Anda di halaman 1dari 18

Kemampuan dan peran serta mahasiswa Kesehatan Masyarakat yang dapat

dilakukan untuk membantu korban bencana alam dengan pendekatan sesuai tinjauan
dari keilmuan mata kuliah- mata kuliah dasar di atas, diantaranya :
1. Dasar Promosi Kesehatan
Melalui ilmu yang telah didapat dalam mata kuliah Dasar Promosi Kesehatan, maka
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dapat mengambil perannya dalam situasi
tanggap darurat bencana yaitu :
a. Pra Bencana
- Melakukan kegiatan KIE ( Komunikasi Informasi dan Edukasi ) kepada masyarakat,
khususnya masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana. Misalnya mengenai
pendidikan mengenai pengertian dari bencana, jenis bencana, tanggap darurat
bencana, mitigasi bencana, dll
- Memberikan Pendidikan mengenai tindakan tanggap darurat bencana, baik saat pra
bencana bencana pasca bencana. Misalnya, memberikan pendidikan ke warga
mengenai tindakan pencegahan untuk longsor, banjir, tindakan yang harus dilakukan
saat terjadi gempa bumi, gunung meletus, tindakan untuk pembersihan pasca banjir,
longsor dll
- Melakukan pendekatan ke warga yang tinggal di wilayah rawan bencana untuk
mengungsi atau beralih menetap tinggal di wilayah yang lebih aman. Misalnya,
melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, warga yang tinggal di
daerah rawan longsor dan gunung meletus untuk beralih ke lokasi tempat tinggal yang
lebih aman dan nyaman.
- Melakukan simulasi dan pelatihan saat terajadinya bencana. Misalnya, simulasi tanggap
darurat gempa bumi, tanah longsor, kebakaran, gunung meletus, dll.
- Melakukan usaha advokasi kepada para pembuat kebijakan untuk mendapat dukungan
dan keputusan dalam memecahkan masalah untuk melindungi dan memperjuangkan
hak hak para korban bencana. Selain itu
- Berusaha untuk mendapatkan dukungan kemitraan dari berbagai pihak dalam usaha
memberikan pendidikan dan informasi ke masyarakat mengenai kegwatdaruratan
bencana. Seperti, mencari dukungan dari LSM, PMI, badan SAR, badan BPBD, dll
- Melakukan Mobilisasi sosial dengan pengerahan seluruh anggota masyarakat untuk ikut
aktif dalam suatu usaha demi kepentingan bersama. Seperti usaha mencegah banjir
dan longsor, setiap minggunya mengerahkan warga untuk kerja bakti, melakukan 3M,
melakukan pelebaran sungai, reboisasi, terasiring, dll

b. Saat Bencana
- Memberikan edukasi kepada masyarakat yang ada di tempat pengungsian mengenai
tindakan pasca bencana dan PHBS saat di pengungsian
- Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai penyakit penyakit yang sering
terjadi saat bencana dan pasca bencana. Misalnya informasi mengenai penyakit diare
dan demam berdarah, dari informasi tersebut masyarakat diharapkan dapat melakukan
pencegahan dan tindakan pengobatan di tempat pengungsian
- Melakukan komunikasi baik secara intrapersonal maupun kelompok kepada para korban
bencana yang mengalami trauma fisik maupun psikis (trauma healing)
- Melakukan pendekatan ke warga yang masih tetap ingin tinggal tinggal di wilayah rawan
bencana untuk mengungsi atau beralih menetap tinggal di tempat pengungsian yang
aman. Misalnya, melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama,
warga yang tinggal di daerah 5 km dari gunung merapi yang meletus untuk beralih ke
lokasi pengungsian yang jaraknya 100 km dari gunung merapi.
- Memberikan informasi melalui berbagai media mengenai situasi dan kondisi terkini
korban bencana alam di pengungsian. Misalnya informasi jumlah korban meninggal,
luka luka, kondisi tempat pengungsian, dll.
- Bertugas sebagai kehumasan dan bertanggung jawab terhadap pos pelayanan
komunikasi
- Membantu para petugas kesehatan dalam kegiatannya melakukan vaksin, posyandu,
imunisasi ,dll
- Melakukan advokasi kepada para pemangku kebijakan untuk segera menurunkan
bantuan anggaran dana negara bagi kelangsungan hiudup para korban bencana alam
selama di pengungsian
- Melakukan usaha kemitraan untuk mencari dukungan sosial dan sumber daya dalam
menangani korban bencana alam, seperti LSM, PMI, IDI, tim SAR, BPBD, tim
Basarnas, sponsor, perusahaan baik sebagai donatur maupun tim relawan

