Pembimbing Akademik:
Sylvia Dwi Wahyuni, S.Kep., Ns., M.Kep.
Pembimbing Klinik:
Musaadah, S.Kep., Ns., M.Kes.
Disusun oleh:
Kelompok 1, 2, 3, 4 Puskesmas Klampis Ngasem Profesi Ners A19
1.8 Evaluasi
1. Struktur
1) Kesiapan materi
2) Kesiapan SAP
3) Peserta yang hadir
4) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan
2. Proses
1) Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
4) Suasana penyuluhan tertib dan tenang
3. Hasil
1) Peserta dapat menjelaskan luka bakar
2) Peserta dapat menjelaskan tindakan-tindakan penanganan luka bakar
LAMPIRAN MATERI
1. Definisi
Luka bakar adalah luka yang terjadi karena terbakar api langsung maupun tidak
langsung, juga pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik, maupun bahan kimia. Luka bakar
karena api atau akibat tidak langsung dari api, misalnya tersiram air panas banyak terjadi
pada kecelakaan rumah tangga (Kemenkes RI, 2020).
2. Penyebab
Menurut Rahayuningsih, 2022, penyebab luka bakar dibedakan menjadi:
1) Luka Bakar Termal
Luka bakar thermal (panas) disebabkan oleh karena terpapar atau kontak
dengan api, cairan panas atau objek-objek panas lainnya.
2) Luka Bakar Kimia
Luka bakar chemical (kimia) disebabkan oleh kontaknya jaringan kulit dengan
asam atau basa kuat. Konsentrasi zat kimia, lamanya kontak dan banyaknya jaringan
yang terpapar menentukan luasnya injuri karena zat kimia ini. Luka bakar kimia dapat
terjadi misalnya karena kontak dengan zat ± zat pembersih yang sering dipergunakan
untuk keperluan rumah tangga dan berbagai zat kimia yang digunakan dalam bidang
industri, pertanian dan militer. Lebih dari 25.000 produk zat kimia diketahui dapat
menyebabkan luka bakar kimia.
3) Luka Bakar Elektrik
Luka bakar electric (listrik) disebabkan oleh panas yang digerakan dari energi
listrik yang dihantarkan melalui tubuh. Berat ringannya luka dipengaruhi oleh
lamanya kontak, tingginya voltage dan cara gelombang elektrik itu sampai mengenai
tubuh.
4) Luka Bakar Radiasi
Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar dengan sumber radioaktif. Tipe
injuri ini seringkali berhubungan dengan penggunaan radiasi ion pada industri atau
dari sumber radiasi untuk keperluan terapeutik pada dunia kedokteran. Terbakar oleh
sinar matahari akibat terpapar yang terlalu lama juga merupakan salah satu tipe luka
bakar radiasi.
3. Derajat Luka Bakar
4. Penanganan
Menurut Adityawardhana, dkk, 2014, penanganan awal di lapangan pada kasus luka
bakar adalah sebagai berikut:
1) Tindakan yang harus dilakukan ketika terpapar api, yaitu menghentikan proses
pembakaran dengan cara:
(1) Stop: Tetap diam di tempat dan hentikan gerakan yang tidak perlu seperti berlari
karena akan semakin menyulut api. Biasanya orang yang terbakar akan panik
sehingga membuat gerakan yang justru akan menambah kobaran api.
(2) Drop: Jatuhkan diri ke lantai.
(3) Roll and cover: Gulingkan badan ke kiri dan ke kanan hingga api padam dan
usahakan untuk melindungi wajah dan mulut dengan menggunakan tangan.
2) Irigasi dengan air yang mengalir
Irigasi dengan air dingin yang mengalir selama 20 menit adalah waktu yang
terbaik, paling lambat irigasi adalah 1-3 jam setelah kejadian. Tujuan irigasi
yaitu mendinginkan luka bakar, mengurangi nyeri dan mengurangi edema, dan
improvisasi di re-epitelisasi jaringan setelah 2 minggu luka bakar dan kurangnya
jaringan skar dalam 6 minggu post-luka bakar.
3) Cara mendinginkan Luka Bakar (Minor)
(1) Irigasi dengan air dingin yang mengalir (air keran suhu 2-15 derajat celcius)
selama 20 menit adalah waktu terbaik, 10 menit - 1 jam masih dapat diterima,
paling lambat irigasi adalah 1 - 3 jam setelah kejadian.
(2) Melepaskan semua perhiasan, jam tangan, pakaian yang menempel di badan dan
tutup dengan kain yang bersih (sedang-berat). contoh: handuk/sprei bersih.
(3) Segera bawa ke Rumah Sakit terdekat untuk tindakan selanjutnya.
(4) Jangan pernah memberikan pertolongan pertama dengan metode lain seperti batu
es, pemberian pasta gigi/kecap, sabun colek, mentega, tidak pada tempatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aditya Wardhana, dkk. (2014). Panduan Praktis Penanganan Luka Bakar. Divisi Press Lingkar
Studi Bedah Plastik: Jakarta.
Kemenkes, RI. (2020). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Tata Laksana Luka Bakar.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Rahayuningsih, Tutik. (2022). Penatalaksanaan Luka Bakar (Combustio). Profesi: Media
Publikasi Penelitian. doi:10.26576/profesi.11.