BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam melakukan suatu asuhan keperawatan, pemeriksaan tanda tanda vital sangat
dibutuhkan, karena dengan pemeriksaan tersebut kita dapat membuat beberapa diagnose tentang
apa yang dialami pasien/klien. Ada beberapa pemeriksaan fisik diantaranya adalah pemeriksaan
pernafasan, nadi, tekanan darah dan suhu.
Pemeriksaan tanda tanda vital merupakan cara yang cepat dan efisien dalam memantau
kondisi klien atau mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi respons terhadap intervensi yang
diberikan. Data ini juga memberikan sebagian keterangan pokok yang memungkinkan
diussunnya rencana keperawatan. Selanjutnya pengambilan tanda tanda vital ini dilakukan
dengan jarak waktu pengambilan tergantung pada keadaan umum klien.
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengatahui prosedur pelaksanaan dari tanda tanda vital
2. Untuk mengatahui masalah yang harus dikaji dan tanda tanda vital
3. Untuk mengetahui batasan normal setiap tanda tanda vital
BAB II
PEMBAHASAN
i. Penyuluhan
Gejala: faktor faktor resiko keluarga: hipertensi arteroskalerosis, penyakit jantung, DM,
penyakit cerebros vaskuler ginjal.
c. Batasan normal tekanan darah
Umur Tekanan sistolik/diatolik (mmHg)
1 bulan 86/54
6 bulan 90/60
1 tahun 96/65
2 tahun 99/65
4 tahun 99/65
6 tahun 100/60
8 tahun 105/60
10 tahun 110/60
12 tahun 115/60
14 tahun 118/60
16 tahun 120/65
2. NADI
Nadi adalah gerakan atau aliran darah pada pembuluh darah arteri yang dihasilkan oleh
kontraksi dari ventrikel kiri jantung. Denyut nadi adalah rangsangan kontraksi jantung yang
dimulai dari NODES SINOURI atau NODUS SINOS ATRIAL yang merupakan bagian atas
serambi kanan jantung. Salah satu indikator kesehatan jantung adalah terjadinya peningkatan
denyut nadi pada saat beristirahat. Pemeriksaan nadi sangat penting dilakukan agar petugas
kesehatan yang melakukan pemeriksaan nadi dapat mengetahui keadaan nadi (frekuensi irama
dan kuat lemah nadi ). Mengukur denyut nadi yang terasa pada pembuluh darah arteri yang
disebabkan oleh gelombang darah yang mengalir di dalamnya sewaktu jantung memompa darah
ke dalam aorta atau arteri.
Tujuan pemeriksaan nadi adalah :
1. Untuk mengetahui kerja jantung
2. Untuk menegetahui jumlah denyut jantung yang terasa pada pembuluh darah.
3. Untuk menentukan denyut nadi normal atau tidak.
Kecepatan denyut jantung bereaksi terdapat rangsangan yang ditimbulkan oleh system
saraf simpatis dan saraf parasimpatis, beberapa hal yang mempengaruhi jumlah denyut: emosi,
nyeri, aktivitas, dan obat-obatan. Kecepatan denyut nadi bertambah bila tekanan darah turun
karena jantung berusaha meningkatkan keluarnya darah.
a) Pemeriksaan nadi
Alat yang digunakan
1. Alat penghitung denyut nadi
2. Jam tangan / arloji
3. Buku catatan
Pelaksanaan
1. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
2. Mempersiapkan alat yang dibutuhkan
3. Membawa alat kedekat pasien
4. Mengatur posisi pasien
5. Meraba / menghitung denyut nadi pada tempat-tempat denyut nadi( temporalis, karotis, apikal,
brakialis, radialis, femoralis, poplitea, tibialis posterior, dorsalis pedis), sesuai keadaan umum
pasien .
6. Menghitung dengan ujung jari kedua, ketiga, empat dan tekan dengan lembut
7. Mengetahui atau melaksanakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung denyut
jantung
8. Jika denyut teratur hitung selama 30 detik dan kalikan hasilnya dengan 2. Apabila denyut tidak
teratur dan pada paien yang baru dilakukan pemeriksaan hitung selama 1 menit penuh.
