Dosen Pengampu :
NPD : P17410203135
Kelas : 1-C
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puji dan syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
proposal Sistem Manajemen Mutu ini.
Tujuan dari pembuatan proposal pengelolaan ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah “Sistem Manajemen Mutu”. Jurusan Kesehatan Terapan,Prodi Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan. Universitas Politekes Kemenkkes Malang dan
juga untuk memahami bagaimana menjalankan pengelolahan rekam medis klinik
anak dengan baik.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pembimbing saya Tsalits Maulidah
Hariez, SST.,MMRS. yang telah membimbing dan mendukung penulisan proposal
Sistem Manajemen Mutu ini. Namun terlepas dari itu semua, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam proposal ini, baik dari segi
bahasa maupun aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka dan
tangan terbuka kami membuka lebar lebar bagi para pembaca yang ingin
memberikan saran dan kritik kepada kami agar kami dapat menyempurnakan
proposal proposal Sistem Manajemen Mutu ini. Kami berharap proposal Sistem
Manajemen Mutu ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita semua yang
membutuhkannya.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI..........…………………………………………………………………………… 3
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………………... 4
1.2 FUNGSI REKAM MEDIS…………………………………………………………….. 7
1.3 BENTUK ORGANISASI........................................................................................ 8
1.4 UNSUR MANAJEMEN........................................................................................... 9
1.5 RENCANA PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN................................................ 10
1.6 KONSEP KEPEMIMPINAN...................................................................................... 11
PENUTUP....................................................................................................................... 13
......
5.1 KESIMPULAN......................................................................................................... 13
5.2 SARAN.................................................................................................................... 13
4
Rumah sakit memiliki kewajiban untuk memelihara rekam medis. bahwa untuk
mendukung pelaksanaan rencana induk yang baik, setiap rumah sakit harus:
1. Memiliki dan mengolah data statistik, sehingga menghasilkan data informasi
yang up to date.
2. Memiliki tindakan medis berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan
(Departemen Kesehatan, 2006).
Dalam rekam medis, keakuratan, keakuratan, kualitas data dan ketepatan waktu
dalam pengumpulan dan penataan berkas merupakan hal yang sangat penting
terkait dengan pengolahan data dalam rekam medis. Pencatatan rekam medis sering
dianggap sebagai masalah sekunder oleh penyedia layanan kesehatan seperti
dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Karena kesibukan dokter dan
perawat, rekam medis seringkali tidak diisi dengan lengkap dan tidak dikembalikan
tepat waktu atau bahkan terlambat. Hasil dari petugas medis seringkali merasa
terhambat dalam proses pengolahan rekam medis, padahal kualitas data akan
mencerminkan baik buruknya rekam medis. Untuk itu, berkas rekam medis perlu
dilakukan agar dapat diolah dan menghasilkan informasi kesehatan yang tepat dan
lebih akurat (Hendrik, 2011).
Ketentuan pidana yang terdapat dalam Pasal 79 UU No. 29 tahun 2004 Pasal 79
UU Praktik Kedokteran secara tegas mengatur bahwa setiap dokter dan dokter gigi
yang dengan sengaja tidak memberikan tindakan medis dipidana dengan pidana
penjara paling lama 1 tahun atau denda paling banyak Rp. 50.000.000. Selain
pertanggung jawaban pidana, dokter dan dokter gigi yang tidak membuat janji medis
juga dapat dikenakan sanksi perdata, karena dokter dan dokter gigi tidak melakukan
apa yang seharusnya dilakukan (ingkar janji/wanprestasi) dalam hubungan dokter-
pasien (Konsil Kedokteran Indonesia, 2006). Rekam medis berkaitan dengan
pencatatan, pengolahan data, dan pelaporan informasi yang diperlukan untuk
kegiatan di rumah sakit. Proses penyelenggaraan rekam medis dimulai sejak diterima
di rumah sakit, dilanjutkan dengan pencatatan data medis pasien oleh dokter gigi
atau tenaga kesehatan lain yang memberikan pelayanan kesehatan langsung
kepada pasien. selama pasien menerima pelayanan medis di rumah, dan dilanjutkan
dengan pengelolaan rekam medis yang meliputi penyimpanan dan pemindahan dari
tempat penyimpanan untuk melayani permintaan/pinjaman karena pasien datang
untuk berobat, berobat, atau keperluan lainnya. Proses pengolahan rekam medis dari
bagian Assembling, Coding, Indexing, Analyzing dan Filling (Depkes, 2006).