c. Pasca Bencana
- Membantu para korban bencana alam menemukan sanak saudaranya yang hilang (
Restoting Family Link ) melalui publikasi berbagai saluran media
- Membantu para korban yang masih mengalami trauma pasca bencana terjadi untuk
memulihkan kepercayaan diri dan psikisnya ( Trauma Healing )
- Melakukan kegiatan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat untuk tindakan mitigasi
dan perencaan saat terjadinya bencana alam
- Melakukan kegiatan edukasi dan pelatihan kerja untuk mengasah kemampuan dan
keterampilan masyarakat yang telah kehilangan pekerjaannya
- Memberikan Pendidikan mengenai tindakan tanggap darurat bencana, baik saat pra
bencana bencana pasca bencana. Misalnya, memberikan pendidikan ke warga
mengenai tindakan mitigasi, pencegahan untuk longsor, banjir, tindakan yang harus
dilakukan saat terjadi gempa bumi, gunung meletus, tindakan untuk pembersihan pasca
banjir, longsor dll
- Membantu para petugas kesehatan untuk memeriksa kesehatan para korban bencana
khusunya balita dalam melakukan vaksin, imuninasi, penimbangan posyandu, dll
- Melakukan usaha advokasi kepada para pemangku kebijakan untuk membantu para
korban bencana yang sudah kehilangan harta benda dan pekerjaannya, melalui
pemberian bantuan berupa uang, material bahan bangunan, air bersih, dll
- Melakukan mobilisasi dengan pengerahan seluruh anggota masyarakat untuk ikut aktif
dalam suatu usaha demi kepentingan bersama. Seperti kegiatan kerja bakti, pelebaran
sungai, pembangunan kembali sarana kesehatan dan reboisasi dalam usaha
pemulihan kembali lingkungan yang telah rusak akibat banjir dan tanah longsor
2. Dasar Kesehatan Lingkungan
Melalui ilmu yang telah didapat dalam mata kuliah Dasar Kesehatan Lingkungan,
maka mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dapat mengambil perannya dalam
situasi tanggap darurat bencana yaitu :
a. Pra Bencana
Melakukan perencanaan pada sanitasi lingkungan, seperti pendalaman sungai yang
telah dangkal dan pelebaran sungai dan pengolahan tinja
Melakukan pelatihan untuk mengelola water sanitasi, penjernihan air bersih dan air
minum, pembuatan WC darurat , dll
Melakukan mitigasi pada lingkungan yang rawan tercemar dan rawan terjadi bencana
akibat kerusakan lingkungan
Melakukan usaha reboisasi, terasiring di wilayah rawan bencana longsor
Melakukan pengelolaan sampah dan limbah industri maupun rumah tangga
Melakukan pengelolaan dan pengontrolan penggunaan pestisida oleh para petani yang
merugikan lingkungan dan manusia
Melakukan pengukuran terhadap kadar oksigen, karbon dioksida, dan zat zat toksik di
air
Melakukan Pembangunan berkelanjutan sangat krusial dalam kerangka mitigasi yang
sukses terhadap perubahan iklim yang tejadi

b. Saat Bencana
Melakukan pengkajian cepat untuk menentukan tingkat kerusakan sistem persediaan air
masyarakat dan SPAL serta produksi, tempat penyimpanan, dan jaringan distribusi
makanan
Menentukan kapasitas operasional yang tersisa untuk melaksanakan layanan dasar
kesehatan lingkungan
Melakukan pembangunan penampungan sementara dan pos dapur umum
Melakukan pengelolaan dan penyediaan air bersih dan air minum untuk para korban
bencana
Membangun cubluk atau MCK darurat di tempat pengungsian
Melakukan penjernihan kembali sumber air yang telah tercemar
Melakukan pengelolaan sanitasi di tempat pengungsian
Menyediakan fasilitas dasar cuci tangan
Memastikan bahwa terdapat kecukupan jumlah air minum yang aman, kecukupan
fasilitas sanitasi dasar, pembuangan ekskreta, limbah cair, dan limbah padat; dan
penampungan yang cukup
Melaksanakan upaya perlindungan makanan, membentuk atau melanjutkan upaya
pengendalian vektor dan mempromosikan personal hygiene
Menerapkan pemilahan sampah organik dan non organik dan menerapkan teknik 3R di
sumber dan TPS
Musnahkan tempat perkembangbiakan vektor dengan mengeringkan dan/atau menimbun
kolam, empang, dan rawa-rawa, melakukan gerakan 3M, dll.

