Anda di halaman 1dari 5

• Tujuan utama penanganan adalah untuk

Geolben – WEEK 09
meringankan penderitaan korban dan memperbaiki
Chapter 09 – Mitigasi Bencana Geologi kerusakan akibat kejadian bencana dan segera
mempercepat upaya pemulihan

Siklus Manajemen Bencana Kegiatan manajemen bencana: (UU no 24/2007)

• Pencegahan / prevention : upaya untuk mencegah


terjadinya bencana,
- Contoh: untuk menghindari kebakaran hutan,
kita minimalisasi pembukaan lahan
Pem ulihan
Pencegahan menggunakan pembakaran hutan dan juga
dan Mitigasi
melarang menambang batu didaerah yang sangat
curam (membahayakan)
• Mitigasi / mitigation : upaya untuk meminimalkan
Tanggap dampak yang disebabkan bencana. Jenis mitigasi :
Kesiapsiagaan
Darurat
- Mitigasi structural: yang terlihat bentukan
bangunannya dan dapat dirasakan langsung
manfaatnya oleh masyarakat. Contoh: membuat
dam, bendungan, tanggul sungai, penahan angin,
BENCANA
bangunan tahan bencana

• Adalah suatu serangkaian Tindakan yang diambil


secara cepat menyusul terjadinya suatu peristiwa
bencana, termasuk penilaian kerusakan, kebutuhan
(damage and needs assessment), penyaluran
bantuan darurat, upaya pertolongan, dan
pembersihan lokasi bencana
• Tujuan :
- Menyelamatkan kelangsungan kehidupan
manusia. - Mitigasi non-struktural: bentukannya tidak
- Mengurangi penderitaan korban bencana. terlalu terlihat dan manfaatnya tidak dirasakan
- Meminimalkan kerugian ekonomi dan material. langsung. Contoh: peraturan, tata ruang,
• Manajemen risiko bencana pelatihan
- Penanggulangan bencana diawali dari - Termasuk ke dalam mitigasi:
menganalisis risiko bencana berdasarkan ✓ Kode bangunan.
ancaman atau bahaya dan kerentanan dengan ✓ Analisis kerentanan yang diperbarui.
upaya pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan ✓ Zonasi dan manajemen penggunaan lahan
- Tujuaannya adalah untuk meningkatkan serta rencana penggunaannya.
kemampuan dalam mengelola dan mengurangi ✓ Regulasi penggunaan bangunan dan kode
risiko dan juga mengurangi terjadinya bencana keamanan.
serta meminimalisasi dampak bencana. ✓ Pengimplementasian pengukuran
• Prinsip manajemen bencana pencegahan Kesehatan.
- Meminimalisasi angka kematian. ✓ Intervensi politik dan komitmen (Ketika
- Mencegah kematian berikutnya. terjadi perubahan arah politik dapat
- Menyelamatkan penyintas. merubah kebijakan mitigasi juga).
- Pertolongan pertama. ✓ Kepedulian masyarakat.
- Evakuasi. • Kesiapsiagaan / preparedness :
- Alat bantu medis. - kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
- Rekonstruksi. bencana melalui pengorganisasian serta melalui
langkah yang tepat guna dan berdaya guna. (UU
Manajemen kedaruratan
24/2007)
• Penanggulangan bencana yang difokuskan pada saat - Contoh : Penyiapan sarana komunikasi, pos
kejadian bencana melalui upaya pemberian bantuan komando, penyiapan lokasi evakuasi, Rencana
darurat (relief) berupa: pangan, tempat Kontinjensi/Kesiapsiagaan dan sosialisasi
penampungan, Kesehatan peraturan / pedoman PB.
• Peringatan dini / early warning : - Rehabilitasi dilakukan dengan cara :
- kegiatan pemberian peringatan sesegera ✓ Perbaikan lingkungan daerah bencana
mungkin kepada masyarakat tentang ✓ Perbaikan sarana prasarana umum
kemungkinan terjadinya bencana pada suatu ✓ Pemberian bantuan perbaikan rumah
tempat oleh lembaga yang berwenang. (UU ✓ Pemulihan sosial psikologis
24/2007) ✓ Pelayanan kesehatan
- Pemberian peringatan dini harus : ✓ Pemulihan sosial-ekonomi-budaya
✓ menjangkau masyarakat (accesible) ✓ Pemulihan fungsi pemerintahan
✓ segera (immediate) ✓ Pemulihan fungsi pelayanan masyarakat
✓ tegas dan tidak membingungkan (coherent) • Rekonstruksi / reconstruction :
✓ bersifat resmi (official) : jangan semua badan - Pembangunan kembali semua pra-sarana dan
mengeluarkan peringatan dini, missal sarana, kelembagaan pada wilayah pasca-
PVMBG yg berwenang dalam bencana bencana, baik pada tingkat pemerintahan
longsor maupun masyarakat dengan sasaran utama
• Tanggap darurat / response : tumbuh dan berkembangnya kegiatan
- Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya
segera pada saat kejadian bencana untuk hukum dan ketertiban dan bangkitnya peran
menangani dampak buruk yang ditimbulkan, serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan
meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi bermasyarakat. (jangka Panjang)
korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan - Ada 5 sektor yang menjadi fokus dalam
dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penanganan pasca-bencana yaitu :
penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan 1. Sektor perumahan dan permukiman
sarana. (UU 24/2007) 2. Sektor infrastruktur public (sekolah, kantor
- Contoh: desa, dll)
✓ Pengimplementasian rencana manajemen 3. Sektor ekonomi produktif
bencana. 4. Sektor sosial
