Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN PRA BENCANA

TENTANG KEIAPSIAGAAN DAN PENANGGULANGAN BANJIR


BANDANG

Disusun oleh:
Agrival Suwandi
1714201142

Dosen pembimbing
Ns. Maidaliza, M.kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERINTIS PADANG
2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KEIAPSIAGAAN DAN PENANGGULANGAN
BANJIR BANDANG

Mata Ajar : Keperawatan Bencana II


Pokok Bahasan : Penanggulangan Pre Bencana
Sub Pokok Bahasan : Kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana banjir bandang
Sasaran : Masyarakat didaerah mandiangin koto selayan
Waktu : 40 menit
Hari/Tanggal : Senin, 23 Maret 2020
Tempat : mandiangin koto selayan
Penyaji : Agrival suwandi

A. Latar Belakang
Banjir Bandang adalah banjir di daerah di permukaan rendah yang terjadi akibat
hujan yang turun terus-menerus dan muncul secara tiba-tiba. Banjir bandang terjadi saat
penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat
hingga tidak dapat diserap lagi. Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah
dengan permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah.
Akibatnya, segala macam benda yang dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-tiba. Banjir
bandang dapat mengakibatkan kerugian yang besar. Kelestarian alam harus dijaga untuk
mencegah banjir bandang.
 Salah satu peristiwa alam yang merugikan manusia dan sering terjadi adalah
Banjir Bandang. Banjir Bandang adalah peristiwa alam yang bisa dikategorikan sebagai
sebuah bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis
Banjir bandang merupakan salah satu bencana alam yang paling menghancurkan
di dunia yang mencakup sepertiga dari semua bahaya geofisika global lainnya. Banjir,
terutama banjir bandang, telah menarik perhatian baik di dunia akademis maupun di
dunia yang lebih luas karena sifat dan potensinya yang menghancurkan yang
mengakibatkan kerusakan ekonomi dan kehilangan nyawa yang besar (Saharia, Kirstette,
& Vergara, 2017).

B. Rencana Kegiatan
a. Masalah keperawatan
b. Tujuan
1) Tujuan umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan penanggulangan banjir bandang
mahasiswa diharapkan dapat siap siaga bila terjadi banjir bandang.
2) Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang penanggulangan bencana pada
mahasiswa, diharapkan mahasiswa untuk:
 Mengetahui pengertian banjir bandang
 Mengetahui penyebab banjir bandang
 Mengetahui daerah rawan banjir bandang
 Mengetahui Langkah – Langkah Menghadapi Banjir Bandang

C. SASARAN
Seluruh masyarakat yang daerah mandiangin koto selayan

D. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Senin, 23 Maret 2020
Waktu : 40 menit
Tempat : mandiangin koto selayan
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN AUDIENCE
1. Pembukaan 5 menit  Salam perkenalan  Menjawab salam
 Menjelaskan kontrak dan  Mendengarkan dan
tujuan pertemuan menjawab salam
 Menyebutkan materi yang
akan diberikan
 Kontrak waktu dan bahasa
yang diberikan
2. Isi 25 Me Menjelaskan tentang :  Menjawab
nit a. Mengetahui apa yang pertanyaan
dimaksud dengan bencana penyuluhan
dan apa yang dimaksud  Mendengarkan dan
dengan banjir bandang memperhatikan
b. Mengetahui klasifikasi
banjir bandang
c. Mengetahui apa penyebab
banjir bandang
d. Mengetahui dampak dari
banjir bandang
e. Mengetahui daerah rawan
banjir bandang
f. Mengetahui apa gejala
dan peringatan dini
g. Mengetahui komponen
yang terancam
h. Mengetahui upaya
mitigasi dan pengurangan
bencana
i. Mendomenstrasikan
tindakan evakuasi
3. Penutup 10 menit Evaluasi:  Menjawab
 Menanyakan kepada pertanyaan dari
peseta tentang materi penyuluhan
yang telah diberika  Bertanya
 Memberikan kesempatan  Mendengarkan
kepada peserta untuk
bertanya
 Menjawab pertanyaan
yang diajukan peserta
Terminasi :
 Mengucapkan  Mendengarkan
terimakasih atas peran  Menjawab salam
serta peserta
 Megucapkan salam dan
terima kasih

1. Strategi pelaksanaan ( rencana kegiatan)


a. Topic : Kesiapsiagaan masyarakat menghadapi banjir bandang
b. Waktu dan tempat : 40 menit
c. Daerah dan lokasi : Balai Desa Kelurahan mandiangin koto selayan
d. Sasaran dan target : Seluruh masyarakat mandiangin
e. Metode :-Ceramah
-Tanya jawab
f. Media :-Infocus
-Leaflet
-Materi terlampir.

E. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan materi penyaji : lembar balik, leaflet
c. Masyarakat hadir ditempat penyuluhan
d. Pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan sesuai dengan tempat dan waktu.
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang ditentukan
b. Masyarakat antusias terhada materi penyuluhan
c. Masyarakat mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
d. Masyarakat dapat mengulang materi yang diberikan dan cara pengobatan dan
pencegahan hipertensi
e. Masyarakat mengajukan pertanyaan dan menjawab dengan benar
f. Masyarakat menjawab pertanyaan dengan benar
3. Evaluasi Hasil
a. 70% peserta aktif mendengarkan materi yang disampaikan
b. 30% peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan.
c. Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti
dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus.

MATERI PENYULUHAN

“UPAYA PENANGANAN SAAT TERJADINYA BENCANA ALAM (BANJIR


BANDANG)”

A. DEFINISI BENCANA ALAM


Bencana dapat didefinisikan dalam berbagai arti baik secara normatif maupun
pendapat para ahli. Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007, bencana adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor non alam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Pengertian bencana dalam Kepmen Nomor 17/kep/Menko/Kesra/x/95 adalah
sebagai berikut : Bencana adalah Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh
alam, manusia, dan atau keduanya yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusia,
kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana prasarana dan fasilitas
umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan
masyarakat.
Menurut Departemen Kesehatan RI (2001), definisi bencana adalah peristiwa
atau kejadian pada suatu daerah yang mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian
kehidupan manusia, serta memburuknya kesehatan dan pelayanan kesehatan yang
bermakna sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari pihak luar.
Sedangkan definisi bencana (disaster) menurut WHO (2002) adalah setiap
kejadian yang menyebabkan kerusakan, gangguan ekologis, hilangnya nyawa manusia,
atau memburuknya derajat kesehatan atau pelayanan kesehatan pada skala tertentu yang
memerlukan respon dari luar masyarakat atau wilayah yang terkena.
Menurut Asian Disaster Reduction Center (2003) yang dikutip Wijayanto (2012),
Bencana adalah suatu gangguan serius terhadap masyarakat yang menimbulkan kerugian
secara meluas dan dirasakan baik oleh masyarakat, berbagai material dan lingkungan
(alam) dimana dampak yang ditimbulkan melebihi kemampuan manusia guna
mengatasinya dengan sumber daya yang ada. Lebih lanjut, menurut Parker (1992) dalam
dikutip Wijayanto (2012), bencana adalah sebuah kejadian yang tidak biasa terjadi
disebabkan oleh alam maupun ulah manusia, termasuk pula di dalamnya merupakan
imbas dari kesalahan teknologi yang memicu respon dari masyarakat, komunitas, individu
maupun lingkungan untuk memberikan antusiasme yang bersifat luas.
Tahap Pra Bencana (mencangkup Kegiatan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan,
dan peringatan dini).
a. Pencegahan (prevention)
Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana (jika mungkin
dengan meniadakan bahaya). Misalnya : Melarang pembakaran hutan dalam
perladangan, Melarang penambangan batu di daerah yang curam, dan Melarang
membuang sampah sembarangan.
b. Mitigasi Bencana (Mitigation)
Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana. Kegiatan mitigasi dapat dilakukan melalui a)
pelaksanaan penataan ruang; b) pengaturan pembangunan, pembangunan
infrastruktur, tata bangunan; dan c) penyelenggaraan pendidikan,

B. DEFINISI BANJIR BANDANG


BNPB, UU nomor 24 tahun 2007, menyebutkan banjir bandang adalah banjir
yang datang secara tiba-tiba dengan debit air dan kecepatan yang besar serta
disebabkan terbendungnya aliran sungai pada alur sungai.
National Weather Service Retrieved, mendefinisikan banjir bandang merupakan
banjir dengan kecepatan yang tepat pada suatu wilayah dataran rendah, yang
sifatnya mencuci sungai, danau atau lembah.
Kementrian PU Dan JICA 2012 menuliskan bahwa banjir bandang adalah
banjir yang tiba-tiba yang umumnya terjadi di dataran rendah dan diakibatkan oleh
hujan deras terus - menerus.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, banjir bandang adalah banjir
di daerah permukaan rendah yang terjadi akibat hujan yang turun terus-menerus dan
muncul secara tiba-tiba. Banjir bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di
wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi. Air
yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan
mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah.

C. KLASIFIKASI BANJIR BANDANG

Jenis- jenis banjir yang berbeda- beda mempunyai klasifikasi yang berbeda- beda pula antara
jenis satu dengan jenis yang lainnya. Masing- masing dari banjir mempunyai ciri khasnya
masing- masing, termasuk juga dengan banjir bandang ini. Banjir bandang setidaknya
mempunyai ciri atau karakteristik sebagai berikut:

1.Datang dengan tiba-tiba

Salah satu ciri yang khas yang dimiliki oleh banjir bandang adalah terjadi dengan cara
yang tiba- tiba. Banjir bandang ini terjadi karena air yang berada di suatu wilayah sudah
mengalami kejenuhan, sehingga datangnya banjir ini dengan tiba- tiba, dan biasanya datangnya
air yang tiba- tiba ini langsung bersifat besar, dan tidak perlahan- lahan seperti banjir yang terjadi
karena luapan air sungai atau semacamnya.

2. Disebabkan oleh hujan lebat yang turun tidak kunjung berhenti

Ciri- ciri selanjutnya yang dimiliki oleh banjir bandang adalah terjadi karena hujan lebat
yang bersifat terus- menerus atau tidak kunjung berhenti. Maka dari itu banjir bandang ini terjadi
setelah hujan lebat turun dalam durasi waktu yang lama pula. Biasanya banjir bandang ini akan
terjadi maksimal selama enam jam. Dengan kata lain, banjir bandang biasanya terjadi kurang
dari enam jam. (baca :聽 proses terjadinya hujan)

3. Durasi terjadinya banjir relatif singkat

Ciri khas dari banjir bandang yang selanjutnya adalah terjadi dalam durasi yang cukup
singkat. Banjir bandang ini bukanlah tipe banjir yang datang dan berlama- lama menggenangi
daerah yang dilewatinya. Banjir bandang merupakan tipe banjir yang terjadi dalam durasi yang
cukup singkat. Meskipun singkat, banjir bandang ini dapat juga menggenangi. Namun genangan
air yang diakibatkan oleh banjir bandang ini relatif tidak banyak. Hanya sedikit genangan yang
menempati daerah yang lebih rendah. Dan ini terjadi ketika banjir surut.

4. Viskositas aliran yang tinggi

Banjir bandang juga merupakan tipe banjir yang mempunyai viskositas tinggi.

5. Tinggi genangan air di antara 3 hingga 6 meter

Meskipun telah disebutkan sebelumnya bahwa banjir bandang merupakan tipe banjir
yang tidak menimbulkan genangan yang terlalu banyak, namun bukan berarti tidak ada genangan
sama sekali. Banjir bandang tetap merupakan suatu genangan, hanya saja air yang akan
menggenangi itu datangnya dengan tiba- tiba dan berlangsung dalam durasi yang tidak terlalu
lama (biasanya maksimal 6 jam). Tinggi genangan air akibat banjir bandang ini mempunyai
ukuran antara 3 hingga 6 meter.

6. Membawa beberapa material lainnya

Ciri khas yang menonjol linnya dari banjir bandang adalah banjir bandang ini memuat
banyak sekali material- materian yang bisa dibawa oleh air banjir tersebut. Beberapa material
yang dapat dibawa oleh air dari banjir bandang antara lain lumpur, kerikil, batu, hingga
pepohonan. Ya, arus dari banjir bandang yang kuar terkadang mampu mengangkut kayu- kayu
pepohinan yang seresrakan di tanah, atau bahkan bisa mencabut pepohonan yang ukurannya
lebih kecil. Oleh karena banyaknya material yang diangkut ini menyebabkan banjir bandang ini
sebagai bencana yang menyebabkan banyak sekali kerugian material.