c. Pasca Bencana
Pengelolaan pembersihan tempat penampungan sementara (pengungsian)
Melakukan pengelolaan pada penjernihan sumber air yang tercemar
Melakukan penutupan / penguburan bekas bekas cubluk / MCK untuk menghindari
tersebarnya vektor penyakit
Membangun kembali sarana pelayanan kesehatan seperti MCK, sumber air bersih,
sumber air minum, dll
Pengolahan limbah industri maupun limbah rumah tangga, limbah cair, limbah padat, dll
dengan teknologi tepat guna
Melakukan pengelolaan terhadap pemakaman massal yang jauh dari pemukiman dan
sumber air dengan kedalaman yang lebih dari 2 meter untuk menghindari tersebarnya
vektor penyakit
Melakukan reboisasi , terasiring, pemulihan tanah tercemar, dll
Melakukan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim yang terjadi
Melakukan rehabilitasi AMDAL dan SPAL sederhana
Melakukan pengelolaan sampah misalnya dengan komposting dan biogas
3. Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
Melalui ilmu yang telah didapat dalam mata kuliah Dasar Keselamatan dan
Kesehatan kerja , maka mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dapat mengambil
perannya dalam situasi tanggap darurat bencana yaitu :
a. Pra Bencana
Melakukan mitigasi dan perencanaan pada wilayah wilayah yang rawan terhadap
bencana
Melakukan pemetaan pada wilayah yang hazard, risk, unsafe condition
Melakukan analisis terhadap potensi, dampak, analisis risiko bencana di suatu wilayah
Mencegah dan mengendalikan suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas,
hembusan angin, cuaca kerja, radiasi, suara dan getaran sesuai ambang batasnya
Pengontrolan dan penertiban penggunaan alat pelindung diri saat berada di lingkungan
kerja atau lingkungan hazard
Memberlakukan sistem manajemen SMK3 di perusahaan
Melakukan pelatihan dan pendidikan tanggap darurat bencana
Penyiapan sarana komunikasi, pos komando, penyiapan lokasi evakuasi, Rencana
Kontinjensi, dan sosialisasi peraturan / pedoman penanggulangan bencana
Melakukan peringatan dini ( early warning system ) jika terjadi suatu keadaan yang
membahayakan, misalnya tanda AWAS !
Melakukan eliminasi, subtitusi dan isolasi terhadap suatu kondisi hazard
Melakukan assesment HIRA ( Hazard Identification and Risk Assesment )

b. Saat Bencana
Melakukan pengelolaan pengungsian para korban bencana dengan mendirikan tempat
penampungan sementara dan dapur umum
Membantu mendirikan dan mengelola pos komando dan relawan
Melakukan pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban bencana alam
Membuat denah skematik arah untuk evakuasi korban bencana
Membantu kegiatan pengelolaan logistik dan distribusi barang kepada para korban
Membantu kegiatan transportasi para korban dan relawan dalam akses nya menuju
wilyah aman
Membantu petugas kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan pertama bagi
para korban
Membantu penyediaan pelayanan kesehatan dasar seperti tersedianya air bersih, dapur
umum, MCK, dll
Melakukan usaha keamanan dan pertahanan di tempat pengungsian

c. Pasca Bencana
Membantu para korban bencana alam menemukan sanak saudaranya yang hilang (
Restoting Family Link ) melalui publikasi berbagai saluran media
Membantu para korban yang masih mengalami trauma pasca bencana terjadi untuk
memulihkan kepercayaan diri dan psikisnya ( Trauma Healing)
Pengelolaan pembersihan tempat penampungan sementara (pengungsian)
Memfungsikan kembali prasarana dan sarana pada keadaan semula.. Upaya yang
dilakukan adalah memperbaiki prasarana dan pelayanan dasar (jalan, listrik, air bersih,
pasar puskesmas, dll).
Membantu korban bencana alam untuk kembali ke tempat tinggalnya
Membantu memulihkan keamanan dan pertahanan wilayah pasca bencana
Membantu masyarakat memperbaiki rumahnya, fasilitas umum dan fasilitas sosial
penting, dan menghidupkan kembali roda perekonomian
Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap kegiatan tanggap bencana
yang telah dilakukan

