Anda di halaman 1dari 17

SATUAN PENYULUHAN

MITIGASI BENCANA BANJIR

OLEH
KELOMPOK 6:
1. WENI DWI CAHYANI (22221113)
2. WENY KUSUMA (22221114)
3. WIDYA (22221115)
4. WINDA CLAUDYA N (22221116)
5. WINDAH ANISYAH (22221117)
6. WINDY PUSPITA UTAMI (22221118)
7. WISMA WARDANI (22221119)
8. YENI SEPTIANI (22221120)
9. YOSA NANDA FERMATA (22221121)
10. YULI NOPITA SARI (22221122)

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2022
SATUAN ACARAPENYULUHAN

BENCANA BANJIR

Judul : Mitigasi Bencana Banjir


Sasaran : Jln Silaberanti Lr kenanga RT 07 RW 02 Kec.Seberang Ulu I
Hari / Tanggal : 05 Januari 2022
Tempat : Silaberanti, Lorong Prima, Kec. seberang Ulu I
Penyaji : Mahasiswi Profesi Ners IKEST Muhammadiyah Palembang
Waktu : 30 menit

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan peyuluhan kesehatan tentang Mitigasi Bencana Banjir diharapkan pengunjung
warga Jln Silaberanti Lr kenanga RT 07 RW 02 Kec.Seberang Ulu Imengerti dan memahami tentang
bencana banjir dan kesiapsiagaan bila terjadi bencana banjir.
B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan tentang Mitigasi Bencana Banjir selama 1x30 menit di
harapkan pengunjung Puskesmas Naga Swidak mampu :

1. Memahami dan Menyebutkan kembali Pengertian Bencana Banjir.


2. Memahami dan Menyebutkan kembali Faktor Penyebab Bencana banjir
3. Menyebutkan Klasifikasi Bencana Banjir
4. Dapat Mengetahui Bahaya dari Dampak Bencana Banjir
5. Dapat Mengetahui dan Mencegah Penyakit Bencana Banjir.
C. Materi
1. Pengertian Bencana Banjir
2. Faktor Penyebab Bencana Banjir
3. Klasifikasi Bencana Banjir
4. Dampak Bencana Banjir
5. Upaya Penanggulangan Bencana Banjir
6. Kesiapsiagaan Yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Bencana Banjir
7. Mengenal dan mencengah penyakit bencana banjir
D. Media
Poster

E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / Tanya Jawab

F. Kegiatan penyuluhan
No Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi (Sasaran)
1 5 menit sebelum 5 menit 1. Petugas menyiapkan 1. Peserta
acara dimulai daftar hadir, ruangan, penyuluhan
tempat untuk peserta mengisi daftar
penyuluhan. hadir dan duduk di
tempat yang telah
disediakan

2. Tim penyuluh 2. Peserta


membagikan leaflet penyuluhan
kepada semua peserta menerima leaflet
penyuluhan
2 Pendahuluan 2 menit Pembukaan :
1. Mengucapkan salam dan 1. Menjawab salam
memperkenalkan diri.

2. Menyampaikan tujuan 2. Mendengarkan


dan maksud penyuluhan. tujuan dan
maksud dari
penyuluhan.
3. Menjelaskan kontrak 3. Mendengarkan
waktu dan mekanisme kontrak waktu
4. Menyebutkan materi 4. Mendengarkan
penyuluhan materi
penyuluhan yang
diberikan
3 Pelaksanaan 25 menit Pelaksanaan :
Kegiatan 1. Menggali pengetahuan 1. Menjelaskan
dan pengalaman sasaran apabila
tentang Bencana Banjir. mengetahui
tentang Bencana
Banjir.

2. Menjelaskan materi 2. Mendengarkan


meliputi : materi penyuluhan
a. Pengertian Bencana yang disampaikan.
Banjir.
b. Penyebab Bencana
Banjir.
c. Klasifikasi Bencana
Banjir.
d. Dampak Bencana
Banjir.
e. Upaya
Penanggulangan
Bencana Banjir.
f. Kesiapsiagaan saat
Banjir.
g. Mengenal dan
Mencegah Penyakit
Bencana Banjir.
3. Mensimulasikan tentang 3. Peserta
kesiapsiagaan bila penyuluhan
terjadi banjir dan isyarat melakukan
kentongan sebagai tanda demonstrasi
banjir. tentang materi
yang diberikan
dan menyanyakan
hal-hal yang tidak
dimengerti dari
materi penyuluh.