Itulah beberapa karakteristik ataupun ciri- ciri yang dimiliki oleh banjir bandang ini. Ciri-
ciri atau karakteristik ataupun sifat yang disebutkan di atas merupakan sifat yang melekat kuat
yang dimiliki oleh banjir bandang yang bisa membedakannya dengan jenis banjir- banjir yang
lainnya.

D. PENYEBAB TERJADINYA BANJIR BANDANG

Banjir bandang merupakan suatu bencana alam. Bencana alam yang terjadi ini dapat terjadi
karena dipicu oleh berbagai faktor. Bagaimanapun juga bencana alam terjadinya terjadi karena
berbagai hal yang berada di belakangnya. Faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya banjir
bandang ini antara lain:

1. Hujan deras yang terjadi terus-menerus atau dalam durasi yang cukup lama

Salah satu faktor utama yang menyebabkan terjadinya banjir bandang adalah turunnya hujan
yang terus menerus dan dalam waktu yang cukup lama. Hujan yang turun terus menerus akan
menyebabkan terjadinya banjir dan juga genangan air. Hal ini karena debit air yang turun dari
hujan tersebut akan semakin banyak- dan banyak. Hal ini tentu saja akan menyebabkan sungai
menjadi kelebihan jumlah air dan akibatnya bisa meluap. Sungai yang meluap tersebut akan
menjadikan air meluap- luap dan menggenangi area tertentu. Dan inilah yang 聽 penyebab banjir
聽 bandang terjadi.

2. Terbentuknya bendungan yang berada di hulu

Salah satu faktor yang manyebabkan terjadinya banjir bandang yang selanjutnya adalah adanya
bendungan yang berada hulu. Hulu ini merupakan bagin yang lebih tinggi nya nantinya bisa
mengalirkan air ke hilir. Ketika bahian hulu ini sudah penuh terisi air, maka air tersebut akan
membludak atau menumpahkan air tersebut ke area yang berada di sekelilingnya. Hal inilah
salah satu yang menyebabkan terjadinya banjir bandang di suatu wilayah.

3. Geometri di daerah aliran sungai yang menunjang antara bagian hulu dan juga hilir

Terjadinya banjir bandang juga bisa disebabkan oleh karena geometri di daerah aliran sungai
yang menunjang antara bagian hulu dan juga di bagian hilir. (baca :聽 ciri sungai bagian hulu
dan hilir)

4. Membuang sampah sembarangan

Kita semua tahu bahwasannya membuang sampah sembarangan akan menyebabkan terjadinya
bencana alam berupa banjir. Bencana alam berupa banjir yang bisa disebabkan karena
membuang sampah sembarangan di sungai salah satunya adalah bencana banjir bandang. Ketika
orang membuang sampah di sungai maka sampah- sampah yang dibuang di sungai tersebut akan
mengendap di dasar sungai. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pendangkalan di dasar sungai.
Ketika terjadi pendangkalan ini maka jumlah muatan air yang tertampung di dalam sungai akan
menjadi berkurang jumlahnya, akibatnya sungai akan mudah sekali membludak atau meluap.
Karena sungai mudah sekali meluap inilah yang akan menyebabkan terjadinya banjir bandang.

5. Mendirikan bangunan liar yang berada di sekitar sungai

Lahan kosong dapat berfungsi sebagai penyerap air hujan ketika turun. Ketika lahan- lahan
kosong ini tidak digunakan dengan semestinya maka hal ini akan akan menyebabkan air yang
dapat terserap ke dalam tanah tidak maksimal. Ketika air yang terserap ini tidak maksimal, maka
hal ini akan menyebabkan banjir. Terlebih apabila lahan yang disalah gunakan tersebut adalah
lahan yang berada di sekitar sungai. Maka hal ini akan semakin membuat banjir bandang mudah
sekali terjadi di daerah yang demikian tersebut.

6. Penggundulan pepohonan

Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya pepohonan mempunyai banyak sekali manfaat.
Salah satu manfaat yang dimiliki oleh pepohonan adalah untuk menyerap air agar dapat
tersimpan ke dalam tanah dan merupakan 聽 cara menghindari banjir. Ketika pepohonan yang
tumbuh di lingkungan menjadi sedikit, maka hal ini akan membuat penyerapan air menjadi
sedikit terganggu. Akibatnya akan banyak air yang tidak diserap atau penyerapan menjadi
kurang maksimal. Ketika air yang tidak bisa diserap jumlahnya terlalu banyak, maka akan
meningkatkan resiko terjadinya banjir bandang.