4. Dasar Epidemiologi
Melalui ilmu yang telah didapat dalam mata kuliah Dasar Epidemiologi , maka
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dapat mengambil perannya dalam situasi
tanggap darurat bencana yaitu :
a. Pra Bencana
Melakukan surveillens epidemiologi penyakit di suatu wilayah untuk meneliti risiko dan
kerentanan terhadap penyakit endemis
Melakukan publikasi data surveillens untuk melakukan intervensi pencegahan dan
pengendalian penyakit
Memberikan informasi kepada masyarakat luas mengenai penyakit menular dan non
menular yang dapat menimbulkan bencana di masyarakat
Melakukan simulasi dan pelatihan untuk tindakan pencegahan dan rehabilitasi terhadap
suatu penyakit menular maupun non menular
Melakukan pemetaan terhadap wilayah yang rentan endemis suatu penyakit

b. Saat Bencana
Melakukan pendataan status kesehatan para korban bencana di pengungsian
Melakukan pendataan jumlah angka kesakitan, jumlah angka kematian, yang terjadi di
pengungsian
Mendeteksi terjadinya Kejadian luar biasa dan wabah di lokasi bencana
Mendeteksi terjadinya perubahan trend penyakit menular dan non menular di tempat
pengungsian
Membantu petugas kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan para korban bencana
Membantu petugas kesehatan untuk menyediakan obat obatan sesuai dengan data
penyakit yang telah di dapatkan
Membantu petugas kesehatan melakukan vaksinasi, imunisasi, posyandu, pemberian
vitamin A, dll
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pencegahan dan pengendalian
penyakit menular dan non menular di tempat pengungsian
Melakukan intervensi atau kegiatan memberantas tempat berkembangbiaknya nyamuk
Aides aygepty, Cikungunya, dll
Menyediakan tempat isolasi bagi para korban bencana yang memiliki penyakit menular
seperti TBC, HIV, Hepatitis, Flu burung, dll

c. Pasca Bencana
Melakukan surveilens penyakit akibat bencana atau penyakit pasca bencana
Melakukan pendataan status kesehatan masyarakat pasca bencana
Membantu petugas kesehatan melakukan posyandu, imunisasi, pemberian vitamin A
dalam rangka menyehatkan para korban bencana alam
Memberikan pembinaan atau bimbingan kepada masyarakat yang mengalami trauma
psikologi untuk menghindari penyakit depresi
Melakukan perbaikan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
Melakukan deteksi dan pengujian terhadap sumber air bersih dan air minum untuk
menghindari terjadinya waterborn disease pasca bencana terjadi
Membantu merehabilitasi para korban bencana yang mengalami kecacatan,
kelumpuhan atau sakit berlanjut akibat bencana
Melakukan mitigasi dan perencanaan terhadap wilayah yang rentan mengalami bencana
wabah penyakit
Pendokumentasian, publikasi dan evaluasi kegiatan pencegahan dan pengendalian
penyakit menular maupun non menular

5. Ilmu Gizi Dasar


Melalui ilmu yang telah didapat dalam mata kuliah Ilmu Gizi Dasar , maka
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dapat mengambil perannya dalam situasi
tanggap darurat bencana yaitu :
a. Pra Bencana
Melakukan pendidikan kepada masyarakat mengenai pemenuhan gizi seimbang
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang penyusunan menu gizi seimbang
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya penyakit yang akan
ditimbulkan dari gizi yang tidak seimbang serta cara pencegahan dan pengendaliannya
Melakukan pendataan dan pemeriksaan status gizi masyarakat di wilayah rentan gizi
buruk
Melakukan pelatihan kepada masyarakat untuk menyusun menu gizi seimbang sesuai
kebutuhannya sehari hari sesuai AKG, AKE, AKH, dll