4. Memberikan kesempatan 4. Peserta


peserta penyuluhan
untuk mengajukan mengajukan
pertanyaan mengenai pertanyaan
materi yang mengenai materi
disampaikan. yang diberikan

5. Menjawab pertanyaan 5. Mendengarkan dan


yang diajukan oleh memperhatikan
peserta penyuluhan. jawaban penyaji
mengenai
pertanyaan peserta
penyuluhan

4 Penutup 5 menit Evaluasi :


1. Menanyakan kembali 1. Peserta
materi yang telah penyuluhan
disampaikan. menjawab
pertanyaan yang
diajukan oleh
penyaji.
2. Penyaji menyimpulkan 2. Peserta
materi yang telah penyuluhan
disampaikan. mendengarkan
kesimpulan materi
yang disampaikan

G. Pengorganisasian Kegiatan
1. Clinical Instruction Pendidik : Imardiani, S.Kep., Ns, M.Kes
2. Penyaji 1 : Wisma Wardani
3. Penyaji 2 : Widya
4. Moderator : Weni Dwi Cahyani
5. Observer dan Notulen : Weny K dan Winda Claudya

H. Setting Tempat

Penyaji 1 Penyaji 2

Moderator

P P P P

P P P P

P P P P

Pembimbing Observer dan Notulen

Keterangan :

P : Peserta penyuluhan (Pengunjung Puskesmas Naga Swidak)


I. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Kontrak waktu dan tempat diberikan 2 hari sebelum acara dilakukan.
b. Pengumpulan SAP 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan.
c. Peserta hadir pada tempat yang telah ditentukan.
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswi IkesT
Muhammadiyah Palembang bekerja sama dengan Puskesmas Naga
Swidak.
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan dilaksanakan.
2. Kriteria Proses
a. Acara dimulai tepat waktu.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
c. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan.
d. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan.
e. Pelaksanaan kegiatan sesuai POA.
f. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
3. Kriteria Hasil
a. Peserta yang datang sejumlah ±15 orang atau lebih.
b. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan pemateri.
c. Peserta mampu menjawab dengan benar.
Lampiran

MATERI PENYULUHAN BENCANA BANJIR


1. Pengertian Bencana Banjir
Bencana menurut Undang-undang No.24 Tahun 2007, yaitu peristiwa
yang mengancam dan mengganggu kehidupan serta penghidupan
masyarakat. Bencana dapat disebabkan baik oleh faktor alam dan faktor
non alam (kegiatan manusia) sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Banjir didefinisikan peristiwa bencana yang paling sering terjadi di suatu
tempat akibat meluapnya air yang melebihi kapasitas dapat berupa genangan
pada lahan yang biasanya kering seperti pada lahan pertanian, permukiman,
pusat kota yang menimbulkan kerugian baik dari kemanusiaan maupun
ekonomi.
2. Faktor Penyebab Bencana Banjir
Faktor penyebab terjadinya banjir dapat diklasifikasikan dalam dua
kategori, yaitu banjir alami dan banjir oleh tindakan manusia. Banjir akibat
alami dipengaruhi oleh curah hujan, fisiografi, erosi dan sedimentasi,
kapasitas sungai, kapasitas drainase dan pengaruh air pasang. Sedangkan
banjir akibat aktivitas manusia disebabkan karena ulah manusia yang
menyebabkan perubahan-perubahan lingkungan seperti : perubahan kondisi
Daerah Aliran Sungai (DAS), kawasan pemukiman di sekitar bantaran,
rusaknya drainase lahan, kerusakan bangunan pengendali banjir, rusaknya
hutan (vegetasi alami), dan perencanaan sistim pengendali banjir yang tidak
tepat.

a. Penebangan hutan liar


b. Membuang sampah sembarangan
c. Pemukiman di bantaran sungai dan aliran air
d. Dataran rendah
e. Curah hujan yang tinggi
f. Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal
g. Bendungan yang jebol
h. Salah Sistem kelola tata ruang
i. Tsunami
j. Tanah yang sudah tidak dapat menyerap air

3. Klasifikasi Banjir
a. Banjir Air
Banjir yang satu ini adalah banjir yang sudah
umum. Penyebab banjir ini adalah meluapnya air
sungai, danau, atau selokan sehingga air akan meluber
lalu menggenangi daratan. Umumnya banjir seperti ini
disebabkan oleh hujan yang turun terus-menerus
sehingga sungai atau danau tidak mampu lagi
menampung air.

k. Banjir “Cileunang”
Jenis banjir yang satu ini hampir sama dengan
banjir air. Namun banjir cileunang ini disebakan oleh
hujan yang sangat deras dengan debit
air yang sangat banyak. Banjir akhirnya terjadi karena air-air hujan yang
melimpah ini tidak bisa segera mengalir melalui saluran atau selokan di
sekitar rumah warga. Jika banjir air dapat terjadi dalam waktu yang
cukup lama, maka banjir cileunang adalah banjir dadakan (langsung
terjadi saat hujan tiba).

