Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TANDA – TANDA VITAL

Dosen : Nindi Pramesthi M.kep

DISUSUN OLEH:
R. ILHAM ADI PANGESTU
NIM : 33412201003

JURUSAN KESEHATAN
PRODI D3 KEPERAWATAN
POLITEKNIK NEGERI MADURA
Tahun 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan dapat menyelesaikan tugas pembuatan mak pembuatan
makalah mata ku alah mata kuliah Keterampilan Da liah Keterampilan Dasar
Keperawatan tentang “Pemeriksaan Tanda-tanda Vital: Suhu, Tekanan Darah,
Denyut Nadi, dan Pernapasan” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Penulis mengharapkan dengan adanya makalah ini, pembaca dapat


memperoleh pengetahuan tentang prosedur pemeriksaan tanda-tanda vital. Kami
menyadari masih banyak kekurangan yang kami lakukan dalam penyelesaian
makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
perlukan demi tercapainya kesempurnaan makalah ini

Sampang, 13 Desember 2022

R.Ilham Adi Pangestu


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii


BAB I .....................................................................................................................iii
PENDAHULUAN ..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................1
1.3 Tujuan ......................................................................................................1
1.4 Manfaat ....................................................................................................2
BAB II ....................................................................................................................3
PEMBAHASAN ....................................................................................................3
2.1 Tanda – tanda Vital ..................................................................................3
2.2 Jenis-jenis Pemeriksaan Tanda – tanda Vital ...........................................3
2.3 Penyakit Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Tanda - tanda Vital 8
BAB III .................................................................................................................12
KESIMPULAN ....................................................................................................12
3.1 Kesimpulan .............................................................................................12
3.2 Saran .......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................13
LAMPIRAN 1 ......................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemeriksaan tanda vital adalah cara untuk mendeteksi perubahan
system yang ada di dalam tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut
nadi, frekuensi  pernapasan,  pernapasan, dan tekanan tekanan darah.
Perubahan Perubahan tanda vital dapat terjadi terjadi bila tubuh dalam
keadaan sakit atau kelelahan. Perubahan tersebut merupakan indikator
adanya gangguan sistem tubuh. Pemeriksaan tanda vital yang dilaksanakan
oleh tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat digunakan untuk
memantau  perkembangan  perkembangan pasien. pasien. Tindakan
Tindakan ini bukan hanya merupakan merupakan kegiatan kegiatan rutin
pada pasien, tetapi merupakan tindakan pengawasan terhadap perubahan
atau gangguan sistem tubuh. Pelaksanaan pemeriksaan tanda vital pada
pasien tentu berbeda dengan pasien yang lainnya. Tingkat kegawatan dan
penanganan pasien juga berbeda beda, perbeda beda, mulai dari mulai dari
yang keadaan yang keadaan kritisi kritisi hingga dalam hingga dalam
keadaan pasi keadaan pasien yang sakit ringan. Prosedur pameriksaan
tanda vital yang dilakukan pada pasien meliputi pengukuransuhu,
pemeriksaan denyut nadi, pemeriksaan pernapasan dan pengukuran
tekanan darah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan tanda vital ?
2. Apa yang dimaksud dengan suhu tubuh, denyut nadi, tekanan darah,
dan pernafasaan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui keadaan kesehatan pasien dalam tubuh.
2. Untuk mengetahui suhu tubuh pasien.
3. Untuk mengetahui denyut nadi pasien.
4. Untuk mengetahui tekanan darah pasien.
5. Untuk mengetahui pernafasan pasien.

1.4 Manfaat
 Agar dapat mengetahui tentang pengertian pelaksanaan tanda-tanda
vital.
 Agar dapat mengetahui tentang tujuan dalam pemeriksaan tanda-tanda
vital.
 Agar dapat mendapatkan informasi tentang tanda-tanda vital.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tanda-Tanda Vital


