Anda di halaman 1dari 23

Mata Kuliah : Sistem Tanggap Darurat

Kode Mata Kuliah : BLD17117


Topik Pembahasan : Konsep Dasar Sistem Tanggap Darurat
Penyusun Handout : Tim Pengajar D-IV K3
Tahun Penyusunan : 2021
PENERAPAN MANAJEMEN BENCANA
 Struktur pengorganisasian penanganan bencana secara garis besar:

Jika terjadi suatu bencana maka yang pertama melakukan penanggulangan adalah tim
tanggap darurat tingkat lokal yang dibantu oleh tim federal sesuai dengan
kebutuhan dan risikonya.

Kepala daerah setempat berdasarkan perkembangan, eskalasi dan kondisi bencana


dapat menetapkan tingkat bencana dan mengajukan permintaan kepada pemerintah
pusat untuk dinyatakan sebagai bencana nasional.

Setelah di deklarasi oleh presiden sebagai bencana nasional, maka tim tanggap darurat
bencana tingkat federal akan segera diaktifkan lengkap dengan perangkat-perangkatnya.
BENCANA
KEBAKARAN
Dasar Hukum
1. Undang-undang No 1 Th 1970 tentang Keselamatan Kerja
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja
No Kep 186/Men/1999 Tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran ditempat kerja
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja
No Kep 187/Men/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya Di Tempat Kerja.
• Kebakaran berpeluang dapat terjadi di setiap tempat
• Kebakaran mengancam kehidupan dan harta benda

DI TEMPAT KERJA ANDA


 Apakah ada peluang utk terjadi kebakaran, ledakan, kebocoran bahan
kimia berbahaya?
 Apa konsekuensinya / dampak bila terjadi kebakaran?
 Upaya apa yang telah dilakukan untuk mencegah dan menatasi apabila
terjadi kegagalan/ penaganan bahaya?
Phenomena kebakaran
INTENSITAS
Flashover
3 - 10 menit

STEDY
Fully development fires
(600-1000 o C)

TIME
Source
Energy
Empat elemen penting
BAGAIMANA terbentuknya api;
TERJADINYA API
Api adalah reaksi kimia berantai yang
diikuti oleh evolusi cahaya dan panas. Bahan
bakar

Oxygen O2
Sumber
api

Reaksi
kimia
DEFINISI KEBAKARAN

 Definisi umum adalah suatu peristiwa terjadinya nyala api yang tidak dikehendaki, sedangkan
 Defenisi khusus adalah suatu peristiwa oksidasi antara tiga unsur penyebab kebakaran.
Hilangkan salah satu factor ,
dan api tidak akan terbentuk,
atau kalaupun menyala, api
akan segera padam dengan
sendiriya
Reaksi kimia

Bahan
bakar

9
Klasifikasi kebakaran

Bahan mengandung
selulose yang Peralatan Listrik
meninggalkan arang/abu
bila terbakar

Cairan mudah terbakar Metal mudah terbakar

Cara mudah untuk diingat:


Class A - Leaves an
Ash/meinggalkan debu
Class B- Boils/mendidih
Class C - Has Current/Arus
Class D - Dense
Material/benda padat
Pencegahan Kebakaran

1. Rancang bangun fasilitas dengan mempertimbangkan bahaya kebakaran misalnya


jarak antar bangunan, penggunaan bahan bangunan yang baik dan tahan kebakaran,
pembangunan instalasi atau pabrik yang mengelola bahan mudah terbakar dan
meledak dengan persyaratan teknis yang sesuai.
2. Pembinaan kesadaran mengenai bahaya kebakran di tengah masyarakat seperti tidak
merokok di sembarang tempat, menjauhkan bahan bakar dari sumber api.
Pra- Kebakaran
3. Penyediaan sarana pemadam kebakaran yang memadai
4. Persyaratan teknis instalasi listrik dan peralatan listrik seperti syarat pemasangan,
persyaratan material dan peralatan dan pengawasannya.
5. Pengelolaan bahan yang mudah terbakar dengan cara yang aman dan memenuhi
persyaratan yang berlaku.
BENCANA GEMPA
BUMI
BENCANA GEMPA BUMI

 Gempa bumi merupakan peristiwa pelepasan energi yang menyebabkan dislokasi


(pergeseran) pada bagian dalam bumi secara tiba-tiba.
 Penyebab terjadinya gempa bumi:
1. Proses tektonik akibat pergerakan kulit/lempeng bumi
2. Aktivitas sesar di permukaan bumi
3. Pergerakan geomorfologi secara lokal
4. Aktivitas gunung api
5. Ledakan nuklir
STRATEGI MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI
Harus dibangun dengan konstruksi tahan gempa

Rencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah


rawan gempa bumi

Zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan penggunaan lahan

Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara-cara
penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.

Ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan masyarakat terhadao
gempa bumu, pelatihan pemadam kebakaran dan pertolongan pertama

Rencana kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa bumi.

Pembentukan kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan pemadam kebakaran


dan pertolongan pertama.
BENCANA
TSUNAMI
BENCANA TSUNAMI

 Tsunami berasal dari bahasa jepang “Tsu” berarti


pelabuhan, “Nami” berarti gelombang sehingga secara  Penyebab terjadinya tsunami, yaitu:
umum diartikan sebagai gelombang laut dengan
periode panjang yg ditimbulkan oleh gangguan 1. Gempa bumi yang diikuti dengan dislokasi/ perpindahan
masa tanah/ batuan yang sangat besar dibawah air
impulsif dari dasar laut.
(laut/danau)
 Gangguan impulsif tersebut bisa berupa gempa bumi 2. Tanah longsor di dalam laut
tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran. Kecapatan
tsunami yang naik ke daratan (run-up) berkurang 3. Letusan gunung api dibawah laut atau gunung api pulau.
menjadi sekitar 25-100 km/jam.
STRATEGI MITIGASI DAN UPAYA KESIAPSIAGAAN BENCANA
TSUNAMI

Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya tsunami

Pendidikan kepada masyrakat terutama yang tinggal di daerah pantai tentang bahaya tsunami

Pembangunan Tsunami Early Warning System (Sistem Peringatan Dini Tsunami)

Pembangunan tembok Penahan tsunami pada garis pantai yang berisiko.

Penanaman mangrove serta tanaman lainnya di sepanjang garis pantai untuk meredam gaya
air tsunami.

Pembangunan tempat-tempat evakuasi yang aman disekitar daerah permukiman yang cukup tinggi.
STRATEGI MITIGASI DAN UPAYA KESIAPSIAGAAN BENCANA
TSUNAMI

Peningkatan pengetahuan masyrakat lokal khususnya yg tinggal di pinggir pantai

Pembangunan rumah yang tahan terhadap bahaya tsunami

Memahami cara penyelamatan jika terlihat tanda-tanda akan terjadi tsunami

Melaporkan secepatnya kika mengetahui tanda-tanda terjadinya tsunami kepada petugas yang
berwenang: Kepala Desa, Polisi, Stasiun Radio atau SATGAS Penanggulangan Bencana
BENCANA
LETUSAN
GUNUNG API
LETUSAN GUNUNG API

Pra Bencana Bencana Terjadi Pasca Bencana

• Mengenali daaerah yang • Hindaari daerah rawan • Jauhlah wilayah yang


rawan terkena dampak bencana seperti lereng terkena hujan abu
letusan gunung, lembah, aliran • Bersihkan atap dari
• Membuat perencanaan lahar timbunan abu, karena
penanganan bencana • Ditempat terbuka, beratnya dapat merusak
• Menentukan tempat lindungi diri dari abu dan meruntuhkan atap
dan prosedur letusan dan awan panas. bangunan.
pengungsian Persiapkan diri untuk • Hindari mengendarai
• Mempersiapkan kemungkinan bencana Mobil di daerah yang
kebutuhan Dasar susulan. terkena hujan abu
• Kenakan pakaian yang sebab bisa merusak
bisa melindungi tubuh mesin.
MITIGASI BENCANA GUNUNG API
Pemantauan, aktivitas gunung api di pantau selama 24 jam menggunakan alat pencatat gempa (seismograf). Data harian
hasil pemantauan dilaporkan ke kantor Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung dengan
menggunakan radio komunikasi. (Petugas pos pengamatan gunung api menyampaikan laporan bulanan ke pemda
setempat)

Tanggap darurat, dilakukan oleh Direktorat Vulkanologi ketika terjadi peningkatan aktivitas gunung api seperti
mengevaluasi laporan dan data, membentuk tim tanggap darurat, mengirimkan tim ke lokasi, melakukan pemeriksaan
secara terpadu.

Pemetaan peta kawasan rawan bencana gunung api sehingga dapat menjelaskan jenis dan sifat bahaya gunung api daerah
rawan bencana, arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian dan pos penanggulangan bencana

Penyelidikan gunung api menggunakan metode geologi, geofisika dan geokimia.

Sosialisasi kepada pemerintah daerah setempat terutama yang tinggal di sektor gunung api.
TUGAS MAHASISWA

1. Carilah contoh kasus bencana alam dan industri (masing-


masing 1), selanjutnya Lakukanlah analisis manajemen
bencana (sistem pra bencana, saat bencana dan pasca
bencana) dan susunlah dalam sebuah laporan.

2. Silahkan anda menceritakan pengalaman bencana yang


pernah anda alami.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai