Gunung meletus adalah peristiwa alam dimana endapan magma yang berada di dalam
perut bumi didorong keluar oleh gas yang mempunyai tekanan tinggi. Gunung meletus
merupakan gejala alam vulkanik, letusan yang terjadi berasal dari gunung berapi yang masih
aktif. Hampir semua kegiatan gunung berapi berkaitan dengan zona kegempaan aktif, sebab
berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan
suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan
cairan pijar (magma).
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang
sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam
bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200°C. Letusan gunung
berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau
lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh 90 km (Priambodo, 2009).
Banyak dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya letusan gunung berapi baik
dampak terhadap kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan maupun dampaknya terhadap
keseimbangan lingkungan. Menurut Priambodo (2009) berikut ini beberapa dampak yang
diakibatkan karena terjadinya letusan gunung api :
a. Pencemaran pada udara dengan abu gunung berapi yang mengandung gas seperti
sulfur dioksida, gas hydrogen sulfide, nitrogen dioksida serta beberapa partikel
lain yang dapat meracuni mahkluk hidup sekitarnya.
b. Terganggunya kegiatan pada perekonomian masyarakat sekitar gunung meletus.
c. Rusaknya infrastruktur dan pemukiman masyarakat sekitar karena material
berbahaya seperti lahar dan abu vulkanik panas.
d. Rusaknya lahan pertanian sementara yang dilalui lahar panas dan kebakaran hutan
yang mengakibatkan rusaknya ekosistem.
e. Selain dari gas beracun diatas material yang dikeluarkan oleh gunung berapi pun
dapat menyebabkan sejumlah penyakit misalnya saja ISPA.
f. Hilangnya wisatawan pecinta alam pada tempat tempat yang dianggap salah satu
destinasi wisata bagi wisatawan pecinta alam.
http://repsitory.poltekkes-denpasar.ac.id/1353/3/BAB%20II.pdf
https://id.m.wikipedia.rg/wiki/Letusan_Gunung_Taal_2020
Filipina merupakan negara peringkat tiga rawan bencana alam di dunia. Meski
demikian, antisipasi bencana belum bisa maksimal dilakukan akibat mahalnya dana
penggulangan bencana di Filipina yang dipicu sejumlah faktor. Rentannya Filipina
terhadap bencana alam membawa pengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi
Filipina. Dimana dana yang dikeluarkan untuk penanggulangan bencana alam telah
mengakibatkan penyusutan produk domestik bruto tahunan Filipina sebesar 0.8 persen
seperti dikatakan oleh Jerry Velasquez, staf ahli PBB untuk UNISDR atau Strategi
Internasional untuk Pengurangan Bencana.
Selain faktor ini, studi yang dilakukan oleh Bank Dunia dan Dewan Koordinasi
Bencana Nasional di Filipina juga menyebutkan ada faktor-faktor lain yang memicu
tingginya biaya penanggulangan bencana alam di Filipina yakni dana besar yang
harus dikeluarkan terkait dampak sosial dan lingkungan yang diakibatkan oleh
bencana.
“Sejak tahun 2000 Filipina terus-menerus menderita kekurangan dana
penanggulangan bencana“ tulis PBB dalam laporan Penilaian Global Pengurangan
Risiko Bencana (GAR). Velasquez menyebutkan, sehingga anggaran bencana
nasional Philipina tahun 2013 sebesar 128 juta euro telah habis terpakai untuk
menanggulangi badai Haiyan.
Strategi Evakuasi yang Mahal
Ada dua strategi evakuasi korban bencana alam. Pertama strategi evakuasi
awal yakni evakuasi yang dilakukan segera setelah tanda-tanda awal bahaya muncul.
Kedua adalah tindakan evakuasi yang dilakukan beberapa saat sebelum bencana
melanda. Sehubungan dengan strategi ini pemerintah Filipina memberlakuan
kebijakan evakuasi awal.“Filipina memberlakukan kebijakan yang merupakan satu-
satunya di dunia“ kata Velasquez. Ia menambahkan, kebijakan ini berarti, di tengah
kondisi masyarakat Filipina yang terus tumbuh dan makin rentan maka akan semakin
banyak pula korban yang harus diselamatkan.
https://amp-dw-com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.dw.com/id/filipina-sebab-mahalnya-dana-
penanggulangan-bencana/a-17221277?
amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16318370640273&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari
%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.dw.com%2Fid%2Ffilipina-sebab-mahalnya-dana-
penanggulangan-bencana%2Fa-17221277