b. Saat Bencana
Memberikan makanan yang agar pengungsi tidak lapar dan dapat mempertahankan
status gizinya
Mengawasi pendistribusian bantuan bahan makanan
Menganalisis hasil Rapid Health Assessment (RHA)
Menghitung kebutuhan gizi. Setiap orang pengungsi membutuhkan 2.100 kkal, 50 g
protein dan 40 g lemak, serta menyusun menu yang didasarkan pada jenis bahan
makanan yang tersedia.
Pengelolaan penyelenggaraan makanan di dapur umum yang meliputi, tempat
pengolahan, sumber bahan makanan, petugas pelaksana dan pengawasan
penyelenggaraan makanan, penyimpanan bahan makanan basah / kering, cara
mengolah dan distribusi, peralatan makan dan pengolahan, tempat pembuangan
sampah sementara
Pengawasan bantuan bahan makanan untuk melindungi korban bencana dari dampak
buruk akibat bantuan tersebut seperti diare, infeksi, keracunan dan lain-lain, yang
meliputi:
a.) Tempat penyimpanan bantuan bahan makanan harus dipisah antara bahan makanan
umum dan bahan makanan khusus untuk bayi dan anak
b.) Jenis-jenis bahan makanan yang diwaspadai termasuk makanan dalam kemasan, susu
formula dan makanan suplemen
c.) Untuk bantuan bahan makanan produk dalam negeri harus diteliti nomor registrasi
(MD), tanggal kadaluarsa, sertifikasi halal, aturan cara penyiapan dan target konsumen
d.) Untuk bantuan bahan makanan produk luar negeri harus diteliti nomor registrasi (ML),
bahasa, tanggal kadaluarsa, aturan cara penyiapan dan target konsumen

c. Pasca Bencana
Analisis faktor penyulit berdasarkan hasil Rapid Health Assessment (RHA).
Pengumpulan data antropometri balita (berat badan, panjang badan/tinggi badan), ibu
hamil dan ibu menyusui (Lingkar Lengan Atas).
Menghitung proporsi status gizi balita kurus (BB/TB <-2SD) dan jumlah ibu hamil
dengan risiko KEK (LILA<23,5 cm).
Menganalisis adanya faktor penyulit seperti kejadian diare, campak, demam berdarah
dan lain-lain.
Melaksanakan pemberian makanan tambahan dan suplemen gizi.
Khusus anak yang menderita gizi kurang perlu diberikan makanan tambahan
disamping makanan keluarga, seperti kudapan/jajanan, dengan nilai energy 350 kkal
dan protein 15 g per hari
Ibu hamil perlu diberikan 1 tablet Fe setiap hari, selama 90 hari.
Ibu nifas (0-42 hari) diberikan 2 kapsul vitamin A dosis 200.000 IU (1 kapsul pada hari
pertama dan 1 kapsul lagi hari berikutnya, selang waktu minimal 24jam)
Pemberian vitamin A biru (100.000 IU) bagi bayi berusia 6-11 bulan; dan kapsul vitamin
A merah (200.000 IU) bagi anak berusia 12-59 bulan, bila kejadian bencana terjadi
dalam waktu kurang dari 30hari setelah pemberian kapsul vitamin A (Februari dan
Agustus) maka balita tersebut tidak dianjurkan lagi mendapat kapsul vitamin A.
Melakukan penyuluhan kelompok dan konseling perorangan dengan materi sesuai
dengan kondisi saat itu, misalnya konseling menyusui dan MP-ASI.
Memantau perkembangan status gizi balita melalui surveilans gizi.