l. Banjir Bandang
Tidak hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang satu ini
juga mengangkut material air berupa lumpur. Banjir seperti ini jelas
lebih berbahaya daripada banjir air karena seseorang tidak akan mampu
berenang ditengah-tengah banjir seperti ini untuk menyelamatkan diri.
Banjir bandang mampu menghanyutkan apapun, karena itu daya
rusaknya sangat tinggi. Banjir ini biasa terjadi di area dekat pegunungan,
dimana tanah pegunungan seolah longsor karena air hujan lalu ikut
terbawa air ke daratan yang lebih rendah. Biasanya banjir bandang ini
akan menghanyutkan sejumlah pohon-pohon hutan atau batu-batu
berukuran besar. Material-material ini tentu dapat merusak pemukiman
warga yang berada di wilayah sekitar pegunungan.

m. Banjir Rob (Laut Pasang)


Banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh pasangnya air laut.
Banjir seperti ini kerap melanda kota Muara Baru di Jakarta. Air laut
yang pasang ini umumnya akan menahan air sungan yang sudah
menumpuk, akhirnya mampu menjebol tanggul dan menggenangi
daratan.

n. Banjir Lahar Dingin


Salah satu dari macam-macam banjir adalah banjir lahar dingin.
Banjir jenis ini biasanya hanya terjadi ketika erupsi gunung berapi.
Erupsi ini kemudian mengeluarkan lahar dingin dari puncak gunung dan
mengalir ke daratan yang ada di bawahnya. Lahar dingin ini
mengakibatkan pendangkalan sungai, sehingga air sungai akan mudah
meluap dan dapat meluber ke pemukiman warga.

o. Banjir Lumpur
Banjir lumpur ini identik dengan peristiwa banjir Lapindo di
daerah Sidoarjo. Banjir ini mirip banjir bandang, tetapi lebih disebabkan
oleh keluarnya lumpur dari dalam bumi dan menggenangi daratan.
Lumpur yang keluar dari dalam bumi bukan merupakan lumpur biasa,
tetapi juga mengandung bahan dan gas kimia tertentu yang berbahaya.
Sampai saat ini, peristiwa banjir lumpur panas di Sidoarjo belum dapat
diatasi dengan baik, malah semakin banyak titik-titik semburan baru di
sekitar titik semburan lumpur utama.