✓ Pembuatan tenda kesehatan dan logistic. 5. Lintas sector
✓ Penyediaan fasilitas shelter dan kebersihan.
Pencegahan dan Penanggulangan Bencana
✓ Pengembangan tim SAR.
✓ Evakuasi. • Pencegahan adalah sebuah upaya yang dilakukan
• Bantuan darurat / relief : untuk mencegah terjadinya bencana dan apabila
- Penanggulangan bencana yang difokuskan pada memungkinkan dapat meniadakan bahaya (tidak
saat kejadian bencana melalui upaya pemberian mungkin meniadakan bahaya sebenarnya).
bantuan darurat (relief) berupa: pangan, tempat Pencegahan dimulai saat bencana telah selesai dan
penampungan, kesehatan. (UU 24/2007) mencegah terjadinya bencana di kemudian hari
- Diperlukan bantuan dari luar tempat bencana, • Penanggulangan adalah serangkaian upaya yang
karena disana kan terjadi bencana meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang
• Pemulihan / recovery : berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan
- Serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bencana, tanggap darurat, rehabilitasi, dan
kondisi masyarakat dan lingkungan hidup yang rekonstruksi. Penanggulanan merupakan sebuah
terkena bencana dengan memfungsikan kembali rangkaian kegiatan, dimulai Ketika bencana terjadi.
kelembagaan, prasarana, dan sarana dengan • Pencegahan dan penanggulangan bencana bisa
melakukan upaya rehabilitasi. (UU 24/2007) melalui media edukasi :
- Pemulihan meliputi kegiatan fisik dan non- fisik. - Dilakukan melalui pengetahuan, penyuluhan, dan
- Karena suatu korban bencana bisa saja terkena pelatihan tentang kebencanaan di sekolah,
trauma universitas, dan juga di masyarakat.
• Rehabilitasi / rehabilitation : - Di sekolah dapat dimasukkan ke dalam materi
- Perbaikan dan pemulihan semua aspek pembelajaran (dimasukin ke kegiatan pramuka)
pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat - Di masyarakat dapat dilakukan dengan
yang memadai pada wilayah pasca-bencana penyuluhan / seminar yang diadakan oleh
dengan sasaran utama untuk normalisasi atau organisasi / pihak yang berwenang yang peduli
berjalannya secara wajar semua aspek akan penanggulangan bencana dan keselamatan
pemerintahan dan kehidupan masyarakat. (UU masyarakat luas
24/2007)
• Pencegahan dan penanggulangan bencana bisa ✓ Membuat rencana aksi komunitas dalam
melalui kearifan lokal : pencegahan dan penanggulangan bencana
- Kearifan Lokal adalah suatu kebijakan yang ✓ Mengikuti pendidikan atau pelatihan tentang
dibuat oleh masyarakat sejak zaman dahulu yang kebencanaan
bersumber pada adat istiadat, nilai-nilai, agama, ✓ Bekerja sama dengan pemerintah dalam
dan budaya setempat serta telah diwariskan upaya mitigasi bencana atau pencegahan dan
secara turun temurun dengan tujuan untuk penanggulangan bencana
menjaga lingkungan alam agar tidak dirusak oleh ✓ Membuat organisasi di desa / kelurahan yang
tangan – tangan manusia yang tidak terkait tangap bencana.
bertanggungjawab. - Peran masyarakat ketika terjadi bencana
- Kearifan lokal lahir dari kebudayaan suatu daerah ✓ Memberikan informasi kejadian bencana ke
- Contoh : BPBD atau instansi terkait (seperti media
✓ Menyakralkan pohon beringin di Mentawai social atau aplikasi petabencana.id yg mana
Sumatra Barat → menanggulangi bencana informasi nya lebih update)
banjir dan kekeringan ✓ Melakukan evakuasi secara mandiri
✓ Rumah panggung masyarakat badui dengan ✓ Melakukan kaji cepat dampak bencana
teknik sambung dan ikat → menanggulangi ✓ Berpartisipasi dalam respons tanggap darurat
bencana gempabumi (karena berdasarkan sesuai bidang keahliannya masing-masing
kondisi geografis, dekat dengan samudera - Peran mayarakat pasca-bencana
Indo) ✓ Membantu mengarahkan relawan dan
✓ Kebiasaan menanam mangrove masyarakat kapasitas yang dimilikinya (karena
Pulau Simeulue Aceh → menanggulangi masyarakat sana lebih tau daerahnya)
bencana Tsunami (belajar dari masa lalu) ✓ Melakukan respons tanggap darurat di
✓ Sistem perladangan masyarakat Badui yang bidang keahliannya.
memperhatikan jenis tanah & kemiringan ✓ Memberikan dukungan logistik dan peralatan
lereng → menanggulangi bencana longsor evakuasi.
• Pencegahan dan penanggulangan bencana bisa ✓ Membantu upaya pemenuhan kebutuhan
melalui Teknologi Modern : dasar.
- Teknologi modern seperti internet dan SIG dapat
DONE
dimanfaatkan dengan baik untuk sistem
pencegahan dan penanggulangan bencana
seperti :
✓ Melalui teknologi informasi yang tepat,
jatuhnya korban, kerusakan infrastruktur dan
kerugian materil dapat diminimalisir (karena
teknologi informasi mampu mendeteksi
secara dini gejala akan datangnya bencana)
✓ Penggunaan alat seismograf untuk mengukur
getaran gempabumi.
✓ Penggunaan SIG untuk memetakan daerah
rawan bencana, membuat rencana evakuasi
dan perencanaan pengungsian, membuat
rencana penanganan bencana yang tepat
sasaran , pemodelan dan simulasi bencana