6. Biostatistika Deskriptif
Melalui ilmu yang telah didapat dalam mata kuliah Biostatistika Deskriptif , maka
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dapat mengambil perannya dalam situasi
tanggap darurat bencana yaitu :
a. Pra Bencana
Melakukan kegiatan GIS dan pemetaan terhadap wilayah yang rentan terkena bencana
Melakukan pendataan jumlah penduduk, kepadatan penduduk, jumlah sarana
prasarana
Melakukan pengumpulan dan pendokumentasian data morbiditas, mortalitas, fertilitas,
migrasi, dll
Melakukan pemetaan wilayah yang padat penduduk dan rentan terancam bahaya
bencana wabah penyakit akibat kerusakan lingkungan
Melakukan pencatatan dan survey mengenai hubungan antara ukuran demografi
dengan bencana wabah penyakit yang akan ditimbulkan

b. Saat Bencana
Membantu dalam penghitungan dana yang dikeluarkan maupun dana pemasukan untuk
korban bencana alam
Membantu dalam penghitungan data yang diperoleh dari tim asessment meliputi data
kematian (warna hitam pada triase), data luka parah (warna merah pada triase) , data
luka ringan ( warna hijau dan kuning pada triase ) yang mana nantinya akan dilaporkan
ke bagian administrasi
Melakukan tugas di pos pelayanan administrasi
Melakukan pendataan jumlah relawan yang masuk dan keluar
Membantu pendataan dan pengolahan data jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat
bencana tersebut
Membantu dalam pendataan jumlah fasilitas dan sarana prasarana rusak parah , rusak
ringan dan lain sebagainya
Membantu melakukan pendataan jumlah korban yang selamat, hilang, terluka maupun
korban yang meninggal
Mahasiswa FKM melalui biostatistik deskriptif dapat mengetahui tentang ukuran
penyebaran, ukuran pemusatan, variasi, dan homogenitas dari para korban bencana
yang ada
Membantu dalam analisa korban yang terkena bencana secara langsung dan
masyarakat yang terkena dampak bencana secara tidak langsung sehingga dapat
menganalisis tentang kebutuhan dan bantuan apa saja yang dibutuhkan oleh korban
dan masyarakat di sekitar lokasi bencana seperti kebutuhan akan air bersih, air minum,
MCK, dll

c. Pasca Bencana
Melakukan pendataan terhadap para korban bencana yang selamat dan hilang sebagai
upaya pendataan ulang jumlah penduduk yang terbaru
Publikasi data data kondisi kebencanaan, seperti jumlah korban selamat, korban
meninggal, korban hilang, kerugian yang dialami, kerusakan fasilitas dan sarana
prasarana
Melakukan usaha dan upaya untuk penurunan anggaran dana negara untuk membantu
para korban bencana yang mengalami kerugian secara materi
Membantu rehabilitasi pelayanan publik seperti pelayanan pencatatan sipil di kelurahan,
kecamatan
Membantu petugas kesehatan dalam membuat data rekam medis
Membantu mencatat kebutuhan para korban pasca bencana seperti obat obatan,
vaksin, makanan, pakaian layak pakai, dll

7. Dasar Manajemen Kesehatan


Melalui ilmu yang telah didapat dalam mata kuliah Dasar Manajemen Kesehatan ,
maka mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dapat mengambil perannya dalam
situasi tanggap darurat bencana yaitu :

a. Pra Bencana
Melakukan simulasi dan pelatihan manajemen tanggap darurat bencana di wilayah
rentan bencana yang diikuti oleh seluruh warga dan organisasi masyarakat
Mengenali tanda-tanda bencana, karakter gunung dan ancaman-ancamannya
Membuat sistem peringatan dini yang efeketif dan efisien
Mengembangkan radio komunitas untuk penyebarluasan informasi status gunung api
Membuat peta kawasan rawan gunung api yang diterbitkan oleh instansi berwenang
Membuat perencanaan penanganan bencana mempersiapkan jalur dan tempat
pengungsian yang sudah siap dengan bahan kebutuhan dasar (air, jamban,
makanan,pertolongan pertama) jika diperlukan
Mempersiapkan kebutuhan dasar dan dokumen penting
Melakukan perencanaan tanggap darurat bencana yang dibantu oleh organisasi yang
menangani kebencanaan seperti BPBD, PMI, tim SAR, dll yang saling mendukung dan
terorganisir

