Anda di halaman 1dari 5

Mass wasting - Membutuhkan slope/kemiringan lereng untuk

melewati shear strength


• Suatu fenomena alam akan dikatakan menjadi • Shear strength : kekuatan alamiah yg tersimpan
bencana alam ketika di sekitar lingkungan tersebut pada batuan
terdapat banyak penduduk. - gaya yang mencegah terjadinya mass wasting.
- Jadi dia menahan material bumi, jadi kalo shear
strength lebih kecil maka akan tidak stabil.
- Ada factor lain seperti air pada batuan
menyebabkan SS menjadi kecil (lunak, tidak
punya daya tahan).

Faktor penyebab

• Longsor adalah pergerakan material (tanah atau air)


karena gravitasi
• Adanya proses permukaan atau aktivitas tektonik
yang membuat slope bumi tidak stabil (karena kalo
stabil, dgn kondisi lereng terjal pun ga akan terjadi
longsor), nah longsor ini terjadi di slope
• Kecepatan pergerakan longsor ini sangat luas, dari
sangat cepat (co: avalanche) dan lambat (bertahun-
• Factor penyebab utama:
tahun, missal jalan raya tiba2 retak, rumah miring)
- Gravitasi
• Perlu dilakukan evaluasi kemiringan lereng dan
• Factor lainnya:
bukti2 geologi untuk melakukan pencegahan
- Kemiringan slope, daya gravitasi semakin besar
longsoran. Soalnya sebelum terjadi longsor
- Kandungan air di material slope, sehingga
biasanya ada tanda2nya. Jadi pengamatan sangat
mempengaruhi daya ikat tanah (jika terlalu
penting untuk dilakukan.
sedikit kan tanah akan menjadi kering dan
lepas, kalo terlalu banyak akan menjadi lumpur,
jadi harus pas)
- Jumlah vegetasi pada lereng, untuk
memperkuat daya ikat dengan jenis vegetasi
yang memiliki akar yg jauh ke dalam tanah, kan
kalau rumput akar pendek.
- Melakukan natural/artificial control untuk
kestabilan lereng (contoh kita gali tanahnya
sehingga menurunkan sudut kemiringan lereng,
atau dengan pembuatan dinding penahan).

• Longsoran:
- Material bisa berupa tanah dan batu / rockfalls
(landslide berbeda dengan rockfalls, kalo
landslide dia sliding, kalo rockfall jatuhan)
- Tidak membutuhkan media trasnportasi (air,
angin, es)
➔ Jadi pada kasus ini, sejajar dengan perlapisan • Kohesi: daya ikat antar material yg tidak sejenis (?).
batuan, jadi kalo dibuat dinding malah tidak Biasanya berkaitan dengan kandungan airnya.
efisien. • Oversteepening: keterjalan lereng melebihi kondisi
stabil dan sudut geser dalam, bisa menyebabkan
longsoran. Gambar diatas memperlihatkan
fenomena longsoran di daerah sungai, sungai
mengerosi daerah sekitarnya sehingga menambah
tingkat keterjalan

➔ Karena perlapisan batuan tegak lurus, jadi bisa


dibuat dinding untuk mencegah longsor.

Water content

• Bergantung pada:
- Porositas
- Permeabilitas
• Surface tension: menjada material stabil
• Saturasi : melewati kondisi jenuh (menjadi lumpur)
Slope stability dan angle of repose
• Jadi digmbar awalnya pasir tesbut tidak memiliki
➔ Angle of repose adalah lereng maksimum yg kohesi/daya ikat, dengan adanya air akan membuat
dapat di pertahankan tanpa adanya material yg daya ikat bertambah, tapi kalau air berlebihan akan
sliding menyebabkan saturasi.
➔ Kebanyak material unconsolidated, ….
• Contoh nya dapat dilakukan percobaan
menggunakan gula, yaitu kita menuang gula terus
menerus, gula akan membentuk sudut geser dalam
yg sama (untuk dijadikan expreimen sebelum
mengukur sudut kestabilan suatu material lereng)
• Tiap material memiliki sudut geser dalam yg
berbeda2

Vegetasi dan Iklim

- membantu penyerapan air, sehingga mencegah


penjenuhaan/saturasi dan erosi
- Adanya iklim kering menyebabkan infiltrasi (air
masuk ke tanah)

Gempa bumi, gunung api, dan mekanisme pemicu


terjadi longsor (hanya terjadi jika lereng tdk stabil)
- Faktor pemicu terjadi longsoran yg biasanya ➔ Ukuran besar dapat menjadi pemicu avalanche
aktivitas yang memiliki getaran, contoh gaya • Slide : bergerak pada bidang permukaan
gesek statis
- Contoh aktivitas manusia sepert pembuatan
jalan atau pembuatan bangunan diatas lereng
tidak stabil

➔ Rockslides

➔ Rock avalanche, mengindikasikan kecepatan yg


sangat tinggi.
➔ Slump, biasanya di material tanah,
menyebabkan block batuan mengalami rotasi,
menghasilkan bentukan seperti amphitheatre.

Mekanisme longsoran:

• Fall : berupa jatuhan, biasanya berupa batuan

• Flow : bergerak seperti fluida, biasanya sdh


bercampur dgn air (biasanya terjadi pada material
yg over-satirated)

➔ Debris flow : campuran berbagai material

➔ Biasanya terjadi di daerah beku


➔ Proses mass wasting yg paling cepat
➔ Biasanya material berukuran kecil
• Creep : Gerakan merayap, kecepatan sangat
kecil/perlahan, biasanya terjadi di slope landai

Meminimalisir mass wasting

• Plate tectonic berkaitan dengan slope/kelerengan,


karenakan plate tectonic berupa pembentukan
gunung yg membentuk lereng tinggi
• Pergerakan lempeng dapat menyebabkan gempa
bumi yg dapat memicu sedimen kehilangan
kekuatannya seperti Likuifaksi (memiliki kemiripan
dengan landslide karena sama2 terbentuk karena
gempa bumi)
• Batas lempeng biasanya berasosiasi dengan gunung
api, erupsi dapat membentuk mudflow, lahar,
• Semua bentuk mass wasting bersifat destruktif, landslides.
terutama lagi kan terjadinya di tanah, tempat
dimana kita membagun Contoh
• Bahayanya masih bisa di prediksi dan dapat
dihindari
• Adanya bukti2 kejadian longsor dimasa lampau,
dapat membantu kita memetakan kerawanan
longsor di suatu tempat.
• Prediksi yg baik diperlukan pemetaan untuk tau
potensial pemicu seperti sesar, hujan lebat, dll

• Slope stability map berdasarkan keterjalan

• Proses rekayasa:
- Memperkecil sudut kemiringan
- Meningkatkan drainase (mengurangi
penumpukan air)
- Membangun penglahan / pembatas / jaring
(untuk mencegah rockfall) • Peta bahaya longsoran
QnA

• Mass wasting bisa terjadi juga di dalam tubuh air,


seperti di danau atau bawah laut, selama itu gaya
pendorong murninya gravitasi. Contoh pergerakan
turbidit
• Prediksi mass wasting berupa prediksi pergerakan.

Anda mungkin juga menyukai