Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

UPAYA KESEHATAN KERJA (UKK)


“PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR”
DI SENTRA WISATA KULINER CONVENTION HALL SURABAYA

Pembimbing Akademik:
Sylvia Dwi Wahyuni, S.Kep., Ns., M.Kep.

Pembimbing Klinik:
Musaadah, S.Kep., Ns., M.Kes.

Disusun oleh:
Kelompok 1, 2, 3, 4 Puskesmas Klampis Ngasem Profesi Ners A19

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
UPAYA KESEHATAN KERJA (UKK)
“PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR”
DI SENTRA WISATA KULINER CONVENTION HALL SURABAYA

Bidang Studi : Keperawatan Komunitas


Topik : Pertolongan Pertama pada Luka Bakar
Tempat : Sentra Wisata Kuliner Convention Hall Surabaya
Hari, Tanggal : Kamis, 21 Maret 2024
Waktu : 13.00-Selesai
Sasaran : Masyarakat dan Pemilik Usaha di SWKCH
Jumlah Sasaran : 15 Orang

1.1 Latar Belakang


Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan
adanya kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi.
Kecelakaan kerja yang berhubungan dengan benda-benda panas dapat menyebabkan luka
bakar pada bagian tubuh manusia yang berkontak langsung dengan benda tersebut. Luka bakar
dapat melukai fisik pekerja dan juga akan mempengaruhi psikis pekerja dengan adanya rasa
trauma yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kecelakaan seperti ini bisa terjadi akbibat
kesalahan manusia (human eror) atau karena peralatan kerja yang tidak memenuhi standart
keselamatan kerja. Kecelakaan massal (mass disaseter) luka bakar yang terjadi tergolong kasus
epidemik yang serius dalam tahun-tahun belakangan ini (Nugroho, 2012). Luka bakar
merupakan penyebab kematian ketiga akibat kecelakaan, maka dari itu luka bakar merupakan
kegawat daruratan.
Terdapat beberapa pekerjaan yang sangat rentan dengan terjadinya kecelakaan kerja luka
bakar. Salah satunya adalah pada komunitas UMKM (Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah). Berdirinya UMKM dikarenakan masyarakat memiliki keinginan untuk hidup
mandiri secara ekonomi namun tidak diimbangi dengan standart keselamatan bagi pekerja.
Pengetahuan terhadap penanganan pertama saat terjadi kecelakaan kerja bagi pekerja
UMKM sangatlah penting untuk menghindari efek yang berbahaya dari kecelakaan kerja
tersebut, dan menghindari terjadinya kematian. Oleh karena itu pekerja UMKM sebaiknya
dibekali pengetahuan terhadap penolongan pertama pada luka bakar.
Berdasarkan masalah yang ada, kami akan melakukan penyuluhan yang mana dapat
meningkatkan pengetahuan pedagang UMKM sehingga para pedagang dapat melakukan
pertolongan pertama saat terjadi luka bakar.
1.2 Diagnosa Keperawatan
1. (D.0111) Defisit Pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d menanyakan masalah
penyakit, menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran, menujukkan persepsi yang keliru
terhadap masalah.
2. (D.0114) Ketidakpatuhan b.d ketidakadekuatan pemahaman (akibat kurang motivasi)
d.d perilaku tidak menjalankan anjuran.
3. (D.0117) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d ketidakmampuan membuat
penilaian yang tepat d.d kurang menunjukkan perilaku adaptif, kurang menunjukkan
pemahaman tentang perilaku sehat, tidak mampu menjalankan perilaku sehat.
1.3 Tujuan
1. Tujuan Instrukisonal Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai penanganan luka bakar diharapkan