b. Saat Bencana
Melakukan perencanaan dalam mengoranisir pembentukan sistem komando dan pos
komando
Membuat rencana operasi dalam melakukan kegiatan assesment, evakuasi,
penyelamatan, evakuasi, penanganan dan pemulihan bencana
Membuat perencanaan dan penghitungan jumlah kebutuhan shelter, air bersih, air
minum, makanan agar kesejateraan korban terpenuhi
Mengorganisir para korban untuk menempati pembagian shelter masing - masing
Mengorganisir para relawan yang masuk dan keluar
Membuat perencanaan untuk logistik, pergudangan dan distribusi bantuan agar bantuan
dapat tersalurkan dan terorganisir dengan baik
Melakukan manajemen dapur umum dan pengaturan keuangan sebagai upaya
pertahanan pangan di pengungsian
Mengatur kerja para relawan dalam membagi tugas dan peran sesuai keahlian masing
masing
Melakukan perencanaan dalam pendistribusian obat, vaksin, vitamin di pusat pusat
pelayanan kesehatan
Melakukan manajemen pamakaman jenazah korban bencana yang dilakukan secara
massal dengan memperhatikan kondisi lingkungan yang memungkinkan menghidari
tersebarnya vektor penyakit

c. Pasca Bencana
Melakukan pelaporan, monitoring dan evalusi atas hasil usaha manajemen penanganan
kedaruratan bencana
Melakukan perencanaan dan rehabilitasi fasilitas fasilitas pelayanan publik
Melakukan pengorganisasian terhadap manajemen pemulihan kondisi psikis dan
psikologis para korban serta kondisi lingkungan sekitar lokasi bencana
Membantu pemulihan kembali soslai ekonomi masyarakat dan fungsi Pemerintahan

8. Sosio Antropologi Kesehatan


Melalui ilmu yang telah didapat dalam mata kuliah Sosio Antropologi Kesehatan ,
maka mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dapat mengambil perannya dalam
situasi tanggap darurat bencana yaitu :

Memberikan kegiatan kegiatan berupa pembangkitan kembali kebudayaan


kebudayaan di masyarakat, seperti wayang, gamelan, karawitan, tarian jawa
Memberikan pendekatan pendekatan ataupun pendidikan sesuai dengan latar
belakang kebudayaan korban bencana
Membantu komunikasi antara relawan / tenaga kesehatan dengan masyarakat sesuai
dengan bahasa daerah mereka
Melakukan identifikasi dan pendataan 7 unsur kebudayaan mereka yang meliputi
agama, pakerjaan, alat transportasi, budaya, pendidikan, yang digunakan sebagai
langkah awal untuk melakukan intervesi kegiatan pemulihan kondisi psikis dan
psikologis masyarakat
Membangkitkan kembali kegiatan sosial kemasyarakatan seperti PKK, arisan, bersih
desa, janur gunung, dll
Membangkitkan kembali kelestarian budaya masyarakat setempat yang sempat
terlupakan semenjak kejadian bencana, seperti pertunjukan wayang, tari, gamelan, dll
Membantu memperbaiki saran dan fasilitas kebudayaan yang rusak akibat bencana
alam
Membangun perkumpulan organisasi kebudayaan yang saling bekerjasama untuk
memperbaiki kondisi kebudayaan masyarakat
Melestarikan kembali kegiatan keagamaan di masyarakat dengan memperbaiki fasilitas
dan sarana prasarana peribadatan, menyelenggarakan kegiatan keagamaan seperti
takbiran, suronan, misa,nyepi, dll
Ikut berpartisipasi dalam memperbaiki fasilitas dan pelayanan sarana prasaran
pendidikan, seperti membangun sekolah darurat, ikut menjadi pengajar / relawan
pendidikan, dll
Ikut berpartisipasi dalam usaha peningkatan keterampilan dan kemampuan para korban
bencana yang kehilangan pekerjaan pasca bencana, seperti pelatihan pembuatan
barang barang bekas, pengolahan aneka pisang,dll

