Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

Pendahuluan

BAB 2
Tinjauan Pustaka

BAB 3
Tahap pelaksanaan

BAB 4
Biaya dan jadwal kegiatan
4.1 Anggaran Biaya
-1 set Raspberry Pi dengan kelengkapannya Rp. 1.500.000,-
- 1 Kamera termal Rp. 650.000,-
- 1 Kamera video Rp. 200.000,-
- LCD Touchscreen 7” Rp. 1.000.000,-
4.2 Jadwal kegiatan

12 Maret 2022 : Sosialisasi & pembentukan team PKM


18 Maret 2022 : Upload Proposal
April 2022 : Pembuatan alat

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Pandemi COVID 19 membawa banyak perubahan pada kehidupan masyarakat. Perubahan


yang terjadi bisa berdampak positif atau negatif . Pengaruh positif yang sangat dirasakan saat
ini adalah munculnya banyak inovasi dan pengembangan teknologi informasi yang
dimanfaatkan dalam berbagai bidang.

Pelayanan Kesehatan pada masa pandemi COVID 19 menjadi perhatian utama bagi semua
pihak. Keterbatasan sarana yang tersedia baik itu tenaga kesehatan maupun fasilitas yang
yang dimiliki oleh pelayanan kesehatan membuat munculnya ide kreatif. Jumlah tenaga
kesehatan yang tidak sebanding dengan banyaknya pasien membutuhkan alat bantu untuk
pemantauan pasien . Kondisi pasien yang terinfeksi COVID 19 yang bervariasi mulai dari
ringan, sedang, sampai berat memerlukan pengawasan khusus. Perubahan ke arah perburukan
dapat terjadi setiap saat dan sering tidak terawasi dengan baik. .

Raspberry Pi adalah sebuah Single Board Computer (SBC) yang berukuran sebesar kartu
kredit dan dapat hubungkan dengan mouse, keyboard, dan monitor dan berfungsi sebagai
mini PC. Rasperry Pi menggunakan sistem operasi Linux juga dapat digunakan sebagai
development board dengan penambahan komponen I/O pada pin general purpose input
output (GPIO) Raspberry Pi. Raspberry Pi memiliki konektifitas wifi, bluetooth, dan ethernet
yang sudah tertanam secara built-in

1.2. Perumusan Masalah

1. Dibutuhkan pemantauan kondisi pasien secara kontinu dengan memanfaatkan


fasilitas yang tersedia.

2. Dibutuhkan alat yang dapat memonitor perubahan tanda vital pasien yang
dapat memantau secara kontinu perubahan tanda vital pada pasien dan memberi sinyal
bila terjadi perubahan yang dianggap membahayakan.
1.3. Tujuan

Diharapkan dengan adanya alat pemantau tanda vital berupa kamera termal, perubahan suhu
yang terjadi pada pasien bisa dideteksi lebih cepat dari sinyal yang disampaikan melalui
jaringan internet ke petugas ataupun keluarga yang merawat bila pasien dirawat dirumah
( isolasi mandiri /home care )

Tersedianya alat yang dapat memonitor kondisi slang oksigen terpasang dengan benar.

Terdapat alat monitor kadar air pada manometer oksigen

Alat ini juga akan dapat mengurangi kontak antara petugas dengan pasien, sehingga
mengurangi jumlah paparan dengan virus.

Dimasa datang diharapkan pengembangan manfaat alat ini untuk pemantauan pasien-pasien
geriatri yang dirawat sendiri dalam jangka waktu lama dirumah, baik oleh tenaga terlatih
ataupun keluarga.

1.4. Luaran

Terciptanya suatu alat pemantau kondisi pasien secara kontinu, yang murah, sederhana dan mudah
digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat berupa kamera termal untuk monitor suhu, sensor
saturasi oksigen dan kadar air pada manumeter oksigen pasien

BAB 2
Landasan Teori
Sejak diumumkan pertama kali ada di Indonesia, kasus COVID-19 meningkat
jumlahnya dari waktu ke waktu dan sudah banyak menimbulkan korban. Salah
satu gejala infeksi COVID-19 adalah demam yaitu peningkatan suhu tubuh di
atas normal. Suhu tubuh manusia normal adalah 36-37 derajat Celcius.
Peningkatan suhu di atas nilai normal dapat diteteksi dengan pemeriksaan suhu
permukaan tubuh.
Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala
perubahan panas/temperatur/suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang
tertentu seperti: Bimetal, termistor, termokopel, termopile.

a. Sensor Thermopile
Sensor suhu thermophile merupakan salah satu jenis detektor suhu pasif infrared yang
bekerja berdasarkan prinsip radiasi elektromagnetik inframerah dengan panjang
gelombang antara 700 nm dan 1 mm sehingga tidak terlihat dengan mata tetapi masih bisa
dari radiasi panas yang ditimbulkannya. Thermopile akan menghasilkan output tegangan
sebanding dengan perbedaan suhu ruangan, yang kemudian disimpan ke dalam register
masing-masing. Memiliki memori EEPROM yang gunanya dapat menyimpan data dan
dapat dihapus dengan menggunakan perintah elektris. Unruk jalur komunikasi antara
sensor thermopile dengan mikrokontroler, menggunakan SCL (serial clock) dan SDA
(Serial Data) yang membawa informasi data antara I2C dengan pengontrolnya. Pin ini
memerlukan resistor pull-up sebesar 1K5 omega dengan tegangan sebesar 5 VDC. Data
yang dihasilkan sebesar 8 bit yang dihasilkan data suhu terukur.
Kelebihan thermopile terhadap sensor temperature lainnya:
a. Akurasinya lebih tinggi karena range suhu yang diukur 0 – 225 derajat selsius dengan
akurasi senor thermopile kurang lebih 2 derajat selsius
b. Sensor tidak perlu kontak langsung dengan obyek yang diukur
c. Mampu mendeteksi 2 meter
d. Membutuhkan catu daya 4,8V – 5,4 DC, sehingga dapat langsung dihubungkan
dengan supply mikrokontroler.
Biaya dan jadwal kegiatan
4.1 Anggaran Biaya
-1 set Raspberry Pi dengan kelengkapannya Rp. 1.500.000,-
- 1 Kamera termal Rp. 650.000,-
- 1 Kamera video Rp. 200.000,-
- LCD Touchscreen 7” Rp. 1.000.000,-
4.2 Jadwal kegiatan

12 Maret 2022 : Sosialisasi & pembentukan team PKM


18 Maret 2022 : Upload Proposal
April 2022 : Pembuatan alat

Daftar Pustaka
1. World Health Organization. Clinical management of severe acute respiratory infection
(SARI) when COVID-19 disease is suspected. Interim Guidance, 13 March 2020

Anda mungkin juga menyukai