Pasal 46 :
a. Setiap Dokter atau Dokter Gigi Dalam Menjalankan Praktik
Kedokteran Wajib Membuat Rekam Medis
b. Rekam Medis Sebagaimana Dimaksud Pada ayat (1) Harus Segera
Dilengkapi Setelah Pasien Selesai Menerima Pelayanan Kesehatan
c. Setiap Catatan Rekam Medis Harus Dibubuhi Nama, Waktu, Dan
Tanda Tangan Petugas Yang Memberikan Pelayanan Atau Tindakan
Pasal 47 :
a. Dokumen Rekam Medis Sebagaimana Dalam Pasal 46 Merupakan
Milik Dokter, Dokter Gigi, Atau Sarana Pelayanan Kesehatan,
Sedangkan Isi Rekam Medis Merupakan Milik Pasien.
b. Rekam Medis Sebagaimana Pada Ayat (1) Harus Disimpan Dan
Dijaga Kerahasiaannya Oleh Dokter Atau Dokter Gigi Dan Pimpinan
Sarana Pelayanan Kesehatan.
c. Ketentuan Mengenai Rekam Medis Sebagaimana Dimaksud
6
Serta tidak melaksanakan kewajiban seperti pada pasal 51, sanksi yaitu :
Dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda
paling banyak Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), setiap dokter atau
dokter gigi yang :
a. ........................
b. Dengan sengaja tidak membuat rekam medis sebagaimana dimaksud
pasal 46 ayat (1). Kemudian pada tanggal 19 Juni 2007, sanksi tersebut oleh
Mahkamah Kontitusi direvisi dengan mengabulkan uji materiil dan
memutuskan bahwa kurungan paling lama 1 (satu) tahun tidak mempunyai
kekuatan hukum mengikat, sehingga sanksi yang dapat dilakukan adalah
denda.
Fungsi dan peran rekam medis. Fungsi dan peran pembuatan rekam medis adalah
untuk mendukung tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan
pelayanan kesehatan gigi diklinik gigi. Tanpa dukungan sistem pengelolaan rekam
medis yang baik dan benar, penyelenggaraan rumah sakit tidak akan berhasil seperti
yang diharapkan. Sedangkan tata tertib administrasi merupakan salah satu faktor
yang akan menentukan upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit (Depkes, 2006).
Pembuatan rekam medis di rumah sakit bertujuan untuk memperoleh catatan atau
dokumen yang akurat dan memadai dari pasien, mengenai riwayat hidup dan
kesehatan, riwayat penyakit dahulu dan sekarang, serta pengobatan yang telah
diberikan sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan (Rustiyanto, 2009).
Penggunaan rekam medis secara umum. Berikut Fungsi dan Peran Unit Rekam
Medis secara umum.
1. Sebagai sarana komunikasi antara dokter dengan tenaga ahli lain yang ikut
memberikan pelayanan, pengobatan, perawatan kepada pasien.
2. Sebagai dasar perencanaan pengobatan/perawatan yang akan diberikan kepada
pasien.
3. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit
dan pengobatan selama berkunjung/ dirawat di rumah sakit.
4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisis, penelitian dan evaluasi mutu
pelayanan yang diberikan kepada pasien.
5. Melindungi kepentingan hukum pasien, rumah sakit serta dokter dan tenaga
kesehatan lainnya.
6. Menyediakan data khusus yang sangat berguna untuk kepentingan penelitian dan
pendidikan.
7. Sebagai dasar perhitungan biaya pelayanan medis pasien.
Menjadi sumber ingatan yang harus dilakukan, sekaligus bahan untuk menjawab
laporan (Rustiyanto, 2009). Data yang harus dimasukkan dalam Rekam Medis
dibedakan untuk pasien yang diperiksa di klinik gigi.
8
Bagian Instalasi Rekam Medis klinik gigi dipimpin oleh seorang Kepala Rekam
Medis dengan latar belakang pendidikan S1 Tata Usaha Negara. Kepala Rekam
Medis bertanggung jawab untuk mengendalikan semua kegiatan rekam medis.
Rekam Medis Klinik gigi dikelola oleh petugas rekam medis yang dibuka 7 orang.
Salah satunya lulusan DIII Rekam Medis dan enam di antaranya adalah tamatan
SMA sederajat.
Kepala
Instalasi RM
PLANNING
ORGANIZING
ACTUATING
CONTROLLING
Kesimpulan
Saran
Diharapkan Kepada Pihak Rumah Sakit maupun Direktur Rumah Sakit
mengenai Standar Operasional Prosedur diharapkan agar semua petugas dapat
bekerja sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan agar bekerja dengan
tenang.