 Definisi tanda-tanda vital
Pemeriksaan vital sign atau TTV (tanda-tanda vital) adalah suatu
prosedur mendasar bagi tim tenaga Kesehatan maupun layanan
kesehatan yang bertujuan untuk mendeteksi adanya suatu kelainan,
gangguan, perubahan fungsi organ tubuh dan masalah medis lainnya
agar dapat membantu dokter menjadi suatu diagnosa. Terdapat empat
komponen tanda-tanda vital utama yang harus rutin dipantau oleh tim
tenaga Kesehatan, meliputi Tekanan Darah/Tensi Darah, Denyut Nadi,
Laju Pernapasan dan Suhu Tubuh. Pemeriksaan tanda-tanda vital
dilakukan saat pasien datang ke fasilitas Kesehatan untuk mendapatkan
perawatan medis. Selain itu, tanda-tanda vital juga dapat dilakukan di
rumah, di lokasi darurat medis maupun di tempat lain. Apabila pasien
dicurigai sedang menderita kondisi medis yang serius, maka pemantauan
ttv akan terus diulang dan dilakukan evaluasi secara kontinyu sampai
hasil ttv kembali normal.

2.2 Jenis-jenis pemeriksaan TTV


a. Tekanan Darah
Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri
oleh darah yang di dorong dengan tekanan dari jantung. Tekanan
sistematik atau arteri darah, tekanan darah dalam system arteri tubuh
adalah indicator yang baik tentang kesehatan kardiovaskular. Aliran
darah mengalir pada system sirkulasi karena perubahan tekanan.
Darah mengalir dari daerah yang tekanannya tinggi ke daerah yang
tekanannya rendah. Kontraksi jantung mendorong darah dengan
tekanan tinggi ke aorta. Puncak dari tekanan maksimum saat ventrikel
relaks, darah yang tetap dalam arteri menimbulkan tekanan diastolic
atau minimum. Tekanan diastolic adalah tekanan minimal yang
mendesak dinding arteri setiap waktu. Pemeriksaan tekanan darah
biasanya dilakukan pada lengan kiri, kecuali pada lengan tersebut
terdapat cedera. Di Indonesia, tekanan darah biasanya diukur dengan
tensimeter air raksa.

Tekanan Darah
Normal Rata-rata

Usia Tekanan Darah (mm Hg)

Bayi baru lahir (300 g) 40 (rerata)


1 Bulan 85/54
1 Tahun 95/65
6 Tahun 105/65
10-13 Tahun 110/65
14-17 Tahun 120/75
Dewasa Tengah 120/80
Lasia 140/90

Klarifikasi Tekanan Darah Usia Dewasa 18 Tahun dan Lansia


Kategori Sistole Diastole

Normal <130 <85


Normal tinggi 130-139 85-89
Hipertensi
Derajat 1 ( Ringan ) 140-159 90-99
Derajat 2 ( Sedang ) 160-179 100-109
Derajat 3 ( Berat ) 180-209 110-119
Derajat 4 ( Sangat Berat ) ≥210 ≥120

Faktor yang memepengaruhi Tekanan Darah:


1. Usia
Tingkat normal Tekanan Darah bervariasi sepanjang kehidupan manusia.
Orang
dewasa cenderung meningkat seiring pertambahan usia.
2. Stres
Ansietas, takut, nyeri dan stres emosi mengakibatkan stimulasi simpatik
yang meningkatkan frekuensi darah, curah jantung, dan tahanan vaskuler
perifer.

3. Ras
Tekanan darah dipengaruhi oleh kebiasaan, genetik dan lingkungan
Tekanan Darah Abnormal
a. Hipertensi
Diagnosa hipertensi pada orang dewasa dibuat saat bacaan rerata
tekanan darah pada dua atau lebih kunjungan/pemeriksaan, untuk tekanan
sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih.
b. Hipotensi
Hipotensi dipertimbangkan secara umum saat tekanan darah sistolik
turun sampai 90 mmHg atau lebih rendah.
c. Hipotensi ortostatik postural
Penurunan Tekanan Darah saat bergerak dari posisi duduk ke berdiri
disertai pusing, berkunang-kunang sampai dengan pingsan.
4. Nadi
Denyut nadi adalah gelombang yang dirasakan pada arteri yang
diakibatkan karena pemompaan darah oleh jantung menuju pembuluh
darah 9. Denyut nadi dapat dirasakan atau diraba pada arteri yang dekat
dengan permukaan tubuh, seperti areri temporalis yang terletak di atas
tulang temporal, arteri dorsalis pedis yang terletak di belokan mata kaki,
arteri brakhialis yang terletak di depan lipatan sendi siku, arteri radialis
yang terletak di depan pergelangan tangan, dan arteri karotis yang terletak
di ketinggian tulang rawan tiroid 8 . Frekuensi denyut nadi untuk orang
normal jumlahnya sama dengan denyut jantung. Prekuensi denyut jantung
dengan mudah dapat diukur dengan mengukur denyut nadi.