9. Mencuci tangan
10. Mencatat hasil.
b) Masalah Yang Harus Dikaji Pada Pemeriksaan Nadi
Kecepatan Nadi (Pulse Rate)
Pulse Rate (jumlah denyutan perifer yang dirasakan selama 1 menit) dihitung dengan menekan
arteri perifer dengan menggunakan ujung jari
Tachycardia: nadi >100 -150 x/mnt jantung overwork oksigenasi sel tidak adequat
Palpitasi : perasaan berdebar-debar, sering menyertai tachycardi
Bradycardia : denyut nadi < 60 x/mnt kejadian lebih sedikit dibandingkan tachycardia
Denyut Nadi sangat fluktuatif dan meningkat dengan :
1. exercise,
2. illness,
3. injury
4. emotions.
c) batasan normal nadi
Usia Denyut nadi (x/permenit)
Balita 120-160
Anak 90 140
Pra sekolah 80 110
Sekolah 75 100
Remaja 60 90
Dewasa 60-100
3. PERNAFASAN
Pernafasan atau respirasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung
O2 (oksigen) ke dalam tubuh, serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2
(karbon dioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. Penghisapan ini disebut inspirasi dan
menghembuskan disebut ekspirasi. Secara normal orang dewasa bernafas kira kira 16 20
x/menit, sementara bayi dan anak kecil lebih cepat daripada orang dewasa. Naiknya kecepatan
bernafas disebut polypnea. Jika suhu badan naik kecepatan bernafas bertambah, karena tubuh
berusaha melepaskan diri dari kelebihan panas. Pemeriksaan pernafasan merupakan pemeriksaan
yang dilakukan untuk menilai proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai frekuensi, irama, kedalaman dan tipe atau pola
pernafasan.
Faktor faktor yang mempengaruhi pola pernafasan:
1. Faktor fisiologis
Menurunnya kemampuan meningkatkan O2 seperti pada anemia
Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti obstruksi saluran pernafasan bagian atas.
Hivopolemia sehingga tekanan darah menurun yang mengakibatkan terganggunya O2
Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada kehamilan, obeisitas, penyakit
kronis, seperti TBC paru.
2. Faktor perkembangan
Anak usia sekolah dan remaja, resiko infeksi saluran pernafasan dan merokok
Dewasa, muda dan pertengahan, diet yang tidak sehat, kurang aktivitas, stress yang
mengakibatkan penyakit jantung dan paru.
Dewasa tua adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan arteriosklerosis, elastisitas
menurun
3. Faktor perilaku
Nutrisi
Exercise: akan meningkatkan kebutuhan oksigen
Merokok: nikotin menyebabkan fase konstruksi pembuluh darah perifer dan koroner.
Kecemasan
4. Faktor lingkungan
Tempat kerja
Suhu lingkungan
Ketinggian dari permukaan air laut
Faktor yang meningkatkan frekuensi pernafasan:
Olahraga
Stress
Peningkatan suhu lingkungan
Penurunan konsentrasi oksigen pada darah yang tinggi
Tujuan menghitung pernafasan :
1. Mengetahui keadaan umum pasien
2. Mengikuti perkembangan penyakit
3. Membantu menentukan salah satu penyokong diagnose
a.Menghitung pernafasan
Alat yang digunakan
1. Jam tangan/arloji
2. Buku catatan
Pelaksanaan
1. menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
2. membawa alat kesamping klien
3. mencuci tangan
4. hitunglah naik turunnya dada klien (pernafasan) sambil memegang arteri radialis dan
menekukkan ke dada klien seperti pura pura menghitung denyut nadi (mengupayakan agar
pasien tidak merasa di observasi).
5. jika irama respirasi teratur hitung selama 30 detik dan kalikan hasilnya dengan dua. Jika irama
respirasi tidak teratur hitung selama 1 menit penuh
6. membereskan alat
7. mencuci tangan
8. mencatat hasil
b. Masalah yang harus dikaji pada pernafasan
1. Ritme pernafasan
Eupnea : irama normal
Kusmaul : cepat dan dalam
Hiperventilasi : pernafasan dalam, kecepatan normal
BiotS : Cepat dan dalam, berhenti tiba2, kedalaman sama (kerusakan saraf)
Cheyne stoke : bertahap dangkal lebih cepat dan dalam lambat apnea (kerusakan saraf)
a. Retraksi interkosta : kemungkinan retraksi pada obstruksi jalan nafas
b. Orthopnea : sesak pada waktu posisi berbaring
c. Suara batuk : produktif / tidak
2. Palpasi
a. Nyeri dada tekan :kemungkinan fraktur iga
b. Kesimetrisan ekspansi dada
Caranya : letakkan kedua telapak tangan secara datar
Bisa pada anterior, sisi dan posterior