peserta dapat memahami serta mampu mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Dengan adanya penyuluhan kesehatan ini diharapkan peserta mampu:
1) Menjelaskan definisi luka bakar
2) Menjelaskan penyebab luka bakar
3) Menjelaskan derajat luka bakar
4) Menjelaskan penanganan luka bakar
1.4 Materi (Terlampir)
1. Definisi luka bakar
2. Penyebab luka bakar
3. Derajat luka bakar
4. Penanganan luka bakar
1.5 Metode Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab yang terbagi
menjadi 2 sesi yaitu sesi pemaparan materi dan diskusi.
1.6 Media
Media yang digunakan adalah media cetak berupa leaflet dan poster yang diberikan kepada
peserta penyuluhan secara langsung.
1.7 Organisasi Kegiatan
1. Penyusun SAP dan materi
1) Putri Puji Rahayu (132239010)
2) Anggi Navisa Rizky (132239078)
3) Charisma Ari Juliantika (132239015)
4) Wildan Kurniadi Rohman (132239045)
5) Risky Nur Marcelina (132239061)
2. Penyusun media penyuluhan
1) Fachriza Safrila Amalia (132239051)
2) Raudhatushafytra Kuntari (132239066)
3) Denata Rahmadani Lukitasari (132239027)
3. Penyusun LPJ
1) Galih Indhiantoro (132239056)
2) Norma Widiyanti (132239007)
4. Penyuluh dan fasilitator
1) Febrina Ayu Indraswari (132239014)
2) Anin Imana (132239023)
3) Windy Audia Conita (132239019)
4) Fitri Indah Lestari (132239059)
5) Rizqi Nur Rahma (132239071)
6) Haninda Alya Sudjono (132239062)
7) Putri Maulinda Afandi (132239067)
8) Nur Diyah Shinta Aldani (132239031)
9) Kharisma Nuur Lutfiyah (132239074)
10) Herma Dichinta Nugaheni (132239072)
No. Rangkaian Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran
Kegiatan
1. Pendahuluan 5 menit a. Memberikan salam a. Menjawab salam
pembuka b. Menanggapi perkenalan
b. Memperkenalkan diri c. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan maksud dan memperhatikan
tujuan d. Menanggapi dan
d. Kontrak waktu menyepakati kontrak
waktu
2. Penyajian 10 a. Menggali kemampuan a. Menyampaikan
menit peserta tentang materi yang pengetahuannya terkait
akan disampaikan materi penyuluhan
No. Rangkaian Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran
Kegiatan
b. Menjelaskan materi b. Mendengarkan
penyuluhan tentang cara penyuluh
menangani luka bakar menyampaikan materi
c. Memperhatikan respon peyuluhan
peserta selama penjelasan c. Memberikan respon
materi atas materi yang
disampaikan
3. Evaluasi 10 a. Memberikan kesempatan a. Bertanya terkait materi
menit peserta bertanya yang telah disampaikan
b. Menanyakan kembali materi b. Menjawab pertanyaan
kepada peserta dari pemateri
c. Memberikan reinforcement c. Membalas
positif kepada peserta reinforcement
4. Penutup 5 menit a. Menyampaikan dan a. Memberikan pesan dan
memberikan kesempatan kesan
peserta menyampaikan b. Mendengarkan
kesan dan pesan c. Memperhatikan
b. Menyampaikan kesimpulan d. Menjawab salam
dari materi yang
disampaikan
c. Mengakhiri sesi
penyampaian materi
d. Mengucapkan salam
penutup

1.8 Evaluasi
1. Struktur
1) Kesiapan materi
2) Kesiapan SAP
3) Peserta yang hadir
4) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan
2. Proses
1) Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
4) Suasana penyuluhan tertib dan tenang
3. Hasil
1) Peserta dapat menjelaskan luka bakar
2) Peserta dapat menjelaskan tindakan-tindakan penanganan luka bakar
LAMPIRAN MATERI

