Anda di halaman 1dari 8

48

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


3.1.1 Jenis Penelitan
Metode penelitian yang digunakan untuk penelitian yang akan dilakukan

bersifat deskriftive”. Yang merupakan suatu metode dalam peneliti peristiwa

pada masa sekarang.untuk mengetahui factor risiko fisik rumah yang

mempengaruhi terjadinya penyakit Tuberkulosis Paru,.

3.1.2 Kerangka Teori

Karateristik Individu
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Pengetahuan
4. Kebiasaan merokok Faktor – faktor lingkungan fisik
5. Tingkat pendidikan rumah
Pelayanan 6. Pekerjaan 1. Pencahayaan alami
Kesehatan 7. Status giziTB Paru 2. Suhu
1. Pengobatan Kejadian
8. Imun tubuh 3. Kelembaban
perbulan
4. Luas ventilasi
2. Puskesmas
5. Kepadatan hunian
Gambar 3.1 6. Jenis lantai
Kerangka Konsep 7. Jenis dinding
3.1.3 Kerangka Konsep Faktor lingkungan biologi
1. Kuman mycobacterium
tuberculosis
Pencahayaan Alami
Suhu Kejadian TB Paru
Kelembaban
Luas Ventilasi
Gambar 3.2
Alur Pikir
49

3.1.4 Desain Operasional

Definisi operasional bertujuan untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian

variabel-variabel yang diamati/diteliti. Selain itu juga berfungsi sebagai arahan untuk

pengukuran atau pengamatan variabel-variabel yang bersangkutan serta

pengembangan instrument (alat ukur).

Tabel 3.1
Definisi Operasional

Definisi Skala
No Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Opersaional Ukur
1. Kejadian Ada atau Menelaah Lembar Nominal Jumlah penderita
Tuberkulosis tidaknya pelaporan Tb paru di
kejadian TB kejadian Tb wilayah kerja
paru di wilayah paru di Puskesmas
kerja Puskesmas Puskesmas Baleendah
Baleendah Baleendah Kecamatan
Kecamatan Kecamatan Baleendah
Baleendah Baleendah
Definisi Skala
No Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Opersaional Ukur
2. Suhu Derajat panas Pengukuran Thermohy Nominal MS bila diantara
benda yang di grometer 18 - 30°C,
ambil dari suatu TMS<18 atau
ruangan >30°C
3. Kelembaban Tingkat Pengukuran Thermohy Nominal MS bila
kandungan uap grometer kelembaban 40 -
udara yang di 70%, TMS bila
ambil dari suatu kelembaban
ruangan <40% atau >70%
4 Pencahayaan Intensitas Pengukuran Lux meter Nominal MS bila
50

cahaya yang pencahayaan <60


diambil dari lux, TMS bila
suatu ruangan pencahayaan >60
lux
5 Luas Masuknya udara Pengukuran Meteran Nominal MS bila luas
Ventilasi bersih dan ventilasi <10%
keluarnya udara dari luas lantai,
kotor secara TMS bila luas
alamiah maupun ventilasi >10%
buatan di dalam dari luas lantai
suatu ruangan

3.2 Rancangan Sampel


3.2.1 Populasi dan Sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari objek yang diteliti dengan ciri-ciri yang

erat hubungannya dengan masalah yang ingin dipelajari. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh Penderita Tuberkulosis Paru sebanyak 18 sample di wilayah kerja

Puskesmas Baleendah, Kecamatan Baleendah


Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penderita TB paru di

wilayah kerja Puskesmas Baleendah Kecamatan Baleendah .

3.2.2 Besar Sampel


Menurut Sugiyono (2008:116) sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Arikunto

(2008:16) “Penentuan pengambilan sampel sebagaiberikut : apabila sampel kurang

dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi.
51

Penentuan sampel menggunakan metode Taroyamane dengan membagi jumlah

populasi dengan jumlah populasi di kalikan dengan nilai kepercayaan yang diyakini,

ditambah satu.

Rumus penentuan jumlah sampel sebagai berikut :

Dengan

N : Jumlah populasi (175)

d : kepercayaan yang diyakini (0,05)

Dengan hasil perhitungan sebagai berikut :

n = 175

1 + ( 175 x 0,05)

n = 18 sampel

Maka di dapatkan hasil 18 sampel. Sedangkan tehnik pengambilan sampel dengan

metode Proportional Random sampling yang diambil dari Penderita Tuberkulosis

Paru di wilayah kerja Puskesmas Baleendah,

Kecamatan Baleendah

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel untuk kelompok

kontrol dilakukan dengan cara purposive sampel. Dengan contoh kontrol didasarkan

atas karakteristik yang sama dan jumlah yang sama dengan kelompok sampel kasus.