Itulah beberapa hal yang menyebabkan terjadinya banjir bandang atau faktor- faktor yang
memudahkan terjadinya banjir bandang. Dari faktor- faktor yang telah disebutkan di atas, dapat
dilihat bahwasannya sebagian faktor merupakan faktor dari alam, sementara sebagian lainnya
merupakan faktor yang bisa diperbuat oleh manusia. Oleh karena itulah sebisa mungkin manusia
menghindari hal- hal yang demikian itu. Sebagai manusia yang mempunyai sikap bijak, kita
harus melindungi alam di sekitar kita agar tetap bisa lestari dan terbebas dari bencana alam.

E. DAMPAK BANJIR BANDANG


Banjir bandang merupakan suatu bencana alam. Bencana alam yang terjadi ini dapat
terjadi karena dipicu oleh berbagai faktor. Bagaimanapun juga bencana alam terjadinya terjadi
karena berbagai hal yang berada di belakangnya. Faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya
banjir bandang ini antara lain:

1. Hujan deras yang terjadi terus-menerus atau dalam durasi yang cukup lama

Salah satu faktor utama yang menyebabkan terjadinya banjir bandang adalah turunnya hujan
yang terus menerus dan dalam waktu yang cukup lama. Hujan yang turun terus menerus akan
menyebabkan terjadinya banjir dan juga genangan air. Hal ini karena debit air yang turun dari
hujan tersebut akan semakin banyak- dan banyak. Hal ini tentu saja akan menyebabkan sungai
menjadi kelebihan jumlah air dan akibatnya bisa meluap. Sungai yang meluap tersebut akan
menjadikan air meluap- luap dan menggenangi area tertentu. Dan inilah yang 聽 penyebab banjir
聽 bandang terjadi.

2. Terbentuknya bendungan yang berada di hulu

Salah satu faktor yang manyebabkan terjadinya banjir bandang yang selanjutnya adalah
adanya bendungan yang berada hulu. Hulu ini merupakan bagin yang lebih tinggi nya nantinya
bisa mengalirkan air ke hilir. Ketika bahian hulu ini sudah penuh terisi air, maka air tersebut
akan membludak atau menumpahkan air tersebut ke area yang berada di sekelilingnya. Hal inilah
salah satu yang menyebabkan terjadinya banjir bandang di suatu wilayah.

3. Geometri di daerah aliran sungai yang menunjang antara bagian hulu dan juga hilir

Terjadinya banjir bandang juga bisa disebabkan oleh karena geometri di daerah aliran
sungai yang menunjang antara bagian hulu dan juga di bagian hilir. (baca :聽 ciri sungai bagian
hulu dan hilir)

4. Membuang sampah sembarangan

Kita semua tahu bahwasannya membuang sampah sembarangan akan menyebabkan


terjadinya bencana alam berupa banjir. Bencana alam berupa banjir yang bisa disebabkan karena
membuang sampah sembarangan di sungai salah satunya adalah bencana banjir bandang. Ketika
orang membuang sampah di sungai maka sampah- sampah yang dibuang di sungai tersebut akan
mengendap di dasar sungai. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pendangkalan di dasar sungai.
Ketika terjadi pendangkalan ini maka jumlah muatan air yang tertampung di dalam sungai akan
menjadi berkurang jumlahnya, akibatnya sungai akan mudah sekali membludak atau meluap.
Karena sungai mudah sekali meluap inilah yang akan menyebabkan terjadinya banjir bandang.

5. Mendirikan bangunan liar yang berada di sekitar sungai

Lahan kosong dapat berfungsi sebagai penyerap air hujan ketika turun. Ketika lahan-
lahan kosong ini tidak digunakan dengan semestinya maka hal ini akan akan menyebabkan air
yang dapat terserap ke dalam tanah tidak maksimal. Ketika air yang terserap ini tidak maksimal,
maka hal ini akan menyebabkan banjir. Terlebih apabila lahan yang disalah gunakan tersebut
adalah lahan yang berada di sekitar sungai. Maka hal ini akan semakin membuat banjir bandang
mudah sekali terjadi di daerah yang demikian tersebut.