Frekuensi jantung nornal


Usia Usia Denyut/mnt

Bayi 120-160
Todler 90-140
Prasekolah 80-110
Usia sekolah 75-100
Remaja 60-90
Dewasa 60-100

Faktor yang mempengaruhi denyut nadi:


1) Latihan fisik
2) Obat-obatan
3) Suhu
4) Emosi
5) Perubahan postur tubuh
6) Peradarahan
7) Gangguan par
5. Pernafasan
Pernafasan adalah mekanisme tubuh menggunakan pertukaran
udara antar atmotsfer dengan darah serta darah dengan sel. Pernafasan
termasuk fentilasi (pergerakan udara masuk dan keluar dari paru-paru),
difusi (pergerakan oksigen dan karbondioksida antara alveoli dengan sel
darah, merah) dan perkusi (distribusi sel darah merah dari dank e paru-
paru). Frekuensi, kedalam dan irama gerakan ventilasi menandakan
kualitas dan efisiensi ventilasi. Tas diagnostic yang mengukur kadar
oksigen dan karbondioksida dalam darah arteri memberikan informasi
yang berguna tentang difusi dan perfusi. Bagaimana pun juga analisis
efisiensi pernafasan membutuhkan data pengkajian yang terintergrasi dari
ketiga proses tersebut. Orang dewasa sehat dalam keadaan isrtirahat
bernafas secara teratur kira-kira 12-20 kali per menit (Kozier et al, 1998).
Pernafasan dapat dikendalikan secara sadar, misalnya pada saat berenang,
bernyanyi dan sebagainya, tetapi secara tidak sadar di tentukan oleh
mekanisme yang pasti tepat. Bayi baru lahir mungkin bernafas secara tidak
teratur dengan jumlah pernafasan 30-80 kali per menit, dengan rata-rata
40 kali per menit (Sweet, 1992).

Usia Frekuensi

Bayi baru lahir 35-40


Bayi (6 bulan ) 30-50
Todler (2 tahun ) 25-32
Anak – anak 20-30
Remaja 16-19
Dewasa 12-20

Faktor yang mempengaruhi pernafasan:


a. Olahraga meningkatkan frekuensi dan kedalamanuntuk memenuhi
kebutuhan tubuh
untuk menambah oksigen.
b. Nyeri akut dan kecemasan meningkatkan frekuensi dan kedalaman akibat
stimulasi
saraf simpatik.
c. Anemia. Penurunan kadar hemoglobin menurunkan jumlah pembawa O2
dalam darah.
Individu bernapas dengan lebih cepat untuk meningkatkan penghantaran
O2.
d. Posisi tubuh. Postur tubuh yang lurus dan tegak meningkatkan ekspansi
paru. Posisi
yang bungkuk dan telungkup mengganggu pergerakan ventilasi.
e. Medikasi (analgetik narkotik dan sedatif meningkatkan RR).
f. Cedera batang otak mengganggu pusat pernapasan dan menghambat
frekuensi dan
irama pernapasan.
6. Suhu
Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi
oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan keluar.
Suhu permukaan berfluktuasi bergantung pada aliran darah ke kulit dan
jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Karena fluktuasi suhu
permukaan ini suhu yang dapat diterima berkisar dari 36°C sampai 38°C.
suhu normal rata-rata bervariasi bergantung lokasi pengukuran.
Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh :
1. Usia
pengaturan suhu tubuh tidak stabil sampai pubertas, lansia sangat sensitif
terhadap suhu yang ekstrim
2. Olahraga
Aktivitas otot memerlukan peningkatan suplai darah dan pemecahan
karbohidrat dan lemak. Hl ini menyebabkan peningkatan metabolisme dan
produksi panas
3. Kadar hormon
wanita mengalami fruktuasi suhu tubuh yang lebih besar dari pria
4. Irama sikardian
suhu tubuh secara normal berubah secara normal 0,5° sampai 1° selama 24
jam, titik terendah pada pukul 1-4 dini hari.
5. Lingkungan
Bila suhu dikaji dalam ruangan yang sangat hangat, suhu tubuh akan naik.
Bila klien berada di luar lingkungan tanpa baju hangat, suhu tubuh
mungkin rendah. Bayi dan lansia paling sering dipengaruhi oleh suhu
lingkungan karena mekanisme suhu mereka kurang efisien.
6. Stres
Stres fisik dan emosional meningkatkan suhu tubuh melalui
stimulasi hormonal dan persarafan.
Tempat pengukuran suhu :
Suhu inti:
1) Rektum
2) membran tympani
3) Esofagus
4) Arteri pulmoner
5) kandung kemih
Suhu permukaan:
1) Kulit
2) Aksila
3) Oral

