Anda di halaman 1dari 13

manajemen

bencana
Praktikum 3 Proses Fisioterapi
Pada kelompok rentan dalam
bencana
kelompok 3
(Lansia)
Our
team
Lidya Permata Sari - 2010301015
Novi Laksita - 2010301024
Rizqhi Rahmawati - 2010301072
kelomp
ok Kelompok rentan adalah kelompok masyarakat berisiko
tinggi, karena berada dalam situasi dan kondisi yang kurang
rentan memiliki kemampuan memepersiapkan diri dalam
menghadapi risiko bencana atau ancaman bencana.

Lansia sebagai kelompok rentan memiliki keterbatasan


dalam upaya penyelamatan diri, masalah mobilitas fisik,
penglihatan maupun daya ingat, dimana keterbatasan
tersebut membuat lansia kesulitan untuk bergerak lebih
cepat atau meninggalkan rumah mereka pada saat kejadian
bencana (Nurhidayati & Ratnawati., 2017).
mitigasi
bencana
Mitigasi bencana merupakan serangkaian upaya yang
dapat dilakukan untuk
mengurangi risiko bencana baik melalui pembangunan
fisik, maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana
(BPBD, 2019)

Kegiatan mitigasi bencana salah satunya dapat dilakukan


dengan memberikan pendidikan, penyuluhan dan
pelatihan secara konvensional maupun modern untuk
meningkatkan pengetahuan lansia (BPBD, 2019).
Upaya mengurangi
resiko
Edukasi kepada lansia dengan 3 tema utama,yaitu : pengetahuan, sikap, dan rencana evakuasi.

1. Pengetahuan
Pengetahuan bencana yang dimiliki lansia diantaranya yaitu jenis-jenis bencana, barang-barang
penting yang disiapkan, tindakan penyelamatan diri di dalam rumah dan tindakan penyelamatan
diri di luar rumah. Lansia harus sudah memiliki pengetahuan tentang potensi bencana yang akan
terjadi di daerah tempat tinggal mereka seperti gempa bumi, tsunami dan banjir.

Barang barang penting yang dipersiapkan dan tas siaga bencana


Sejalan dengan pernyataan BNPB., (2017) kegiatan mitigasi bencana barang-barang harus
disiapkan dan dimasukkan ke dalam tas siaga bencana diantaranya air minum untuk 3-10 hari,
makanan untuk 3-10 hari, obat P3K, onat-obat pribadi dll.
Tindakan penyelamatan saat terjadi bencana
Di dalam ruangan :
Cara yang dapat dilakukan lansia untuk menyelamatkan diri di dalam rumah jika terjadi gempa
bumi seperti cari tempat berlindung, lindungi kepala, lari, masuk ke kolong meja, menjauh dari
lemari apabila jatuh terkena goncangan gempa yang dapat membahayakan.

Di luar ruangan :
Tindakan penyelamatan diri yang dapat dilakukan lansia jika berada di luar rumah seperti tetap
di luar, pergi ke tengah lapangan terbuka, pergi ke keramaian, pergi ketempat lapangan yang
tidak ada tonggak listrik yang akan tumbang. Sejalan dengan pernyataan BMKG, hal yang
dilakukan pada saat gempa bumi terjadi jika berada di area terbuka yaitu menghindar dari
bangunan yang ada disekitar seperti gedung, tiang listrik, pohon besar, papan 56 reklame, dll,
perhatikan tempat berpijak dan perhatikan jika ada rekahan tanah (BMKG, 2021)
2. Sikap :

Pandangan yang dimiliki lansia terhadap jenis bencana yang akan terjadi yaitu lansia
merasa cemas, takut sehingga akan berusaha mencari tempat yang lebih tinggi untuk
menyelamatkan diri dan sudah ada upaya untuk melakukan pencegahan dengan mengikat
lemari dengan tujuan supaya jika terjadi gempa nanti lemarinya tidak membahayakan
lansia ketika menyelamatkan diri sehingga lansia sudah siap jika terjadi bencana.
3. Rencana evakuasi

Jalur evakuasi yang dilalui lansia jika terjadi bencana ketika di dalam rumah yaitu :
lari keluar rumah melalui pintu depan, pintu samping dan ada yang melewati pintu belakang dengan
menghindari benda-benda yang dapat membahayakan diri.

Sedangkan jalur evakuasi lansia ketika berada di luar rumah yaitu :


pergi mengikuti tanda jalur evakuasi yang sudah ditentikan yang ada di lingkungan seperti menuju daerah-
daerah yang tinggi.