Partisipasi Masyarakat dalam penanggulangan


bencana di Indonesia

- Peran masyarakat dalam pra-bencana


✓ Berpartisipasi dalam pembuatan analisis
risiko bencana, dari rumah juga bisa (missal
membuat denah, menyiapkan tas siaga
bencana)
✓ Melakukan penelitian terkait dengan
kebencanaan
Tanya Jawab penyampaian data korban bencana corona tidak
sama dengan kenyataannya
• Kenapa banyak yg blm menerapkan bangunan tahan
Awalnya memang dilakukan karena untuk
bencana?
mencegah kepanikan masyarakat, namun malah jadi
Di Indonesia diterapkan standar hanya di
boomerang sendiri kepada pemerintah dimana
bangunan pemerintahan, belum ada regulasi yang
malah masyarakat tidak melakukan upaya
menekankan untuk mematuhi standar tersebut, tapi
pencegahan. Ternyata kode etik ini dapat berubah
skrg sedang coba di garap dengan pembangunan
tergantung dari urgensi yang terjadi. jadi ketika
baru yang memiliki tingkat diatas 4 lantai untuk di uji
mengetahui bahwa corona sudah meningkat menjadi
kelayakannya dari ancaman bencana terjadi. Selain
pandemic, sehingga pemerintah mengubah kebijakan
itu regulasi ini juga baru muncul di tahun 2012,
tersebut dengan menyesuaikan pada keadaan.
sehingga banyak bangunan lama yg blm menerapkan.
• Apakah masyarakat wajib tahu mengenai alat
• Tambahan informasi
pendeteksi bencana? Contoh di laut alat pendeteksi
Akan ada perubahan mekanisme ujian di UAS
tsunami di rusak sama warga?
nanti, akan dilaksanakan di minggu pertama atau
Secara umum untuk penginformasian dibagi
kedua juni. Tidak akan dilaksanakan perkelompok
menjadi 2, yaitu outstream (tidak boleh
karena tidak memungkinkan. Mitigasi ini merupakan
menginformasikan pada masyarakat mengenai SOP
teori dan penggambaran secara umum yang
nya) dan boundstream (berkewajiban menginfokan
dilaksanakannya berdasarkan bencana yang terjadi,
pada masyarakat mengenai, seperti BNPB, BPBD,
karena tiap bencana berbeda cara menanggulanginya
polisi, pemerintah setempat seperti RT/RW)