9. Ilmu Kependudukan
Melalui ilmu yang telah didapat dalam mata kuliah Ilmu Kependudukan , maka
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dapat mengambil perannya dalam situasi
tanggap darurat bencana yaitu :
Melakukan kegiatan GIS dan pemetaan terhadap wilayah yang rentan terkena bencana
akibat ledakan penduduk
Melakukan pendataan jumlah penduduk, kepadatan penduduk, jumlah sarana
prasarana
Melakukan pengumpulan dan pendokumentasian data morbiditas, mortalitas, fertilitas,
migrasi, dll
Melakukan pemetaan wilayah yang padat penduduk dan rentan terancam bahaya
bencana wabah penyakit akibat kerusakan lingkungan
Melakukan pencatatan dan survey mengenai hubungan antara ukuran demografi
dengan bencana wabah penyakit yang akan ditimbulkan di masyarakat
Membantu dalam penghitungan data yang diperoleh dari tim asessment meliputi data
kematian (warna hitam pada triase), data luka parah (warna merah pada triase) , data
luka ringan ( warna hijau dan kuning pada triase ) yang mana nantinya akan dilaporkan
ke bagian administrasi
Melakukan tugas di pos pelayanan administrasi
Melakukan pendataan jumlah relawan , jumlah tenaga kesehatan yang masuk dan
keluar
Membantu melakukan pendataan jumlah korban yang selamat, hilang, terluka maupun
korban yang meninggal
Membantu dalam analisa korban yang terkena bencana secara langsung dan
masyarakat yang terkena dampak bencana secara tidak langsung sehingga dapat
menganalisis tentang kebutuhan dan bantuan apa saja yang dibutuhkan oleh korban
dan masyarakat di sekitar lokasi bencana seperti kebutuhan akan air bersih, air minum,
MCK, dll
Melakukan pendataan terhadap para korban bencana yang selamat dan hilang sebagai
upaya pendataan ulang jumlah penduduk yang terbaru
Publikasi data data kondisi kebencanaan, seperti jumlah korban selamat, korban
meninggal, korban hilang, kerugian yang dialami, kerusakan fasilitas dan sarana
prasarana
Membantu rehabilitasi pelayanan publik seperti pelayanan pencatatan sipil di kelurahan,
kecamatan

10. Ekologi Kesehatan


Melalui ilmu yang telah didapat dalam mata kuliah Ekologi Kesehatan , maka
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dapat mengambil perannya dalam situasi
tanggap darurat bencana yaitu :

Melakukan reboisasi tanam pohon. Perorangan, kelompok masyarakat, perusahaan


bisnis dan industri, organisasi masyarakat, dan pemerintah diimbau untuk menuliskan
ikrar penanaman pohon secara online, dengan target menanam satu miliar pohon di
seluruh dunia.
Melakukan penelitian mengenai tingkat populasi di tempat pengungsian
Melakukan analisis dan pendataan terhadap wilayah yang rentan terhadap bencana
degradasi ekosistem
Melakukan pengidentifikasian dan pencegahan terhadap dampak eutrofikasi pada
badan air akibat bencana yang terjadi. Eutrofikasi terjadi karena nutrient dan sedimen
yang masuk ke dalam badan air secara berlebihan
Memetakan atau mengorganisir tempat tempat untuk hewan ternak yang layak
Membantu para korban dan hewan ternak untuk melakukan adaptasi di lingkungan
tempat tinggal yang baru
Melakukan penelitan dan pengecekan terhadap kondisi pencemaran air, udara dan
tanah yang terjadi di sekitar lokasi bencana
Melakukan rehabilitasi pada hewan hewan yang kesakitan atau hampir punah akibat
bencana alama
Memperbaiki kondisi lahan pertanian yang telah rusak akibat bencana. Misalnya dengan
melakukan fitromediasi pada tanah yang telah tercemar
Membantu mengembalikan dan pemulihan aktivitas pertanian dan peternakan para
warga pasca bencana terjadi
Melakukan pendataan jumlah hewan hewan yang mati, kerusakan tanaman serta
kondisi sumber air minum dan air bersih untuk kelangsungan ekosistem pasca bencana
Mengembangkan pembangunan perumahan dan pemukiman yang bertumpu pada
keswadayaan masyarakat.
Meningkatkan fasilitas dan upaya pemberdayaan masyarakat dalam pemenuhan
kebutuhan rumah yang layak.
Meningkatkan peran pemerintah daerah dalam pembangunan perumahan
Meningkatkan kapasitas SDM dan pelaku pembangunan perumahan dan pemukiman
Optimalisasi produktivitas hutan dengan memperhatikan jenis tumbuhan yang menjadi
sumber utama penghasil utama penghasil kayu di masa yang akan datang
Reforestasi (penanaman hutan kembali)
Managemen hutan komersil di masa yan akan datang dengan baik
Pengawasan dan penjagaan hutan secara ketat

Anda mungkin juga menyukai