Serta lansia mengetahui tujuan tempat tinggal jika terjadi bencana seperti lansia menjawab jika terjadi bencana
maka mereka akan pergi ke rumah anak, rumah saudara, atau pun akan pergi ke tempat pengungsian darurat
yang disediakan.
Pendekatan manajemen bencana
banjir pada lanjut usia
Pencegahan dan kesiapsiagaan prabencana dalam penanggulangan bencana banjir bagi lansia :

1. Pengembangan sistem data dan penyebaran data dalam manajemen bencana untuk lansia
pengembangan dalam kesiapsiagaan bencana,yang terdiri dari : 1) pelatihan lansia dan pengasuhnya, 2)
2. lokakarya pelatihan bagi relawan dalam penanggulangan bencana, 3) meningkatkan jumlah pengasuh
lansia, 4) menetapkan pedoman dukungan bagi lansia dalam bencana banjir, 5) mendorong lansia untuk
bersosialisasi dan melakukan aktivitas bersama
3. Latihan rencana penanggulangan bencanasetidaknya setahun sekali

4. Komunikasi publik mengenai peringatan bencana bagi lansia dan keluarganya.Dengan menggunakan moto,
“pemberitahuan cepat, berbagai platform, menjangkau semua lansia,”

5. Menyediakan peralatan, perangkat, dan perbekalan kesehatan untuk orang lanjut usia

6. Memperbaiki tempat tinggal orang lansia


7. Memberikan dukungan kesejahteraan bagi lansia

8. Promosi pekerjaan untuk orang dewasa yang lebih tua


Pendekatan manajemen bencana banjir pada
lanjut
Respons saat bencana dalam usia
manajemen bencana bagi lansia

1. Komunikasi peringatan publik darurat untuk orang lanjut usia


Menyediakan tempat penampungan bagi orang lanjut usia : 1) mendirikan shelter di setiap desa, 2) menugaskan individu yang
2. bertanggung jawab untuk menjaga setiap tempat, 3) memastikan bahwa lingkungannya kondusif bagi orang lansia, 4)
menyiapkan pemindahan pasien darurat 24 jam oleh tim penyelamat 1669, 5) membuat database penduduk yang menetap di
setiap shelter, 6) menyediakan tempat berlindung dan makanan bagi berbagai jenis hewan, 7) menyiapkan penjaga pengawasan
24 jam untuk melindungi nyawa dan aset

3. Mendirikan pusat komando terdepan dalam penanggulangan bencana

4. Mengevakuasi dan mentransfer dukungan orang dewasa yang lebih tua

5. Memantau keselamatan dan aset orang lansia

6. Mendirikan dapur komunitas yang menyediakan makanan untuk orang lansia

7. Memberikan pelayanan kesehatan fisik dan mental kepada lansia

8. Membantu dan mendukung orang lanjut usia yang terkena dampak


Pendekatan manajemen bencana banjir pada
lanjut
Pemulihan dan rehabilitasi pascabencana dalam usia
penanggulangan bencana bagi lansia

1. Mengumpulkan data rumah tangga lansia yang terkena dampak : survei rumah tangga lansia yang terdampak, DPPB
membuat rencana dukungan kepada lansia, ) berkoordinasi dan menginformasikan sektor-sektor

2. Memperbaiki rumah orang lanjut usia yang terkena dampak

Meringkas pembelajaran dari manajemen bencana banjir untuk orang lansia : merangkum pembelajaran dari
penanggulangan bencana, menganalisis permasalahan dan tuntutan lansia sebelum-selama-setelah, menggunakan
3. data yang diperoleh untuk membuat rencana penanggulangan bencana pada lansia, mengelola pengetahuan
mengenai penanggulangan bencana banjir bagi lansia, keluarga, tokoh, tokoh masyarakat, dan sektor terkait.

4. Memulihkan pekerjaan bagi orang lansia dan keluarga mereka

5. Memulihkan kesehatan fisik dan mental orang lansia

6. Menyesuaikan rencana manajemen bencana untuk orang lansia


Referen
si
• Nurhidayati & Ratnawati. (2017). Kesiapsiagaan keluarga dengan lanjut usia pada
kejadian letusan merapi di desa Belerante Kecamatan Kemalang. Jurnal Keperawatan
Dan Kesehatan Masyarakat
• BPBD. (2019). Bencana dan manajemen bencana.
• BNPB. (2017). Buku saku tanggap tangkas tangguh menghadapi bencana.
• BMKG. (2021). Antisipasi Gempa Bumi. 12(2), 45-49 Bmkg.Go.Id.
• Pairin Yodsuban & Khanitta Nuntaboot. (2021), International Journal of Nursing
Sciences, Community-based flood disaster management for older adults in southern of
Thailand: A qualitative study

Anda mungkin juga menyukai