Usia Suhu ( Derajat


Celcius )
3 bulan 37,5
1 tahun 37,7
3 tahun 37,2
5 tahun 37,0
7 tahun 36,8
9 tahun 36,7
13 tahun 36,6
2.3 Penyakit yang berhubungan dengan pemeriksaan tanda tanda vital
1. Penyakit pada Tekanan Darah
 Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Hipertensi adalah kejadian meningkatnya tekanan darah
sistolik lebih dari 140mmHg dan tekanan darah diastolic lebih dari
90 mmHg. Hipertensi juga merupakan keadaan dimana hasil
pemeriksaan nilai tekanan darah lebih tinggi dari batasan normal.
Kondisi pengidap hipertensi kerap tidak bergejala, tetapi
jika tiba-tiba muncul, gejala tersebut bisa berupa sakit kepala sesak
napas, dan mimisan. Hipertensi yang dianggap remeh dan tidak
mendapatkan pengobatan yang serius maka penyakit ini bisa
merusak pembuluh darah yang dapat juga menyebabkan berbagai
komplikasi serius, seperti stroke, gagal jantung, gagal ginjal dan
lainnya.
 Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh
penyempitan dan pengerasan pembuluh darah karna adanya
penumpukan plak. Plak sendiri adalah campuran dari lemak,
kalsium, kolesterol dan produk buangan lainnya dari sel
tubuh yang menempel di pembuluh darah. Gejala aterosklerosis
biasanya baru muncul saat pembuluh darah sudah tertutup oleh
plak.
 Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Hipotensi merupakan keadaan dimana tekanan darah
kurang dari 90/60 mmHg. Kondisi pengidap hipotensi biasanya
tidak bergejala, tetapi jika tiba-tiba muncul, gejala tersebut bisa
berupa pusing, lemas, hingga pingsan.

2. Penyakit pada Suhu Tubuh


 Demam
Demam biasanya terjadi dikarenakan ketidakmampuan
kecepatan pengeluaran panas sehingga menyebabkan kelebihan
produksi panas yang mengakibatkan suhu dalam tubuh menjadi
tidak normal.
Demam bisa juga dikatakan mekanisme pertahanan tubuh
yang penting karena merupakan bentuk pertarungan akibat infeksi
sebab virus menstimulasi interferon (substansi perlawanan virus).
 Hipetermia
Hipetermia merupakan ketidak mampuan tubuh untuk
meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas
yang meningkat. Hipetermia malignan merupakan suatu kondisi
dimana pemakai obat-obatan anastetik tertentu tidak dapat
mengontrolproduksi panas yang terjadi.

 Hipotermia
Hipotermia merupakan paparan terus menerus terhadap
dingin yang menyebabkan pengeluaran panas sehingga hal itu
dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi panas
dan mengakibatkan hipotermia.
Ketika seseorang terdeteksi mengalami hipotermia maka
akan terdapat gejala seperti gemetar yang tidak terkontrol, hilang
kesadaran, depresi dan lainnya, yang di sebabkan oleh turunnya
suhu tubuh sampai 35 °C atau kurang.
 Kelelahan Akibat Panas
Kelelahan akibat panas biasanya terjadi karena kurang atau
hilangnya cairan elektrolit secara berlebihan. Disebabkan oleh
lingkungan yang terlalu panas.