• Apakah dalam manajemen bencana alam dan non-


• Missal kita melakukan pemetaan bencana geologi,
alam memiliki siklus sama? Kenapa dinamakan
dan pada parameter seperti apa yg membuat
siklus?
penduduk wajib untuk meninggalkan daerah?
Sama, tapi penurunannya yang mungkin
Contoh di sesar Lembang, disana sudah ada
berbeda. Dinamakan siklus karena suatu yang
kemungkinan terjadi bencana namun belum pernah
berputar atau berulang, karena memiliki potensi
terjadi bencana tersebut sehingga membuat kita
untuk terjadi lagi dimasa depan, sehingga kita
tidak yakin terhadap keterjadian bencana tersebut
melakukan upaya untuk mengurangi dampak yang
kedepannya. Pola sosiologi (pola pikir
akan terjadi.
masyarakatnya) dan tempat relokasi menjadi hal
penting untuk melakukan sebuah relokasi penduduk.
• Peran kita sebagai geosaintis dalam hal
pembencanaan ini?
• Gimana kalo kebijakan tersebut tidak dilakukan oleh
Peran serta kita jika di bencana non-alam
masyarakatnya sehingga menurunkan kepercayaan
mungkin kurang berpengaruh. Peran kita dengan
pada BNPB?
melatih pola pikir untuk mengaplikasikannya kepada
Ketika berada di suatu daerah, maka kendali
masyarakat, berupa penginformasian mengenai
kebijakan tersebut sudah di berikan kepada dinas di
penanganan, dan edukasi (menerapkan prinip
daerah itu sendiri. Dimana BNPB hanya memberikan
edukasi jarak jauh menggunakan teknologi)
seperti saran kepada dinas daerah.

• Prinsip manajemen risiko bencana, perbedaan poin


• Kenapa wanita lebih diutamakan dalam mitigasi
1 dan 2?
bencana? Ternyata laki2 dan perempuan memiliki
- Poin 1 (meminimalisasi angka kematian) : upaya
penerimaan beban yang sama, mengutamakan
untuk menurunkan korban jiwa
perempuan dikarenakan mereka yang menjadi
- Poin 2 (mencegah kematian berikutnya):
penghasil generasi selanjutnya di daerah tersebut?
kematian yang terjadi bukan karena bencana,
Pengutamaan wanita dan anak-anak karena
namun karena penanganan bencananya, missal
memang pola pikir dan mindset yang ada di Indonesia
ketika korban selamat, lalu meninggal ketika dia
menjadikan laki-laki menjadi pribadi seorang
sedang berada di pengungsian karena tenda yg
pemimpin, jadi wanita dan anak-anak lebih
tidak layak, atau sanitasi buruk.
diutamakan karena memang budaya di Indonesia
yang masih menerapkan pola pikir tersebut.
• Ada tidak kode etik mengenai penginformasian Sebenernya KPAI itu masuk ke dalam
bencana di pemerintahan? Karena pada contohnya Tindakan yang dibuat untuk mensejajarkan antara
wanita dan laki-laki.
• Perbedaan preventif , preparedness, dan mitigasi?
Preparedness berisi tindakan2 preventif,
contoh menyiapkan masyarakat untuk mencegah
banjir dengan Tindakan pencegahan untuk tidak
membuang sampah sembarangan. Mitigasi dilakukan
setelah keterjadian bencana, disiapkan ketika
bencana terjadi, bukan preventif, jadi aksi yang
dilakukan ketika akan terjadinya bencana.

• Ada mitigasi stuktural dan non-struktural, kalo


misalkan mitigasi melalui sosial media apakah
masuk juga? Kedua mitigasi tersebut harus berjalan
bersamaan atau tidak?
Mitigasi structural yang terlihat, mitigasi non-
struktural yang mendukung mitigasi structural.
Media penyampaian di zaman dahulu melalui corong
pemerintah, jaman sekarang media sosial bisa
dijadikan mitigasi non-struktural oleh pemerintah
atau suatu individu, tapi jangan sampai terjadi suatu
disinformasi terhadap penyempaiannya.
Kedua mitigasi ini harus dilakukan bersamaan,
jika dilakukan hanya salah satunya maka mitigasi
tidak akan berjalan dengan baik. Contoh ketika
pemerintah koar2 untuk tidak buang sampah
sembarangan sedangkan mereka tidak melakukan
upaya seperti pembangunan kanal atau sungai maka
tidak akan berjalan dengan baik.

DONE

Anda mungkin juga menyukai