2. Dampak Bencana Banjir


Menurut Yunida, et al ( 2017) Dampak Bencana Banjir Pada Masyarakat yaitu :
a. Mata pencaharian
Mata pencaharian adalah aktivitas melakukan pekerjaan dengan maksud
memperoleh penghasilan atau keuntungan selama paling sedikit satu jam dalam
satu minggu, dilakukan secara berturut-turut dan tidak terputus termasuk pekerja
keluarga tanpa upah yang membantu dalam usaha atau kegiatan ekonomi.
b. Pendapatan
Pendapatan merupakan penghasilan yang diterima baik dari sektor formal
maupun sektor nonformal danpenghasilan subsisten yang terhitung dalam jangka
waktu tertentu yang diterima oleh anggota masyarakat maupun pemerintah pada
jangka waktu tertentu baik berupa uang maupun barang.
c. Kepemilikan Barang Berharga
Kepemilikan barang berharga dapat diartikan sebagai pemilikan sejumlah barang
yang dinilai oleh penduduk sebagai barang berharga. Barang berharga tersebut
meliputi mobil, sepeda motor, televisi atau radio atau tape, handphone dan
perabotan lainnya yang dianggap penduduk sebagai barang berharga. Barang
berharga dalam penelitian ini selain berupa barang-barang juga dinilai dari
kepemilikan hewan ternak dan penguasaan lahan sawah. Bencana kecenderungan
mempengaruhi budaya, mata pencaharian, dan penalaran pada skala lokal dalam
sosial ekonomi, kerugian ekonomi disebabkan oleh banjir yang secara langsung
yang dapat diamati adalah kerugian rusak dan hancurnya perumahan dan sektor
usaha tidak hanya berakibat pada kerugian output yang tidak bisa dihasilkan,
tetapi juga kemungkinan munculnya kemiskinan sebagai akibat dari penyesuaian
kondisi struktural masyarakat yang berubah.
3. Upaya Penanggulangan Bencana Banjir
Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan itu antara lain:
a. Membuang lubang-lubang serapan air
b. Memperbanyak ruang terbuka hijau
c. Mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai
sebagai tempat sampah raksasa.
Penanggulangan banjir dilakukan secara bertahap, dari pencegahan
sebelum banjir penanganan saat banjir , dan pemulihan setelah banjir. Tahapan
tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan penanggulangan banjir yang
berkesinambungan, Kegiatan penanggulangan banjir mengikuti suatu siklus
(life cycle), yang dimulai dari banjir, kemudian mengkajinya sebagai masukan
untuk pencegahan sebelum bencana banjir terjadi kembali. Pencegahan
dilakukan secara menyeluruh, berupa kegiatan fisik seperti pembangunan
pengendali banjir di wilayah sungai sampai wilayah dataran banjir dan
kegiatan non-fisik seperti pengelolaan tata guna lahan sampai sistem
peringatan dini bencana banjir.
4. Kesiapsiagaan Yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Bencana Banjir
a. Perhatikan cuaca di sekitar tempat tinggal Anda dan selalu membaca
informasi ketinggian air dari pintu air dan papan informasi yang terpasang
di sekitar Anda atau dari berita cuaca dan banjir di TV atau radio.
b. Cari informasi ketinggian air dari petugas pintu air atau aparat kelurahan
di mana Anda tinggal.
c. Dengarkan alat sistem peringatan dini (sirine, pengeras suara, kentongan,
bel, dll) untuk melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan yang diminta
petugas atau aparat kelurahan, RW atau RT setempat.
5. Mengenal dan Mencegah Penyakit Bencana Banjir
Kenali Bahaya Penyakit Tempat pembuangan limbah, tempat sampah
terbuka, sistem pengairan yang tercemar dan sistem kebersihan yang buruk
dapat menyebabkan penyakit-penyakit seperti:
a. Diare
Diare dapat disebabkan oleh kuman yang terbawa air pada saat
banjir. Masa pertumbuhan diare 1-7 hari. Orang yang menderita diare
harus mendapatkan perawatan khusus karena apabila dibiarkan terlalu
lama bisa membahayakan, khususnya pada orang tua dan anak-anak.
b. Demam Berdarah dan Malaria.
Banjir adalah kondisi yang ideal bagi perkembangbiakkan nyamuk.
Nyamuk adalah pembawa bibit penyakit seperti Demam Berdarah dan
Malaria. Untuk mencegah sebuah tempat menjadi sarang nyamuk,
kosongkan air yang tergenang dan tutup tempattempat air yang terbuka.
c. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit manusia dan hewan yang disebabkan
kuman Leptospira yang ditemukan dalam air seni dan sel-sel hewan yang
terkena. Contoh hewan yang dapat membawa kuman leptospira adalah
tikus.
d. Infeksi Saluran Pernapasan Atas.
ISPA atau infeksi saluran pernapasan atas sering terjadi pada waktu
banjir karena kondisi tubuh yang cenderung menurun, udara dingin, dan
kelembaban yang tinggi sehingga tubuh mudah terinfeksi.

