A. BAHASAN
Pokok Bahasan : Kebakaran
Sub Pokok Bahasan : Penanggulangan Bencana Kebakaran
Tempat : Rumah ibu PKK
Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal : Kamis-26 November 2020
Sasaran : ibu PKK
Penyuluh : Fitriana Laturiuw
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan sasaran dapat
memahami penanggulangan bencana kebakaran.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan sasaran dapat:
a. Menjelaskan kembali tentang konsep kebakaran
b. Mendemonstrasikan cara pertolongan pertama pasien
C. MATERI
1. Konsep Kebakaran
2. Konsep Evakuasi dan Mobilisasi
D. SUMBER MATERI
1. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2008) BNPB
2. BNPB, Buku Panduan Hari Kesiapsiagaan Bencana (2018)
3. Ristekdikti, Peningkatan Kesiagaan Menghadapi Bencana. (2018)
4. BNPB, Buku Pedoman Latihan Kesiapsiagaan Bencana. Membangun
Kesadaran, Kewaspadaan, dan Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi
Bencana (2017)
F. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap K e g i a t an
Waktu
kegiatan Penyuluh Sasaran
3 menit Pembukaan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam
kepada sasaran
2. Menyampaikan topik dan 2. Mendengarkan
tujuan penkes kepada penyuluh
sasaran menyampaikan
topik dan tujuan.
3. Kontrak waktu untuk 3. Menyetujui
kesepakatan pelaksanaan kesepakatan waktu
penkes dengan sasaran pelaksanaan penkes
3. Mendemonstrasikan 3. Memperhatikan
contoh cara evakuasi dan penyuluh saat
mobilisasi demonstrasi
G. EVALUASI
1. Prosedur : Post test
2. Bentuk : Lisan
3. Jenis : Verbal
4. Butir Pertanyaaan :
a. Bagaimana cara melakukan pertolongan peratama pada korban
kebakaran jika terdapat korban?
b. Demonstrasikan melakukan cara melakukan evakuasi dan mobilisasi
pada korban bencana?
Materi 1
Konsep Kebakaran
A. Definisi
Kebakaran merupakan bencana yang lebih banyak disebabkan oleh
kelalaian manusia (human error) dengan dampak kerugian harta benda,
stagnasi atau terhentinya usaha, terhambatnya perekonomian dan
pemerintahan bahkan korban jiwa. Data menunjukkan kejadian kebakaran
yang menimpa bangunan perumahan/pemukiman penduduk pada umumnya
terbakar habis karena menggunakan bahan/elemen yang mudah terbakar.
Sedangkan pada bangunan gedung dengan rangka beton masih meninggalkan
sisa rangka fisik.
Materi ke 2
Evakuasi dan Mobilissasi
A. Pengertian Evakuasi
Pemindahan korban dari tempat kejadian ke tempat yang lebih aman
untuk mendapat penanganan lebih lanjut dimana sebelumnya pertolongan
pertama telah dilakukan.
B. Teknik Evakuasi
Terdapat berbagai macam teknik dalam melakukan evakuasi dimana
tekniknya disesuaikan dan dikembangan menurut kondisi yang ada. Secara
umum, teknik dalam melakukan evakuasi bencana tanpa alat bisa dilakukan
yitu:
1) 1 orang penolong
Jika korban anak-anak bisa dilakukan teknik Cradle (membopong)
penolong jongkok atau melutut disamping anak/korban . Satu lengan
ditempatkan di bawah paha korban dan lengan lainnya melingkari
punggung. Korban dipegang dengan mantap dan didekapkan ke tubuh,
penolong, berdiri dengan meluruskan lutut dan pinggul. Tangan penolong
harus kuat dalam melakukan teknik ini. Yang kedua bisa dilakukan
menggunakan teknik pick a back (menggendong) yaitu digunakan untuk
korban sadar .Penolong pertama jongkok atau melutut perintahkan
anak/korban untuk meletakkan lengannya dengan longgar di atas pundak
penolong. Genggam masing-masing tungkai korban. Berdiri dengan
meluruskan lutut dan pinggul.
Jika korban dewasa bisa menggunakan teknik pick a back
(menggendong) Korban digendong dan berada dibelakang penolong dan
igunakan untuk korban sadar. Teknik ini sama seperti yang dilakukan pada
anak. Yang kedua menggunakan teknik menampah (one rescuer assist))
Tindakan yang aman untuk korban yang adar dan dapat dengan jalan
memapahnya. Caranya dengan berdiri disampingnya pada bagian yang sakit
(kecuali pada cederaekstremitas atas) dengan melingkarkan tangan pada
pinggang korban dan memegang pakaiannya pada bagian pinggul dan
lingkarkan tangan korban di leher penolong dan memegangnya dengan
tangan yang lain.
Yang ketiga menggunakan teknik Menyeret (One Rescuer Drags)
yaitu Dapat digunakan untuk korban yang sadar maupun tidak sadar, pada
jalan yang licin (aman dari benda yang membahayakan) seperti lantai
rumah, semak padang rumput, dlla. Caranya dengan mengangkangi korban
dengan wajah menghadap ke wajah korban dan tautkan (ikatkan bila korban
tidak sadar) kedua pergelangan korban dan lingkarkan di leher. Merangkak
secara perlahan-lahan. Kontraindaksinya adalah patah atau cedera
ekstemitas atas dan pundak (scapula). Yang ke empat menggunakan teknik
preman lift yaitu merupakan tindakan yang aman bagi korban baik dalam
keadaan sadar ataupun tidak sadar tetapi tidak terjadi fraktur pada
ekstremitas atas atau vertebra. Biasanya digunakan pada korban dengan
berat badan ringan.