Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN BENCANA

MITIGASI GUNUNG API


MELETUS

Syahril Siddiq 130410801000

Program Studi S1 Teknik Pertamban


Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala
How Volcanoes Can Be Formed ?
Indonesian Volcano Map
Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Indonesia
merupakan negara yang memiliki gunung api terbanyak di dunia. Indonesia memiliki 129
Gunung Api aktif.
- 80 Gunung Api tipe A
- 28 Gunung Api tipe B
- 21 Gunung Api tipe C
Volcanoes Type
Kalangan vulkanologi Indonesia mengelompokkan gunung berapi ke dalam tiga tipe
berdasarkan catatan sejarah letusan/erupsinya. Catatan kegunungapian dianggap
lengkap sejak tahun 1600. Dicatat dan dikelompokkan sejak pemerintahan Hindia
Belanda.

Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi magmatik sekurang- kurangnya
satu kali sesudah tahun 1600. Contoh: Peut Sagoe, Seulawah Agam.

Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi
magmatik namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan
solfatara. Contoh: Burni Geuredong.

Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan manusia, namun
masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan
solfatara/fumarola pada tingkat lemah. Contoh: Jaboi.
Type of Volcanic Eruption
Mitigation of Volcanoes Eruption
Mitigasi Bencana Gunung Api Meletus adalah segala upaya untuk
mengurangi dan memperkecil akibat bencana gunung meletus.
Melihat banyaknya gunung api aktif, dan seringnya bencana gunung
meletus terjadi di wilayah Indonesia, pemerintah mendirikan suatu badan
mitigasi khusus yang menangani bencana alam akibat gunung meletus,
yaitu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Untuk selanjutnya badan ini bertugas melakukan pengawasan, persiapan
dini, penanganan ketika terjadi bencana, serta penanggulangan dampak
akibat letusan.
Mitigasi Bencana Gunung Meletus dapat dilakukan mulai dari sebelum
terjadi bencana, saat terjadi bencana, dan setelah terjadi bencana. Berikut
akan dibahas mengenai mitigasi sebelum terjadinya bencana gunung
meletus.
Before Disaster Mitigation Volcanoes
Persiapan yang harus di buat pemerintah atau pihak berwenang:
Pembuatan Basecamp untuk pemantauan dan pengamatan pada semua
gunung api aktif.
Pembuatan dan penyediaan Peta Kawasan Rawan Bencana dan Peta Zona
Resiko Bahaya Gunung Berapi yang didukung dengan Peta Geologi
gunung berapi.
Melaksanakan prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunung
berapi.
Melakukan pembimbingan dan pemberian informasi gunung berapi.
Melakukan penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika dan geokimia di
gunung berapi.
Melakukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan pendukungnya
seperti peningkatan sarana dan prasarana.
Before Disaster Mitigation Volcanoes
Persiapan yang dilakukan oleh Masyarakat :
Mempelajari Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) dan Peta Zona Resiko
Bahaya Gunung Api yang didukung dengan Peta Geologi Gunung Api.
Memperhatikan arahan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
(PVMBG) terkait dengan perkembangan aktivitas gunung api.
Mengetahui jalur evakuasi dan Shelter/Bunker yang telah disiapkan oleh
pihak berwenang.
Persiapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengantisipasi debu
vulkanik.
Mempersiapkan skenario evakuasi lain apabila dampak letusan meluas di
luar prediksi ahli.
Persiapkan P3K , dukungan logistik dan dokumen-dokumen penting .
Time of Disaster Mitigation Volcanoes
Persiapan yang harus di buat pemerintah atau pihak berwenang:
Membentuk tim gerak cepat atau tim evakuasi.
Meningkatkan pemantauan dan pengamatan dengan didukung oleh
penambahan peralatan yang memadai.
Meningkatkan pelaporan tingkat kegiatan alur dan frekuensi pelaporan
sesuai dengan kebutuhan.
Memberikan rekomendasi kepada masyarakat setempat sesuai prosedur.
Melakukan evakuasi sedini mungkin.
Time of Disaster Mitigation Volcanoes
Persiapan yang dilakukan oleh Masyarakat :
Pastikan anda sudah berada di shelter atau tempat lain yang
aman dari dampak letusan.
Gunakan masker untuk menutupi mulut dan hidung.
Gunakan kacamata pelindung agar dapat melindungi dari debu vulkanik.
Masuk ruang lindung darurat bila terjadi awan panas.
Siapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.
Jangan panik dan selalu memperhatikan arahan dari pihak berwenang
selama berada di shelter.
After Disaster Mitigation Volcanoes
Persiapan yang harus di buat pemerintah atau pihak berwenang:
Menginventarisir data, mencakup korban jiwa, kerusakan, sebaran dan
volume hasil letusan.
Mengidentifikasi daerah yang terancam bencana.
Memberikan saran penanggulangan bencana.
Memberikan penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang.
Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak.
Menurunkan status kegiatan, bila keadaan sudah menurun.
Melanjutkan pemantauan secara berkesinambungan.
After Disaster Mitigation Volcanoes
Persiapan yang dilakukan oleh Masyarakat:
Apabila pengungsi di shelter masih tidak boleh di pulangkan ke rumah
masing-masing, pastikan kebutuhan dasar di shelter tetap terjaga.
Jauhi wilayah yang terkena hujan abu dan awan panas yang
membahayakan.
Tetap menggunanakan kacamata dan masker di area yang masih
berdampak abu vulkanik.
Terus memperhatikan perkembangan informasi dari pihak berwenang.
Waspada terhadap kemungkinan bahaya kedua berupa banjir lahar dingin.
Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa
merusak mesin motor.
Setelah keadaan lumayan membaik bersihkan atap dan lingkungan sekitar
dari timbunan abu karena bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan.
Conclusion
Mitigasi Bencana Alam Gunung Meletus dapat dilakukan sedini
mungkin, baik oleh masyarakat secara mandiri, maupun pemerintah
dan badan sosial yang berperan aktif. Hal ini bertujuan untuk
meiminimalisir kerugian akibat dampak letusan.
Selain itu, support kepada korban bencana akan menjadi hal yang
sangat dibutuhkan. baik dukungan secara materi, maupun moril.
Bencana akan dapat diatasi apabila dihadapi secara bersama-sama,
kerja sama efektif, dan saling tolong menolong.
Tingkatan Siaga Gunung Api

Aktif normal ( tingkat I)


Waspada (tingkat II)
Siaga (tingkat III)
Awas ( tingkat IV)
Terimakasih

Ilmu dapat menolong anda dari


bencana

Anda mungkin juga menyukai