6. Penggundulan pepohonan

Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya pepohonan mempunyai banyak sekali
manfaat. Salah satu manfaat yang dimiliki oleh pepohonan adalah untuk menyerap air agar dapat
tersimpan ke dalam tanah dan merupakan 聽 cara menghindari banjir. Ketika pepohonan yang
tumbuh di lingkungan menjadi sedikit, maka hal ini akan membuat penyerapan air menjadi
sedikit terganggu. Akibatnya akan banyak air yang tidak diserap atau penyerapan menjadi
kurang maksimal. Ketika air yang tidak bisa diserap jumlahnya terlalu banyak, maka akan
meningkatkan resiko terjadinya banjir bandang.Itulah beberapa hal yang menyebabkan terjadinya
banjir bandang atau faktor- faktor yang memudahkan terjadinya banjir bandang. Dari faktor-
faktor yang telah disebutkan di atas, dapat dilihat bahwasannya sebagian faktor merupakan
faktor dari alam, sementara sebagian lainnya merupakan faktor yang bisa diperbuat oleh
manusia. Oleh karena itulah sebisa mungkin manusia menghindari hal- hal yang demikian itu.
Sebagai manusia yang mempunyai sikap bijak, kita harus melindungi alam di sekitar kita agar

tetap bisa lestari dan terbebas dari bencana alam.

F. DAERAH BANJIR BANDANG


Banjir bandang bukan lagi menjadi hal yang mengherankan bagi masyarakat Indonesia.
Bahkan banjir bandang ini hampir selalu menyambangi Indonesia di setiap tahunnya. Beberapa
kasus mengenai banjir bandang antara lain:

April 2016 di Kecamatan Ponorogo,Maret 2016 di lereng Gunung Merbabu,April 2016 di


Luwu,Agustus 2015 di Sulawesi Tengah

Itlah beberapa kasus mengenai banjir bandang yang terjadi di Indonesia. Kasus yang disebutkan
tersebut hanyalah sebagain kecil, bahkan sangat kecil dari kasus- kasus yang ada di Indonesia.

G. Langkah – Langkah Menghadapi Banjir Bandang

Banjir merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia, terutama di
kota besar. Hal ini terjadi dikarenakan masyarakat hidup tidak selaras dengan alam. Tidak
memperhatikan lingkungan tempat tinggalnya, acuh pada sesuatu yang adalah hal kecil penyebab
banjir, sehingga sebelum terjadinya banjir atau bila perlu dan seharusnya masyarakat
memperhatikan:

Pencegahan sebelum terjadinya banjir


 Kerja bakti untuk membersihkan saluran air,
 Melakukan kegiatan 3M pada benda – benda yang dapat menjadi sarang
nyamuk,
 Membuang sampah pada tempatnya,
 Menyediakan bak penyimpanan air bersih.
 Larangan membuat rumah di dekat sungai. Biasanya, yang mendirikan
rumah di dekat sungai adalah para pendatang yang datang ke kota besar
hanya dengan modal nekat. Akibatnya, keberadaan mereka bukannya
membantu peningkatan perekonomian. Malah sebaliknya, merusak
lingkungan. Itu sebabnya, pemerintah seharusnya tegas, melarang
membuat rumah di dekat sungai dan melarang orang-orang tanpa tujuan
tidak jelas datang ke kota dalam jangka waktu lama (untuk menetap).
 Menanam pohon dan pohon-pohon yang tersisa tidak boleh ditebangi lagi.
Pohon adalah salah satu penopang kehidupan di suatu kota. Pohon selain
sebagai penetralisasi pencemaran udara di siang hari, sebagai pengikat air
di saat hujan melalui akar-akarnya.
 Memfungsikan sungai dan selokan sebagaimana mestinya. Sungai dan
selokan adalah tempat aliran air, jangan sampai fungsinya berubah menjadi
tempat sampah.
DAFTAR PUSTAKA

Fariha, Meutia ( tanpa tahun ).”Pendidikan Penanggulangan Bencana Untuk Sekolah”. Banda
Aceh: Yayasan Jambo Media

Aryono dan Achmad. 2016. Kegawatdaruratan dan Bencana. Jakarta: Rayana Komunikasindo
Bencan, Pujiono. 20017. Undang-undang republic Indonesia nomor 24 tahun 2007 tentang
penanggulangan bencana paradigma penanggulangan.
Departemen kesehatan republic Indonesia. Pedoman dalam penanggulangan bencana. Jakarta:
Depkes RI

Anda mungkin juga menyukai