Anjurkan tarik nafas
Amati : normal bila gerakan tangan simetris
Taktil fremitus
Caranya : -letakkan tangan sama dengan cara pemeriksaan ekspansi dada
-anjurkan pasien menyebut tujuh-tujuh / enem-enam
-rasakan getaran
Kurang bergetar : pleura effusion, pneumothoraks
-lakukan pada seluruh permukaan dada (atas,bawah,kiri,kanan, depan,belakang)
3. Perkusi
Suara perkusi
o Paru normal : sonor/resonan
o Pneumothoraks : hipersonor
o Jaringan padat (jantung, hati) : pekak/datar
o Daerah yang berongga : tympani
o Batas organ
Sisi dada kiri : dari atas ke bawah ditemukan sonor/resonan- tympani : ICS 7/8 (Paru-lambung)
Sisi dada kanan : ICS 4/5 (paru-Hati)
Dinding posterior :-Supraskapularis (3-4jari di pundak) batas atas paru
-Setinggi vertebratorakal 10 garis skapula batas bawah paru
4. Auskultasi
Suara / bunyi nafas vesikuler
o Terdengar disemua lapang paru normal
o Bersifat halus, nada rendah
o Inspirasi lebih panjang dari ekspirasi
o Bronchovesikuler
Ruang interkostal pertama dan kedua area interskapula
Nada sedang, lebih kasar dari vesikuler
Inspirasi sama dengan ekspirasi
Bronchial
Terdengar di atas manubarium,
Bersifat kasar, nada tinggi
Inspirasi lebih pendek dari ekspirasi
Suara ucapan
Anjurkan penderita mengucapkan tujuh-tujuh berulang2 secara berisik sesudah inspirasi
Lakukan dengan intonasi yang sama kuat sambil mendengarkan secara sistematik disemua lapang
paru dengan menggunakan stetoskop
Bandingkan bagian kiri dan kanan
5. Suara Tambahan
4. SUHU
Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksaan yang digunakan untuk menilai kondisi
metabolisme dalam tubuh , dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui
metabolisme darah. Suhu tubuh perlu dijaga keseimbangannya, yaitu antara jumlah panas yang
hilang dengan jumlah panas yang diproduksi. Proses pengaturan suhu terletak pada
hypothalamus dalam sistem saraf pusat. Bagian depan hypothalamus dapat mengatur
pembuangan panas dan bagian hypothalamus belakang mengatur upaya penyimpanan panas.
Perubahan suhu tubuh diluar kisaran normal akan mempengaruhi titik pengaturan
hypothalamus. Perubahan ini berhubungan dengan produksi panas berlebihan, kehilangan panas
minimal, atau kombinasi hal di atas. Sifat perubahan akan mempengaruhi jenis masalah klinis
yang dialami klien
Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh:
1. Usia : pengaturan suhu tubuh tidak stabil sampai pubertas, lansia sangat sensitif terhadap suhu
yang ekstrem.
2. Olahraga: meningkatkan produksi panas.
3. Kadar hormon: perempuan mengalami frekuensi suhu tubuh yang lebih besar dari laki laki.
4. Lingkungan : suhu tubuh secara normal berubah 0,5 selama 24 jam titik terendah pada pukul 1
4 dini hari.
a. Pemeriksaan suhu
Dimulut Atau Oral
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah memahami tentang tanda-tanda vital. Dan kesimpulannya adalah kesehatan pada
tubuh kita itu sangat penting. Terutama bagi tanda-tanda vital seperti denyut nadi, tekanan darah,
pernapasan, suhu badan, dan berat badan. Bagaimana prosedur pelaksanaan yang berperan
penting kepada masyarakat atau pun pasien dan bertujuan untuk menambah pengetahuan. Seperti
pada tekanan darah, seiring dengan bertambahnya umur seseorang maka tekanan darah akan
meningkat. Dan emosi ataupun rasa nyeri yang di alami oleh seseorang itu juga berpengaruh
terhadap meningkatnya tekanan darah.
Dengan demikian Suhu tubuh dapat menunjukkan keadaan metabolisme dalam tubuh, denyut nadi
dapat menunjukkan perubahan pada sistem kardiovaskular, frekuensi pernapasan dapat menunjukkan fungsi
pernapasan, dan tekanan darah dapat menilai kemampuansistem kardiovaskuler, yang dapat dikaitkan dengan
denyut nadi.
B. SARAN
Dari penjelasan di atas kita harus lebih teliti untuk mengkaji suatu tanda tanda
vital. Karena kalau kita tidak teliti dalam mengkaji tanda tanda vital maka kita tidak bisa
memberikan evaluasi respon klien terhadap intravena yang diberikan karena pemeriksaan tanda
tanda vital merupakan bagian dari proses pemeriksaan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul H. A. Aziz. 2009. Kebutuhan Dasar Manusia Jilid 1. Jakarta: Salemba Medika.