang membantu dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya.
Untuk juga bertukar informasi secara elektronik mengambil data rekam medis pasien
kapan dan dimana di perlukan.
3. Bidang farmasi
Dalam bidang farmasi obat-obatan komputer sangat berperan penting dalam farmasi
misalnya untuk merecord resep dan dosis, serta menyimpan data harga obat-obatan
tersebut.
4. Mendiagnosa suatu penyakit Komputer dapat digunakan untuk menghasilkan foto yang
lebih baik dari tubuh pasien. Sinar-x adalah teknik tradisional yang merekam bayangan
dua dimensi dari tulang pada film. Serangkaian gambar sinar-x dua dimensi yang
digabungkan dengan komputer untuk mendapatkan gambar tiga dimensi.
5. Memonitoring suatu penyakit
Pasien yang sudah pernah datang atau baru pertama kali berobat akan dengan mudah
dilacak. Data-data personal pasien juga mudah dilihat.

6. Memonitoring Status Pasien


Pasien yang sudah pernah datang atau baru pertama kali berobat akan dengan mudah
dilacak. Data-data personal pasien juga dengan mudah dilihat. Selain itu, dokter ataupun
perawat dapat melihat rekaman hasil periksa, keluhan dan riwayat penyakit sebelumnya
yang pernah diderita oleh si pasien, tanggal kedatangan pasien terakhir kali berobat,
record resep yang pernah diberikan, dan masih banyak lagi.
7. Penelitian
Penelitian ilmiah yang sering dilakukan dalam bidang kesehatan sangat lah bergantung
pada penggunaan komputer untuk memaksimalkan hasil penelitian. Misalnya penelitian
untuk mendeteksi bakteri atau virus baru, dan pendeteksian DNA.
8. Melihat dan menganalisa organ-organ tubuh bagia dalam manusia.

5
D. Peran Perawat Dalam Menghadapi Trend dan Isu Teknologi di Fasilitas Kesehatan
1. Perawat sebagai motor penggerak dalam profesi kesehatan yang ada di rumah sakit dalam
penerapan teknologi di dunia kesehatan telah banyak dikembangkan. Seorang perawat
harus mampu menggunakan teknologi tersebut dalam melakukan proses pelayanan
keperawatan.Pengunaan teknologi untuk perawat dapat di awali dengan penggunaan
media pendokumentasian keperawatan yang berbasis komputerisasi. Dengan demikian
perawat harus mampu mengusai teknologi untuk proses layanan yang di berikan.
2. Perawat sebagai pengguna kemajuan teknologi dan sistem informasi untuk proses
pemberian kontinuitas keperawatan pada pasien dengan menggunakan kemajuan
teknologi tersebut, perawat akan tetap mampu mengontrol dan memberikan pelayanan
keperawatan bagi pasien secara berkelanjutan, walaupun sudah meninggalkan rumah
sakit.
3. Perawat sebagai penyedia layanan keperawatan (caring) untuk semua klien tanpa terbatas
ruang (tempat) dan waktu.
4. Perawat sebagai profesi yang mampu meningkatkan profesionalitasnya dalam
bidangnya.Teknologi e-health atau telemedika yang telah dikuasai dan telah diaplikasikan
oleh perawat menjadi bukti profesionalisme dalam pemberian pelayanan kesehatan bagi
masyarakat.
5. Perawat sebagai monitoring kesehatan bagi pasien. Perawat dapat dengan mudah
memberikan pendidikan atau edukasi kesehatan sekaligus promosi kesehatan pada klien
sebagai alat informasi dalam pencegahan penyakit.
6. Perawat sebagai penyedia layanan komunikasi interaktif bagi klien atau pasien. Dengan
menggunakan teknologi dan sistem informasi seperti e-health dan telemedika, perawat
akan menyediakan layanan komunikasi dan informasi kepada klien atau pasien mengenai
penyakitnya. Layanan komunikasi yang disediakan perawat untuk pasien atau klien ini
akan membantu pasien atau klien dalam pemahaman penyakitnya,pasien atau klien akan
secara aktif untuk berpartisipasi dalam mengakses,menerima dan mengetahui kelanjutan
dari pengobatan medis yang dilakukan pasien atau klien.
7. Perawat harus mampu dan terampil dalam menggunakan teknologi informasi, karena saat
ini pasien atau konsumen telah banyak yang terampil dalam mencari informasi tentang

6
penyakit dari berbagai literatur yang tersedia. Sehingga apabila perawat tidak mampu dan
tidak terampil dalam hal perkembangan dan kemajuan teknologi, maka akan
menyebabkan ketidakmampuan perawat dalam menafsirkan berbagai bentuk pertanyaan
kesehatan dari para pasien atau konsumen. Sehingga dengan demikian, kontribusi peran
perawat terhadap perkembangan teknologi dalam bidang kesehatan akan terasa lebih
nyata, aman dan lebih efektif untuk meningkatkan kualitas layanan perawatan yang
diberikan kepada masyarakat pada umumnya. Dengan hal inilah pemberdayaan kesehatan
bagi seluruh masyarakat akan terlaksana dengan baik.

E. Peluang Keperawatan
Dengan adanya perkembangan teknologi di bidang kesehatan, memberikan dampak
positif bagi perawat. Salah satunya dapat memberikan kemudahan dalam menganalisa dan
melihat laporan penyakit.Perawat bisa melihat rem penyakit yang paling banyak diderita
pasien dalam periode tertentu, sehingga bisa menyiapkan cara untuk melakukan pencegehan
penyakit,seperti dengan melakukan penyuluhan. Dengan teknologi yang ada, diharapkan
hambatan hambatan yang terjadi pada pencatatan manual dapat terselsaikan dengan baik dan
cepat,seperti pengelolaan data milik pasien,maupun data administrasi yang dimiliki oleh
klinik. Dengan demikian jika perawat dapat menjalankannya dengan baik hal tersebut
tentunya akan mempermudah dalam pengaktualisasian peran perawat itu sendiri.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting, terutama dalam
memberikan kualitas atau mutu pelayan kesehatan di rumah sakit. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus
dipenuhi. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi memberikan banyak pengaruh
pada bidang kesehatan. Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh positif maupun negatif.
Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat membawa perubahan yang besar di
masyarakat.

B. Saran
Perlunya pengenalan kepada masyarakat tentang dampak positif dan negatif dari
pengembangan teknologi. Perlu diadakan pengawasan terhadap pengaplikasian teknologi di
masyarakat. Sebagai insan terpelajar maka sepatutnya kita mampu untuk turut berperan dalam
mengembangkan iptek (ilmu pemngetahuan dan teknologi). Mampu mengimplementasikan
hal yang bersifat positif dari perkembangan iptek tersebut kepada masyarakat luas. Turut serta
dalam mengayomi masyarakat agar menghasilkan persepsi yang bersifat rasional. Pantang
menyerah dalam memperbaharui dan mengembangkan iptek dalam hal yang bersifat positif.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ristya, Anisa. 2012. Trend Pemanfaatan Teknologi Untuk Bidang Terkait Kesehatan. Hlm 6

Rahmawati, D. 2014. Trend dan Isu Dalam Keperawatan. Hlm 5-6

Putu Wuri Handayani, dkk. 2020. Konsep dan Implementasi Sistem Informasi Kesehatan. PT
Rajagrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai