Berlokasi di Lingkaran Api Pasifik, Indonesia rentan terhadap berbagai jenis bahaya
dan bencana. Beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan dalam jumlah bencana alam,
seperti ledakan gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor, dan lainnya. Selama ini , IOM
Indonesia telah menjadi ujung tombak dalam berbagai kegiatan operasional tanggap
darurat, dengan membantu ratusan orang yang terlantar oleh bencana alam dan/atau
konflik. IOM Indonesia telah mengembangkan pendekatan komprehensif terhadap situasi
darurat serta paska-krisis, berdasarkan MCOF, termasuk:
Memberikan bantuan kemanusiaan berupa makanan dan barang bukan makanan;
Menyediakan dukungan logistik untuk penyimpanan, transportasi dan pengiriman
bantuan kemanusiaan;
Menyediakan evakuasi, rujukan, pendampingan medis dan bantuan psikososial;
membangun pemukiman sementara dan fasilitas sanitasi;
Membangun kembali layanan kesehatan dan pendidikan masyarakat;
Menyediakan layanan pendukung mata pencaharian dan reintegrasi yang ramah
lingkungan. .
B. Peringatan
Sistem peringatan dini pada daerah rawan bencana gunung meletus merupakan
salahsatu upaya pengurangan resiko akibat bencana berupa peringatan dini
bahwa bencana akan t i b a k e p a d a m a s y a r a k a t ya n g t i n g g a l d i d a e r a h
r a w a n b e n c a n a g u n u n g m e l e t u s . S i s t e m peringatan dini pada daerah rawan
bencana gunung meletus merupakan sebuah sistem yang terdiri dari mekanisme-
mekanisme atau langkah-langkah pemberian informasi dan tindakan pada saat
bencana akan tiba
Peringatan dini pada daerah rawan bencana gunung meletus dilakukan ketika
aktivitas gunung berapi normal hingga memperlihatkan tanda-tanda aktivitas yang tidak
biasa, peringatan ini di bagi menjadi empat, yaitu:
1) Normal
Aktivitas gunung berapi dikatakan “normal” bila tidak ada gejala
aktivitastekanan magma dan aktivitas gunung berapi beara pada tingkat dasar. Pada
situasi s e p e r t i i n i ya n g d i l a k u k a n o l e h p e t u g a s a d a l a h p e n g a m a t a n r u t i n
d a n s u r v e y penyidikan.
2) Waspada
Gunung berapi mendapatkan status “waspada” bila terdapat
k e n a i k a n aktivitas diatas level normal, peningkatan aktivitas seismik
(kegempaan) dank e j a d i a n v u l k a n i s l a i n n y a , s e d i k i t p e r u b a h a n a k t i v i t a s
yang diakibatkan olehaktivitas magma, tektonik dan hidro -termal.
P a d a k o n d i s i s e p e r t i i n i p e t u g a s m e l a k u k a n p e n yu l u h a n / s o s i a l i s a s i
k e p a d a m a s ya r a k a t ya n g t i n g g a l d i d a r a h rawan bencana tersebut, penilaian
bahaya terhadap aktivitas tidak normal gunung berapi yang sudah tampak, penecekan
sarana serta pelaksanaan piket atau penjagaan terbatas
3) Siaga
Status “siaga” menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke
arahletusan atau menimbulkan bencana, pening katan aktivitas seismik
(kegempaan),semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut
ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana jika
tren peningkatan berlanjut maka letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu. Pada
keadaan siaga, petugas melakukan sosialisasi di wilayah terancam bencana, penyiapan
sarana darurat sebagai sarana evakuai warga yang tempat tinggalnya terkena
letusan gunung berapi, melakukan koordinasi secara harian serta melakukan
piket atau penjagaan penuh
4) Awas
Gunung berapi mendapatkan status “awas” bila gunung berapi
tersebutm e n a n d a k a n s e g e r a a t a u s e d a n g m e l e t u s a t a u a d a
keadaan kritis y a n g menimbulkan bencana, ketika sudah ada letusan
pemukaan dimulai dengan abud a n a s a p d a n l e t u s a n b e r p e l u a n g t e r j a d i
d a l a m w a k t u 2 4 j a m . K e t i k a g u n u n g berapi berstatus awas maka wilayah yang
terancam bahaya direkomendasikan u n t u k d i k o s o n g k a n , k o o r d i n a s i d e n g a n
p i h a k - p i h a k t e r k a i t d i l a k u k a n s e c a r a harian serta dilakukannya piket atau
penjagaan penuh
C. Evakuasi
Pantau Informasi
Biasanya saat terjadi erupsi terdapat bunyi sirine tanda peringatan. Setelah itu cari
informasi lewat media baik televisi atau radio. Radio dengan baterai lebih disarankan
karena saat listrik padam, Anda masih bisa mengandalkan radio. Memantau informasi
lewat media berguna untuk menentukan langkah selanjutnya.
Lindungi Pernapasan
Erupsi biasanya disertai abu vulkanik dan gas beracun, maka Anda perlu mengenakan
masker atau penutup hidung agar tak mengganggu pernapasan. Selain itu, perlu juga
mengenakan kacamata pelindung serta baju dan celana panjang.
D. SAR
Penyelenggaraan Operasi Bantuan SAR Dalam Bencana
Kejadian bencana karena fenomena alam dapat terjadi sewaktu-waktu. Kejadian
bencana tersebut ada yang dapat diramalkan dan ada pula yang terjadi secara mendadak /
tiba-tiba tanda terduga. Kerusakan yang terjadi karena bencana alam seperti gempa bumi,
banjir, tanah longsor, tsunami, dan lain-lain akan berakibat pada bagian-bagian tertentu
pada sektor kehidupan masyarakat dan pemerintahan akan terganggu.
Kedua hal ini sangat mempengaruhi ‘respons time’ dari organisasi penanggulangan
bencana untuk menyiapkan bantuan penanggulangan hingga sampai ke daerah bencana.
Hal ini berakibat pada penanggulangan awal setelah bencana terjadi mungkin saja bisa
lebih dari 3 hari. Hal ini mengisyaratkan bahwa kesiapan masyarakat untuk dapat
menolong diri sendiri mereka pada saat awal bencana sangat diperlukan.
Fungsi pencarian dan pertolongan / penyelamatan terdiri dari 2 (dua) kegiatan, yaitu
1) Kegiatan pencarian. Memeriksa (tempat, daerah, lokasi, dll) secara teliti dalam rangka
menemukan korban yang hilang
2) Kegiatan penyelamatan. Membebaskan atau memindahkan korban ke tempat yang
lebih aman
Kegiatan penyelamatan dilakukan dengan syarat bahwa keselamatan rescuer adalah hal
yang paling utama. Karena bila hal ini kurang diperhatikan kemungkinan korban akan
bertambah. Untuk meminimalkan faktor resiko yang akan dihadapi oleh penolong maka
perlu adanya Perencanaan. Untuk menghindari pekerjaan yang terburu-buru, maka
keputusan untuk melakukan rescue didasarkan pada 2 (dua) faktor yaitu :
Sumber daya Search and Rescue terdiri dari 3 (tiga) komponen yaitu :
Dalam kejadian bencana ketiga sumber di atas mungkin sangat terbatas. Untuk
memanfaatkan waktu yang terbatas tim rescue dapat memanfaatkan waktu tersebut
dengan :
Setiap langkah di atas perlu didukung dengan informasi tentang keadaan kritis yang
akurat untuk melaksanakan kegiatan SAR.
I. Keamanan
Aturan-aturan Keselamatan dan Keamanan
Beberapa yang harus diperhatikan adalah :
1) Bekerja dalam “buddy pair” atau berpasangan
2) Perhatikan selalu kondisi yang membahayakan rescuer seperti benda-benda tajam
3) Gunakan selalu APD/ alat perlindungan diri
4) Pergantian tim / shift