3. Penyakit yang Berhubungan dengan Denyut Nadi


 Takikardia
Takikardia merupakan gangguan pada irama jantung.
Dimana ritme jantung berdetak lebih cepat daripada biasanya. Pada
kondisi tertentu seperti ketika sedang latihan ataupun olahraga
irama jantung akan lebih cepat daripada biasanya. Akan tetapi, jika
dalam situasi istirahat janung tetap berdetak lebih cepat maka hal
itu dapat disebut takikardia.
 Bradikardia
Bradikardia merupakan gangguan pada irama jantung.
Dimana ritme jantung lebih lambat daripada biasanya. Ketika
sedang beristirahat normalnya jantung akan berdenyut 60-100 kali
per-menit. Namun bagi pengidap bradikardia, dalam kondisi
beristirahat jantung akan berdenyut kurang dari 60 kali per-menit.
Gejala yang ditimbulkan dari penyakit bradikardia seperti
nyeri dada, pusing, lelah, kepala terasa ringan dan sesak napas.

4. Penyakit atau Gangguan pada Pernapasan


 Influenza
Gangguan influenza biasanya disebabkan oleh virus yang
mudah menular baik melalui kontak langsung ke cairan seperti
batuk atau bersin.. saat mengalami kondisi influenza biasanya
hidung akan dipenuhi lender sehingga dapat mengganggu jalannya
pernapasan.
 Asma
Asma merupakan penyakit yang terjadi disebabkan
penyempitan saluran pernapasan. Bisa karena alergi terhadap debu,
bulu serangga kecil atau rambut. Penyakit tersebut biasanya akan
kembali apabila penderita berada di lingkungan yang terlalu dingin
atau ketika penderita mengalami gangguan psikologis.
 Laringitis
Laringitis merupakan gangguan peradangan yang di
sebabkan karena infeksi bakteri, virus, atau jamur pada laring atau
pangkal tenggorokan.
 Bronkhitis
Bronkhitis merupakan gangguang pada cabang trakea
(bronkus) yang di sebabkan infeksi dan menghasilkan lender yang
menyebabkan tersumbatnya bronkus dan terjadi sesak napas.
 Tuberculosis (TBC)
TBC adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri
mycobacterium dan menimbulkan bintil-bintil di sekitar dinding
alveolus sehinnga difusi oksigen akan terganggu. Penderita TBC
biasanya juga sering mengalami batuk darah.

BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk
mendeteksi adanya  perubahan  perubahan sistem tubuh. Tanda vital
meliputi meliputi tekanan tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, dan
frekuensi pernapasan. Pengkajian/pemeriksaan tanda vital yang
dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh perawat digunakan perawat
digunakan untuk memantau untuk memantau perkembangan pasien
perkembangan pasien saat dirawat. Denyut dirawat. Denyut nadi dapat
nadi dapat diperiksa dengan diperiksa dengan mudah menggu mudah
menggunakan jari tangan jari tangan (palpasi) atau dapat juga
dilakukan dengan alat elektronik yang sederhana maupun canggih.
Pemeriksaan pernapasan merupakan salah satu indikator untuk
mengetahui fungsi system pernapasan yang terdiri dari
mempertahankan  pertukaran  pertukaran oksigen oksigen dan
karbondioksida karbondioksida dalam paru-paru paru-paru dan
pengaturan pengaturan keseimbangan asam-basa.

3.2 Saran
1) Diharapkan agar petugas kesehatan dalam melakukan pemeriksaan
tandatanda vital selalu memperhatikan prosedur pelaksanaan.
2) Diharapkan agar petugas kesehatan melakukan pemeriksaan tanda-
tanda vital yang meliputi tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh,
dan frekuensi  pernapasan secara rutin dan terjadwal.
3) Diharapkan dengan dilakukannya pemeriksaan tanda-tanda vital
secara teratur petugas kesehatan dapat memantau keadaan pasien

DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/39/1/290999-
pemeriksaan-tanda-tanda-vital-bf801e8f.pdf

https://seputarkuliahkesehatan.blogspot.com/2018/07/makalah-
pemeriksaan-tanda-tanda-vital.html?m=1

https://id.scribd.com/document/402286528/Makalah-Ttv

Anda mungkin juga menyukai