3.3 Rancangan Pengumpulan Data


3.3.1 Jenis Data
52

Data yang digunakan adalah data primer berupa hasil pengukuran suhu,

kelembaban, pencahayaan alami, luas ventilasi, lembar observasi. Data sekunder data

riwayat penyakit dari Puskesmas Baleendah Kecamatan Baleendah

3.3.2 Alat Pengumpulan Data


Alat pengumpulan data yang digunaka adalah:
1. Thermohygro meter yaitu alat untuk mengukur suhu ruangan
2. Lux meter yaitu alat untuk mengukur pencahayaan
3. Meteran yaitu alat untuk mengukur luas ventilasi suatu ruangan
4. Alat tulis yaitu alat yang digunakan untuk mencatat hasil

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data


Pengukuran data primer dilakukan dengan cara melakukan pengukuran secara

langsung kepada seluruh sampel yang akan diukur. Adapun pengukuran yang akan

dilakukan adalah sebagai berikut:


1. Cara Pengukuran Suhu:
a. Pengukuran dilakukan di tengah ruangan
b. Hindarkan alat dari panas sinar matahari langsung
c. Lama pengukuran: pengukuran dilakukan sampai menunjukkan angka

yang stabil
2. Cara Pengukuran Kelembaban:
a. Pengukuran dilakukan di tengah ruangan
b. Lama pengukuran: pengukuran dilakukan sampai menunjukkan angka

yang stabil
3. Cara Pengukuran Pencahayaan:
a. Arahkan alat pada sumber cahaya alami yang masuk
b. Pengukuran dilakukan sampai menunjukkan angka yang stabil
4. Cara Pengukuran Luas Ventilasi:
a. Hitung lubang ventilasi yang terdapat di rumah
b. Ukur setiap lubang ventilasi menggunakan meteran
c. Lakukan penjumlahan dari semua lubang
d. Masukan ke dalam rumus
Sedangkan untuk data sekunder yaitu data yang didapat dari puskesmas

mengenai penderita TB paru di wilayah kerja Puskesmas Baleendah

Kecamatan Baleendah.
53

3.3.4 Tenaga Pengumpulan Data


Tenaga pengumpulan data penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu oleh

pemegang program surveylance puskesmas Baleendah dalam pengukuran sanitasi

rumah.

3.4 Rancangan Pelaksanaan Penelitian


3.4.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di rumah penderita tuberkulosis di wilayah kerja

Puskesmas Baleendah Kecamatan Baleendah dengan waktu yang telah disesuaikan.

3.4.2 Langkah – Langkah Penelitian


a. Melakukan survey penyakit ke Puskesmas Baleendah Kecamatan

Baleendah
b. Pengajuan proposal penelitian
c. Pembuatan surat izin penelitian
d. Mengambil data hasil penelitian
e. Penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiah (KTI)

3.4.2.1 Persiapan Alat dan Bahan


Alat yang disiapkan dalam penelitian ini meliputi lembar observasi, lembar

kuisioner, thermohygro meter, lux meter, dan meteran.

3.4.3 Persiapan Pengambilan Data


Persiapan pengambilan data dalam penelitian ini meliputi:
1. Pengurusan surat izin penelitian yang diajukan kepada Puskesmas

Baleendah
2. Mempersiapkan alat untuk melakukan pengukuran

3.5 Pengolahan dan Analisis Data


3.5.1 Pengolahan Data
Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dibagi dalam

beberapa tahap:
a. Editing : yaitu melakukan pengecekan data dari hasil pengukuran

pencahayaan, suhu, kelembaban, dan luas ventilasi ruangan rumah serta data

penyakit TB Paru
54

b. Coding : yaitu melakukan pengkodean agar menganalisis data dari hasil

pengukuran pencahayaan, suhu, kelembaban, dan luas ventilasi ruangan

rumah serta data penyakit TB Paru


c. Entry : yaitu memasukkan data kedalam suatu tabel yang berisi aspek – aspek

yang diteliti yaitu hasil pengukuran pencahayaan, suhu, kelembaban, dan luas

ventilasi ruangan rumah serta data penyakit TB Paru


d. Cleaning : yaitu memeriksa kembali kebenaran data yang sudah di entry

sehingga tidak terjadi salah memasukan data dari hasil pengukuran

pencahayaan, suhu, kelembaban, dan luas ventilasi ruangan rumah serta data

penyakit TB Paru.
Beberapa hal yang dilihat pada tahap ini adalah :
a. Missing data yaitu mengetahui ada atau tidaknya data yang hilang atau

terlewati
b. Variasi data yaitu melihat apakah variasi data yang dimasukan sudah

benar atau belum


c. Konsistensi data yaitu untuk mengetahui ada tidaknya kekonsistensian

data.

3.5.2 Analisis Data


Setelah data diperoleh kemudian dianalisis dengan Analisis univariat yang

disebut dengan analisis yang menjelaskan secara rinci karakteristik dari masing-

masing variabel yang diteliti. Untuk data kategorik maka masing-masing variabel

dideskripsikan dalam bentuk persentase. Sedangkan untuk data numerik masing-

masing variabel dideskripsikan untuk mencari nilai tengahnya (mean, median, modus).
55

Untuk mengetahui distribusi frekuensi kualitas lingkungan rumah

responden berdasarkan pencahayaan, kelembaban, suhu dan luas ventilasi.

Anda mungkin juga menyukai