1. Definisi
Luka bakar adalah luka yang terjadi karena terbakar api langsung maupun tidak
langsung, juga pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik, maupun bahan kimia. Luka bakar
karena api atau akibat tidak langsung dari api, misalnya tersiram air panas banyak terjadi
pada kecelakaan rumah tangga (Kemenkes RI, 2020).
2. Penyebab
Menurut Rahayuningsih, 2022, penyebab luka bakar dibedakan menjadi:
1) Luka Bakar Termal
Luka bakar thermal (panas) disebabkan oleh karena terpapar atau kontak
dengan api, cairan panas atau objek-objek panas lainnya.
2) Luka Bakar Kimia
Luka bakar chemical (kimia) disebabkan oleh kontaknya jaringan kulit dengan
asam atau basa kuat. Konsentrasi zat kimia, lamanya kontak dan banyaknya jaringan
yang terpapar menentukan luasnya injuri karena zat kimia ini. Luka bakar kimia dapat
terjadi misalnya karena kontak dengan zat ± zat pembersih yang sering dipergunakan
untuk keperluan rumah tangga dan berbagai zat kimia yang digunakan dalam bidang
industri, pertanian dan militer. Lebih dari 25.000 produk zat kimia diketahui dapat
menyebabkan luka bakar kimia.
3) Luka Bakar Elektrik
Luka bakar electric (listrik) disebabkan oleh panas yang digerakan dari energi
listrik yang dihantarkan melalui tubuh. Berat ringannya luka dipengaruhi oleh
lamanya kontak, tingginya voltage dan cara gelombang elektrik itu sampai mengenai
tubuh.
4) Luka Bakar Radiasi
Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar dengan sumber radioaktif. Tipe
injuri ini seringkali berhubungan dengan penggunaan radiasi ion pada industri atau
dari sumber radiasi untuk keperluan terapeutik pada dunia kedokteran. Terbakar oleh
sinar matahari akibat terpapar yang terlalu lama juga merupakan salah satu tipe luka
bakar radiasi.
3. Derajat Luka Bakar

4. Penanganan
Menurut Adityawardhana, dkk, 2014, penanganan awal di lapangan pada kasus luka
bakar adalah sebagai berikut:
1) Tindakan yang harus dilakukan ketika terpapar api, yaitu menghentikan proses
pembakaran dengan cara:
(1) Stop: Tetap diam di tempat dan hentikan gerakan yang tidak perlu seperti berlari
karena akan semakin menyulut api. Biasanya orang yang terbakar akan panik
sehingga membuat gerakan yang justru akan menambah kobaran api.
(2) Drop: Jatuhkan diri ke lantai.
(3) Roll and cover: Gulingkan badan ke kiri dan ke kanan hingga api padam dan
usahakan untuk melindungi wajah dan mulut dengan menggunakan tangan.
2) Irigasi dengan air yang mengalir
Irigasi dengan air dingin yang mengalir selama 20 menit adalah waktu yang
terbaik, paling lambat irigasi adalah 1-3 jam setelah kejadian. Tujuan irigasi
yaitu mendinginkan luka bakar, mengurangi nyeri dan mengurangi edema, dan
improvisasi di re-epitelisasi jaringan setelah 2 minggu luka bakar dan kurangnya
jaringan skar dalam 6 minggu post-luka bakar.
3) Cara mendinginkan Luka Bakar (Minor)
(1) Irigasi dengan air dingin yang mengalir (air keran suhu 2-15 derajat celcius)
selama 20 menit adalah waktu terbaik, 10 menit - 1 jam masih dapat diterima,
paling lambat irigasi adalah 1 - 3 jam setelah kejadian.
(2) Melepaskan semua perhiasan, jam tangan, pakaian yang menempel di badan dan
tutup dengan kain yang bersih (sedang-berat). contoh: handuk/sprei bersih.
(3) Segera bawa ke Rumah Sakit terdekat untuk tindakan selanjutnya.
(4) Jangan pernah memberikan pertolongan pertama dengan metode lain seperti batu
es, pemberian pasta gigi/kecap, sabun colek, mentega, tidak pada tempatnya.
DAFTAR PUSTAKA

Aditya Wardhana, dkk. (2014). Panduan Praktis Penanganan Luka Bakar. Divisi Press Lingkar
Studi Bedah Plastik: Jakarta.
Kemenkes, RI. (2020). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Tata Laksana Luka Bakar.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Rahayuningsih, Tutik. (2022). Penatalaksanaan Luka Bakar (Combustio). Profesi: Media
Publikasi Penelitian. doi:10.26576/profesi.11.

Anda mungkin juga menyukai