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana). Banjir merupakan peristiwa ketika air menggenangi suatu
wilayah yang biasanya tidak tergenangi air dalam jangka waktu tertentu. Banjir biasanya
terjadi karena curah hujan turun terus menerus dan mengakibatkan meluapnya air sungai,
danau, laut, drainase karena jumlah air yang melebihi daya tampung media penopang air dari
curah hujan tadi. Selain disebabkan faktor alami, yaitu curah hujan yang tinggi, banjir juga
terjadi karena ulah manusia. Contoh, berkurangnya kawasan resapan air karena alih fungsi
lahan, penggundulan hutan yang meningkatkan erosi dan mendangkalkan sungai, serta
perilaku tidak bertanggung jawab seperti membuang sampah di sungai dan mendirikan
hunian di bantaran sungai.
Prabencana
1) Mengetahui istilah-istilah peringatan yang berhubungan dengan bahaya banjir,
seperti Siaga I sampai dengan Siaga IV dan langkah-langkah apa yang harus
dilakukan.
2) Mengetahui tingkat kerentanan tempat tinggal kita, apakah di zona rawan banjir (bisa
menggunakan aplikasi inarisk)
3) Mengetahui cara-cara untuk melindungi rumah kita dari banjir
4) mengetahui saluran dan jalur yang sering dilalui air banjir dan apa dampaknya untuk
rumah kita
5) Melakukan persiapan untuk evakuasi, termasuk emmahami rute evakuasi dan daerah
yang lebih tinggi
6) Membicarakan dengan anggota keluarga mengenai ancaman banjir dan
merencanakan tempat pertemuan apabila anggota keluarga terpencar-pencar
7) mengetahui bantuan apa yang bisa diberikan apabila ada anggota keluarga yang
terkena banjir.
8) Mengetahui kebutuhan-kebutuhan khusus anggota keluarga dan tetangga apabila
banjir terjadi
9) Membuat persiapan untuk hidup mandiri selama sekurangnya tiga hari, misalnya
persiapan tas siaga bencana, penyediaan makanan dan air minu mengetahui
bagaimana mematikan air, listrik dan gas mempertimbangkan asuransi banjir
berkaitan dengan harta dan kepemilikan, maka anda bisa membuat catatan harta kita,
mendokumentasikan dalam foto, dan simpan dokumen tersebut di tempat yang aman
menyimpan berbagai dokumen penting ditempat yang aman.
10) hindari membangun di tempat rawan banjir kecuali ada upaya penguatan dan
peninggian bangunan rumah
11) perhatikan berbagai instrumen listrik yang dapat memicu bahaya saat bersentuhan
dengan air banjir
12) turut serta mendirikan tenda pengungsian dan pembuatan dapur umum
13) melibatkan diri dalam pendistribusian bantuan
14) menggunakan air bersih dengan efisien
SAAT BENCANA
a. Apabila banjir akan terjadi di wilayah Anda, maka simaklah informasi dari berbagai
media mengenai informasi banjir untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
b. Apabila terjadi banjir, segeralah evakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
c. Waspada terhadap arus bawah, saluran air, kubangan, dan tempat-tempat lain yang
tergenang air.
d. Ketahui risiko banjir dan banjir bandang di tempat Anda, misalnya banjir bandang
dapat terjadi di tempat Anda dengan atau tanpa peringatan pada saat hujan biasa atau
deras.
e. Apabila Anda harus bersiap untuk evakuasi: amankan rumah Anda. Apabila masih
tersedia waktu, tempatkan perabot di luar rumah atau di tempat yang aman dari
banjir. Barang yang lebih berharga diletakan pada bagian yang lebih tinggi di dalam
rumah.
f. Matikan semua jaringan listrik apabila ada instruksi dari pihak berwenang. Cabut
alat-alat yang masih tersambung dengan listrik. Jangan menyentuh peralatan yang
bermuatan listrik apabila Anda berdiri di atas/dalam air.
g. Jika ada perintah evakuasi dan Anda harus meninggalkan rumah: Jangan berjalan di
arus air. Beberapa langkah berjalan di arus air dapat mengakibatkan Anda jatuh.
h. Apabila Anda harus berjalan di air, berjalanlah pada pijakan yang tidak bergerak.
Gunakan tongkat atau sejenisnya untuk mengecek kepadatan tempat Anda berpijak.
i. Jangan mengemudikan mobil di wilayah banjir. Apabila air mulai naik, abaikan
mobil dan keluarlah ke tempat yang lebih tinggi. Apabila hal ini tidak dilakukan,
Anda dan mobil dapat tersapu arus banjir dengan cepat.
j. Bersihkan dan siapkan penampungan air untuk berjaga-jaga seandainya kehabisan air
bersih.
k. Waspada saluran air atau tempat melintasnya air yang kemungkinan akan dilalui oleh
arus yang deras karena kerap kali banjir bandang tiba tanpa peringatan.
PASCA BENCANA
1) Hindari air banjir karena kemungkinan kontaminasi zat-zat berbahaya dan ancaman
kesetrum.
2) Waspada dengan instalasi listrik.
3) Hindari air yang bergerak.
4) Hindari area yang airnya baru saja surut karena jalan bisa saja keropos dan ambles.
5) Hindari lokasi yang masih terkena bencana, kecuali jika pihak yang berwenang
membutuhkan sukarelawan.
6) Kembali ke rumah sesuai dengan perintah dari pihak yang berwenang.
7) Tetap di luar gedung/rumah yang masih dikelilingi air.
8) Hati-hati saat memasuki gedung karena ancaman kerusakan yang tidak terlihat seperti pada
fondasi.
9) Perhatikan kesehatan dan keselamatan keluarga dengan mencuci tangan menggunakan sabun
dan air bersih jika Anda terkena air banjir.
10) Buang makanan yang terkontaminasi air banjir.
11) Dengarkan berita atau informasi mengenai kondisi air, serta di mana mendapatkan bantuan
perumahan/shelter, pakaian, dan makanan.
12) Dapatkan perawatan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat.
13) Bersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah dari sisa-sisa kotoran setelah banjir.
14) Lakukan pemberantasan sarang nyamuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
15) Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali.
16) Terlibat dalam perbaikan jamban dan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

Anda mungkin juga menyukai